Anda di halaman 1dari 1

A.

Kondisi Kualitas Kesehatan Kerja Petani


Persoalan utama higiene perusahaan dan kesehatan kerja di bidang
pertanian dan perkebunan adalah lokasi dan beroperasinya perusahaan yang
biasanya berada di daerah rural (pedesaan), sehingga higiene dan kesehatan
pedesaan langsung mempengaruhi keadaan higiene dan kesehatan masyarakat
petani dan pekebun. Selain itu, tenaga kerja menghadapi risiko penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja serta perlunya penyesuaian
terhadap perkembangan cara kerja dan proses produksi dengan menggunakan
teknologi baru. (Suma’mur: 2009).
Kualitas petani secara langsung maupun tidak langsung berhubungan
dengan indeks perkembangan manusia (IPM). Dalam IPM, kesehatan petani harus
dilihat dalam dua aspek yaitu kesehatan sebagai modal kerja dan aspek penyakit
yang berhubungan dengan pekerjaan, khususnya faktor resiko akibat penggunaan
teknologi baru dan agrokimia.
Bekerja sebagai petani memerlukan modal awal yaitu kondisi fisik yang
harus mendukung pekerjaan tersebut. Selain itu, tingkat pendidikan dan kesehatan
awal juga diperlukan. Kesehatan petani diperlukan untuk mendukung
produktivitas. Secara teoritis apabila seseorang bekerja, ada tiga variabel pokok
yang saling berinteraksi yaitu kualitas tenaga kerja, jenis atau beban pekerjaan dan
lingkungan pekerjaannya. Akibat hubungan interaktif berbagai faktor resiko
kesehatan tersebut, apabila tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan
gangguan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan. Berbagai gangguan
kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan misalnya para petani mengalami
keracunan pestisida dari tingkat sedang hingga tingkat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai