Anda di halaman 1dari 16

Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pada Pertanian Tembakau


Anggota Kelompok
1. Ferry Mahardhika
2. Fitria Sukmawati
3. Prista Pebriyanti
4. Siswi Permatasari
5. Akmal Ghifari
6. Diar Fauziah N
7. Hafez Rizal R
8. Novi Virda
9. Fajar Aji T
10.M.Aris Setyawan
11. Novia Zyara A

Pertanian

Sumber
Daya
Tumbuhan
dan Hewan

Proses

Hasil
Bahan Pangan
Ternak
Produkproduk
Industri

Pertanian Tembakau adalah salah satu


jenis pertanian yang memproses dan
menghasilkan produk-produk agroindustri
dengan cara memanfaatkan sumber daya
tumbuhan yaitu tembakau.

Indikasi
hama

Pestisida
Teknik
penyem
protan

Takaran

Pada pertanian
diterapkan teknologi baru
seperti penggunaan
pestisida yang diperlukan
pengetahuan seperti
indikasi hama, takaran,
teknik penyemprotan,
dan lain-lain. Pada prosesproses tersebut memiliki
potensi bahaya yang
dapat menyebabkan
pekerja pertanian
mengalami penyakit.

Kesehatan petani harus dilihat dalam dua


aspek, yaitu kesehatan sebagai modal kerja
dan penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan, khususnya factor risiko akibat
penggunaan teknologi baru dan agrokimia.

Faktor Risiko Kesehatan


Kerja Petani

Mikroba : factor resiko yang memberikan


konstribusi terhadap kejadian penyakit
infeksi,
parasit,
kecacingan,
maupun
malaria. Penyakit kecacingan dan malaria.
Berbagai factor risiko yang menyertai
leptospirosis,
gigitan
serangga,
dan
binatang berbisa.

Faktor lingkungan kerja fisik : sinar


ultraviolet, suhu panas, suhu dingin, cuaca,
hujan, angin, dan lain-lain.
Ergonomi : kesesuaian alat dengan kondisi
fisik petani seperti cangkul, traktor, dan
alat-alat pertanian lainnya.
Bahan kimia toksik : agrokimia seperti
pupuk, herbisida, akarisida, dan pestisida.

Faktor Resiko Kesehatan Pada Sektor

Pertanian Tembakau

Gangguan
kesehatan
akibat
atau
berhubungan dengan pekerjaan pertanian
tembakau
dapat
bersifat
akut
dan
mendadak (kecelakaan), dapat pula bersifat
menahun. Penyakit yang berhubungan
dengan
pekerjaan
petani
tembakau
diantaranya:
sakit pinggang (karena alat cangkul yang tidak
ergonomis)
gangguan kulit akibat sinar ultraviolet dan
gangguan agrokimia.

Aspek Kesehatan Kerja Yang Berhubungan


Dengan Penggunaan Agrokimia

a.
b.

Dalam melakukan penilaian terhadap aspek kesehatan kerja dengan


pestisida, ada 2 hal yang harus diperhatikan :
Toksisitas , Sifat dan Karakteristik pestisida yang digunakan
Aspek penggunaan, yakni adanya hubungan pendidikan ,
keterampilan perilaku , umur , tinggi tanaman , dan APD. Dalam
mempengaruhi resiko kesehatan pada petani tembakau.

Satu hal yang sering dilupakan oleh petani


pada penggunaan pestisida adalah contact
poison. Oleh karena itu route of entry
melalui kulit sangat efektif, apalagi jika ada
kelainan kulit atau bersama keringat.

Pelaksanaan K3 di Pertanian
dan Perkebunan
1. Perencanaan
Perencanaan K3 meliputi:
Sasaran penerapan K3 harus jelas
Pengendalian terhadap resiko
Peraturan, undang-undang dan standar harus
sesuai
Penerapan K3
Pelayanan Kesehatan & keselamatan kerja
Penyuluhan tentang kesehatan dan penyakit
akibat kerja yang terkait dengan pekerjaan petani

Upaya kesehatan kerja (UKK) memberikan


penyuluhan seperti:
bagaimana menggunakan pestisida secara aman
bagaimana menggunakan bahan kimia berbahaya
secara benar agar tidak membahayakan diri
petani dan lingkungannya.

Masalah kesehatan dan keselamatan kerja


petani bukan hanya memperhatikan factor
risiko yang ada dalam pekerjaannya, namun
juga harus menjangkau tingkat kesehatan
personal, seperti:
program penyediaan air bersih
perumahan sehat

2. Pengukuran dan evaluasi


Pengukuran dan evaluasi meliputi pemeriksaan kesehatan
petani, utamanya yang terpapar dengan agrokimia atau
pestisida dan memeriksa apakah terjadi perubahan anatomi
tubuh akibat dari factor ergonomic kerja yang tidak
diperhatikan.

Penyakit Akibat Kerja Pada Sektor


Pertanian Tembakau
Penyakit akibat kerja sering terjadi pada petani tembakau
adalah Green Tobacco Sickness (GTS) adalah penyakit yang
dapat disebabkan oleh penyerapan nikotin melalui kulit saat
pekerja memanen daun tembakau yang basah.
Gejala GTS mungkin mirip
penyakit panas dan keracunan
pestisida, dengan gejala sakit
kepala , mual , muntah , dan
fluktuasi tekanan darah dan
denyut jantung

Pengendalian Faktor Bahaya Pada


Sektor Pertanian Tembakau

Pengendalian bahaya yang bisa dilakukan pada


penggunaan pestisida oleh petani tembakau
1.
2.
3.
4.
5.

Eliminasi
=> Tidak Bisa Dilakukan
Substitusi
=> Penggantian Pestisida
Isolasi
=> Penggunaa Alat Semprot
Administrasi
=> Tidak bisa dilakukan karena pekerja lepas
Alat Pelindung Diri => Penggunaan masker , sarung tangan , safety shoes ,
pakaian lengkap.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai