Anda di halaman 1dari 15

“ANALISIS PERBEDAAN CIRI ANATOMI DAUN TUMBUHAN DARAT

DAN TUMBUHAN AIR’’


Laporan Mini Riset

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Antomi Tumbuhan
Dosen : Dra. Cicik Suriani, M.Si.

OLEH :

Nama : Habibi Syahputra Pane


NIM : 4162141001
Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas : Biologi Dik A 2016

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Anatomi merupakan salah satu ilmu cabang dari biologi yang mempelajari tentang
struktur dalam suatu makhluk hidup. Dalam hal ini ialah anatomi tumbuhan. Ilmuanatomi
tumbuhan ini sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana struktur penyusun tubuh
tumbuhan yang sering kita jumpai di lingkungan hidup kita.

Namun dalam makalah ini penulis ingin menjelaskan gambaran umum tentang anatomi
salah satu organ terpenting pada tumbuhan yaitu daun. Daun merupakan salah satu organ pada
tumbuhan yang mengandung klorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis sehingga
menghasilkan oksigen yang kita hirup untuk beraktivitas dan senyawa karbohidrat. Secara
umum anatomi daun terbagi menjadi 3 jaringan yang akan dijelaskan secara terperinci dalam
makalah ini. Struktur anatomi pada tumbuhan sangat berkaitan dengan bentuk morfologi
tumbuhan itu dan juga fisiologinya. Sehingga dapat diketahui bahwa antara anatomi, fisiologi,
dan morfologi tumbuhan itu saling berkaitan.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa saja yang mempengaruhi ciri anatomi daun tumbuhan?

1.2.2. Apa saja ciri-ciri anatomi daun tumbuhan air ?

1.2.3. Apa saja perbedaan ciri anatomi daun tumbuhan darat dan tumbuhan air ?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1.3.1. Mengidentifikasi ciri anatomi daun tumbuhan (monokotil dan dikotil)

1.3.2. Mengidentifikasi ciri anatomi daun tumbuhan air (hidrofit)

1.3.3. Mengidentifikasi perbedaan ciri khas anatomi daun tumbuhan darat dan
tumbuhan air
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Tinjauan Teoritis

Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya
tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan
yang berperan penting dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan, umumnya daun berwarna
hijau karena mengandung klorofil, dan berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari
yang digunakan untuk berfotosintesis. Daun disebut sebagai organ terpenting bagi tumbuhan
karena tumbuhan merupakan organisme autotrof obligat, yaitu untuk melangsungkan hidupnya
tumbuhan harus memasok energinya sendiri melalui perubahan energi cahaya matahari
menjadi energi kimia (fotosintesis).
Daun merupakan organ pada tumbuhan yang memiliki keberagaman. Sangat sukar
untuk membedakan dengan jelas baik secara teoritis maupun secara praktis antara jaringan
daun dan batang. Struktur jaringan pengangkut dalam tangkai dan ibu tulang daun biasanya
sama dengan pada batang. Namun, ciri terpenting pada daun adalah bahwa pertumbuhan
apikalnya cepat terhenti. Pada Spermatophyta, aktivitas meristem apeks daun segera terhenti,
sementara bentuk dan ukuran daun ditentukan oleh pertumbuhan interkalar dan marginal.
Terdapat bebrapa istilah-istilah menyangkut daun. Seluruh daun pada sebuah tumbuhan
disebut dengan Phyllom. Namun dikenal juga dengan beberapa istilah seperti daun hijau,
katafil, hipsofil,kotiledon, profil,dll. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut;

1) Daun hijau

Daun hijau (foliage leaves) berfungsi khusus untuk fotosintesis dan biasanya berbentukpipih
mendatar sehingga mudah memperoleh sinar matahari dan gas Co2.

2) Katafil

Katafil adalah sisik yang tampak pada kuncup dan batang di bawah tanah, yang fungsinya
sebagai pelindung atau penyimpan bahan cadangan makanan.

3) Hipsofil

Hipsofil merupakan berbagai tipe braktea yang mengiringi bunga dan berfungsi sebagai
pelindung.
4) Kotiledon

Kotiledon adalah daun pertama dari tumbuhan.

5) Profil (Prophyl)

Daun pertama pada cabang lateral. Berikut merupakan anatomi secara umum pada daun, secara
histologi, daun tersusun dari tiga tipe jaringan, yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan
pembuluh.

1. Epidermis

Epidermis daun dari tumbuhan yang berbeda beragam dalam hal jumlah lapisan, bentuk,
struktur, susunan stomata, penampilan, dan susunan trikoma, serta adanya sel khusus. Struktur
dalamnya biasanya berbentuk pipih. Daun memiliki dua jenis jaringan epidermis yaitu
permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah disebut permukaan
abaksial. Pada lapisan ini tidak ada ruang antar sel. Di antara sel epidermis terdapat sel penjaga
yang membentuk stomata. Struktur stomata yang dapat membuka dan menutup ini berfungsi
sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan air. Sifat terpenting pada jaringan daun ini adalah
susunan selnya yang kompak dan adanya kutikula serta stomata.

2. Mesofil (Jaringan Dasar)

Mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam epidermis. Mesofil
mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas. Pada
kebanyakan tumbuhan terdapat dua jenis parenkim dalam mesofil, yaitu parenkim palisade dan
parenkim spons.

A) Parenkim Palisade

Sel parenkim palisade memanjang dan pada penampang melintangnya tampak berbentuk
batang yang tersusun dalam deretan. Pada tumbuhan tertentu, sel palisade berbeda bentuknya.
Pada Lilium terdapat lobus besar pada sel palisade dan tampak bercabang.

Sel palisade terdapat di bawah epidermis unilateral (selapis) atau multilateral (berlapis
banyak). Seringkali terdapat hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade. Sel
parenkim palisade tersusun atas satu atau lebih lapisan. Apabila tersusun lebih dari satu lapisan,
panjang sel pada tiap lapisan atau sama, atau malah semakin ke tengah semakin pendek.
Jaringan palisade biasanya terdapat pada permukaan abaksial daun. Meskipun jaringan palisade
tampak lebih rapat, sisi panjang selnya saling terpisah sehingga udara dalam ruang antarsel
tetap mencapai sisi panjang; kloroplas pada sitoplasma melekat di tepi dinding sel itu. Hal
tersebut mengakibatkan proses fotosintesis dapat berlangsung efesien.

Pada Thymelaea hirsuta, sel parenkim palisade terdapat pada permukaan abaksial daun.
Pada daun tumbuhan xerofit, misalnya pada Atriplex portulacoides, parenkim palisade terdapat
pada kedua sisi daun. Daun yang mempunyai parenkim palisade pada kedua sisi (abaksial dan
adaksial) disebut isolateral atau isobilateral sedangkan apabila jaringan palisade tersebut hanya
pada bagian adaksial disebut dengan bifasial atau dorsiventral.

B) Parenkim Spons

Jaringan spons terdiri dari sel bercabang yang tak teratur bentuknya. Bentuk sel parenkim
spons dapat berbentuk bermacam-macam. Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga) yang
terdapat antara sel satu dan lainnya. Membedakan antara sel parenkim palisade dengan
parenkim spons tidaklah selalu mudah, khususnya apabila parenkim palisade terdiri atas
beberapa lapisan. Alasannya adalah apabila palisade terdiri atas beberapa lapisan, biasanya
lapisan paling dalam sangat mirip dengan parenkim spons yang ada di dekatnya.

Pada tumbuhan tertentu, seperti pada Zea dan banyak rumput-rumputan lainnya, bentuk sel
mesofil lebih kurang sama. Bahkan pada Eucalyptus dan Atriplex, sukar untuk membedakan
antara kedua tipe parenkim. Pada jaringan spons ini terdapat jarak atau ruang antar sel. Ciri
khas jaringan spons adalah adanya lekukan-lekukan yang menjadi penghubung antar sel.

Pada daun dengan kedua macam mesofil, kloroplas paling banyak terdapat dalam jaringan
palisade. Tempat serta susunan kloroplas pada sel tiang memungkinkan penggunaan cahaya
secara maksimum. Faktor lain yang meningkatkan efesiensi fotosintesis adalah sistem ruang
antarsel dalam mesofil yang luas, yang memudahkan pertukaran gas dengan cepat. Susunan sel
di dalam mesofil memungkinkan daerah permukaan sel yang mendapat sinar dan langsung
berhubungan dengan udara menjadi lebih luas. Seluruh daerah permukaan ini disebut daerah
permukaan dalam daun dan daerah permukaan luar daun.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Deskriptif Eksploratif

3.2 Alat Dan Bahan

Alat

No Nama Alat Jumlah


1 Mikroskop dan perlengkapannya 1
2 Silet 2

Bahan

No Nama Bahan Jumlah


1 Daun Lilium sp. Secukupnya
2 Daun Nerium oleander Secukupnya
3 Daun Pinus mercusii Secukupnya
4 Daun Colocasa Secukupnya
5 Daun Orchidaceae Secukupnya
6 Daun Hidrofit Secukupnya
7 Daun Xerofit Secukupnya

3.3 Prosedur Kerja

1. Buatlah preparat irisan melintang daun Lilium. Amati dibawah mikroskop, perhatikan
epidermis yang terletak pada permukaan atas maupun bawah daun, ada berapa lapis ?
Pada permukaan epidermis manakah yang terdapat stomata ? Bagaimana letak porus
stomata, apakah letak porus sama tinggi dengan letak epidermisnya? Tunjukkan
mesofilnya yang tersusun atas sel berdinding tipis! Apakah mesofilnya terdiferensiasi
menjadi parenkim palisade dan spons? Apakah tipe daunnya? Perhatikanlah sel-sel
parenkim yang membentuk selubung berkas pengangkut! Perhatikan ibu tulang
daunnya, bagaimana tipe berkas pengangkutnya? Berdasarkan adaptasi terhadap
habitatnya, daun Lilium termasuk tipe daun apa? Bagaimana kedudukan xilem terhadap
floemnya, adakah jaringan penguatnya, kalau ada, dibagian mana? Buatlah bagan,
penampang/skema daun secara keseluruhan dengan melibatkan penampang tangkai
daun. Gambarlah hasil pengamatan anda lengkapi dengan keterangan sesuai dengan
instruksi pada prosedur ini.
2. Buatlah preparat irisan melintang daun Nerium oleander. Amati dibawah mikroskop,
perhatikan epidermis yang terletak pada permukaan atas, ada berapa lapis ?amati
lapisan kutikula yang tebal. Tunjukkan memofilnya yang terdiferensiasi menjadi dua
macam jaringan parenkim, jaringan apakah itu? Apakah tipe daunnya ? perhatikan
epidermis bawahnya! Amatilah susunan berkas pengangkutnya! Berdasarkan adaptasi
terhadap habitatnya, termasuk tipe apa daun Nerium oleander? Buatlah bagan/skema
penampang daun secara keseluruhan dengan melibatkan penampang tangkai daun.
Gambarlah hasil pengamatan anda lengkapi dengan keterangan sesuai instruksi dari
prosedur ini.
3. Buatlah preparat irisan melintang daun Pinus mercusii.Amati dibawah mikroskop,
perhatikan sel-sel epidermis, ada berapa lapis? amati lapisan kutikula yang tebal.
Perhatikan stomatanya. Tunjukkan mesofilnya yang tersusun dari jaringan parenkim,
jaringan apakah itu? Apakah tipe daunnya ? dalam mesofilnya, perhatikan adanya
daluran hars! Tunjukkan berkas penganggut yang terletak pada bagian pusat, sebutkan
tipenya. Perhatikan juga jaringan endodermisnya. Tunjukkan pula letak jaringan
transfusinya. Buatlah bagian atau skema penampang daun secara keseluruhan.
Gambarlah hasil pengamatan anda lengkapi dengan keterangan sesuai instruksi pada
prosedur ini.
4. Buatlah irisan melintang daun Colocasia setipis mungkin dalam air. Amatilah dibawah
mikroskop. Adakah perbedaan jumlah stomata pada epidermis atas dan bawahnya?
Perhatikan susunan mesofilnya. Apakah tipe berkas penganggutnya? Menurut letak
stomatanya pada permukaan daun, daun ini termasuk tipe apa? Gambarlah hasil
pengamatan anda lengkapi dengan keterangan sesuai instruksi pada prosedur ini.
5. Bautlah preparat irisan melintang daun Orchidaceae. Amati dengan mikroskop,
perhatikan sel-sel epidermisnya, ada berapa lapis? Amati lapisan kutikulanya.
Perhatikan stomatanya, adakah perbedaan jumlah stomata pada epidermis atas dan
epidermis bawah. Perhatikan jaringan parenkim yang menyusun mesofilnya, sebutkan
tipe parenkimnya. Apakah tipe daunnya? Tunjukkan berkas pengangkut yang terletak di
ibu tulang daun, sebutkan tipenya. Perhatingan juga jaringan penguat yang terdapat
didaerah mesofil tersebut. Gambarlah hasil pengamatan anda lengkapi dengan
keterangan sesuai instruksi pada prosedur ini.
6. Buatlah irisan melintang daun tumuhan Hidrofit setipis mungkin, amati dengan
mikroskop, perhatikan sel-sel epidermisnya, ada berapa lapis? Amati adakah lapisan
kutikulanya? Perhatikan stomatanya, aalah perbedaan jumlah stomata pada epidermis
atas dan epidermis bawah. Bagaimana posisi stomata tersebut? Perhatikan jaringan
parenkim yang menyusun mesofilnya, sebutkan tipe parenkimnya. Apakah tipe
daunnya? Perhatikan berkas engangkut yang terletak di ibbu tulang daun, sebutkan
tipenya. Perhatikan juga jaringan penguat yang terdapat didaerah mesofil tersebut.
Perhatikan jaringan hars karena penyesuaian terhadap kelebihan air. Gambarlah hasil
pengamatan anda lengkapi dengan keterangan sesuai instruksi pada prosedur ini
7. Buatlah irisan melintang daun tumbuhan Xerofit setipis mungkin. , amati dengan
mikroskop, perhatikan sel-sel epidermisnya, ada berapa lapis? Amati adakah lapisan
kutikulanya? Perhatikan stomatanya, apakah perbedaan jumlah stomata pada epidermis
atas dan epidermis bawah. Bagaimana posisi stomata tersebut? Perhatikan jaringan
parenkim yang menyusun mesofilnya, sebutkan tipe parenkimnya. Apakah tipe
daunnya? Perhatikan berkas pengangkut yang terletak di ibu tulang daun, sebutkan
tipenya. Perhatikan juga jaringan penguat yang terdapat didaerah mesofil tersebut.
Perhatikan jaringan hars karena penyesuaian terhadap kekurangan air. Gambarlah hasil
pengamatan anda lengkapi dengan keterangan sesuai instruksi pada prosedur ini

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berdasarkan hasil pengamatan di mikroskop

3.5 Analisis Data

Data yang ada pada mini riset ini falid


BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil pengamatan

No Gambar hasil pengamatan Gambar literatur Keterangan


1 Objek : Folium Lilium sp. Perbesaran:
Family : Liliaceae 10 x 0,25
Sayatan :
Melintang

1. Epidermis
2. Korteks
3. Floem
4. Xylem

 Tipe kolateral
tertutup
2 Objek : Folium Nerium Perbesaran:
oleander 10 x 0,25
Family : Apocynaceae Sayatan :
Melintang

1. Epidermis
2. Korteks
3. Floem
4. Xylem

 Tipe kriptopor

3 Objek : Folium Pinus Perbesaran:


merscusii 10 x 0,25
Family : pinaceae Sayatan :
Melintang

1. Epidermis
2. Korteks
3. Floem
4. Xylem
4 Objek : Folium Colacasia sp. Perbesaran:
Family : Araceae 10 x 0,25
Sayatan :
Melintang

1. Epidermis
2. Floem
3. Xylem
4. Parenkim
prismatis
memanjang

 Tipe kolateral
tertutup
5 Objek : Folium Orchidaceae Perbesaran:
sp. 10 x 0,25
Family : Orchidaceae Sayatan :
Melintang

1. Epidermis
2. Floem
3. Xylem

- Tipe kolateral
tertutup

6 Objek : Folium Ipomea Perbesaran:


aquatica 10 x 0,25
Family : Convolvulaceae Sayatan :
Melintang

1. Epidermis
2. Floem
3. Xylem

- Tipe konsentris
amfikibral
7 Objek : Folium Aloe vera Perbesaran:
Family : Asphodelaceae 10 x 0,25
Sayatan :
Melintang

1. Epidermis
2. Kutikula
3. Stomata
4. Mesofil

- Tipe
amfistomatik

4.2 Pembahasan

a. Folium Lilium sp
Hasil pengamatan yang dilakukan yaitu adanya perbedaan antara tumbuhan dikotil dan
monokotil tidak hanya terletak pada perbedaan struktur anatomi akar dan batangnya,
tetapi juga terletak pada susunan anatomi daunnya.Berdasarkan hail pengamatan hasil
pengamatan terdapat bagianbagian pada daun lili .Lilium sp fungsi bagianbagian
penampang daun lili yaitu Epidermis ini berfungsi menutupi tubuh tumbuhan primer.
Epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari pengaruh faktor luar yang
merugikan pertumbuhannya. Endodermis adalah lapisan paling dalam korteks akar
dengan selsel tebal (dilapisi pita caspary) yang membatasi korteks dan stele. Fungsinya
adalah sebagai pembatas selektif yang mengatur masuknya bahan2 ddari larutan tanah
ke dalam jaringan pembuluh di dalam stele. Fungsi kloroplas berhubungan dengan
fotosintesis.

b. Folium Nerium oleander


Sebagian besar dauin dorsiventral. Daun ini terletak horizontal dengan permukaan atas
dan bawah yg berbedaPermukaan daun tertutup oleh epidermis yang terdiri dari
epidermis atas dan epidermis bawah. Pada bagian atas epidermis terdsapat kutikula
yang merupakan diferensiasi dari epidermis, kutikula tebal berfungsi untuk mencegah
transpirasi berlebihan dan melindungi dari luka. Epidermis atas tediri dari lapisan dan
tidak terdapat stoma. Pada epidermis bawah hanya terdiri satu lapisan dan
dilengkapidengan stomata kriptofor yang dijaga oleh sel penjaga berbentuk ginjal. Sel
penjaga mendukung kloroplas. Stomata pori-pori terbuka ke dalam rongga sub stomata
dalam mesofil untuk memfasilitasi pertukaran gas.Mesofil pada Nerium oleander terdiri
dari sel parenkim palisade yang bentuknya memanjang dengan ukuran yang sama
tampak seperti batang yang terssusun dalam deretan sehingga tidak terdapat rongga
antar sel. Sel parenkim palisade tersusun atas satu lapisan yang terletak di bawah
epidermis multilateral. Sedangkan parenkim spons bentuk dan ukurannya berbeda,
letaknya tidak beraturan sehingga terdapat ronggan anatarsel satu dengan yang
lainnya.Pada Nerium oleander mempunyai pertulangan daun menyirip dengan tulang
daun yang ukurannya berbeda, tergantung pada tingkat percabangannya.

c. Folium Pinus mercusi


Pinus termasuk dalam golongan gymnospermae. Pada jaringan epidermis terdapat
hipodermis, yang terdiri atas sel-sel parenkim yang menyerupai serat. Pada jaringan
dasarnya terdapat saluran hars yang merupakan ciri khas dari batang, akar, dan daun
dari tumbuhan pinus. Selain itu tersusun atas sel-sel parenkimatis, memiliki lekukan ke
arah dalam sel yang mengandung klorofil. Pada jaringan pembuluhnya, berkas
pembuluhnya tunggal atau dua berkas yang berdampingan dan terdapat pada bagian
tengah daun dikelilingi oleh jaringan transfusi.

d. Folium Colocasia
Mesofil adalah jaringan yang bersifat parenkim, di sebelah dalam epidermis. Mesofil
terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua
jaringan tersebut banyak mengandung kloroplas sehingga menjadi tempat terjadinya
fotosintetis. Jaringan palisade terletak langsung di bawah epidermis, tetapi kadang-
kadang ada hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade.

e. Folium Orchidaceae
merupakan satu sukutumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-
jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun
sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini
hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah
beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi
terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging"
(sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit
dapat hidup dari embun dan udara lembap. Orchidaceae adalah sumber inspirasi dari
nama kereta api Argo Anggrek, kereta api eksekutif yang melayani Surabaya Pasar
Turi-Gambir.

f. Folium Ipomea Aquatica ( Tumbuhan Hidrofit)


Bagian permukaan bawah daun banyak terdapat stomata bertipe parasitik, hal ini
disesuaikan dengan habitatnya di air. Pada daun juga banyak terdapat klorplas yang
didalamnya terdapat klorofil untuk berfotosintesis. Daun terdiri atas epidermis atas,
mesofil dan epidermis bawah. Stoma tipe panerofor, parasitic dengang 2 sel tetangga.
Pada kangkung dimana aerasi menjadi masalah terdapat aerenkim pada akar yang
nampak mencolok (besar) dan adanya rongga pada daerah empulur batang yang diduga
terkait dengan aerasi internal.

g. Folium Aloe Vera (Tumbuhan xerofit)


Struktur anatomi daun lidah buaya terdiri dari 4 lapisan :
1. Kulit, Kulit pada daun lidah buaya merupakan lapisan pelindung eksternal dari daun
merupakan bagian berwarna hijau, ketebalannya mencapai 15 sel. Pada bagian ini
adalah di manasintesis dan produksi semua nutients di Aloe Vera berlangsung
2. Getah merupakan cairan lapisan pahit yang membantu melindungi tanaman dari
hewan,sel getah ini terdiri dari aloin.Ketika kulit hijau daun dipotong, Aloe akan
memancarkan getah hijau kekuningan yangdikenal sebagai aloin. Aloin adalah zat
berbahan dasar lateks. Umumnya dianggap iritasi pada manusia dan beracun untuk
hewan peliharaan rumah. Hindari terkena aloin pada kulitAnda ketika Anda
menangani tanaman Aloe. Aloin juga merupakan pencahar, kadang-kadang diambil
secara internal dan dipromosikan dalam bentuk tonik.
3. Gel Lendir, Gel lendir merupakan bagian dalam dari daun yang keluar saat daun
terpotong. Gel lendir merupakan bahan untuk membuat gel lidah buaya. Gel
dikelilingi oleh lapisan lendir yangterdiri dari polisakarida bernilai tinggi
4. Gel lidah buaya, Gel lidah buaya (gel dalam) terdiri dari delapan asam amino
esensial yang dibutuhkan tubuhmanusia tetapi tubuh manusia tidak dapat
menghasilkannya. Gel (parenkim) pada bagian ini,anda akan menemukan produk-
produk lidah buaya berkualitas tinggi.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Terdapat perbedaan ukuran dan bentuk stomata pada tumbuhan air dan tumbuhan
darat.
2. Ukuran stomata tumbuhan air Eceng gondok (Eichhornia crassipes)mempunyai
ukuran yang lebih besar dibanding ukuran stomata tumbuhan air lainnya
3. Ukuran stomata tumbuhan darat bervariasi, tumbuhan Mempunyai ukuran yang
lebih besar dibanding ukuran stomata tumbuhan darat lainnya.

5.2 Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan yaitu bahwa masih begitu banyak tumbuhan air dan
tumbuhan darat belum terdeteksi ukuran dan bentuk stomata, maka dari itu disarankan
dapat meneruskan kegiatan meneliti ukuran dan bentuk tumbuhan air dan tumbuhan darat
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Setjo,S., Kartini, E., Saptasari, M., dan Sulisetio, 1999. Anatomi Tumbuhan. Universitas
Negeri Malang. Malang.

Soediarto, A., Koesomaningrat, M.T.,Natasaputra,M., dan Akmal, H., 1965.Anatomi


Tumbuhan Edisi Ketiga. UGM Press. Yogyakarta.

Steenis, V.C.G.G.J., 2003. Flora. Pradnya Paramita. Jakarta.

Sunarjono, H., 2000. Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Taggart, R., and C. Starr, 2000. Plant Structure and Function. Brooks Cole.Australia.

Tjitrosoepomo, G., 2007. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Tjitrosomo, S.S., 1983. Botani Umum I. Angkasa Press. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai