Anda di halaman 1dari 8

Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Ekstirpasi Hemangioma di Dinding Lateral Hidung


dengan Pendekatan Endoskopi

Bestari Jaka Budiman, Al Hafiz


Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas - RSUP Dr. M. Djamil Padang

Abstrak
Hemangioma di dinding lateral hidung merupakan kasus tumor jinak
pembuluh darah yang jarang angka kejadiannya. Pendekatan endoskopi memberikan
hasil yang lebih baik pada penatalaksanaan kasus tumor jinak di daerah hidung dan
sinus paranasal. Pada kasus-kasus tertentu, pendekatan endoskopi memberikan
beberapa keuntungan lebih, seperti dapat mengangkat massa tumor dengan
morbiditas yang rendah dan menghindari kerusakan yang tidak perlu pada mukosa
dan struktur anatomi yang sehat.
Telah dilakukan pengangkatan hemangioma di dinding lateral hidung dengan
pendekatan endoskopi pada seorang pasien wanita berusia 33 tahun.

Kata kunci: hemangioma, dinding lateral hidung, pendekatan endoskopi

Abstract
The hemangioma in the lateral wall of the nose is an uncommon benign vascular
neoplasm. The endoscopic approach can be succesfully employed for the treatment of
benign tumor of the nose and paranasal sinuses. In selected cases, this surgical
technique allows the complete removal of the tumor with less morbidity, and avoidance
of unnecessary resection of healthy mucosa and anatomy structures.
A case of endoscopic management of a hemangioma in the lateral wall of the
nose in a 33 years old girl is reported.

Key words: hemangioma, lateral wall of the nose, endoscopic approach

PENDAHULUAN Untuk daerah kepala dan leher,


Adanya massa intranasal harus hemangioma merupakan tumor jinak
dibedakan sebagai suatu massa tumor pembuluh darah daerah yang paling
atau proses inflamasi. Tumor intranasal sering muncul. 60% tumor ini
seperti papiloma intranasal, capillary berkembang di regio kepala dan leher.3
hemangioma, osteoma, karsinoma sel 30% hemangioma sudah terlihat saat
skuamosa, melanoma dan lahir.4 Lebih 70% mengalami regresi
angiosarkoma. Sedangkan massa pada usia 7 tahun.5
sebagai akibat suatu proses infalamasi, Pada umumnya hemangioma ini
dapat ditemukan pada kasus terjadi pada bagian-bagian tubuh yang
sarkoidosis, sindroma Wagener. Pada
1 mudah terkena trauma, seperti tangan
anak-anak harus difikirkan suatu benda dan kaki, walaupun ada juga yang
asing di kavum nasi, yang pada menemukan terjadi di ginggiva. Faktor
beberapa kasus memiliki tampilan klinis hormonal diduga juga berperan. Hal ini
menyerupai hemangioma.1,2 terlihat pada granuloma gravidaruum

1
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

dimana ditemukan hemangioma pada kekurangan masing-masing pendekatan


ginggiva wanita hamil.1 tersebut.
Etiologi hemangioma secara
umum belum diketahui secara pasti. LAPORAN KASUS
Begitu juga dengan hemangioma di Pada tanggal 30 Mei 2011,
daerah kepala dan leher. Dicurigai seorang pasien perempuan umur
kelainan kongenital dan adanya riwayat 33 tahun datang ke Poliklinik rawat
trauma daerah kepala dan leher sebagai jalan THT RSUP Dr. M. Djamil Padang
faktor etiologi.6 dengan keluhan utama hidung keluar
Meskipun jarang, hemangioma darah dari hidung sebelah kiri sejak 2
intranasal atau sinus paranasal dapat hari yang lalu. Sebelumnya pasien
menjadi masalah yang serius. Pasien sedang beraktivitas di rumah, tiba-tiba
datang dengan keluhan hidung berdarah dari hidung sebelah kiri keluar darah
atau epistaksis yang berulang.1 sebanyak ½ cangkir. Lalu pasien dibawa
Epistaksis dan hidung tersumbat ke RSUD Lubuk Basung. Perdarahan
merupakan gejala utama pada pasien berhenti spontan. Pasien juga pernah
hemangioma intranasal.7 Stamataki dirawat dengan keluhan yang sama
(2008), telah melaporkan kasus 3 bulan yang lalu selama 2 hari di RSUD
hemangioma intranasal dengan gejala Lubuk Basung. Pulang atas permintaan
klinis yang lebih berat seperti terjadinya sendiri. Riwayat adanya trauma daerah
penekanan terhadap rongga hidung dan hidung luar atau rongga hidung
sinus paranasal oleh massa disangkal. Keluhan hidung tersumbat
hemangioma, serta mengganggu fungsi tidak ada. Hidung berair tidak ada.
saraf kranialis.6 Riwayat bersin-bersin berulang bila
Penatalaksanaan hemangioma cuaca dingin atau terkena debu
masih merupakan hal yang kontroversi. disangkal. Ada rasa dahak mengalir di
Pendekatan eksternal mulai belakang tenggorok disangkal.
ditinggalkan dan beralih ke pendekatan Telinga berdenging dan
dengan menggunakan endoskopi. Satu pandangan ganda tidak ada. Riwayat
dekade terakhir, pendekatan endoskopi hipertensi tidak ada. Riwayat trauma
telah banyak terbukti sukses tidak ada. Sesak nafas tidak ada. Suara
mengangkat tumor jinak seperti serak tidak ada, benjolan di leher tidak
inverted papiloma, lesi pembuluh darah, ada. Tidak ada mengalami penurunan
tumor fibroosseus, pleomorfik adenoma, berat badan sejak menderita penyakit
glioma dan skwanoma.8 Pada beberapa ini.
kasus, teknik operasi ini, dapat Pasien adalah seorang ibu rumah
mengangkat tumor secara penuh, angka tangga. Tidak ada riwayat penyakit lain
morbiditas yang rendah, angka sebelumnya. Dalam keluarga tidak ada
perawatan di RS yang lebih singkat, riwayat penyakit keganasan.
kehilangan darah yang lebih sedikit, Pada pemeriksaan fisik
serta visualisasi yang lebih baik.4,8 didapatkan keadaan umum sedang,
Pada laporan kasus ini dicoba kesadaran komposmentis, kooperatif,
mendiskripsikan bedah endoskopi tidak demam.
untuk mengangkat hemangioma di Pada pemeriksaan hidung luar,
dinding lateral hidung. Disamping itu, tidak ditemukan deformitas, tidak
dalam kasus ini juga dibandingkan tampak massa dan tidak terdapat
beberapa literatur tentang teknik penonjolan di pipi. Pada pemeriksaan
operasi lain. Hal ini berguna untuk rinoskopi anterior dan nasoendoskopi
membandingkan kelebihan dan hidung sebelah kiri, kavum nasi sempit,

2
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

konka media dan inferior edema,


ditemukan adanya krista di septum nasi.
Tampak massa di daerah sepertiga
posterior kavum nasi sinistra. Massa
berbenjol-benjol, melekat ke arah
dinding lateral hidung, berwarna
kemerahan dan mudah berdarah
(Gambar 1). Hidung sebelah kanan,
kavum nasi sempit, konka media dan
inferior edema, ditemukan adanya
krista. Tak tampak adanya massa. Tidak
terdapat penonjolan di palatum dan Gambar 1. Gambaran naso-endoskopi
rongga mulut. Pemeriksaan telinga dan hemangioma intranasal di kavum nasi
tenggorok tidak didapatkan kelainan. sinistra (preoperatif).
Tidak terdapat gangguan buka mulut.
Tidak terdapat pembesaran kelenjar
getah bening leher.
Pada pemeriksaan laboratorium
darah didapatkan hemoglobin 13,9
gr/dL (N: 11,5-16 gr/dL), leukosit 7.100
/mm3 (N: 4.000-10.000 /mm3),
trombosit 423.000 /mm (N: 150.000-
3

500.000 /mm3), hematokrit 40,4 % (N:


37-47%), prothrombin time (PT) 14,5
detik (N: 11-15 detik), activated partial
A
thromboplastin time (APTT) 49,3 detik
(N: 32-46 detik).
Pada tanggal 6 Juli 2011,
dilakukan pemeriksaan CT scan sinus
paranasal potongan koronal dan aksial,
didapatkan hasil dengan kesan tumor di
kavum nasi sinistra posterior dan
gambaran sinusitis maksilaris bilateral.
Juga terdapat pneumatisasi konka
media kanan dan kiri (konka bulosa),
dan pneumatisasi septum nasi yang
disertai dengan deviasi septum. Tidak
tampak erosi pada daerah tulang B
(gambar 2a-b dan 2c-d).

3
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Sehari sebelum dilakukan


operasi, informed consent tindakan
operasi. Pasien diberikan antibiotika
seftriakson injeksi 1x 1 gr intravena.
Sebelumnya dilakukan tes kulit. Juga
diberikan vitamin K, vitamin C 1x 1
ampul intravena dan deksametason
injeksi 3x 5 mg iv. Pasien dipuasakan 6-
8 jam sebelum operasi. Dipersiapkan
darah Packet Red Cell 1 kantong
C (250 cc). Pasien dikonsulkan ke bagian
Anestesiologi.
Pada tanggal 23 Juni 2011,
dilakukan operasi pengangkatan massa
tumor kavum nasi, curiga hemangioma
dengan pendekatan endoskopi. Pasien
tidur terlentang di atas meja operasi
dalam narkose. Dipasang oral packing.
Dilakukan pemasangan tampon lidokain
dan adrenalin 4 : 1 selama 10 menit.
Evaluasi dengan menggunakan
D endoskop 0 , pada kavum nasi dextra
0

tampak lapang, kompleks osteomeatal


Gambar 2.a-b. CT scan sinus paranasal tampak terbuka, cairan hidung atau pus
potongan koronal. c-d. CT scan sinus tidak ada. Kavum nasi sinistra lapang,
paranasal potongan aksial. pada sepertiga posterior tampak massa
tumor berwarna kemerahan, licin dan
Saat itu ditegakkan diagnosis berbenjol-benjol, mudah berdarah.
kerja tumor kavum nasi sinistra, curiga Dengan menggunakan jarum suntik 5 cc,
hemangioma di dinding lateral hidung dilakukan infiltrasi dengan adrenalin
dan septum deviasi KNDS, serta 1:200.000 pada dasar mukosa KNS
rinosinusitis maksilaris bilateral. Pasien bagian posterior, sampai mukosa
dianjurkan dirawat di bagian THT tampak pucat. Dilanjutkan dengan
Bedah Kepala Leher untuk persiapan panduan endoskop 00, dilakukan insisi
dilakukan tindakan operasi menggunakan pisau sabit (House sickle
pengangkatan massa tumor. Pasien knife 6.0x1,5mm), pada pinggir tumor
tidak datang pada hari rawatan. secara melingkar. Insisi dilakukan
Tanggal 17 Juni 2011 pasien sampai ke dasar tulang. Pinggir mukosa
akhirnya mau dirawat. Pasien dirawat di tumor bagian anterior yang melekat ke
bagian THT Bedah Kepala Leher RSUP dinding lateral, dijepit dengan Blakeslay
Dr. M. Djamil Padang, untuk forcep, diputar searah jarum jam,
direncanakan operasi pengangkatan sampai mukosa dan tumor terlepas.
massa tumor kavum nasi dengan Sisa-sisa pinggir mukosa tempat
pendekatan endoskopi dan rinosinusitis perlengketan dibersihkan dan dikuret
dengan pendekatan Functional dengan curretage sampai dasar tulang
Endoscopy Sinus Surgery (FESS). Tapi terpapar. Perdarahan selama operasi ±
pasien menolak untuk dilakukan 20-30 cc. Pendarahan diatasi. Dipasang
tindakan operasi FESS, pasien bersedia tampon anterior 0-1. Oral packing
hanya untuk tindakan pengangkatan dibuka. Operasi selesai. Jaringan atau
massa tumor.
4
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

massa tumor diperiksa di Laboratorium kelenjar dan serbukan limfosit.


Patologi Anatomi (PA). Diagnosis hemangio endotelioma
Pasca operasi pasien dirawat di dengan radang kronik (gambar 4).
bangsal THT diberikan terapi
seftriakson injeksi 2x 1 gram iv,
deksametason injeksi 3x 5 mg iv,
ranitidin injeksi 2x 100 mg iv, tramadol
100 mg dalam 1 kolf Ringer Lactat per 8
jam (diberikan 1 hari saja, selanjutnya
analgetik diganti dengan asam
mefenamat 3x 500 mg po. Tampon
anterior hidung dibuka pada hari
keempat.
Pada tanggal 27 Juni 2011,
tampon anterior hidung dibuka, tidak Gambar 4. Gambaran mikroskopis
ada perdarahan. Pasien dibolehkan hemangio endotelioma dengan radang
pulang, diberikan terapi sefiksim 2x 100 kronis. H&E 40x10.
mg po, asam mefenamat 3x 500 mg po
dan metilprednisolon 3x 4 mg po. Diagnosis pasien adalah pasca
Tanggal 1 Juli 2011, pasien ekstirpasi hemangioma di dinding
kontrol pertama kali ke Poliklinik THT. lateral hidung hari ke-8. Terapi
Keluhan hidung berdarah sudah tidak antibiotika, sefiksim dilanjutkan.
ada. Hidung tersumbat tidak ada. Pada Tanggal 8 Juli 2011, pasien
pemeriksaan rinoskopi anterior dan kontrol untuk yang kedua kali. Tidak
nasoendoskopi pada kavum nasi sinistra ada keluhan hidung berdarah, atau
ditemukan kavum nasi lapang, krusta hidung tersumbat. Pada pemeriksaan
minimal, tidak tampak massa (gambar rinoskopi anterior dan nasoendoskopi
3). tidak tampak massa tumor intra nasal.
Pasien dianjurkan kontrol jika ada
keluhan.

DISKUSI
Telah dilaporkan satu kasus
hemangioma intranasal pada seorang
wanita berumur 33 tahun. Dikutip dari
Bailey, bahwa kasus hemangioma paling
banyak ditemukan pada jenis kelamin
perempuan dibandingkan laki-laki
dengan rasio 6:1.4 Walaupun dapat
mengenai seluruh lapisan usia,
Gambar 3. Kontrol pertama pasca hemangioma paling sering muncul pada
ekstirpasi hemangioma, tidak tampak massa dekade ke-3 atau ke-4 dari
di kavum nasi sinistra. kehidupan.2,7,9 Sedangkan menurut Lee
dkk, hemangioma di kavum nasi terjadi
Hasil pemeriksaan laboratorium antara dekade ke-3 sampai dekade ke-
PA didapatkan jaringan yang mengalami 5.10 Pada kasus pasien ini, terjadi di
perdarahan, proliferasi sel-sel endotel dekade ke-3.
dengan rongga-rongga berisi eritrosit. Hemangioma daerah kepala dan
Tampak pula jaringan lemak, jaringan leher termasuk kasus yang jarang.
ikat, epitel transisional, kelenjar-

5
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Stamataki dkk melaporkan, di Johns adanya kemungkinan kelainan sistemik.


Hopkins Hospital antara tahun 1980 Didapatkan semua hasil pemeriksaan
sampai dengan tahun 2003, terdapat 23 dalam batas normal. Kecuali nilai APTT
kasus hemangioma daerah kepala dan sedikit memanjang yaitu 49,3 detik (N:
leher. Dari jumlah tersebut hanya 32-46 detik). Peningkatan waktu
terdapat 1 kasus hemangioma tergolong ringan (slightly prolonged).
intranasal, yang telah menyebabkan Sedangkan tujuan pemberian vitamin K
erosi pada tulang intranasal dan tulang dan vitamin C sebagai tindakan
ethmoid.6 pencegahan (profilaks) atau pada kasus
Di kavum nasi, tampilan klinis dengan gangguan hemostasis masih
hemangioma sering berupa sebuah memerlukan penelitian lebih lanjut. PT
nodul berukuran 3 cm (bervariasi 1-8 yang memanjang menunjukkan adanya
cm). Tidak hanya timbul pada septum kelainan pada jalur ekstrinsik dari
tapi juga pada dinding lateral hidung. proses pembekuan darah. Vitamin K
Hemangioma septum (45% dari total berpengaruh terhadap faktor II
kasus hemangioma intranasal), (prothrombin), VII, IX dan X. Jadi
sedangkan hemangioma di dinding vitamin K lebih bermakna
lateral hidung dan vestibulum nasi pemberiannya salah satunya pada kasus
sekitar 17,5%.11 dengan PT yang memanjang.14 Vitamin
Epistaksis yang berulang dan C, seperti yang dilakukan penelitian oleh
hidung tersumbat merupakan gekala Tofler dkk, tidak memberikan pengaruh
klinis paling sering dari hemangioma yang bermakna pada proses koagulopati
intranasal.4,10,12 Dikutip dari Nedev, darah. Tapi bermakna pada penurunan
epistaksis unilateral merupakan kadar lipid dalam serum.15
keluhan terbanyak yaitu sebesar 93% Obat-obatan golongan
dan sumbatan hidung sebanyak 35%. kortikosteroid digunakan pada kasus
Pada pasien ini hidung sering berdarah hemangioma intranasal agar proses
terjadi setelah 3 bulan terakhir. proliferasi sel endotel pembuluh darah
Perkembangan hemangioma, walaupun yang berlangsung cepat, dapat
jinak sering bersifat progresif sehingga dihambat. Dikutip dari Bailey,
menyebabkan perdarahan yang pemberian kortikosteroid sistemik
berulang.3,4 diberikan selama 3-4 minggu, lalu
Penggunaan CT scan dalam tapering off.4
membantu menegakkan diagnosis Umumnya hemangioma tidak
hemangioma intranasal. Tidak hanya memerlukan tindakan yang segera.
membantu mengidentifikasi bagian awal Sekitar 20-40% pasien yang dilakukan
atau asal dari hemangioma, perluasan tindakan operatif akan mengalami
tumor, tapi juga digunakan sebagai alat hemangioma yang berulang.11 Menurut
kontrol prognosis atau mendeteksi Elhamd, angka kekambuhan untuk
rekurensi.10,13 Permintaan CT scan hemangioma intranasal ini adalah
untuk hemangioma di kavum nasi sekitar 15%.16 Tindakan bedah
adalah potongan koronal aksial dengan direkomendasikan ketika hemangioma
ketebalan irisan 2-3 mm. Menurut Lee sudah mengganggu secara fungsi dan
dkk, hal penting yang harus dinilai pada gangguan estetika.11
CT scan hemangioma intranasal ini Pada kasus hemangioma
adalah apakah sudah ada terjadi erosi intranasal atau sinus paranasal,
tulang.10 pendekatan dari luar (external
Pemeriksaan laboratorium darah approach) sering dilakukan untuk
pada pasien ini dilakukan untuk melihat memudahkan kontrol perdarahan

6
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

selama operasi berlangsung. Sehingga Pada kasus hemangioma yang sudah


akses menuju pengangkatan tumor yang tidak mempan dengan pemberian
komplit semakin mudah. Kelemahan kortikosteroid, pemberian
pendekatan endoskopi adalah kesulitan vinkristin dapat menjadi suatu
dalam mengontrol perdarahan, sehingga pilihan.
batas-batas tumor sulit dinilai. Tapi 8) Embolisasi.
dengan persiapan yang adekuat serta Untuk hemangioma yang luas atau
kontrol perdarahan selama operasi yang terapi pendahuluan sebelum
baik, pendekatan endoskopi pada kasus dilakukan terapi pembedahan.
hemangioma intranasal dapat dilakukan
dengan sukses.13 Terapi pembedahan dengan
Berikut adalah beberapa pilihan pendekatan endoskopi ini harus
terapi pada hemangioma di daerah mempertimbangkan hal-hal seperti
kepala dan leher yaitu:3,4,11 tampilan klinis, riwayat penyakit
1) Intranasal injections of sclerosing sebelumnya, ukuran dan lokasi
solution. hemangioma. 4,11

Skleroterapi efektif hampir pada Pemakaian alat unipolar suction


90% kasus hemangioma di daerah cautery, mikrodebrider dan forsep
bibir dan mata. Blakesly akan lebih memberikan hasil
2) Injeksi steroid intralesi. yang baik.13
Efektif pada hemangioma Pasien hemangioma pasca
subkutaneus dan berukuran kecil. tindakan operatif harus diikuti
Efek samping tindakan dapat perkembangannya sampai 5 tahun.
berupa oklusi arteri retina sentralis, Interval kontrol adalah tiap 3 bulan. CT
nekrosis kulit, dan supresi adrenal. scan sebagai alat kontrol dilakukan 18
3) Subcutaneus interferon application. bulan pasca operasi.13 Sedangkan
Interferon-alfa 2-a atau 2-b dinilai menurut Tseng kontrol pasien
paling efektif. Efek samping berupa hemangioma pasca tindakan operatif
demam, malaise, nefritis dan anemia dilakukan sampai 36 bulan.17 Sarmento
hemolitik. juga menyatakan CT scan dilakukan 18
4) Kortikosteroid sistemik. bulan pasca operasi pada kasus
Dapat diberikan prednison hemangioma sinonasal.18
5 mg/kgBB/hari untuk
6-9 minggu, dilanjutkan ---()---
2-3 mg/kgBB/hari selama
4 minggu. Waspadai efek samping DAFTAR PUSTAKA
terhadap penyakit hipertensi, 1. Miller FR, D’agostino MA, Schlack K.
diabetes melitus, dan fenomena Lobular Capillary Hemangioma of Nasal
Cavity. Otolaryngol Head Neck Surg May
rebound. 1999; 120: 783-4.
5) LASER 2. Karakus MF, Ozcan KM, Bilal N, Dere H,
Cukup efektif untuk hemngioma Erekul S. Pediatric Lobular Capillary
yang masih intak atau sudah terjadi Hemangioma Accompanied with a Foreign
ulserasi. Body in the Nasal Cavity. Int J Pediatr
Otorhinolaryngol. 2007; 2: 231-4.
6) Cryosurgery and x-ray therapy. 3. Simic R, Vlahovic A, Subarevic V. Treatment
Cryosurgery banyak diminati di of Nasal Hemangiomas. Int J Pediatr
Eropa dan Amerika Selatan. Tapi Otorhinolaryngol. 2009; 73: 1402-6.
efek samping timbulnya skar pada 4. Duvvuri U, Carrau RL, Kassam AB. Vascular
hemangioma superfisial. Tumors of the Head and Neck. In: Bailey BJ,
Johnson JT et al editors. Otolaryngology
7) Sitostatik. Head and Neck Surgery, 4th Ed Vol 1.

7
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Philadelphia : Lippincott Williams & 12. Chalian AA, Litman D. Neoplasms of the
Wilkins, 2006. p. 1812-25 Nose and Paranasal Sinuses. In : Snows JB,
5. Jackson IT, Sosa J. Excision of Nasal Tip editor. Ballenger’s Manual of
Hemangioma via Open Rhinoplasty – a Skin Otorhinolaryngology Head and Neck
Sparing Technique. Eur J Plast Surg 1998; Surgery. 2002. London : BC decker, p. 304-
21:265-8. 14.
6. Stamataki S, Francis HW, Holliday M, 13. Kelley TF. Endoscopic Management of an
McCarthy E. Histological Features of Intranasal Hemangioma : a Case Report and
Osteofibrous Hemangioma of the Literatur Review. Otolaryngol Head Neck
Maxillofacial and Skull Base Regions. Surg 2003; 128: 595-7.
Otolaryngol Head Neck Surg 2008; 138: 14. Activated Partial Thromboplastin Time
587-93. (APTT). Available from URL:
7. Nair LCS, Bahal MA, Bhadauria CRS. Lobular http://labtestsonline.org/understanding/a
Capillary Hemangioma of Nasal Cavity. nalytes/aptt/tab/test , Article last update
MJAFI 2008; 64: 270-1. July 24, 2011. July 2011.
8. Pasquini E, Sciarretta V, Frank G, Cantaroni 15. Toffler GH, Stec JJ, Stubbe I, Beadle J, Feng
C, Modugno GC, Mazzatenta D et al. D. Lipinska I, Taylor A. The Effect of Vitamin
Endoscopic Treatment of Benign Tumors of C Supplementation on Coagulability and
the Nose and Paranasal Sinuses. Otolaryngol Lipid Levels in Healthy Male Subjects.
Head Neck Surg 2004; 131: 180-6. Thrombosis Research 2000; 100(1):35-41.
9. Ozcan C, Apa DD, Gorur K. Pediatric Lobular 16. Elhamd KEAA. Lobular Capillary
Capillary Hemangioma of the Nasal Cavity. Hemangioma of the Nose, a Report of Two
Eur Arch Otorhinolaryngol 2004; Cases. Saudi Journal of Otorhinolaryngology
261(8):449-51. Head and Neck Surgery 2008; 10(2):48-50.
10. Lee DG, Lee SK, Chang HW, Kim JY, Lee HJ, 17. Tseng CC, Tsay SH, Tsai TL, Shu CH.
Kwon JH, et al. CT Features of Lobular Epitheloid Hemangioendothelioma of the
Hemangioma the Nasal Cavity. Am J Nasal Cavity. J Chin Med Assoc 2005;
Neuroradiol 2010; 31:749-54. 68(1):45-8.
11. Nedev P. Lobular Capillary Haemangioma of 18. Sarmento KS. Endoscopic Resection of a
the Nasal Cavity in Children. Trakia Journal Sinonasal Cavernous Hemangioma. 2004.
of Science 2008; 6(1):63-7.

Anda mungkin juga menyukai