Klinis
Abstract
Ada kemajuan substansial dalam pemahaman kita tentang system permukaan mata/
unit fungsi lakrimal dalam 15 tahun terakhir. Keratokongjutivitis sicca, lebih sering
disebut sindrom dry eye (Dry Eye Syndrome), adalah kondisi yang paling sering
ditemui dan salah satu penyebab utama yang diketahui adalah diabetes mellitus (DM).
Telah dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir bahwa kontrol glikemik yang buruk
mempengaruhi segmen anterior dan posterior mata dan meningkatkan prevalensi
sindroma dry eye terkait diabetes mellitus/ Diabetes Melitus Dry Eye Syndrome
(DMDES). Patogenesis ciri khas DMDES masih belum pasti dan intervensi terbatas
dengan intervensi yang digunakan di DES. Artikel review ini menjelaskan
patogenesis, manifestasi klinis, dan strategi pencegahan dan pengobatan saat ini untuk
DES terkait diabetes.
1.
Pendahuluan
The Beaver Dam Eye Study melaporkan bahwa sekilar 20% dry eye terjadi pada
individu dengan diabetes tipe 2 yang berusia antara 43 dan 86 tahun. Hom dan De
Land melaporkan bahwa 53 % pasien dengan diabetes atau diabetes borderline telah
melaporkan sendiri tentang klinis dry eye klinis yang relevan. Dalam sebuah
penelitian berbasih rumah sakit, 54 % dari mereka yang menderita diabetes memiliki
DES, ada hubungan yang signifikan antara DES dan durasi diabetes. Hal ini
menunjukkan bahwa pemeriksaan dry eye harus menjadi bagian integral dari
pemeriksaan mata pada pasien dengan diabetes.