Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Cryptogamae ke-1, kelompok 6

MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA JENIS MIKROALGA AIR TAWAR


Cindy Levania Berliana1, Rizal Maulana Hasby2, Nurillah Novia3
Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Email : cindylevania8@gmail.com

ABSTRAK
Indonesia memiliki iklim tropis yang baik untuk perkembangan mikroalga karena proses
perkembangan mikroalga sangat membutuhkan intensitas cahaya. Mikroalga merupakan tumbuhan
renik yang berukuran mikroskopik dan diklasifikasikan ke dalam tumbuhan karena memiliki klorofil.
Mikroalga dapat dijumpai di perairan misalnya pada air tawar dan air laut. Pada praktikum ini
pengambilan sampel mengunakan botol plastik dengan mengambilnya secara vertikal dan diendapkan
selama dua hari. Endapan tersebut diambil dan diamati di mikroskop. Jenis mikroalga yang
didapatkan adalah Chlorella sp, Scenedesmus dimorphus, dan Nannochloropsis sp. Chlorella sp
adalah jenis alga hijau yang berbentuk bulat dan berkembang biak dengan cara membelah diri.
Chlorella sp merupakan mikroalga yang hidup di lingungan perairan, tumbuh dan berkembangnya
memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi dan karbondioksida sebagai sumber karbon.
Scenedesmus dimorphus merupakan salah satu mikroalga yang belum banyak diketahui potensinya,
termasuk alga hijau yang berbentuk lurus dan sedikit lengkung, besarnya sel dengan diameter sekitar
1 - 2 µm dan panjangnya sekitar 40 µm. Biasanya dijumpai di air tawar, payau, dan asin, sebagian
besar memiliki flagel dan letaknya sangat bervariasi. Nannochloropsis sp adalah alga berwarna hijau
yang berbentuk bulat sedang, dan tidak berflagela, biasa dijumpai pada perairan di sekitar pantai dan
estuari. Selnya berukuran sedang dengan diameter 1-4 µm tergantung spesiesnya. Pertumbuhan selnya
sangat dipengaruhi oleh tiga komponen penting untuk tumbuh yaitu cahaya dan karbondioksida untuk
keperluan fotosintesis.

Kata Kunci : Mikroalga, Chlorella sp, Scenedesmus dimorphus, Nannochloropsis sp

I. PENDAHULUAN Indonesia dimanfaatkan untuk perikanan


Indonesia merupakan negara yang laut (Widianingsih, 2013).
memiliki kepulauan terbanyak di dunia Mikroalga merupakan tumbuhan
dengan banyak perairan baik laut maupun renik dengan ukuran mikroskopik sekitar
tawar yang kaya akan berbagai jenis 3-30 μm (Sri, 2010). Mikroalga
mikroalga. Indonesia yang beriklim tropis merupakan organisme primitif dan hidup
memiliki potensi yang baik bagi di wilayah air tawar maupun air laut
perkembangan mikroalaga karena (Mochamad, 2011). Menurut Sri (2010),
intensitas cahaya yang cukup sangat morfologi dari mikroalga berbentuk
diperlukan bagi perkembangannya uniseluler atau multiseluler tetapi belum
(Bambang, 2012). Mikroalaga laut ada pembagian fungsi yang jelas dari
merupakan komponen penting dari flora organ pada sel-sel komponennya. Hal
dan itu mendukung jejak karbon ekosistem itulah yang membedakan alga dari
laut. Saat ini keragaman mikroalga laut di tumbuhan tingkat tinggi.
Mikroalga diklasifikasikan sebagai (haloplankton). Berdasarkan distribusi
tumbuhan karena memiliki klorofil vertikal di perairan mikro alga
(Mochamad, 2011). Mikroalaga yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu hidup di
hidup di air tawar dan air laut zona euphotik (ephiplankton), hidup di
membutuhkan CO2, berberapa nutrien dan zona disphotik (mesoplankton) , hidup di
cahaya untuk fotosintesis (Hadiyanto, zona aphotik (bathyoplankton) dan yang
2012) . Kemampuan mikroalga untuk hidup di dasar perairan atau bentik
berfotointesis karena dapat dimanfaatkan (hypoplankton) (Sri, 2010).
untuk menyerap CO2, untuk mengurangi Reproduksi dengan cara
emisi CO2 (Nida, 2012). Menurut pembelahan sel menghasilkan dua sel
Hadiyanto (2012), mikroalaga memiliki anak yang masing-masing akan menjadi
kinerja yang sama dengan tumbuhan bersel individu baru. Pembelahan sel ini terjadi
banyak tetapi tidak memiliki akar, batang, pada kebanyakan alga bersel tunggal.
dan daun untuk berfotosintesis. Sedangkan pada alga yang membentuk
Mikroalga dapat dibagi menjadi koloni tanpa filament, ataupun koloni
sepuluh divisi dengan karakterisrik yang berupa filament, reproduksi melalui
memberikan andil pada kelompoknya. Ada fragmentasi. Fragmentasi adalah
empat karakteristik yang digunakan untuk terpecah-pecahnya koloni menjadi
membedakan divisi mikroalga yaitu tipe beberapa bagian. Seperti halnya kedua
jaringan sel, tipe komponen fotosintesa, cara reproduksi aseksual tersebut,
dan jenis pigmen sel. Adapun informasi reproduksi melalui pembentukan
pentiing pembagian masing-masing zoospore. Zoospore merupakan sel
kelompok mikroalaga adalah morfologi tunggal yang diselubungi oleh selaput,
dan bagaimana sifat sel yang menempel dan dapat bergerak atau berenang bebas
berbentuk koloni atau filamen dengan menggunakan satu atau lebih
(Mochamad, 2011) flagella. Setiap zoospore merupakan calon
Mikroalga diklasifikasikan menjadi individu baru (Iqbal, 2008).
empat kelompok antara lain: diatom Tujuan dari praktikum ini adalah
(Bacillariophycae), alga hijau untuk mengenal jenis mikroalaga air tawar
(Chlorophyceae), alga emas dan mengetahui gambaran tentang cara-
(Chrysophyceae), dan alga biru cara identifikasi mikroalga.
(Cyanophyceae). Penyebaran habitat II. METODE
II.1Alat dan Bahan
mikroalga biasanya di air tawar
(limpoplankton) dan air laut
Pada praktikum jenis Chlorella vulgaris, Scenedesmus
mengenai identifikasi dimorphus, dan Nannochloropsis sp.
beberapa jenis Pada percobaan ini praktikan
mikroalga alat yang melakukan pengamatan dengan
digunakan adalah mikroskop, pipet mengambil sampel menggunakan pipet
tetes, aqua botol bekas, kaca penutup, tetes dan mengambil endapan dari air
dan kaca objek. Bahan yang digunakan kolam tersebut. Sampel diteteskan pada
pada praktikum kali ini adalah berasal kaca objek dan ditutup dengan kaca
dari air tawar yang berasal dari kolam penutup. Praktikan menggunakan
yang lokasinya berada di Komplek mikroskop dengan perbesaran berkala 10 x
Bumi Adipura Gedebage. 10, 10 x 40, 10 x 100x untuk mengamati
II.2 Cara Kerja mikroalga pada sampel air kolam.
Air kolam, sawah atau sungai Keteran
Foto Literatur
gan
diambil menggunakan botol aqua
bekas dengan volume 1 ml secara Chlorel
la sp
horizontal. Spesimen yang telah Perbesa
diambil, diendapkan selama dua hari. ran :
10x100
Sampel air tersebut diambil (Dokumentasi (Sumber :
menggunakan pipet tetes dan Pribadi, 2017) “UTEX The
Culture
diteteskan pada kaca penutup dan Collection of
ditutup dengan kaca penutup. Algae."
University of
Kemudian diamati menggunakan Texas at
mikroskop dengan perbesaran berkala Austin)

10 x 10x, 10x 40x, 10 x 100x. Scened


Mikroalga yang diamati dibandingkan esmus
dimorp
dengan literatur. Setelah diamati jenis hus
mikroalga yang yang dilihat, ditulis Perbesa
(Dokumentasi (Sumber : ran :
dan difoto. Pribadi, 2017) “UTEX The 10x10
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Culture
Collection of
Setelah dilakukannya praktikum Algae."
mengenai identifikasi mikroalga air tawar University of
Texas at
dengan sampel yang kami bawa adalah air Austin)
kolam, mikroalga yang didapat adalah (Sumber :
“UTEX The Nannoc
Culture hlorops
Collection of is sp
Algae." Perbers
(Dokumentasi University of aran :
Pribadi, 2017). Texas at 10x10
Austin)
Mikroalga yang didapat berasal dari pada praktikum ini termasuk ke kelompok
kolam dengan warna airnya berwarna alga hijau. Jenis mikroalga yang di dapat
hijau. Menurut Mohammad (2010), yaitu, Chlorella vulgaris, Scenedesmus
Mikroalga merupakan organisme primitif dimorphus, dan Nannochloropsis sp.
dan hidup di wilayah air tawar maupun air Chlorella sp memiliki bentuk bulat
laut. Mikroalga yang diamati berukuran sedang yang letaknya tidak beraturan dan
sangat mikroskopik sehingga diamati di setiap bulatannya itu seperti menumpuk
mikroskop. Menurut Sri (2010), mikro dan terdapat bintik-bintik berwarna hijau.
alga memiliki ukuran sekitar 3-30 μm dan Menurut Nida (2013), Chlorella sp
morfologi dari mikroalga berbentuk termasuk salah satu kelompok alga
uniseluler atau multiseluler tetapi belum hijau yang paling banyak jumlahnya
jelas fungsi dari organ pada masing- diantara alga hijau lainnya, 90% Chlorella
masing komponennya. hidup di air tawar dan 10% Chlorella
Bentuk mikroalaga yang diamati hidup di air laut. Chlorella sp memiliki
dibawah mikroskop ada yang berbentuk ukuran 2-12 μm merupakan organisme
bulat, lonjong, dan memanjang. eukariotik, berbentuk bulat atau elips, dan
Reproduksi mikroalga dengan cara termasuk alga bersel tunggal.
aseksual yaitu pembelahan sel. Menurut Reproduksi pada Chlorella secara
Iqbal (2008), reproduksi pembelahan sel aseksual dengan membentuk autospora
nantinya akan menghasilkan dua sel dan yang merupakan miniatur dari sel induk.
membentuk individu baru. Biasanya terjadi Tiap satu sel induknya akan membelah
pada alga bersel tunggal. Sedangkan untuk menjadi 4, 8, atau 16 yang kelak akan
alga yang berkoloni berupa filament menjadi sel-sel anak dan melepaskan diri
ataupun tanpa filament bereproduksi dari induknya (Bold dan Wynne, 1985
dengan cara fragmentasi. dalam Prabowo, 2009).
Mikroalga yang didapat saat diamati Menurut Bold dan Wynne dalam
pada mikroskop berwarna hijau dan Prabowo (2009), klasifikasi dari Chlorella
letaknya tidak beraturan. Menurut Sri sp. adalah sebagai berikut:
(2010), Mikroalga diklasifikasikan Kingdom : Plantae
menjadi empat kelompok antara lain: Divisi : Chlorophyta
diatom (Bacillariophycae), alga hijau Kelas : Cholorophyceae
(Chlorophyceae), alga emas Ordo : Chlorococcales
(Chrysophyceae), dan alga biru Famili : Oocysraceae
(Cyanophyceae). Mikroalga yang di dapat Genus : Chlorella
Spesies : Chlorella sp. dengan pembentukan zoospore biflagel
Dinding sel pada Chlorella sp dan isogami.
mengandung selulosa dan pektin. Menurut Bold dan Wynne dalam
Pertumbuhan Chlorella sp. dipengaruhi Zahara (2010), klasifikasi dari
oleh beberapa faktor antara lain : medium, Scenedesmus dimorphus. adalah sebagai
unsur hara, temperatur, serta salinitas. berikut:
Medium merupakan tempat hidup bagi Kingdom : Plantae
kultur Chlorella yang pemilihannya Divisi : Chlorophyta
ditentukan pada jenis Chlorella yang akan Kelas : Cholorophyceae
di budidayakan (Bold dan Wynne, 1985 Ordo : Chlorococcales
dalam Prabowo, 2009). Famili : Scenedesmaceae
Mikroalga yang ditemukan lagi Genus : Scenedesmus
adalah jenis Scenedesmus dimorphus Spesies : Scenedesmus dimorphus
bentuknya lonjong melengkung, berwarna Pada Scenedesmus talusnya terdiri
hijau. Menurut Mohamad Agus (2015), dari 1 atau 2 sel dan biasanya membenuk
Scenedesmus sp. termasuk pada alga hijau koloni yang terdiri dari 2, 4, 8, atau 16
(Chlorophyta) yang bentuknya panjang sel. Selnya berbentuk silindris, oval, bulat,
lurus dan sedikit lengkung. Besarnya sel atau lancip (John, 2010). Pada selnya
dengan diameter sekitar 1 - 2 µm dan memiliki 1 inti sel dan kloroplas yang
panjangnya sekitar 40 µm, berkelompok terdapat satu pyrenoid (Graham, 2000).
membentuk koloni yang terdiri dari 4 Pengamatan selanjutnya, mikroalga
sampai 32 sel. Mikroalhga jenis ini yang didapat yaitu jenis Nannochloropsis
biasanya ditemukan hampir di semua jenis sp bentuk nya bulat kecl seperti bintik-
perairan dan tanah. Mikroalga ini bintik berwara hijau, letaknya menyebar
memanfaatkan sinar cahaya untuk proses dan tidak beraturan. Menurut Juan Shi
perkembangannya. (2008), Nannochloropsis sp adalah
Reproduksi pada Scenedesmus mikroalga eukarotik uniseluler, banyak
dimorphus dapat terjadi secara seksual digunakan dalam budidaya laut. Ukuran
maupun aseksual. Menurut Graham mikroalga tersebut sekitar 2-5 µm.
(2000), reproduksi aseksual pada Nannochloropsi bereproduksi secara
Scenedesmus dimorphus terjadi melalui aseksual dengan cara pembelahan sel
pembentukan autokloni. Sel induk atau pemisahan autospora dari sel
membelah membentuk koloni anakan. induknya. Reproduksi sel ini diawali
Sedangkan pada reproduksi seksual dengan pertumbuhan sel yang membesar.
Selanjutnya, terjadinya peningkatan apa saja jenis mikroalga yang ada di air
aktifitas sintesa sebagai bagian dari tawar agar ada gambaran saat melakukan
persiapan pembentukan sel anak, yang identifikasi.
merupakan tingkat pemasakan awal. Tahap DAFTAR PUSTAKA
selanjutnya terbentuknya sel induk muda Bambang Wijanarko dan Lanny Diane
yang merupakan tingkat pemasakan akhir, Putri. 2012. Ekstraksi Lipid dari
yang disusul dengan pelepasan sel anak. Mikroalga (Nannochloropsis sp)
Menurut Rusyani (2012), dengan Solven Methanol dan
klasifikasi Nannochloropsis sp. adalah Chloroform. Jurnal Teknologi
sebagai berikut: Kimia dan Industri. Vol 1 (1) :
Kingdom : Protista 130-138.
Divisi : Chromophyta Ciremai. 2008. Biologi Laut. PT.
Kelas : Eustigmatophyceae Gramedia. Jakarta.
Ordo : Eustigmatales Graham, L.E dan L,W, Wilcox. 2000.
Familia : Monodopsidaceae Algae. Pentrical Hall, New Jersey.
Genus : Nannochloropsis Hadiyanto dan Maulana Azim. 2012.
Spesies : Nannochloropsis sp Mikroalga Sumber Pangan dan
Menurut Ciremai (2008), Energi Masa Depan. UPT UNDIP
Nannochloropsis sp merupakan salah satu Press Semarang. Semarang.
jenis alga laut yang memiliki senyawa Iqbal, Ali. 2008. Sistematika Tumbuhan
bahan aktif yang mempu digunakan Cryptogamae. Erlangga. Jakarta.
sebagai antioksidan. Ekstraknya Juan Shi, Kehou Pan, Jianzhong Yu, dan
mengandung salah satu senyawa aktif Baohua Zhu. 2008. Analysis of
yaitu berupa terpenoid. Terpenod dapat Expressed Sequence Tags From
digunakan sebagai antioksidan. The Marine Microalga
IV. KESIMPULAN Nannochloropsis oculata
Dari praktikum yang telah dilakukan (Eustigmatophyceae). Journal
dapat diambil kesimpulan bahwa Phycological. Vol 44 (1) : 99-102.
mikroalga yang terdapat pada air tawar Mocham ad Bagus Hermanto, Sumardi, La
(kolam) yang ditemukan adalah Chlorella Choviya, dkk. 2011. Perancangan
sp, Scenedesmus dimorphus, dan Bioreaktor untuk Pembudidayaan
Nannochloropsis sp. Cara untuk mikroalga. Jurnal Teknologi
mengidentifikasi mikroalga yang akan Pertanian. Vol 12 (3) : 153-162.
didapatkan, sebelumnya harus mengetahui
Mohamad Agus Salim. 2015. Kadar Lipida Widianingsih, Retno Hartati, Hadi
Scenedesmus sp pada Kondisi Endrawati, dan Jane Mamuaja.
Miksotrof dan Penambagan 2013. Fatty acid composition of
Sumber Karbon dari Hidrolisat Pati marine microalgae in Indonesia.
Singkong. Jurnal Biologi. Vol 11 Journal of Tropical Biology and
(2) : 222-243 Concervation. Vol 10 (1) : 75-82.
Nida Sopiah, Adi Mulyanto, dan Sindi Zahara Fadilla. 2010. Pengaruh
Sehabudin. 2012. Pengaruh Konsentrasi Limbah Cair Tahu
Kelimpahan Sel Mikroalgae Air Terhadap Pertumbuhan Mikroalga
Tawar (Chorella sp) Terhadap Scenedesmus sp. Skripsi Program
Penambatan Karbondioksida. Studi Biologi Fakultas Sains dan
Jurnal Teknik Lingkungan. Vol 14 Teknologi. UIN Syarif
(1) : 1-6. Hidayatullah Jakarta. Jakarta
Prabowo, Danang A. 2009. Optimasi
Pengembangan Media untuk
Pertumbuhan Chlorella sp Pada
Skala Laboratorium. Skripsi
Program Studi Ilmu dan Teknologi
Kelautan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.
Rusyani, Emy. 2012. Manfaat
Nannochloropsis. Unila. Lampung.
Sri Wahyuni. 2016. Pengaruh Pemberian
Salem Fitoplankton Chlorella
vulgaris Terhadap Penyembuhan
Luka Sayat (Incisi) Pada Mencit
(Mus musculus albinus).
Universitas Hasanuddin Makassar.
Makassar.
UTEX. The Culture Collection of
Algae. University of Texas at
Austin.http://web.biosci.utexas.ed
/utex/. Diaskes pada tanggal 7
Oktober 2017 Pukul [23.00 WIB].

Anda mungkin juga menyukai