Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BIOKIMIA FOTOSINTESIS

Oleh:
YUDI PRAMANA (121810401015)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER 2013


1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan
sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan di mana suatu
penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi
cahaya alami salah satunya adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena
adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri dari
beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda.
Sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda. Fotosintesis adalah
merupakan suatu proses biologi yang komplek, proses ini menggunakan energi dan
cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam
kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran
dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzimenzim tang
larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun,
translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis
agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida. Fotosintesis adalah
suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri
untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam
fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya)
disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon
karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula
sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
2

1. Apakah yang dimaksud fotosintesis? 2. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi
fotosintesis? 3. Bangaimana proses dari fotosintesis ? 4. Bagaimana proses
fotosintesis reaksi terang mengubah energi matahari menjadi energi kimia dalam ATP
dan NADPH?

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses fotosintesis. 2. Untuk mempelajari reaksi-reaksi yang
terjadi pada proses fotosintesis. 3. Untuk mengetahui Bagaimana proses fotosintesis
reaksi terang mengubah energ surya menjadi energy kimia dalam ATP dan NADPH.
3

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fotosintesis


Fotosintesis merupakan peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik
(CO2 dan H2O) dengan pertolongan energi cahaya. Karena bahan baku yang digunakan
adalah CO2 (zat karbon) maka fotosintesis dapat pula disebut asimiliasi karbon.
Proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dapat terjadi dengan bantuan sinar
matahari. Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel
plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung
kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman yang disebut palisade atau jaringan
tiang dan sel-sel jaringan bunga karang yang disebut spons.

2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis


a. Intensitas cahaya Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya. b.
Konsentrasi karbon dioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak
jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. c. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu
hingga batas toleransi enzim. d. Kadar air Kekurangan air atau kekeringan
menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga
mengurangi laju fotosintesis. e. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
4

Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang. f. Tahap pertumbuhan Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh
lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal
ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan
makanan untuk tumbuh.

2.3 Proses Fotosintesis


Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung
dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk
menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Berikut ini adalah persamaan
reaksi fotosintesis yang menghasilkan glukosa. Glukosa dapat digunakan untuk
membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai
bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik
pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa
lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan
energi kimia. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.
Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam
organel yang disebut kloroplas.klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam
fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung
kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat
lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap
milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air
untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan.
5

Fotosintesis pada alga dan bakteri. Alga terdiri dari alga multiseluler seperti
ganggang hingga alga mikroskopik yang hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga
tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya
terjadi dengan cara yang sama. Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis
pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih
bervariasi.Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof. Hanya
sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada materi
yang dihasilkan oleh organisme lain. Proses Fotosintesis Tumbuhan membutuhkan sinar
matahari, air, dan udara untuk membuat makanannya sendiri. Setiap hari, zat hijau
daun pada daun tanaman menyerap cahaya matahari. Tumbuhan memanfaatkan cahaya
matahari menjadi karbon dioksida dari udara, dan air dari tanah menjadi makanan
yang mengandung gula. Tumbuhan lalu mengeluarkan oksigen sebagai hasil yang tidak
terpakai, walaupun sebagian digunakan untuk bernapas. Rangkaian reaksi fotosintesis
dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan
reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).

2.4 REAKSI TERANG MENGUBAH ENERGI SURYA MENJADI ENERGI KIMIA DALAM ATP DAN NADPH
Ketika cahaya bertemu materi, cahaya mungkin dipantulkan, diteruskan atau diserap.
Zat yang menyerap cahaya tampak dikenal sebagai pigmen. Reaksi terang berlangsung
di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah struktur bentukan membran tilakoid
yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam
grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam fotosintesis. Reaksi
terang di sebut juga fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan
penguraian molekul air menjadi oksigen dan hidrogen. Reaksi terang adalah proses
untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air dan
cahaya Matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai
antena.
6

Fotosistem tersusun atas suatu kompleks proein yang disebut kompleks pusat reaksi
yang dikelilingi oleh beberapa kompleks permanen cahaya. Kompleks pusat reaski
mengandung suatu molekul yang mampu menerima elektron dan menjadi tereduksi;
molekul ini disebut penerima elktron primer. Reaksi terang melibatkan dua
fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I)
berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya
pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi
P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm. Mekanisme reaksi
terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya Matahari sehingga
elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak
stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O
yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang
bertindak sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid.
Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon
(PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada
membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS
II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang
terjadi di PS II adalah: 2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2 Sitokrom b6-
f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi
PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga,
yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+
dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6f kompleks
adalah: 2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen) Elektron dari sitokrom
b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini menyerap energi
cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti terpisahkan,
7

yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih
dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi
plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut
feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah: Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) →
4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+) Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap
akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini
dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya adalah
4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) + 2NADPH Ion H+ yang telah dipompa ke dalam
membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP sintase akan menggandengkan
pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+ melintasi membran tilakoid.
Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan
fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi
terang adalah sebagai berikut: Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+
+ O2 Aliran Elektron Linear Cahaya menggerakkan sintesis ATP dan NADPH dengan cara
memberi energy pada kedua fotosistem yang tertanam dalam membrane tilakoid
kloroplas. Kunci transformasi aliran energy ini adalah aliran elektron melalui
fotosistem dan komponen-kmponen molecular lain yang tertanam dalam membrane
tilakoid. Ini disebut aliran elektron linear yang terjadi selama reaksi terang
fotosintesis. Aliran Elektron Siklik Aliran yang terfotoeksiasi dapat mengambil
jalur alternative yang disebut aliran elektron siklik yang menggunakan fotosistem I
namun tidak menggunakan fotosistem II.
8

BAB 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan


1. Fotosintesis merupakan peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat
anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya. 2. Proses fotosintesis
terdiri dari dua reaksi, yaitu reaksi gelap dan reaksi terang. 3. fotosintesis
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain intensitas cahaya, suhu, kadar air,
dan konsentrasi karbodioksida. 4. Fungsi utama fotosintesis untuk memproduksi zat
makanan berupa glukosa. 5. Daun Merupakan salah satu organ tumbuhan yang menjadi
pusat terjadinya proses fotosintesis. Memiliki warna yang pada umumnya adalah
hijau, yang mana warna hijau tersebut timbul akibat adanya zat klorofil dalam daun.
9

DAFTAR PUSTAKA
Dartius. 1991. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. USU-Press. Medan. Dwijoseputro, D.
1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia. Filter, A. H. dan R. K. M.
Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: UGM Press. Guritno, B. dan
Sitompul, S. M. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.Yogyakarta: UGM Press. Heddy, S.
1990. Biologi Pertanian. Jakarta: Rajawali Press. Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:Raja Grafindo Persada. Salisbury, dan Ross. 1992.
Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB Press.

Anda mungkin juga menyukai