Anda di halaman 1dari 3

Fikih Tata Cara Salat Makmum Masbuk (Terlambat)

Abu Bakar Jabir Al-Jazairi , Fiqih Islam , Fiqih Sholat

Oleh Syeikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairy

1. Bergabung mengikuti imam dalam posisi apapun

Apabila seseorang yang hendak salat memasuki masjid dan mendapati salat telah ditegakkan,
maka hendaknya ia langsung bergabung mengikuti imam dalam posisi apapun, baik sedang
rukuk, sujud, duduk atau berdiri.

Hal ini didasarkan pada sabda Nabi ‫ﷺ‬:

ِ ْ ‫صنَ ُع‬
‫اْل َما ُم‬ ْ َ‫اْل َما ُم َعلَى َحا ٍل فَ ْلي‬
ْ َ‫صنَ ْع َك َما ي‬ َّ ‫إِذَا أَت َى أ َ َحد ُ ُك ْم ال‬
ِ ْ ‫ص ََلة َ َو‬

“Jika seseorang diantara kalian pergi ke masjid untuk salat berjemaah lalu kalian mendapati
imam sedang melakukan suatu gerakan dalam salat, hendaknya ia langsung mengikuti gerakan
imam,” (HR Tirmizi: 539. Tirmizi: Hadis Gharib. Al-Albani: Sahih, dalam Sahih At-Tirmizi:
591).

2. Terhitung satu rekaat jika mendapatkan rukuk

Terhitung satu rekaat bagi makmum apabila dia mendapati imam sedang rukuk lalu dia ikut
rukuk bersama imam sebelum imam bangkit dari rukuknya.

Hal ini didasarkan pada sabda Nabi ‫ﷺ‬:

َّ ‫الر ْك َعةَ فَقَدْ أَد َْركَ ال‬


َ ‫ص ََلة‬ َّ َ‫ش ْيئًا َو َم ْن أَد َْرك‬
َ ‫س ُجود ٌ فَا ْس ُجد ُوا َو ََل تَعُدُّوهَا‬ َّ ‫ِإذَا ِجئْت ُ ْم ِإلَى ال‬
ُ ُ‫ص ََل ِة َونَحْ ن‬

“Jika kalian datang untuk menunaikan salat, sedangkan kami dalam keadaan sujud, maka ikutlah
bersujud, dan janganlah kalian menghitungnya satu raka'at, dan barangsiapa mendapatkan ruku',
berarti dia telah mendapatkan salat (satu raka'at -pent),” (HR Abu Dawud: 759. Al-Albani: Sahih
dalam Irwaul Ghalil: 2/260).

3. Menyempurnakan rekaat yang tertinggal setelah imam salam

Apabila imam telah mengucapkan salam, maka makmum masbuk berdiri untuk
menyempurnakan rekaat yang tertinggal dan menjadikan rekaat yang tertinggal sebagai rekaat
terakhir.

Nabi ‫ ﷺ‬bersabda:

‫صلُّوا َو َما فَات َ ُك ْم فَأ َ ِت ُّموا‬


َ َ‫فَ َما أَد َْر ْكت ُ ْم ف‬
“Ikutlah salat pada bagian yang masih kalian dapati, dan adapun yang telah terlewat, maka
sempurnakanlah,” (HR Ahmad: 6392. Al-Albani: Sahih dalam Sahihul Jamius Shagir: 275 dan
369).

Jika seseorang mendapati satu rekaat terakhir pada salat magrib, misalnya, maka setelah itu dia
berdiri lalu menyempurnakan dua rekaat, yang pertama membaca Al-Fatihah dan surat, lalu di
rekaat selanjutnya dua membaca Al-Fatihah saja, kemudian tasyahud dan salam.

Pendapat lain menyebutkan bahwa boleh baginya menjadikan rekaat yang tertinggal itu sebagai
permulaan salat, berdasarkan riwayat lain dari Nabi ‫ﷺ‬:

‫وما فاتكم فاقضوا‬

“Dan rekaat yang kamu lewati maka gantilah,” (HR Ahmad: 6592).

Oleh karena itu, apabila tertinggal satu rekaat pada salat magrib, maka setelah itu dia berdiri lalu
mengerjakan satu rekaat itu dengan mambaca Al-Fatihah dan surat dengan bacaan keras, seperti
halnya bacaan pada rekaat yang dia lewat itu, kemudian tasyahud dan salam.

Sebagian ulama berpendapat bahwa menentukan rekaat yang didapati oleh makmum sebagai
rekaat pertama adalah pendapat yang lebih kuat.

Tata cara sholat makmum masbuq:

1. Jika makmum terlambat datang ke masjid dan imam sudah dalam posisi rukuk, sujud, atau
julus (duduk tasyahud), maka ia harus melakukan takbiratul ihram (dengan berdiri) untuk mulai
sholat, lalu mengucapkan takbir (Allahu Akbar) lagi untuk kemudian mengikuti posisi imam.

Jika imam masih membaca surat Al-Fatihah atau surat pendek, maka hanya takbiratul ihram saja.

2. Setelah imam selesai melakukan salam dan mengakhiri sholat, ia tidak boleh melakukan
salam, tetapi langsung berdiri untuk menambah rakaat yang telah terlewat.

a. Bila ia baru bisa mengikuti 2 rakaat terakhir sholat dzuhur, ashar, dan isya, maka ia harus
menambah 2 rakaat (tanpa duduk tasyahud) setelah imam melakukan salam.

Bila ia baru bisa mengikuti satu rakaat terakhir sholat dzuhur, ashar, dan isya, maka ketika imam
melakukan salam ia harus berdiri dan sholat satu rakaat (dengan Al-Fatihah dan membaca surat
pendek), duduk tasyahud, berdiri lagi untuk rakaat kedua (dengan Al-Fatihah dan membaca surat
pendek), lalu diteruskan berdiri lagi untuk rakaat ketiga (hanya Al-Fatihah).

b. Jika ia baru bisa mengikuti rakaat ke-2 dan ke-3 sholat maghrib, maka ia harus berdiri dan
menambah satu rakaat setelah imam melakukan salam
c. Jika ia baru bisa mengikuti satu rakaat terakhir sholat maghrib, ia harus berdiri setelah imam
melakukan salam, sholat satu rakaat, lalu duduk untuk membaca tasyahud, kemudian berdiri lagi
untuk melakukan rakaat ke-3, setelah itu duduk untuk tasyahud akhir dan melakukan salam.

3. Bila makmum bergabung sholat jamaah ketika posisi rukuk, maka ia dianggap telah mengikuti
rakaat tersebut. Jika ia bergabung ketika imam sudah berdiri dari rukuk atau ketika sujud, ia
dianggap telah terlambat mengikuti rakaat tersebut dan harus melakukannya lagi.

Anda mungkin juga menyukai