Anda di halaman 1dari 2

Fraksinasi adalah tekhnik pemisahan dan pengelompokan kandungan kimia

ekstrak berdasarkan kepolaran. Pada proses fraksinasi digunakan dua pelarut


yang tidak tercampur dan memiliki tingkat kepolaran yang berbeda. Senyawa-
senyawa yang terdapat dalam ekstrak akan terpisah menurut kepolarannya.
Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan kromatografi lapis tipis untuk
mengetahui kelompok senyawa yang terdapat pada hasil fraksinasi, pemisahan
noda dan eluen yang cocok (Harbone, 1987).

Fraksinasi terdiri dari dua macam yaitu ekstraksi padat cair dan cair – cair.
Ekstraksi padat cair dapat dikerjakan dengan alat sokhlet, pada fraksinasi ini
terjadi keseimbangan diantara fasa padat dan fasa cair (pelarut). Fraksinasi cair –
cair merupakan suatu pemisahan yang didasarkan pada perbedaan kelarutan
komponen dua pelarut yang tidak saling bercampur. Alat yang digunakan adalah
alat yang sederhana yaitu corong pisah. Prinsip fraksinasi menggunakan pelarut
didasarkan pada distribusi zat terlarut dan perbandingan tertentu antara dua
pelarut yang tidak saling bercampur (Harborne, 2006).

Ekstraksi cair-cair digunakan sebagai cara untuk memperlakukan sampel atau


clean-up sampel untuk memisahkan analit-analit dari komponen matrix yang
mungkin menggangu pada saat kuantifikasi atau deteksi analit. Disamping itu,
ekstraksi pelarut juga digunakan untuk memekatkan analit yang ada didalam
sampel dalam jumlah kecil sehingga tidak memungkinkan atau menyulitkan untuk
deteksi dan kuantifikasinya. Salah satu fasenya seringkali berupa air dan faes
yanglain pelarut organik seperti kloroform atau petroleum eter. Senyawa-
senyawa yang bersifat polar akan ditemukan didalam fase air,sedangkan
senyawa-senyawa yang bersifat hidrofobik akan masuk pada pelarut anorganik.
Analit yang tereksasi kedalam pelarut organik akan mudah diperoleh kembali
dengan cara penguapan pelarut, sedangkan analit yang masuk kedalam fase air
seringkali diinjeksikan secara langsung kedalam kolom.( Rohman,. A,. 2009).
Ekstraksi cair-cair (corong pisah) merupakan pemisahan komponen kimia diantara
dua fase pelarut yang tidak dapat saling bercampur dimana sebagian komponen
larut pada fase pertama dan sebagiannya lagi larut pada fase kedua. Kedua fase
yang mengandung zat terdispersi dikocok, lalu didiamkan sampai terjadi
pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan fase zat cair. Komponen kimia
akan terpisah ke dalam dua fasa tersebut sesuai dengan tingkat kepolarannya
dengan perbandingan konsentrasi yang tetap (Sudjadi, 1986).

Pada ekstraksi cair-cair, zat yang diekstraksi terdapat didalam campuran yang
berbentuk cair. Ekstraksi cair-cair sering juga disebut ekstraksi pelarut, banyak
dilakukan untuk memisahkan zat seperti iod, atau logam-logam tertentu dalam
larutan air. (Yazid,. E,. 2005.)

Anda mungkin juga menyukai