BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tersebut kurang larut dalam pelarut yang satu dan sangat larut di pelarut
organik karena banyak senyawa organik yang bersifat ion atau sangat
polar yang cukup larut dalam air. Pelarut lainnya adalah pelarut organik
yang tidak bercampur dengan air (yaitu bukan dari golongan alkohol dan
aseton). Dalam sistem ekstraksi ini akan dihasilkan dua fase yaitu fase air
(aquades) dan fase organik. Selain syarat kelarutan yang harus berbeda
pelarut organik harus mempunyai titik didih jauh lebih rendah dari
senyawa terekstraksi
lapisan.
B. Maksud
Maksud dari praktikum ini yaitu untuk untuk mengetahui dan
memahami cara fraksinasi dari ekstrak metanol daun Kayu jawa (Lannea
dan n-butanol dari ekstrak metanol daun Kayu jawa (Lannea folium)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
Kingdom : Plantae
Division : Spermatophyta
Subdivision : Angiospermae
Class : Dicotyledonane
Ordo : Sapindales
Familia : Anacardoceae
Species : Lannea
(Khamidinal, 2009).
macam zat pelarut yang tidal saling bercampur atau dengan kata lain
air. Hal tersebut memungkinkan karena adanya sifat senyawa yang dapat
terlarut dalam air dan adapula senyawa yang dapat larut dalam pelarut
dalam corong pisah dan ditambahkan dietil eter (pelarut organik), setelah
itu corong pisah ditutup, dibalik dan dikran corong dibuka lalu dikocok satu
itu kran corong ditutup lalu corong dibalik dan dibiarkan hingga terjadi
air dikocok lagi dengan dieti eter kembali biasanya dilakukan 3 kali
di antara dua fase cair yang tidak saling bercampur. Teknik ekstraksi
sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan bersih baik untuk zat
organik maupun zat anorganik. Cara ini juga dapat digunakan untuk
ekstraksi soxhlet sampai yang paling rumit berupa alat Counter Current
2005):
dasar perbedaan kelarutan pada dua jenis pelarut yang berbeda yang
tidak saling bercampur. Jika analit berada dalam pelarut anorganik, maka
2007).
cara bertahap (batch) atau dengan cara kontinyu. Cara paling sederhana
Setelah didiamkan beberapa saat akan terbentuk dua lapisan dan lapisan
kuantifikasinya. Salah satu fasenya seringkali berupa air dan faes yanglain
(Rohman, 2009).
BAB III
PROSEDUR KERJA
tissue.
B. Prosedur Kerja (Anonim, 2016)
1. Ekstraksi Cair-Cair
a. Dengan pelarut n-heksan
Ditimbang ekstrak kental 1-2 gram, disuspensi dengan air 20
kental.
b. Dengan pelarut n-butanol
Fraksi/Fase air dari n-heksan dimasukkan kembali dalam
disimpan di eksikator.
2. Ekstraksi Padat Cair
Ditimbang ekstraksi metanol kering sebanyak 5 gram, untuk
sumber arus listrik dan distel dengan kecepatan yang sesuai, dibiarkan
antara padat dan cair, bagi yang tidak larut dimasukkan ke dalam
perlakuan pertama.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
1. Tabel hasil pengamatan
N
Pengamatan Sampel
o
1 Metode ekstraksi Maserasi
2 Bobot ekstrak awal (gr) 2,0759 gr
3 Bobot ekstrak n-heksan (gr) 2,0537 gr
2. Perhitungan
-Persentase ekstrak n-heksan (%)
bobot ekstrak
% ekstrak = berat ekstrak awal 100%
2,0537 gr
= 2,0759 gr 100%
= 98,93 %
bobot ekstrak
% ekstrak = berat ekstrak awal 100%
2,0364 gr
= 2,0759 gr 100%
= 98,09 %
B. Pembahasan
adanya sifat senyawa yang dapat larut dalam air dan ada pula yang dapat
Pada umumnya metode ini digunakan untuk sampel yang tidak larut
dalam air.
padatcair, namun pada praktikum kali ini hanya dilakukan partisi cair-cair.
Prinsip dari proses partisi yaitu digunakannya dua pelarut yangtidak saling
praktikum ini digunakan partisi cair-cair, karena sampel daun Kayu jawa
Ditimbang ekstrak kental 1-2 gram, disuspensi dengan air 20 mL. Lalu
kocok sampai rata kemudian dibuka keran sesekali. Setelah itu diamkan
sampai terjadi pemisahan antara fase air dan n-heksan. Fase air di
daun kayu jawa (Lannea folium) secara maserasi karena sampel larut di
dalam air. Air merupakan pelarut polar. Digunakan n-heksan dan n-butanol
senyawa antara dua fase berbeda yaitu polar dan nonpolar. Digunakan
corong pisah karena corong pisah mampu memisahkan dua fase atau
dari ekstrak metanol daun kayu jawa (Lannea folium) yaitu % fraksi dari n-
BAB V
A. Kesimpulan
fraksi dari ekstrak metanol daun kayu jawa (Lannea folium) yaitu % fraksi
dari n-heksan adalah 98,93 % dan % fraksi dari n-butanol adalah 98,09 %.
B. Saran
Sebaiknya dalam memakai alat dan bahan harus berhati-hati serta
DAFTAR PUSTAKA
Alimin, MS, Muh Yunus dan Irfan Idris., 2007. Kimia Analitik. UIN Alauddin
Makassar. Makassar.
Dalimartha, S., 2005. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Trubus
Agriwidya : Jakarta.
Hariana Arief., 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Swadaya : Jakarta.
Santa, IGP & Rahman , Abdul., 2003, Botani Farmasi I Anatomi dan
Morfologi Tumbuhan, Departemen Pendidikan Nasional UNAIR FF
Lab.Botani Farmasi : Surabaya.
LAMPIRAN
Skema Kerja
Ekstraksi Cair-Cair
+ n-heksan 40 mL
Residu
Fraksi (diuapkan)
+ n-heksan 40 mL
+ n-heksan 40 mL
digojok
didiamkan
Gambar
Ekstrak ditimbang
Fraksi n-heksan
Ekstrak kental