BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Maksud Praktikum
D. Tujuan Praktikum
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil praktikum ini diharapkan dapat bermanfaat
untuk dijadikan sebagai sumber informasi metode partisi ekstrak yang
dapat dilakukan pada tanaman daun jambu bol (Syzygium malaccense
L.)
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
batang pengaduk, cawan porselin, erlenmeyer, gelas kimia,
hairdrayer, pipet tetes, sendok tanduk, dan timbangan analitik.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu aluminium foil, aquadest,
ekstrak etanol daun jambu bol putih (Syzygium malaccense L), kertas
saring, label, n-heksan,dan tissue gulung.
1. Ekstraksi Cair-Cair
Ekstrak methanol kering yang diperoleh, diambil sebanyak 8,0
gram untuk diekstraksi dengan pelarut n-heksan dengan cara partisi
cair- cair yaitu ekstrak methanol kering tersebut dimasukkan kedalam
lcorong pisah, lalu ditambahkan sekitar 200 mL air dan 100 mL n-
heksan dan didiamkan sampai memisah, setelah memisah dipisahkan
fase n-heksan dan fase air, kemudian fase air dimasukkan kembali
kedalam corong pisah dan ditambahkan kembali dengan n-heksan
sebanyak 100 mL, dan didiamkan lagi sampai kedua fase memisah
dan dipisahkan kembali. Ulangi perlakuan ini sampai tiga kali
perlakuan atau sampai fase n-heksan benar-benar jernih, kemudian
hasil ekstrak kental n-heksan diuapkan dan dimasukkan dalam alat
eksikator.
Proses pemisahan zat terlarut di dalam dua macam zat pelarut yang
tidak saling bercampur, dengan kata lain perbandingan konsentrasi zat
terlarut dalam pelarut organik dan pelarut air di sebut Partisi. ekstraksi
cair-cair adalah proses pemisahan untuk memperoleh komponen zat
terlarut dari campurannya dalam cairan dengan menggunakan pelarut
yang sesuai. Pada umumnya metode ini digunakan untuk sampel yang
larut dalam air.
Efisiensi ekstraksi dapat diperoleh dengan melakukan ekstraksi
berulang-ulang dengan volume yang sama, jika suatu cairan ditambahkan
kedalam suatu ekstrak yang telah dilarutkan dalam cairan lain yang tidak
dapat bercampur dengan cairan yang pertama, maka akan terbentuk dua
lapisan. Satu komponen dari campuran akan memiliki kelarutan dalam
kedua lapisan tersebut (fase) dan setelah beberapa waktu dicapai
kesetimbangan konsentrasi dalam kedua lapisan. Waktu yang diperlukan
untuk tercapainya kesetimbangan biasanya dipersingkat dengan
pencampuran kedua fase tersebut dalam corong pisah.
A. Kesimpulan
Santy Ayu Mei dan Tukiran, 2017, “Uji Fitokimia Ekstrak Metanol
Kulit Batang Tumbuhan Jambu Bol (Syzygium malaccense)”,
UNESA Journal of Chemistry, Vol, 6, No, 2, Surabaya.
1. Ekstrak Cair-Cair
Ekstrak 1-2 g
+ aquadest 20 mL
Dimasukkan dalam corong pisah
+ 40 mL n-heksan, dikocok
Sesekali dibuka penutup corong pisah
Diamkan, dipisahkan lapisan air & n-heksan
Fase air dimasukkan kembali dalam corpis
+ 30 mL n-heksan, dikocok, & didiamkan
Ulangi beberapa kali
Fase n-heksan disiapkan
Ekstrak kental n-heksan
Lampiran 3. Perhitungan
A. N-heksan
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
% kadar = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝑥 100%
1,69 𝑔
= 𝑥 100%
8,87 𝑔
= 19,05%
B. N-butanol
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
% kadar = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝑥 100%
3,09 𝑔
= 8,87 𝑔 𝑥 100%
= 34,84%