Taqwa
Taqwa
Taqwa
Artinya : ”wahai segala mereka yang beriman, berimanlah kamu akan Allah SWT
dan akan rasul-Nya (Muhammad SAW) dan akan kitab yang diturunkan kepada
rasul-Nya dan akan kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Barang siapa kafir
(tidak beriman) akan Allah, akan malaikat-Nya, akan kitab-kitab-Nya, akan rasul-
Nya dan akan hari akhirat, maka sesungguhnya orang itu sesat, sejauh-jauh
kesesatan.” ( Q.A. 136. S. 4 : An Nisa’ ).
Selain firman Allah SWT di atas, terdapat pula hadits riwayat Tirmidzi berikut:
ي
َ ض ِ الر ْح َم ِن ُم َعا ِذب ِْن َجبَ ٍل َر
َّ ع ْب ِد َ ب ب ِْن ُجنَادَةَ َواَ ِب ْى ِ ُع ْن اَ ِب ْى ذَ ٍ ٍّر ُج ْندَ
ِ َّ " اِت: سلَّ َم قال
ق هللاَ َح ْيث ُ َما َ ُصلَّى هللا
َ علَ ْي ِه َو َ ِس ْو ِل هللا ُ ع ْن َر َ ع ْن ُه َما َ ُهللا
(رواه. "س ٍن َ ق َح ٍ ُاس ِب ُخل
َ َّق الن َ س ْيئَةَ ْال َح
ِ سنَةَ ت َ ْم ُح َها َوخَا ِل َّ ت َوات َّ ِبعِ الَ ُك ْن
) الترمذي
Diriwayatkan Abi Dzar Jundub bin Junadah dan Abu AbdurrahmanMua’adz bin
Jabal ra. Dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah
dimana saja kamu berada, Dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik
pasti menghapusnya, dan bergaulah dengan sesama manusia dengan akhlak yang
baik.” (H.R. Tirmidzi).
Menjadi seorang muslim belum mendapat jaminan dari Allah, yang akan
Allah bela. Menjadi orang Islam semata-mata belum ada jaminan dari Allah akan
diampunkan dosanya. Menjadi orang Islam saja belum ada jaminan dari Allah
bahwa amal ibadahnya akan diterima. Menjadi orang Islam saja belum ada jaminan
bahwa Allah akan memberi bantuan dariNya. Karena menjadi seorang muslim atau
seorang Islam itu mudah. Apabila sudah mengucapkan dua kalimat syahadat, maka
tidak boleh dianggap dia itu seorang kafir. Lebih-lebih lagi seseorang itu sudah
shalat, berpuasa, naik haji, kita tidak boleh menuduh orang itu kafir. Dia termasuk
dalam golongan Islam tetapi belum tentu ia seorang bertaqwa.
Setelah menjadi orang bertaqwa baru ada jaminan dan pembelaan dari Allah
di dunia dan di Akhirat. Bila jadi orang bertaqwa barulah dosa diampunkan, barulah
amal ibadah ini diterima, barulah mendapat pimpinan dari Allah. Secara langsung
Allah menjadi pemimpinnya. Bila menjadi orang bertaqwa pintu rezeki akan
terbuka, tidak tahu dari mana datang dan sumbernya. Bila menjadi orang yang
bertaqwa, Allah mudahkan kerja-kerjanya. Bila kerja sedikit, hasilnya banyak.
Kalau kerja banyak, lebih banyaklah yang akan diperoleh. Hal inilah yang
dijelaskan oleh Allah melalui firmanNya : “Barang siapa yang bertaqwa pada Allah,
Allah beri jalan keluar dari kesusahan dan akan beri rezeki dari arah yang tidak
terduga-duga” (QS At Talaq 2 – 3).
Ketaqwaan Dalam Islam artinya adalah dipelihara dan dilindungi oleh Allah.
Taqwa bukan berarti takut. Taqwa pada Tuhan bukan berarti takut pada Tuhan.
Takut kepada Tuhan hanyalah satu daripada sifat mahmudah (sifat baik) yang
terangkum dalam sifat taqwa tetapi takut bukanlah taqwa. Seorang mukmin dan
muslim dituntut untuk mampu mencapai derajat tertinggi menurut penilaian
Allah,yaitu Taqwa. Ketaqwaan merupakan paspor jaminan keselamatan untuk
mengarungi kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat kelak. Sehingga
diperintah dalam surat Ali ‘Imran [3]:102 dimana :
Gani, A., A., 2012, Kultum berjudul Takwa Adalah Bekal Terbaik Bagi
Seseorang Hamba, https://andiafifahgani.wordpress.com/2012/01/01/kul-
tum-berjudul-takwa-adalah-bekal-terbaik-bagi-seseorang-hamba, diakses
tanggal 23 Mei 2017
Prabowo, A., 2016, Cara Beriman dan Bertaqwa Kepada Allah SWT,
http://nilaikeimanan.blogspot.co.id/2016/07/cara-beriman-dan-bertaqwa-
kepada-allah.html, diakses tanggal 23 Mei 2017