Semester II
Kelas XI IPA 1
Kelompok 1 :
1) Agustin (01)
2) Brian Dwi A. (03)
3) Cindy Ana U. (04)
4) Debi Susilowati (05)
5) Defi Nurpitasari (06)
Puji dan syukur kami ucapkan kehadiran Tuhan YME, karena atas berkat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas bidang study Kimia, yang diberikan oleh guru
pembimbing kepada kami untuk dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin.
Adapun judul dari laporan ini adalah “ Reaksi Logam Magnesium Denagn Gas
&Memperkirakan pH Larutan Dengana Menggunakan Beberapa Larutan Indikator , ”.
Laporan ini kami susun setelah melakukan penelitian mengenai judul tersebut. Melalui
laporan ini, kami berharap agar kita dapat lebih memahami dan mengerti mengenai asam-
basa.
Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman serta guru
pembimbing yang dengan setia mendampingi, memberi semangat dan mengajari penulis
untuk menyusun laporan ini.
Kami juga sangat menyadari bahwa lapran ini masih sangat jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca,
agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada para pembaca.
Penulis
PRAKTIKUM I
B. Tujuan
Menyelidiki reaksi gas nitrogen dengan logam magnesium melali pembakaran loam
magnesium di udara
C. Landasan Teori
Magnesium termasuk logam yang dapat bereaksi dengan oksigen . Dengan cara
pemanasan, Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida Magnesium yang
terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam.
2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2).
4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3
Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan
senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan
Alkali Tanah. Contoh,
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)
D.
E. Alat dan Bahan
1. Alat
Pembakar Spirtus
Pipet Tetes
Beaker Gelas
Cawan porselen
Ampelas
Korek Api
Penjepit Kayu
2. Bahan
Pita Magnesium
Ketas Lakmus Merah
Kertas Lakmus Biru
Air
F. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan .
2. Memperelas logam magnesium untuk mendapatkan logam magnesium yang murni .
3. Membakar pita magnesium (dalam cawan porselen )dengan menggunakan penjepit
kayu amati warna nyalanya !
4. Segera menetesi abu dengan air sebanyak 2-3 tetes .
5. Segera membau / mencium gas yanga dihasilkan dan memeriksa abu yang telah
ditetesi air dengan kertas lakamusnmerah dan kertas lakmus biru .
6. Catat hasil pengamatan
G. Pertanyaan
1. Gas apa yang terbentuk pada penambahan air hasil pembakaran ?
2. Zat apakag yang mungkin terbentuk pada pembakaran logam Mg di udara ? jelaskan !
3. Tuliskan persamaan reaksi
a. Pembakaran logam Mg di udara
H. Hasil Pengamatan
1. Ketika pita magnesium diperelas , pita magnesium menjadi mengkilat
2. Ketika proses pembakaran pita Mg menghasilkan nyala putih
3. Setelah menjadi abua dan ditetesi dengan 3 tetes air , abu mengeluarkan bau yang
menyengat / merangsang
4. Ketika di uji menggunakan kertas lakmus merah , kertas lakmus merah berubah
menjadi biru , ketika diuji dengan kertas lakmus biru , lakmus biru tidak mengalami
perubahan warna .
I. Kesimpulan
B. Tujuan :Menentukan pH dari larutan tak dikenal dengan menggunakan beberapa larutan
indicator.
C. Landasan Teori :
Asam, Basa dan Garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat
membantu kita untuk membedakannya. Karena pada umumnya asam berasa masam dan
basa berasa agak pahit.
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+.
Memiliki rentang pH 0-6,9. Memerahkan lakmus biru.
Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.
Memiliki rentang pH 7,1-14.Membirukan lakmus merah
Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada
larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan
kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi
perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum digunakan dalam pengujian
larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari 2 warna yaitu
lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan
berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap
berwarna merah). Jika suatu larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan
berubah warna (tetap biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi
biru. Namun jika tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan
lakmus merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.
Untuk mengetahui trayek perubahan warna dari beberapa indikator, kita dapat melihat
tabel indikator perubahan warna pH.
E. CARA KERJA :
1. Mengambi berapa tetes larutan A, B, C dan D pada plat tetes.
2. Menguji larutan A, B, C dan D dengan menggunakan lakmus merah dan lakmus biru
untuk mengetahui sifat dari larutan tersebut. Catat hasil pengamatan.
3. Mengambil 3 ml larutan A pada 4 tabung reaksi dan tambahkan larutan indikator
pada setiap tabung reaksi yaitu :
a) Metil Merah pada tabung 1
b) Metal jingga pada tabung 2
c) Brom Timol Biru pada tabung 3
d) Fenolftalein pada tabung 4
e) Catat hasil pengamatan dan perkirakan pH larutan A
4. Mengambil 3 ml larutan B pada tabung reaksi dan tambahkan larutan indikator pada
setiap tabung reaksi yaitu :
a) Metil Merah pada tabung 1
b) Metil jingga pada tabung 2
c) Brom Timol Biru pada tabung 3
d) Fenolftalein pada tabung 4
e) Catat hasil pengamatan dan perkirakan pH larutan B.
5. Mengambil 3 ml larutan C pada tabung reaksi dan tambahkan larutan indikator pada
setiap tabung reaksi yaitu :
a) Metil Merah pada tabung 1
b) Metil jingga pada tabung 2
c) Brom Timol Biru pada tabung 3
d) Fenolftalein pada tabung 4
e) Catat hasil pengamatan dan perkirakan pH larutan C.
6. Mengambil 3 ml larutan D pada tabung reaksi dan tambahkan larutan indikator pada
setiap tabung reaksi yaitu :
a) Metil Merah pada tabung 1
b) Metil jingga pada tabung 2
c) Brom Timol Biru pada tabung 3
d) Fenolftalein pada tabung 4
F. Hasil Pengamatan
Indikator
G. Kesimpulan
Indikator pH Sifat
Larutan
Lakmus Lakmus Metil Metil Brom Fenolftalein
Merah Biru Merah Jingga Timol
Biru
A Merah Merah Merah Merah Kuning Tidak Asam
berwarna
Perkiraan pH < 7 pH < 7 pH pH ≤ 4,2 pH ≤ pH ≤ 8,3 pH ≤
pH ≤2,9 6,0 2,9
B Biru Biru Kuning Orange Biru Merah Basa
Kemerahan
Perkiraan pH > 7 pH > 7 pH pH 4,3 – pH ≥ pH ≥10,0 pH ≥ 10
pH ≤4,0 6,3 7,6
C Merah Merah Kuning Kuning Orange Tidak Asam
berwarna
Perkiraan pH < 7 pH <7 pH < pH ≥ 6,3 pH 6,0 pH ≤ 8,3 2,9≤pH
pH 2,9 – 7,6 ≥ 8,3
D Merah Biru Kuning Orange Hijau Tidak Netral
Tua berwarna
Perkiraan pH < 7 pH > 7 PH≥ pH 4,3 – pH 6,0 pH ≤8,3 6,0
pH 4,0 6,3 – 7,6 ≤pH≥7,6