Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

(TRAYEK pH)

Disusun oleh:

1. M. Rizky Setiawan
2. Nadia
3. Najmi Ramadhan
4. Novia Anggraini

Kelas: XI IPA 4

Tahun ajaran 2017/2018


Daftar isi:

I. Tujuan...........................................................................

II. Dasar Teori..................................................................

III. Alat dan Bahan...........................................................

IV. Cara kerja...................................................................

V. Hasil pengamatan........................................................

VI.Pembahasan................................................................

VII.Kesimpulan................................................................

VIII.Lampiran..................................................................
TRAYEK pH

I. TUJUAN

Menentukan trayek pH larutan yang tidak diketahui dengan beberapa indikator.

II. DASAR TEORI

Indikator asam basa adalah zat yang warnanya berubah bergantung padaa pH larutan.
Indikator asam basa dapat digunakan untuk menentukan sifat keasaman atau kebasaan suatu larutan.
Larutan asam mempunyai pH<7, larutan netral mempunyai pH=7, dan larutan basa mempunyai
pH>7. Semua indikator asam basa merupakan asam lemah atau basa lemah yang dapat
memperlihatkan perbedaan warna di dalam larutan asam atau basa.

Trayek atau daerah perubahan warna adalah batas pH yang merupakan daerah transisi
perubahan warna yang berbeda. Sebagai contoh, larutan lakmus akan berwarna merah pada pH< 5,5
dan berwarna biru pada pH> 8. Pada larutan dengan pH = 5,5 – 8, warna lakmus merupakan
kombinasi antara warna merah dan biru. Jadi, bisa dikatakan trayek perubahan warna lakmus adalah
antara pH = 5,5 dan pH = 8.

Sebuah indikator biasanya hanya menunjukkan sebuah rentang pH tertentu dan tidak
menunjukkan sebuah nilai pH yang pasti. Karenanya, diperlukan indikator lain untuk
mempersempitkan rentang perkiraan pH sampel yang diuji.

III. ALAT DAN BAHAN


1. ALAT
- Pipet tetes : 1buah
- Papan plat : 1buah
- Tusuk gigi : 2buah
2. BAHAN
- Larutan A – D : 3tetes
- Indikator metil orange : 1tetes
- Indikator metil red : 1tetes
- Indikator fenolftalein : 1tetes
- Kertas lakmus merah : 4buah
- Kertas lakmus biru : 4buah
- pH universal : 4buah

IV. CARA KERJA

1. Meneteskan larutan A – D di papan plat,


2. Menetesi masing-masing indicator di setiap larutan,
3. Mengaduk dengan tusuk gigi, dan
4. Mengamati perubahan warna pada larutan tersebut.

V. HASIL PENGAMATAN

No Zat Indikator
MO MR PP KLM KLB pH
universal
1. A Jingga Kuning Ungu Biru Biru 11
2. B Merah tua Merah Tak berwarna Merah Merah 1
3. C Merah Merah Tak berwarna Merah Merah 4
4. D Jingga Kuning Ungu Merah-Biru Biru 7

VI. Pembahasan
 Pada percobaan pertama, kami tetesi larutan A yang tidak berwarnasebanyak 2 -3
tetes ke 6 lubang plat tetes, kemudian dilubang pertama ditetesi 1 tetes M.O sehingga
berubah menjadi warna jingga. Kemudian pada lubang ke 2 ditetesi 1 tetes M.R
sehingga berubah menjadi warna kuning,dan pada lubang ke 3 ditetesi 1 tetes PP
sehingga berubah menjadi warna ungu. Dan pada lubang ke 4, ke 5, ke 6 celupkan
kertas lakmus merah kertas lakmus biru dan pH universal.
 Pada percobaan kedua, kami tetesi larutan B yang tidak berwarna sebanyak 2 -3 tetes
ke 6 lubang plat tetes, kemudian dilubang pertama ditetesi 1 tetes M.O sehingga
berubah menjadi warna merah tua. Kemudian pada lubang ke 2 ditetesi 1 tetes M.R
sehingga berubah menjadi warna merah,dan pada lubang ke 3 ditetesi 1tetes PP tetapi
tidak terjadi perubahan warna. Dan pada lubang ke 4, ke 5, ke 6 celupkan kertas
lakmus merah kertas lakmus biru dan pH universal.
 Pada percobaan ketiga, kami tetesi larutan C yang tidak berwarna sebanyak 2- 3 tetes
ke 6 lubang plat tetes, kemudian dilubang pertama ditetesi 1tetes M.O sehingga
berubah menjadi warna merah. Kemudian pada lubang ke 2 ditetesi 1 tetes M.R
sehingga berubah menjadi warna merah,dan pada lubang ke 3 ditetesi 1 tetes PP
tetapi tidak terjadi perubahan warna. Dan pada lubang ke 4, ke 5, ke 6 celupkan
kertas lakmus merah kertas lakmus biru dan pH universal.
 Pada percobaan keempat, kami tetesi larutan D yang tidak berwarna sebanyak 2-3 ke
6 lubang plat tetes, kemudian dilubang pertama ditetesi 1 tetes M.O sehingga berubah
menjadi warna jingga. Kemudian pada lubang ke 2 ditetesi 1 tetes M.R sehingga
berubah menjadi warna kuning,dan pada lubang ke 3 ditetesi 1tetes PP sehingga
berubah menjadi warna ungu. Dan pada lubang ke 4, ke 5, ke 6 celupkan kertas
lakmus merah kertas lakmus biru dan pH universal.
VII. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa larutan A bersifat basa, karena pada saat kertas lakmus merah
dicelupkan ke dalam larutan tersebut kertas berubah menjadi warna biru dan kertas lakmus
biru tetap berwarna biru dan pH larutan A = 11.
Dan pada larutan B dan C bersifat asam, karena pada saat kertas lakmus merah dicelupkan
pada larutan tersebut kertas tetap berwarna merah dan pada kertas lakmus biru berubah
menjadi warna merah, pH larutan B = 1 ; pH larutan C = 4.
Pada larutan D bersifat netral, karena pH larutan B = 7.
VIII. Lampiran
Banjarmasin, 2017-03-18

Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai