Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada
awal senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Masa ini ditandai dengan
berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif.
Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita telah terjadi berbagai
perubahan pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah
folikel, dan menurunnya sintesis steroid seks. Penurunan fungsi ovarium itu
menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk menjawab rangsangan
gonadotropin. Keadaan ini akan mengakibatkan terganggunya interaksi antara
hipotalamus-hipofisis. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi korpus luteum.
Kemudian, turunnya produksi steroid ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi
umpan balik negatif terhadap hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH
dan LH. Dari kedua gonadotropin itu, ternyata yang paling mencolok peningkatannya
adalah FSH. Oleh karena itu, peningkatan kadar FSH merupakan petunjuk hormonal
yang paling baik untuk mendiagnosis sindrom klimakterik.
Pengobatan
1. Psikoterapi
2. Sedativa, psikofarmaka
4. Substitusi hormonal
Atas dasar bahwa sindrom klimakterik terutama disebabkan oleh kekurangan
hormon estrogen, maka pengobatan pilihan utama adalah pemberian substitusi
estrogen dengan ketentuan tidak menderita tumor yang bergantung estrogen
(estrogen dependent), misalnya mion uterus.