KARAKTERISTIK DIODA
∆𝑉𝑑
𝑅𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑢𝑙𝑘 = ∆𝐼𝑑
…………………………………………………………………………………………….(1.1)
1.2.3 Dioda
Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu
arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N.
Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah
tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P
menuju sisi N.
V(tegan
0,7
1.2.6 Zener
Phenomena tegangan breakdown dioda ini mengilhami pembuatan
komponen elektronika lainnya yang dinamakan zener. Sebenarnya tidak ada
perbedaan sruktur dasar dari zener, melainkan mirip dengan dioda. Tetapi
dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N,
ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda
biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada zener bisa
terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet ada zener yang
memiliki tegangan Vz sebesar 1.5 volt, 3.5 volt dan sebagainya.
Gambar 1.8 (a) Knee dari dioda silikon (b) knee dari dioda germanium
Karena alasan inilah maka zener dioda dibuat dari silikon. Data-data
zener dioda yang perlu diketahui adalah:
1. Tegangan zener VZ terletak antara 3,3 Volt sampai 200 Volt. Tiap zener
mempunyai VZ.tertentu dengan toleransi 5 sampai 10 persen.
2. Arus zener IZ ialah arus yang mengalir pada saat breakdown. IZ minimum
adalah besarnya Iz tepat pada knee. IZ maksimum adalah arus yang tidak
boleh dilampaui, karena dapat menimbulkan panas yang berkelebihan.
Misalkan sebuah zener dioda dengan: VZ = 5,8 Volt, IZ min = 1 mA dan IZ
mak = 50 mA pada temperatur 40° C.
3. Tahanan zener rz ialah suatu nilai yang menunjukkan perbandingan
perubahan tegangan zener (VZ) terhadap perubahan arus zener (IZ). rZ =
ΔVZ
ΔIZ
…………………………………………………………………….... ….(1.2)
Gambar 1.9 Hubungan antara tahanan zener (Rz) dan tegangan zener (Vz)
Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna
merah, kuning dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya
semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak
efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus
maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga
bermacam macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. LED terbuat dari
berbagai material setengah penghantar campuran seperti misalnya gallium
arsenida fosfida (GaAsP), gallium fosfida (GaP), dan gallium aluminium arsenida
(GaAsP). Karakteristiknya yaitu kalau diberi panjaran maju, pertemuannya
mengeluarkan cahaya dan warna cahaya bergantung pada jenis dan kadar
material pertemuan. Ketandasan cahaya berbanding lurus dengan arus maju
yang mengalirinya. Dalam kondisi menghantar, tegangan maju pada LED merah
adalah 1,6 sampai 2,2 Volt, LED kuning 2,4 Volt, LED hijau 2,7 Volt. Sedangkan
tegangan terbaik maksimum yang dibolehkan pada LED merah adalah 3 Volt,
LED kuning 5 Volt, LED hijau 5 Volt. LED mengkonsumsi arus sangat kecil, awet
dan kecil bentuknya (tidak makan tempat), selain itu terdapat keistimewaan
tersendiri dari LED itu sendiri yaitu dapat memancarkan cahaya serta tidak
memancarkan sinar infra merah (terkecuali yang memang sengaja dibuat seperti
itu). Cara pengoperasian LED yaitu :
Gambar 1.11 Cara pengoperasian LED
Selalu diperlukan perlawanan deretan R bagi LED guna membatasi kuat
arus dan dalam arus bolak balik harus ditambahkan dioda penyearah.
Anoda Katoda
Gunakan alat ukur multimeter untuk memeriksa dioda – dioda yang ada.
Pada saat pengukuran R maju, gunakan range yang paling kecil (Ohm) dan
range yang besar untuk R mundur (10 K Ohm), untuk multimeter analog. Pada
multimeter digital, gunakan range untuk mengukur. Catat hasil pengukuran anda
pada table 1.1.
Table 1.1 Pemeriksaan baik buruknya dioda
Keadaan
Multimet Resistansi Dioda
No Jenis dan tipe dioda dioda Ket
er
Forward Reverse Baik Buruk
Dioda IN 4002 Analog
1
penyearah Ge IN34 Analog
Dioda 5,1 V Analog
2
zener 1 W 9V Analog
Red Analog
3 LED
Green Analog
Dioda
4 MV 2209 Analog
varaktor
1.4.2 Karakteristik V – I (dengan multimeter)
0,1
0,2
0,5
1,0
1,5
2,0
1.5 Data Hasil Percobaan
Tabel 1.3 Pemeriksaan baik buruknya dioda
Keadaan
Resistansi Dioda
No Jenis dan tipe dioda Multimeter dioda Ket
Forward Reverse Baik Buruk
IN
Analog 9,5 Ω ∞ √
Dioda 4002
1
penyearah Ge
Analog 7,5 Ω ∞ √
IN34
5,1 V Analog 9Ω ∞ √
2 Dioda zener
9V Analog 8Ω ∞ √
Red Analog 43 Ω ∞ √
3 LED
Green Analog 75 Ω ∞ √
Dioda MV
4 Analog 8,5 Ω ∞ √
varaktor 2209
Table 1.4 Pengukuran Dioda Pada Karakteristik V – I Dengan Multimeter
Bias forward Vd
Bias reverse Vd
2,0 89,2 2 2 2 2 2 2
1.6 Analisis Data Hasil Percobaan
Keadaan
Jenis dan tipe Resistansi Dioda
No Multimeter dioda Ket
dioda
Forward Reverse Baik Buruk
IN
Analog 9,5 Ω ∞ √
Dioda 4002
1
penyearah Ge
Analog 7,5 Ω ∞ √
IN34
Dioda 5,1 V Analog 9Ω ∞ √
2
zener 9V Analog 8Ω ∞ √
Red Analog 43 Ω ∞ √
3 LED
Green Analog 75 Ω ∞ √
Dioda MV
4 Analog 8,5 Ω ∞ √
varaktor 2209
Bias forward Vd
Bias reverse Vd
2,0 89,2 2 2 2 2 2 2
1. Analisis Grafik Perbandingan Dioda Penyearah Bias Forward dengan Bias
Reverse
Gambar 1.16 Grafik Perbandingan Dioda Penyearah Resistansi Dioda Forward dan Reverse
dengan 𝑉0
Pada gambar grafik diatas terlihat garis berwarna merah yang mewakili
nilai pada dioda IN 4002 bias forward dan garis hijau yang mewakili dioda IN
4002 bias reverse yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya tegangan
yang diberikan. Pada awal grafik saat 𝑉0 = 0.1 V nilai dioda = 0.1 , saat 𝑉0 = 0.2 V
nilai dioda = 0.2 hingga saat 𝑉0 = 2 V nilai dioda = 1.9 dan 2.
Gambar 1.17 Grafik Perbandingan Dioda Penyearah Resistansi Dioda Forward dan Reverse
dengan 𝑉0
Pada gambar grafik diatas terlihat garis berwarna merah yang mewakili
nilai pada dioda GEIN34 bias forward dan garis hijau yang mewakili dioda
GEIN34 bias reverse yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya
tegangan yang diberikan. Pada awal grafik saat 𝑉0 = 0.1 V nilai dioda = 0.1 , saat
𝑉0 = 0.2 V nilai dioda = 0.2 hingga saat 𝑉0 = 2 V nilai dioda = 2 dan 0.78.
Karakteristik dioda dapat diketahui dengan cara memasang dioda seri
dengan sebuah catu daya DC dan sebuah resistor. Dengan menggunakan
rangkaian seri maka akan dapat diketahui tegangan dioda dengan variasi sumber
tegangan yang diberikan. Dioda penyearah memiliki karakteristik mangalirkan
tegangan hanya searah.
Gambar 1.18 Grafik Perbandingan Led Red Bias Forward dengan Bias Reverse
Pada gambar grafik diatas terlihat garis berwarna merah yang mewakili
nilai pada led Red dan garis hijau yang mewakili led Green yang terus meningkat
seiring dengan meningkatnya tegangan yang diberikan. Pada awal grafik saat 𝑉0
= 0.1 V nilai led = 0.01 dan 0.1, saat 𝑉0 = 0.2 V nilai led = 0.04 dan 0.2 hingga
saat 𝑉0 = 2 V nilai led = 1.93 dan 0.39.
Gambar 1.19 Grafik Perbandingan Led Red Bias Forward dengan Bias Reverse
Pada gambar grafik diatas terlihat garis berwarna merah yang mewakili
nilai pada led Red dan garis hijau yang mewakili led Green yang terus meningkat
seiring dengan meningkatnya tegangan yang diberikan. Pada awal grafik saat 𝑉0
= 0.1 V nilai led = 0.1 dan 0.1, saat 𝑉0 = 0.2 V nilai led = 0.2 dan 0.2 hingga saat
𝑉0 = 2 V nilai led = 0.39 dan 1.93.
Karakteristik dioda dapat diketahui dengan cara memasang dioda seri
dengan sebuah catu daya DC dan sebuah resistor. Dengan menggunakan
rangkaian seri maka akan dapat diketahui tegangan dioda dengan variasi sumber
tegangan yang diberikan. Dioda LED memiliki karakteristik dapat mengeluarkan
cahaya bila diberikan forward bias.
3. Analisis Grafik Perbandingan Dioda Zener Bias Forward dengan Bias Reverse
Pada gambar grafik diatas terlihat garis berwarna merah yang mewakili
nilai pada dioda zener 5,1 V dan garis hijau yang mewakili dioda zener 9 V yang
terus meningkat seiring dengan meningkatnya tegangan yang diberikan. Pada
awal grafik saat 𝑉0 = 0.1 V nilai dioda = 0.1, saat 𝑉0 = 0.2 V nilai dioda = 0.2
hingga saat 𝑉0 = 2 V nilai dioda = 0.85 dan 2.0.
Untuk nilai V0 ≤ 0 berarti tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian (I
= 0) sehingga :
- Vs + VR +VD = 0
- Vs + 0 +VD = 0
VS = VD……………………………………………………………………………..…(1.5)
Persamaan ini berlaku untuk semua jenis dioda baik itu jenis Si maupun
Ge. Selama Vs lebih kecil dari 0 maka VD = V0. Pada saat V0 > 0 maka :
ID = IR = I
V0 = VR + VD = IR + VD
𝑉𝑠−𝑉𝐷
I= ……………………………………………………………..........…………(1.6)
𝑅
Nilai VD untuk dioda jenis silikon adalah 0,7 volt sedangkan untuk
germanium 0,3 V pada saat :
1−0,7
V = 1 volt maka I = 10
= 0,03 mA
2−0,7
V = 2 volt maka I = 10
= 0,13 mA
Dengan cara yang sama dapat dilihat pada tabel dibawah ini, sehingga
diperoleh pengukuran seperti tabel berikut
0,1 -0,006 0,1 0,1 0,0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,01 0,1 0,1 0,1 0,1
1 1
0,2 -0,005 0,2 0,2 0,0 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
4
0,5 -0,002 0,5 0,5 0,1 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
0
1,0 0,003 0,7 0,7 0,2 1 0,8 1,0 1 1 1 1 1,6 1
1 3
1,5 0,008 1,5 0,7 0,3 1,5 0,8 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
6 3 1
2,0 0,013 1,9 0,7 0,3 1,9 0,8 2 2 2 2 2 2 2
8 9 3 5
𝐼𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
% Kesalahan = | 𝐼𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
𝑥100%|...........................................................(1.7)
IPercobaan = 18,53 mA
ITeori = 0,03 mA
0,03−18.53
% Kesalahan = | 0,03
𝑥100%| = 97,8%
Dengan memasukkan rumus diatas, didapat hasil seperti tabel dibawah ini :
No V0 I0 I0 Kesalahan
Percobaan(mA) Perhitungan(mA) (%)
1 0 0 -0.07 0
2 0,1 0 -0.06 100
3 0,2 0 -0.05 100
4 0,5 0,15 -0.02 99,9
5 1 18,53 0.03 97,8
6 1,5 41,6 0.08 94,2
7 2 89,2 0.13 89,5
Persentase kesalahan yang cukup besar dikarenakan kurangnya presisi
alat ukur dan kurang telitinya pembacaan skala pada alat ukur.
1.8 Kesimpulan
Apabila terdapat suatu nilai pada salah satu resistansi dioda yaitu pada
saat bias maju saja atau pada saat bias mundur saja maka dapat dipastikan
bahwa dioda tersebut dalam keadaan baik sehingga dapat digunakan. Namun
apabila terdapat nilai saat bias maju dan mundur atau tidak terdapat nilai sama
sekali maka dioda dapat dibilang berkondisi buruk dan tidak dapat digunakan.
Pada saat mengukur Vd tidak ada tegangan negativ karena VD merupakan
tegangan AC, tegangan AC tidak memiliki nilai minus / negativ.
1.9 Daftar Referensi Buku