Anda di halaman 1dari 5

ASKEP DIARE DEHIDRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU ST. MADYANG
Jl. A. Kambo No. 87 Palopo 00.00.00 0 1/ 4

Tanggalterbit
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSU ST. Madyang Kota Palopo
0/0/2017
ASUHAN
KEPERAWATAN

dr. H. A. Thamrin Jufri, M.Kes

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah
cairan, lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi, dapat
PENGERTIAN
berwarna hijau atau dapat bercampur lendir dan darah, lebih dari 4 kali pada bayi dan
lebih dari 3 kali pada anak.

Diare (gastroetenstinal) menurut WHO adalah buang air besar encer atau cair lebih
dari tiga kali sehari.

1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus


(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).

2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak-
ETIOLOGI anak).
3. Faktor malabsorbsi : Karbihidrat, lemak, protein.
4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran
dimasak kutang matang.
5. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas

Tanda dan gejala dari diare dehidrasi adalah


TANDA DAN 1. sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
GEJALA 2. terdapat tanda dan gejala dehidrasi; turgor kulit jelek (elastisitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung, membrane mucosa kering.
3. sakit perut
4. Demam
ASKEP DIARE DEHIDRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSU ST. MADYANG 00.00.00 0 2/4


Jl. A. Kambo No. 87
Palopo

5. Mual dan Muntah


6. Anorexia
7. Lemah
8. pucat
9. perubahan tanda-tanda vital; nadi dan pernapasan cepat
10. menurun atau tidak ad pengeluaran urin.

PATOFISIOLOGI Gangguan Osmotik


Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air
dan elektroloit ke dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

· Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningklatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya
timbul diare kerena peningkatan isi lumen usus.

· Gangguan motilitas usus


Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus
menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat
timbul diare pula.
ASUHAN Diagnosa Keperawatan
KEPERAWATAN
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan cairan skunder terhadap diare
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak
adekuatnya intake dan out put
3. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
dampak sekunder dari diare
ASKEP DIARE DEHIDRASI

RSU. ST MADYANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jl. A. Kambo no. 87
palopo
00.00.00 0 3/4

4. Resiko gangguan integritas kulit perianal berhubungan dengan


peningkatan frekwensi BAB (diare)

INTERVENSI DX 1 : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan


dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare
1. Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit.
2. Pantau intake dan output.
3. Timbang berat badan setiap hari.
4. Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada klien 2 – 3 lt/hr
5. Kolaborasi :
- Pemeriksaan laboratorium serum elektrolit (Na, K, Ca, BUN)
- Cairan Parenteral (IV line) sesuai dengan umur
- Obat-obatan : ( antisekresi, antispasmolitik, antibiotik)

DX 2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan tidak adekuatnya intake dan output.
1. Diskusikan dan jelaskan tentang pembatasan diet ( makanan berserat
tinggi, berlemak dan air terlalu panas atau dingin)
2. Ciptakan lingkungan yang bersih , jauh dari bau yang tak sedap atau
sampah, sajikan makanan dalam keadaan yang hangat.
3. Berikan jam istirahat (tidur) serta kurangi kegiatan yang berlebihan.
4. Monitor intake dan out put dalam 24 jam.
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
- terapi gizi : Diet TKTP rendah serat, susu.
- obat-obatan atau vitamin.
DX 3 : Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses
infeksi dampak sekunder dari diare
1. Monitor suhu tubuh setiap 2 jam
2. Berikan kompres hangat
3. Kolaborasi pemberian antipiretik
ASKEP DIARE DEHIDRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU.ST MADYANG
Jl. A. Kambo no. 87 00.00.00 0 4/4
Palopo

DX 4 : Resiko gangguan integritas kulit perianal berhubungan dengan


peningkatan frekwensi BAB (diare)

1. Diskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidur

2. Demontrasikan serta libatkan keluarga dalam merawat perianal ( bila basah


dan mengganti pakaian bawah serta alasnya)

3. Atur posisi tidue atau duduk dengan selang waktu 2 – 3 jam.

CATATAN DX 1 : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d kehilangan


PERKEMBANGAN cairan skunder terhadap diare
S :
O:
A:
P:
DX 2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan tidak adekuatnya intake dan output.
S:
O:
A:
P:
DX 3 : Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses
infeksi dampak sekunder dari diare
S:
O:
A:
P:
DX 4 : Resiko gangguan integritas kulit perianal berhubungan dengan
peningkatan frekwensi BAB (diare)
S:
O:
A:
P:

Anda mungkin juga menyukai