Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KIMIA

Nama : Ezra Yehezkiel Saputra

No Induk : 161710002

Hari & Tanggal : Kamis, 7 September 2017

percobaan

Nama Percobaan : Menentukan kalor pembakaran


dari beberapa zat
A. TUJUAN PERCOBAAN :

Menentukan nilai kalor spiritus (CH3OH), alkohol (C2H5OH) dan minyak


tanah (C8H18).

B. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat : 1. Termometer 5. Asbes


2. Bekker glass 6. Neraca
3. Bunsen (pembakar) 7. Corong
4. Kaki 3 8. Gelas ukur

Bahan : 1. Spiritus
2. Alkohol
3. Air
4. Minyak tanah

C. DASAR TEORI
 Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya.
Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan
derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas
baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Reaksi suatu
zat dengan oksigen disebut reaksi pembakaran. Kalor pembakaran
adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh 1 mol unsur atau
senyawa diberi simbol ∆Hc.
 Spiritus adalah Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood
alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia
CH3OH. Spiritus merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada
“keadaan atmosfer” spiritus berbentuk cairan yang rinbgan, mudah
menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau
yang khas ( berbau lebih ringan daripada etanol). Methanol digunakan
sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai
bahan additive bagi etanol industry.
Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobic oleh
bakteri. Hasil proses tersebut adalah uap methanol (dalam jumlah
kecil) di udara. Setelah beberapa hari, uap metanol tersebut akan
teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi
karbon dioksida dan air.
 Alkohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih
gugus fungsi hidroksil (-OH) pada suatu senyawa alkane. Alkohol
dapat dikenali dengan rumus senyawa umumnya R-OH. Alkohol
merupakan salah satu zat yang penting dalam kimia organic karena
dapat diubah dari dan kebanyak tipe senyawa lainnya. Reaksi dengan
alkohol akan menghasilkan senyawa yang mengandung ikatan R-O
atau dapat juga menghasilkan senyawa mengandung ikatan O-H
Salah satu senyawa alkohol, etanol (etil alkohol, atau alkohol sehari –
hari), adalah salah satu senyawa yang dapat ditemukan pada
minuman beralkohol. Rumus kimianya C2H5OH.
 Minyak tanah adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan
mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari
petroleum pada 150 °C dan 275 °C (rantai karbon dari C12 sampai C15).
Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah
tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet
(lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP- 4 atau JP-8).= 12.600 J  untuk
0,093 mol.

D. CARA KERJA
1. Timbang pembakar dalam keadaan kosong (A gram).
2. Masukan spiritus kedalam Bunsen (pembakar) lalu timbang (B gram)
3. Masukan 100 ml air kedalam bekker glass dan catat suhunya (T1).
Sehingga massa spiritus sebelum dibakar (B – A) = (X).
4. Bakar spiritus pada air sehingga suhu naik 30ºC.
5. Timbang kembali pembakar (C gram) sehingga massa spiritus sesudah
dibakar (C – A) = (Y). Sehingga massa spiritus yang terbakar (X – Y).
6. Dengan cara yang sama, ganti spiritus dengan alcohol dang anti spiritus
dengan minyak tanah

E. PENGAMATAN
 Berat pembakar kosong 156 gr
 Berat pembakar setelah diisi spiritus 252 gr
 Suhu 100 ml air sebelum pembakaran spiritus 31ºC
 Berat pembakar setelah pembakaran spiritus 248 gr
 Berat pembakar setelah diisi alkohol 184 gr
 Suhu 100 ml air sebelum pembakaran alkohol 30ºC
 Berat pembakar setelah pembakaran alkohol 180,6
 Berat pembakar setelah diisi minyak tanah 230,5 gr
 Suhu 100 ml air sebelum pembakaran minyak tanah 30ºC
 Berat pembakar setelah pembakaran minyak tanah 228

F. PERHITUNGAN
ρ air = 1gr/ml
Hitungan Q = m.c.∆t
Q = 100.4,2.30
Q = 12600 J
1. Spiritus
Berat pembakar 156 gr (A)
Berat pembakar ditambah spiritus 252 gr (B)
Berat spiritus X = B – A
= 252 – 156
= 96 gr
Suhu 100 ml air sebelum proses pembakaran 30ºC (To)
Berat pembakar berisi spiritus setelah dibakar 248 gr (C)
Berat spiritus setelah dibakar Y = C – A
= 248 – 156
= 92 gr
Masa spiritus yang terbakar = X – Y
= 96 – 92
= 4 gr
mol CH3OH = 4/32
= 1/8
Qair = m.c.∆t
= 100.4,2.30
= 12600 J untuk 0,125 mol
Untuk 1 mol spiritus → Q = 1/0,125 . 12600 J
= 100,8 KJ
2. Alkohol
Berat pembakar 156 gr (A)
Berat pembakar ditambah alkohol 184 gr (B)
Berat alkohol X = B – A
= 184 – 156
= 28 gr
Suhu 100 ml air sebelum proses pembakaran 30ºC (To)
Berat pembakar berisi alkohol setelah dibakar 180,6 gr (C)
Berat alkohol setelah dibakar Y = C – A
= 180,6 – 156
= 24,6 gr
Masa alkohol yang terbakar = X – Y
= 28 – 24,6
= 3,4 gr
mol C2H5OH = 3,4/46
Qair = m.c.∆t
= 100.4,2.30
= 12600 J untuk 0,0739 mol
Untuk 1 mol alkohol → Q = 1/0,0739 . 12600 J
= 170,50067 KJ
3. Minyak tanah
Berat pembakar 156 gr (A)
Berat pembakar ditambah minyak tanah 230,5 gr (B)
Berat minyak tanah X = B – A
= 230,5 – 156
= 74.5 gr
Suhu 100 ml air sebelum proses pembakaran 30ºC (To)
Berat pembakar berisi minyak tanah setelah dibakar 228 gr (C)
Berat minyak tanah setelah dibakar Y = C – A
= 228 – 156
= 72 gr
Masa minyak tanah yang terbakar = X – Y
= 74,5 - 72
= 2,5 gr
mol C8H18 = 2,5/116
Qair = m.c.∆t
= 100.4,2.30
= 12600 J untuk 0,0215 mol
Untuk 1 mol alkohol → Q = 1/0,0215 . 12600 J
= 586,04651 KJ

G. KESIMPULAN
Setiap zat yang dilakukan proses pembakaranakan memerlukan kalor yang
berbeda – beda dan juga hasil kalor yang berbeda – beda setiap mol zat
tersebut. Pembakaran paling cepat dari percobaan pembakaran tersebut
adalah spiritus untuk menaikkan suhu air 30ºC dari susu sebelumnya dan
pembakaran yang paling lama untuk menaikkan suhu air 30ºC dari suhu
sebelumnya saat pembakaran dengan minyak tanah.

H. DAFTAR PUSTAKA
 http://ari-irawan4.blogspot.co.id/2014/05/kalor-pembakaran
 https://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol
 https://id.wikipedia.org/wiki/Metanol
 https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_tanah

Anda mungkin juga menyukai