Anda di halaman 1dari 44

susunan redaksi

R
amadhan, bulan ketika umat muslim giat
salam handal melakukan ibadah. Mereka mengharapkan
pahala yang besar serta ampunan atas
kesalahan yang telah diperbuat kepada Alloh.
PEMBINA
Edwin Nugraha Putra,
Manajer Operasi Sistem P3B Jawa Bali
Ramadhan juga merupakan momen yang tepat untuk
PENGARAH
melakukan perenungan diri, apakah selama satu tahun
Seluruh Deputi Manajer dan
kemarin telah dilewati dengan luar biasa, biasa saja atau
malah sangat buruk? Staff Ahli Operasi Sistem,

Untuk mengevaluasi diri, tentu kita tidak bisa PEMIMPIN REDAKSI


melakukannya sendirian. Kita butuh panduan atau alat Imron Rosyadi
untuk mengukur parameter-parameter kebaikan diri WAKIL PEMIMPIN REDAKSI
seperti yang tertuang dalam kitab suci Al Quran maupun Rangga Jatnika
Al Hadits. Melalui panduan tersebut, kita pasti
EDITOR
mempunyai arah yang benar untuk menjadi pribadi yang
lebih baik. Bilkis, Hadeta, Dian W, Hesti, Andi M, Fatma,
Heri SP, Harris, Ivan Panji.
Perusahaan yang baik juga membutuhkan panduan
untuk mengukur sebarapa bagus dan ekselen kinerja LAYOUT & FOTOGRAFI
mereka. Dari berbagai macam panduan yang ada dalam
Yusuf, Indra, Wuri BC, Bagus, Ahmad T.
dunia perusahaan, PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali
memilih standar Malcolm Baldrige sebagai salah satu alat REDAKTUR PELAKSANA
ukur kinerjanya dan menjadi topik utama edisi kali ini. Ahmad M, Inggih SP.
Selain topik utama tersebut, majalah edisi kali ini juga PUBLIKASI
menyajikan cerita gangguan fiber optic ICON + yang
menyebabkan blackout SCADA, Arus sirkulasi IBT dan Yuni Ambarsari
Rencana Sistem Saat Lebaran. Tidak lupa kami dari PENERBIT
redaksi mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali
dan selamat Idul Fitri 1435 H. Mohon maaf lahir bathin. Bidang Operasi Sistem

ALAMAT REDAKSI

Redaksi PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali


Bidang Operasi Sistem
Krukut Limo, Cinere 16514
Tlp. (021) 7542646
Fax. (021) 7543629
Email: gmmagazine13@gmail.com

Daftar Isi
4. Dampak Pekerjaan Terhadap Rupiah 20. Fairness Productivity

12. Transfer Tinggi Profil Tegangan Baik 34. OMC atau Non OMC Cilegon

16. OF-AFI Malcolm Baldrige 40. Hakekat Idul Fitri

GM JULI - 2014
2 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
semangat pagi
Economic Dispatch
vs
Penurunan Susut Transmisi CRMP

G
ood Morning. Pembaca Yang Terhormat… Salah satu hal batubara adalah 500/5000 = 0,1 Rp/kcal). Semakin murah
penting yang paling sulit dijelaskan kepada khalayak harga kalor bahan bakar semakin ekonomis bahan bakar
umum dalam pengoperasian Sistem Tenaga Listrik tersebut. Lalu untuk Heat Rate diukur pada empat tahap
adalah pengaturan beban pembangkit. Banyak sekali pertanyaan- pembebanan (misalnya 2.750 kcal/kWh pd beban 0 sd 200
pertanyaan dari Bidang Keuangan atau Pemeriksa Internal/ MW, 2.650 kcal/kWh pada beban>200 MW sd 275 MW,
Eksternal atau bahkan dari Entitas Pembangkit sendiri yang belum 2.550 kcal/kWh pada beban >275 MW sd 325 MW, dan
dapat menangkap esensi dari Economic Dispatch. Beberapa per- 2.450 kcal/kWh pada beban >325 sd 400 MW). Semakin kecil
tanyaan tersebut adalah seperti mengapa pembangkit A siap 90% nilai Heat Rate semakin ekonomis sebuah pembangkit.
tetapi hanya dibebani 65%? Atau mengapa malah pembangkit di Kemudian dicari Biaya Pokok Produksi (BPP) pada setiap
Timur duluan maksimum ketimbang pembangkit di Barat padahal tahapan Heat Rate: harga kalor dikali Heat Rate (275 Rp/
transfer sudah tinggi dari Timur ke Barat? Atau mengapa kWh pd beban 0 sd 200 MW, 265 Rp/kWh pada beban >200
pembangkit tidak diatur sedemikian rupa sehingga Susut Transmisi MW sd 275 MW, 255 Rp/kWh pada beban >275 MW sd 325
dapat diminimumkan? MW, dan 245 Rp/kWh pada beban >325 sd 400 MW).
Akhirnya ditentukanlah Biaya Operasi per Jam dengan
Bagaimana sebenarnya pengaturan pembebanan pembangkit mengkalikan BPP dan pembebanan pembangkit (Misalnya
dilakukan pada program Economic Dispatch? Secara umum ada 200.000 kW dikali 275 Rp/kWh = 55.000.000 Rp/jam pada
tiga hal penting yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya biaya beban 0 sd 200 MW, dst) untuk mendapatkan kurva Biaya
produksi energi sebuah pembangkit: Heat Rate (kcal/kWh, Operasi dan persamaan linearnya.
misalnya pembangkit batubara membutuhkan energi sebesar
2.750kcal untuk menghasilkan 1 kWh), nilai kalor bahan bakar Dengan aplikasi Economic Dispatch setiap pembangkit di SJB
(misalnya 5.000 kcal/kg batubara) dan harga bahan bakar diplot dalam empat tingkatan Incremental Rate Biaya
(misalnya Rp 500,-/kg batubara). Urutan prioritas pembebanan Operasi, dan kemudian diatur pembebanannya mulai dari
Pada Economic Dispatch pembangkit bukan hanya berdasarkan yang paling murah sampai yang paling mahal sesuai beban
urutan tinggi rendahnya Heat Rate pembangkit, bukan juga hanya SJB per setengah jam. Tidak ada pengaturan secara manual,
berdasarkan urutan tinggi rendahnya kalori yang tersedia pada seluruh pembangkit di-bidding sesuai dengan tingkat
bahan bakar yang dipakai pembangkit, dan bukan juga hanya keekonomisannya. Sehingga mungkin saja sebuah
berdasarkan murah mahalnya harga bahan bakar. Urutan prioritas pembangkit dibebani hanya 65% dan pembangkit di Timur
pembebanan pembangkit ditentukan oleh ketiga faktor tersebut. lebih ekonomis dari di Barat. Tidak ada juga pengaturan
khusus untuk menurunkan Susut Transmisi pada angka ter-
Harga kalor bahan bakar (Rp/kcal) diperoleh dengan membagikan tentu. Lalu bagaimana program CRMP dengan target
harga bahan bakar dengan nilai kalor bahan bakar (Rp/kg dibagi penurunan Susut Transmisi…?? (edwin np)
kcal/kg, misalnya pada contoh batubara di atas harga kalor

GM
GMJUNI
MEI
JULI--2014
Media
MediaKomunikasi
2014
KomunikasiSistem
SistemJawa
JawaBali
Bali
33
Briefing

P ekerjaan penyaluran selalu ada dalam jadwal Rencana Pekerjaan, dan


biasanya pekerjaan-pekerjaan tersebut dilakukan pada akhir minggu, tepatnya saat
kondisi beban sistem rendah, yaitu pada hari sabtu dan minggu. Kondisi seperti ini
sebenarnya menjadi momok bagi pelaku pekerjaan, disaat yang lain asyik berlibur
menikmati kehangatan keluarga, dirinya bersibuk-ria bekerja mengabdikan diri


untuk perusahaan. Namun bahasan disini tidak berfokus terhadap hal tersebut,
tetapi fokus pada kondisi sistem.
Sudah beberapa kali sistem kecolongan dengan efek pelaksanaan pekerjaan
tersebut, beberapa kali terjadi gangguan akibat penyaluran dikeluarkan untuk
pekerjaan, sehingga pada briefing pagi tanggal 10 Juli 2014 disampaikanlah oleh
bapak Manager BOPS tentang adanya piket monitoring pekerjaan perminggu oleh
seluruh supervisor di BOPS. Dengan piket ini diharapkan pekerjaan termonitor
dengan lebih baik dan dapat meminimalisir keadaan yang tidak diinginkan dengan
mengkondisikan mitigasi N-2 dari pekerjaan terjadwal. Apabila memang hasil
kajian tidak memenuhi N-2, pekerjaan tersebut sah untuk ditolak.
Dalam sebuah subsistem, adanya pekerjaan bisa jadi membutuhkan
supply pembangkit yang besar untuk memenuhi kebutuhan transfer
dan tegangan serta memenuhi kondisi mitigasi N-2. Seperti pada
minggu kedua bulan Juli ini, ada pekerjaan Bushing Online
Monitoring di GITET GANDUL-1. Pekerjaan tersebut memaksa
JCC untuk menyediakan cadangan pembangkit di subsistem
muarakarang sebesar 1000MW, padahal kita tahu bahwa

…………………… pembangkit PLTGU Muarakarang berahan bakar LNG


dengan stok gas yang jumlahnya tertentu. ROH
merencanakan PLTGU sebesar 13600 MWh, dan dalam
prakteknya PLTGU tersebut beroperasi sebesar 19511
MWh. Jika kita tuangkan dalam rupiah, maka satu
pekerjaan bisa berefek besar terhadap biaya operasi harian.
HPP rencana PLTGU LNG sebesar Rp. 21.291.347.263 dan HPP
realisasi PLTGU LNG sebesar Rp. 30.502.556.502.
Penambahan rupiah yang tidak
sedikit untuk sebuah
pekerjaan.

GM JULI - 2014
4 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Briefing

W alaupun saat ini adalah bulan puasa, ternyata gangguan


tidak ikut berpuasa. Terhitung di Juli ini sudah terjadi beberapa kali
gangguan. Salah satu gangguan yang membuat briefing menjadi “hot”
yaitu gangguan penghantar 150 KV Banyuwangi – Situbondo 1&2 dan
……………………
SUTT & SKLT Banyuwangi – Gilimanuk (SUTT dalam satu tower) yang
terjadi tanggal 12 Juli 2014 yang lalu. Penyebab gangguan
berdasarkan pembacaan DFR yaitu akibat petir pada SUTT Banyuwangi
- Situbondo. Gangguan ini menyebabkan subsistem di Jawa Timur dan
Bali sebagian besar padam dengan total beban yang hilang 623 MW.
Penyebab gangguan Gangguan pembangkit juga tak kalah ramai,
tepatnya tanggal 16 Juli 2014 PLTU Paiton #2 trip (beban 400 MW)
dan menyebabkan frekuensi Sistem Jawa Bali turun menjadi 49.008
HZ. Gangguan ini juga menyebabkan UFR Sistem Jawa Bali tahap 1
bekerja. Selain gangguan-gangguan meluas diatas, terdapat juga
beberapa gangguan penghantar diantaranya gangguan SUTET
Ungaran – Mandirancan tanggal 14 Juli 2014, gangguan SUTT
Pegangsaan – Kadipaten tanggal 15 Juli 2014 dan gangguan SUTET
Cilegon – Cibinong tanggal 15 Juli 2014.

Sebagai tindaklanjut untuk mengatasi gangguan meluas penghantar


150 KV Banyuwangi – Situbondo 1&2 , direncanakan pada GI Banyu-
wangi beroperasi busbar secara terpisah yaitu Bay Situbondo 1 dan
Situbondo 2, begitu juga dengan Bay Genteng 1 dan Jember 1.

Beberapa bahan perbincangan lain yang juga dibahas dalam agenda


briefing kali ini yaitu oleh-oleh dari PLN pusat untuk Bidang Operasi
Sistem. Oleh-oleh yang dimaksud yaitu PLN P3B Jawa Bali khususnya
Bidang Operasi Sistem ditugaskan membantu teman-teman kita di
……………………
unit lain untuk project FTP 2 agar bisa melakukan studi terkait kondisi
SUTET dan SUTT dalam Sistem Jawa Bali terhadap rencana
pembangunan pembangkit-pembangkit yang baru beserta dengan
jaringan-jaringannya. Hal ini bertujuan agar rencana pembangunan
pembangkitan yang baru relevan dengan situasi dan kondisi Sistem
Jawa Bali.

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
5
Product

……………………………………………………………..

……………………………………………………………..

D
Secara teori dapat dihitung dengan rumus di bawah ini :

W = I² . R .dt

W = daya, panas yang ditimbulkan (Watt)


alam sistem ketenagalistrikan, keandalan
peralatan-peralatan sangatlah penting untuk menjaga I = besar arus listrik
stabilitas sistem tenaga listrik tersebut. Pengukuran
thermovisi atau dengan istilah lain thermograph (alat R = tahanan
pengukur suhu) dengan menggunakan metoda infrared
dt = perubahan terhadap waktu
dilakukan agar ketidaknormalan peralatan yang
mengakibatkan temperatur berlebih, dapat diketahui sedini *)
1 kWh = 3,6 x 106 Joule.
mungkin sehingga dapat dengan segera diambil langkah
perbaikan untuk menghindari meluasnya gangguan. Dengan Pada dasarnya, tanpa menggunakan Thermovisi pun, kita
kata lain, alat Thermovisi merupakan salah satu peralatan mampu merasakan pancaran radiasi panas. Thermovisi
yang digunakan sebagai Early Warning System (EWS). digunakan untuk memudahkan dalam mengetahui suhu suatu
benda, karena benda tersebut ditampilkan berupa gambar
Perpindahan energi panas disalurkan dengan tiga (3) cara , infrared.
yaitu: konduksi, konveksi dan radiasi. Pada alat thermovisi
perpindahan panas yang diukur adalah secara radiasi, Di sistem kelistrikan, ada beberapa peralatan instalasi yang
radiasi panas merupakan radiasi electro-magnetic.. perlu diperiksa secara berkala temperaturnya. Peralatan-
peralatan tersebut antara lain, sambungan pada transmisi
atau koneksi pada transmisi diperiksa pada klem-klemnya.
Bagian-bagian Trafo Main Tank dan OLTC, Radiator, Bushing
Klem-klem. Peralatan auxiliary seperti motor, rectifier, panel
control. Instalasi listrik di switchyard : PMS, kapasitor bank,
reaktor, dll dan semua sambungan listrik.

Dibawah ini adalah contoh dari salah satu terminal konduktor


yang terjadi anomali overheating, (dalam satuan fahrenheit),

Suhu terminal overheating…...2030F

Suhu terminal kiri (refrensi)……1560F

Perbedaan suhu………………………470F

GM JULI - 2014
6 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Product

Pelaksanaan thermovisi pada pelaksanaan


instalasi tegangan tinggi sangatlah penting,
karena :
 Berfungsi sebagai EWS (Early Warning
System), sehingga dapat menjadwalkan lebih
awal untuk perbaikan atau pembelian
sparepart lebih awal sebgai back up jika terjadi
kerusakan.
 Mampu menghindari kerusakan yang lebih
parah pada peralatan instalasi tegangan tinggi
sehingga mengakibatkan pemadam konsumen
 Sebagai data yang dapat dianalisa untuk
mengetahui kondisi peralatan.
Dari perspektif keuntungan, pemeriksaan
dengan thermovisi telah membuktikan bahwa
rata-rata setiap 1 dolar yang dikeluarkan untuk
alat thermograph, maka keuntungan inves-
tasinya adalah 4$ USS untuk material & tenaga
kerja pada saat dilakukan perbaikan sebelum
instalasi tersebut sampai rusak (breakdown). []

Cost/Benefits Analysis of Infrared Programs.


Maintenance Technology Magazine June 2001

-J. Robi Atmawijaya-

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
7
Yestermonth

P
berfungsi mengatur frekuensi sistem menjadi tidak berfungsi.
ada kamis, 19 Juni 2014, Pusat Pengatur Beban Jawa
Demikian pula koneksi antar control center se-Jawa Bali
Bali (JCC) Gandul kembali mengalami blackout selama
(multisite) juga ikut terputus, sehingga JCC juga tidak dapat
hampir 7 (tujuh) jam, yang diakibatkan oleh putusnya
menerima data actual gardu induk dan pembangkit 150/70kV
kabel FO ICON+ dari JCC Gandul ke
yang dikirim dari Area Pengatur Beban se- Jawa Bali dan
Telecommunication Network Center (TNC) ICON+. Tapi bukan
sebaliknya Area pengatur beban juga tidak dapat memantau
blackout sistem, namun blackout sistem kendali dan sistem
beban IBT di area masing-masing.
komunikasinya, dimana secara praktis selama hampir 7 jam
tersebut JCC Gandul sama sekali tidak dapat memantau dan
Data realisasi beban sistem Jawa Bali yang selama ini diambil
mengontrol sistem ketenagalistrikan Jawa Bali yang
dari hasil pengukuran SCADA menjadi tidak valid secara
dikendalikannya dengan menggunakan SCADA dan sarana
keseluruhan, sehingga tidak dapat digunakan untuk data
komunikasi khusus yakni hotline, satu-satunya parameter yang
laporan beban.
masih bisa dipantau hanya frekuensi sistem lokal di yang diukur
dari GITET Gandul. Keadaan ini dapat dianalogikan seperti seorang Sistem Komunikasi Hotline pun demikian, akibat putusnya link
pilot yang menerbangkan pesawat sambil ditutup matanya. dari JCC Gandul ke TNC, maka komunikasi hotline ke semua
GITET, Pembangkit, dan juga Area Control Center lainnya tidak
Gangguan terjadi tepatnya pukul 14:51 dimana seluruh sistem
dapat digunakan, komunikasi JWOT yang menjadi backup kedua
komunikasi operasi yang digunakan untuk kebutuhan pengaturan
juga mengalami hal serupa. Dengan terpaksa dispatcher
sistem tenaga listrik, baik suara maupun data yang
menggunakan media komunikasi seluler, priotas ketiga sistem
menghubungkan JCC dengan seluruh gardu induk tegangan ekstra
komunikasi operasi di JCC, yang menyebabkan komunikasi tidak
tinggi (GITET 500kV), pembangkit, dan juga pusat pengatur beban

area menjadi terputus. Akibat gangguan ini praktis semua selancar ketika menggunakan hotline, karena dispatcher tinggal
perangkat dan sistem yang menggunakan sarana link komunikasi menekan satu tombol saat akan menghubungi operator pem-
tidak dapat digunakan. Salah satunya adalah sistem SCADA 500kV bangkit, operator GITET maupun dispatcher area, selain itu
yang mengalami gangguan sebagaimana terlihat pada tampilah komunikasi menggunakan media seluler tidak tersedia hasil
sebagian log gangguan SCADA di bawah ini. rekaman percakapannya
Sebagai pusat pengatur beban sistem tenaga listrik, JCC dilengkapi Penyebab gangguan adalah putusnya kabel FO (Fiber Optic)
dengan beberapa sistem pendukung, diantaranya yang yang menghubungkan perangkat multiplexer SDH antara JCC
menggunakan link komunikasi sebagai media penghubungnya Gandul dengan TNC ICON+ Gandul, dimana dari TNC ICON+
adalah : inilah, link ini kemudian dihubungkan ke semua lokasi di seluruh
Jawa Bali.
1. Sistem SCADA dan LFC, yang berfungsi untuk mensupervisi dan
mengontrol peralatan di gardu induk dan pembangkit
Berdasarkan hasil pengukuran dengan alat yang disebut OTDR
2. Sarana komunikasi Hotline, berfungsi sebagai sarana (Optical Time Domain Reflector), lokasi putus kabel berada di
komunikasi dan koordinasi antara dispatcher dengan operator sekitar 111 meter dari lokasi JCC. Setelah tim ICON dan P3B
gardu induk dan operator pembangkit melakukan penelusuran, ditemukan putus kabel FO berlokasi di
taman gedung operasi yang diakibatkan oleh alat pemotong
3. Sistem pemantauan frekuensi realtime, berfungsi untuk
atau semacamnya, dan berdasarkan keterangan dari petugas
memonitor kondisi frekuensi dari beberapa sub sistem di Jawa
taman yang kami dapatkan pada keesokan harinya ternyata
Bali.
memang diakibatkan oleh alat pemotong rumput yang
digunakannya.
Master Station JCC, sebagai salah satu sub sistem dari SCADA,
dengan putusnya link komunikasi, tidak akan mendapat data actual
Sebenarnya perangkat Multiplexer SDH (merk Huawei) yang
dari peratalan di gardu induk 500kV yang seharusnya kirimkan oleh
terpasang antara JCC Gandul dan TNC ICON+ sudah
perangkat remote station yang kita kenal dengan RTU, dan juga
menggunakan 2 (dua) core redundant, namun karena kedua
tidak dapat meneruskan perintah/kontrol dari dispatcher ke
core tersebut masih dalam satu kabel, sehingga ketika kabel
peralatan di switch yard. Begitu juga dengan aplikasi LFC, yang

GM JULI - 2014
8 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Yestermonth

dimana perangkat yang terganggu saat itu adalah perangkat multi-


plexer Nokia DF-140, maka ICON kemudian mengganti perangkat
Nokia DF-140 tersebut dengan Multiplexer SDH merk Huwei, dan
secara bertahap semua link yang melalui Nokia DF-140 dipindahkan
ke SDH Huawei dengan menggunakan kabel FO yang baru ditarik.
Sehingga sudah ada dua tarikan kabel FO dari JCC ke TNC ICON+, satu
tarikan lama, yang beroperasi sejak sistem TNC dibangun, dan satu
lagi kabel baru yang dipasang sekitar tahun 2010 yang dipersiapkan
sebagai backup FO untuk tarikan lama tersebut..

Berdasarkan hasil pengecekan, ternyata kabel FO yang


terpasang sejak awal pembangunan TNC sekitar 1990-an
tersebut masih dapat digunakan, sehingga untuk
mempercepat penormalan, salah satu core dari
kabel FO tersebut diintegrasikan ke perangkat
Gambar 1 Event Log Gangguan SCADA (link Down) Multiplexer Huawei.

Setelah hampir 7 jam, tepatnya 6 jam 48


Menit, sejak pada pukul 21 :39 secara
berangsur-angsur semua link kembali
normal, sebagaimana terlihat pada
sebagian event log SCADA di bawah ini.

Penyambungan kabel yang putus


dilakukan pada malam itu juga, dan
kemudian diintegrasikan ke multiplexer SDH
Huawei pada pagi harinya, sehingga sejak saat itu
link FO dari JCC ke TNC sudah redundant
menggunakan dua kabel FO yang berbeda dan sudah
diuji redundansinya. Semoga dengan sistem yang sudah
redundant baik disisi port di perangkat
maupun kabel ini, maka diharapkan
Gambar 2. Sistem SCADA P3B Jawa Bali apabila gangguan semacam itu terjadi
tidak mengakibatkan sistem
komunikasi menjadi terganggu.

Dengan adanya gangguan link


X
Jaringan FO
TNC ICON+ ke seluruh
JCC Gandul Gandul komunikasi yang cukup lama
Jawa Bali

Kabel FO tersebut, dispatcher sangat kesulitan


Redundant
dalam mengatur sistem kelistrikan,
terutama pada kondisi beban pun-
cak, dimana beban sistem berubah
Gambar 4 Konfigurasi Kabel FO JCC - TNC sangat cepat. Sulit membayangkan
jika pada saat sistem kendali JCC
mengalami blackout, kemudian
tersebut putus, maka redundansi tersebut tidak berguna, ada gangguan pada sistem, bisa-
apalagi ketika putus kabel tersebut terjadi terhadap seluruh bisa sistem Jawa Bali ikut black-
core pada kabel tersebut sebagaimana hasil pengecekan out. (Ar)
tim ICON+ pada seluruh core idle, dan dari 12 core yang ada
ternyata semuanya putus.

Sambil melakukan penyambungan segmen kabel FO yang


putus tersebut, yang membutuhkan waktu cukup lama,
skenario lain juga siapkan yakni menggunakan kabel FO lain
yang masih terpasang pada perangkat Multiplexer Nokia
yang saat ini tidak bermuatan data, yang mana perangkat
nokia ini pernah terganggu pada 26 Januari 2011 yang lalu.
Sebagai informasi sejak gangguan FO pada 2011 yang lalu,

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
9
Teropong

D i tengah sukacita penduduk Jawa-Bali menyambut


Idul Fitri sejak terbit matahari di tanggal 1 Syawal 1435 H atau
bakar selama periode ini akan digantikan oleh BBM,
sehingga walaupun beban cenderung rendah, namun
(kemungkinan besar) jatuh pada tanggal 28 Juli 2014 nanti, kesiapan baik pembangkitan dan penyaluran sangat
justru saat inilah tantangan terbesar untuk para dispatcher diperlukan untuk alasan keamanan.
P3B. Bagaimana tidak, di momen-momen inilah beban Jawa-
Bali mencapai titik terendahnya. Jika diperhatikan profil Idul Fitri tahun ini, seperti biasa kembali akan ada beberapa
beban pada idul Fitri tahun lalu pada gambar di bawah ini, pembangkit yang di RS (Reserve Shutdown) periode khusus.
terlihat bahwa beban mulai turun pada pukul 5 pagi, Hal ini bertujuan untuk mengurangi pengoperasian unit
kemudian akan sedikit stabil selama beberapa jam dan akibat adanya beban yang sangat rendah, yang diperkirakan
selanjutnya akan menukik tajam naik sekitar mulai pukul 5 akan dimulai sejak tanggal 24 Juli hingga 3 Agustus 2014.
sore. Bukan tanpa alasan penentuan beban rendah ini dimulai
tanggal 24 Juli, namun
memang diperkirakan
sebagian besar pekerja
rantauan akan
melaksanakan ‘pulang
kampung’ atau juga dikenal
dengan ‘mudik’ , baik
keluar ibu kota (Jakarta)
atau bahkan keluar Pulau
Jawa, mulai tanggal ini
hingga seminggu lamanya.
Lalu kembali lagi
beraktifitas normal mulai
tanggal 4 Agustus 2014.
Jenis pembangkit yang
akan di-RS biasanya
merupakan pembangkit
PLTU Batubara karena jenis
pembangkit ini biasanya
mempunyai waktu
Ramping Up/Down yang
lebih lambat dibandingkan
jenis pembangkit lain
Gambar-1. Profil Beban Idul Fitri, 8 Agustus 2013 (PLTG/GU, PLTA, atau
PLTD) sedangkan selama
Untungnya Profil Lebaran ini tidak berubah jauh dari waktu periode Idul Fitri beban akan cenderung rendah dengan dua
ke waktu, hanya berubah di besaran dayanya saja, namun titik waktu naik dan turun yang drastis yang memerlukan
tetap menguras konsentrasi para dispatcher dalam pembangkit dengan Ramping Up/Down yang cepat atau
pengaturan pembangkit akibat adanya naik-turun beban yang yang dapat segera mengikuti langgam beban, selain itu
ekstrim. pembangkit yang berbahan bakar batubara dapat disimpan
jika tidak dipakai, tidak seperti yang berbahan bakar gas pipa
Pada tahun 2014 ini, beban Puncak saat periode lebaran
atau pembangkit TOP (PLTP).
diperkirakan mencapai 14.524 MW, lebih tinggi 747 MW
dibandingkan Idul Fitri tahun lalu. Periode Idul Fitri Tahun ini Banyaknya pembangkit yang akan di-RS bergantung pada
bertepatan dengan rencana Proses Tie-In NR (26 – 31 Juli kondisi system saat itu, artinya jika factor pengurang daya
2014) yang akan menyebabkan hilangnya pasokan gas LNG mampu pasok system pada saat periode tersebut tinggi,
NR ke Muara Karang dan Priok sehingga kebutuhan bahan yaitu jumlah unit yang PO, MO, FO dan derating, maka akan

GM JULI - 2014
10 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Teropong

“ -

……………
Gambar-2. Prakiraan Profil Beban Idul Fitri, 28 Juli 2014

jumlah unit yang di-RS akan semakin


sedikit selama masih mencukupi
kebutuhan beban serta syarat cadangan
system, begitu pula sebaliknya.
Lamanya masing-masing unit yang di-RS
pun akan berbeda-beda tergantung
kebutuhan system dan urutan merit
order.
Periode Idul Fitri tahun ini, diperkirakan
ada sekitar 15 unit pembangkit yang akan
di RS dengan total sebesar 6.738 MW,
dan jangka waktu RS rata-rata berkisar
selama 10 hari atau kurang. Dibawah ini
adalah table perkiraan unit-unit
pembangkit yang akan di-RS.

Seperti proses operasi system pada


umumnya, rencana unit-unit RS inipun
masih mungkin berubah mengikuti
kondisi system jika asumsi yang
digunakan pada saat perencanaan sudah
tidak sama dengan realisasi.
Periode Idul Fitri atau hari-hari besar
lainnya memang dikategorikan ke dalam
kondisi hari siaga, dan seperti namanya
(Siaga), konsentrasi kita sebagai
pengendali dan pengatur beban jangan
sampai lengah dan terus bersiaga
menghadapi segala kemungkinan yang
ada yang akan mengancam
keberlangsungan pasokan listrik
utamanya pada hari Idul Fitri sehingga
semua akan merasakan sukacita idul Fitri Tabel-1. Daftar unit Pembangkit RS Periode Idul Fitri 201
yang sama. Amin. (Ajeng Welly)

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
11
What’s on Juny

S
istem Jawa Madura Bali adalah sistem interkoneksi Penghantar akan bersifat kapasitif ketika diberi tegangan
dengan beban puncak paling tinggi di Indonesia, sehingga akan menghasilkan daya reaktif. Ketika penghantar
23.420 MW adalah beban puncak tertinggi yang telah dibebani (mengalir arus) maka timbul sifat induktif sehingga
dicapai tahun 2014 ini. P3B Jawa Bali sebagai pemilik akan menyerap daya reaktif. Surge impedance/character
aset penyaluran, pengelola dan pengatur evakuasi beban dari impedance (Zo) adalah impedansi dimana daya yang
pembangkit listrik mempunyai beberapa target utama, dimana dihantarkan mempunyai power factor 1.0 atau bersifat
salah satunya adalah kualitas tenaga listrik. resistif. SIL adalah pembebanan daya aktif penghantar
dimana daya reaktif di jaringan tersebut mencapai
Pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik di Jabodetabek, dan jawa
keseimbangan. Sehingga penghantar tidak menyerap
barat tidak seimbang dengan penambahan pembangkit di area
maupun menghasilkan daya reaktif. Jika penghantar
nya menyebabkan defisit tenaga listrik. Penyaluran tenaga listrik
dibebani dibawah nilai SIL nya, maka penghantar menyuplai
menjadi bagian yang penting dalam sistim tenaga listrik karena
daya reaktif ke system sehingga menaikkan tegangan.
pada umumnya lokasi pembangkit jauh dari lokasi beban
Sebaliknya , jika penghantar dibebani dibawah nilai SIL,
(konsumen). Saluran semakin panjang, tegangan sistem harus
maka penghantar akan menyerap daya reaktif sehingga
dipertahankan dalam batasannya. Di dalam Aturan Jaringan
menurunkan tegangan. Secara umum grafik SIL bisa dilihat
(Grid Code) sistem interkoneksi Jawa-Bali tercantum salah
seperti berikut
satunya tentang batasan tegangan normal sistem. Tegangan
normal atau tegangan nominal harus dipertahankan dalam
batasan sebagai berikut:

GM JULI - 2014
16 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
What’s on Juny

pembangkit di area barat


yang relatif sama, hal yang
membedakan keduanya
adalah konsumsi MVar di
beban distribusi di Area
barat, pada bulan puasa
MVar yang dikonsumsi
beban di area barat lebih
rendah, sehingga tegangan
di GITET area barat juga
lebih bagus. Hal ini
mengembalikan kita ke sifat
daya reaktif itu sendiri.
Daya reaktif bersifat
sektoral, hanya dapat
mempengaruhi di sekitar
penghasil MVar itu sendiri.

Dapat disarankan, untuk


mencapai kualitas dan
keekonomisan
pengoperasian sistem Jawa
Madura Bali tanpa
terkendala transfer energi
dari area timur ke barat
antara lain :

 Menambah jumlah
kapasitor pada pusat - pusat
beban baik di GI 150 kV
maupun 20 kV.
Dengan terbatasnya jumlah pembangkit di area barat  Membangun Pembangkit MVar di area barat.
( Jabodetabek, Jawa barat ) dan dengan harga pembangkit di
 Mengaplikasikan mode Synchronous Condenser pada
sisi timur yang cenderung lebih murah, akan memunculkan
pembangkit area barat.
masalah tegangan akibat transfer energi yang ada.
 Membangun sirkit baru dari area timur ke barat, serta
Terkadang masalah transfer dan tegangan ini mengharuskan
mengkoneksikan beberapa transmisi 500 kV jalur utara dan
pengoperasian sistem tidak lagi mengacu pada ekonomis /
Selatan untuk meratakan transfer energi
merit order, seperti pengoperasian pembangkit dengan minyak
di area barat dan tidak memaksimumkan pembangkit batubara  Pemeliharaan / penggantian sirkit, trafo dan peralatan listrik
di area timur demi menurunkan transfer. yang lainnya yang sudah tidak beroperasi dengan baik untuk
mengurangi susut.
Namun ada kalanya dengan transfer yang tinggi tetapi tegangan
sistem tetap bagus, tanpa banyak eksursi tegangan. Berikut  Membangun pembangkit skala besar di Sumatera dan impor
akan dibandingkan hari dengan beban tinggi, beban minggu energi melalui kabel Jawa - Sumatera.
dan beban saat bulan puasa.
Maka niscaya listrik yang murah, bermutu dan handal akan
Dari ketiga grafik diatas, untuk bulan puasa dan beban tinggi, dapat tercapai untuk kemajuan perekonomian Indonesia.
dengan transfer hampir sama tinggi ternyata tegangan saat [komang]
bulan puasa di GITET area barat terlihat lebih baik. Dengan
komposisi pembangkit dan MVar yang diproduksi oleh

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
17
Topic Of The Month

Mengenal Malcolm Baldrige Criteria Sebagai


Alat Pengendalian Kinerja

K
inerja excellent adalah impian setiap lembaga. mampu meraih kinerja yang excellent.
Oleh sebab itu, lembaga yang sadar pentingnya Malcolm Baldrige mengidentifikasi Key Success Factor (KSF)
kinerja excellent tidak akan segan mengeluarkan dari sebuah lembaga yang meliputi 7 (tujuh) kriteria pros-
dana besar demi tercapainya impian kinerja tersebut. es, yaitu:
Malcolm Baldrige Criteria adalah suatu alat untuk memotret 1. Kriteria Leadership
kondisi suatu perusahaan atau lembaga untuk mengetahui Kriteria ini ingin melihat bagaimana para leader di organisasi
faktor-faktor yang menjadi kunci keberhasilan atau kegaga- anda menampilkan kapasitasnya, bagaimana mereka
lan dimasa yang akan datang. Dengan mengetahui faktor- menetapkan visi dan tujuan organisasi, dan kemudian
faktor tersebut, pimpinan perusahaan atau lembaga dapat mengkomunikasikannya kepada setiap anggota. Juga
mengambil langkah-langkah yang signifikan untuk apakah leaders di organisasi anda memiliki kecakapan untuk
mengarahkan lembaganya menuju kinerja yang excellent. mengel- ola dan menginspirasi anak buahnya untuk
Nama Malcolm Baldrige sebenarnya diambil dari nama
mantan Menteri Perdagangan AS yang tiap
tahun memberikan penghargaan kepada
setiap organisasi – baik profit dan non-
profit - yang dianggap mencapai
kinerja yang unggul.
Penghargaan itu lah yang
disebut Malcolm
Baldrige Award. Sejak
dikenalkan pada tahun 1989,
penghargaan tahunan ini
akhirnya menjadi inspirasi dan
memberikan konstribusi yang
signifikan bagi peningkatan
mutu dan kinerja berbagai
lembaga di dunia.
Malcolm Baldrige Criteria
tidak hanya mengidentifikasi
faktor-faktor keberhasilan
kunci dalam sebuah lembaga
tetapi sekaligus menuntun
pimpinan untuk mengambil
langkah-langkah perbaikan agar
terhindar dari risiko gagal, bahkan

GM JULI - 2014
14 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Topic Of The Month

mencapai keunggulan kinerja. alur proses sudah didesain dengan ramping dan efisien?
2. Kriteria Strategic Planning Atau masih banyak proses kerja yang terlalu birokratis, tidak

Kriteria ini mau melihat bagaimana proses perumusan saling terkoordinasi dengan baik, dan justru menimbulkan

strategi ditetapkan di lingkungan kantor anda. Yang tak banyak silang sengketa diantara berbagai bagian/

kalah penting, apakah konten strategi itu secara tepat departemen?

merespon dinamika perubahan lingkungan bisnis. Kategori 7. Result


ini meneliti bagaimana organisasi menyusun perencanaan Kriteria yang ke tujuh ini mau melihat bagaimana hasil akhir
strategis dan menetapkan rencana tindakannya. Juga kinerja organisasi. Apakah makin kompetitif, makin efektif,
memilih, melaksanakan, dan mengubah perencanaan dan makin mengkilap kinerja seluruh aspek organisasinya?
strategis dan rencana tindakan jika perubahan Kriteria ini juga menentukan seperti apa kinerja dan
menyaratkannya, serta bagaimana kemajuannya diukur. peningkatan dalam seluruh bidang, hasil-hasil terkait produk
3. Kriteria Customer Focus dan jasa, kepuasan pelanggan, kinerja keuangan dan pasar,

Apakah produk dan layanan yang disediakan oleh organisasi kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial. Kategori ini juga

anda sudah ‘mak nyuss’? Atau hanya bermutu ala kadarnya? meneliti sejauh mana kinerja perusahaan secara relatif ter-

Apakah produk atau layanan yang ditawarkan oleh kantor hadap pesaing.

anda selalu segar nan inovatif, dan membuat para


pelanggan bisa tersenyum riang?
4. Kriteria Data, Information and Knowledge Management
Kategori ini meneliti bagaimana organisasi memilih,
mengumpulkan, menganalisis, mengelola, dan
menyempurnakan data, informasi, dan aset pengetahuan
untuk mendukung proses kunci perusahaan. Kriteria ini juga
meneliti bagaimana organisasi mengukur kinerjanya.


5. Kriteria Human Resource Focus
Kategori ini meneliti bagaimana organisasi memungkinkan
karyawan mengembangkan potensi dirinya dan bagaimana
manajemen karyawan selaras dengan objektif, strategi, dan Malcolm Baldrige Criteria tidak hanya
rencana tindakan perusahaan. Juga mengetahui sejauh
mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan kunci
mana upaya organisasi untuk membangun dan
dalam sebuah lembaga tetapi sekaligus
mempertahankan lingkungan kerja dan dukungan karyawan
untuk kinerja unggul maupun terhadap perkembangan menuntun pimpinan untuk mengambil langkah-
pribadi dan organisasi. langkah perbaikan agar terhindar dari risiko
6. Kriteria Operation Management gagal, bahkan mampu meraih kinerja yang
Kriteria ini mau mengukur bagaimana lembaga anda excellent.
mendesain dan mengelola proses kerja kunci. Apakah setiap

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
15
Topic Of The Month

OFI – AFI MALCOLM BALDRIGE

M
alcolm Baldrige dapat diilustrasikan sebagai dalam pemenuhan kriteria yang telah disepakati. OFI
dokter yang memeriksa General Check-Up dari merupakan peluang untuk memperbaiki, memenuhi dan
pegawai. Setelah dilakukan Check-Up, Pegawai mengembangkan diri/unit agar sesuai dengan kaidah tata
akan diinfokan hasil dari pemeriksaannya, apa saja yang kelola perusahaan yang benar.
kurang baik dan mana yang sudah baik, yang kurang baik
Adapun AFI atau Action For Improvement merupakan
diberikan treatment khusus, misal kelebihan kolesterol,
tindaklanjut dari OFI yang saling berkaitan, karena
pegawai harus melakukan tindakan yaitu olahraga, minum
berdasarkan AFI yang disusun dan dilaksanakanlah point-
Jus, tidak sering makan nasi rapat berlemak. Dan yang sudah
point temuan selama assesmen, akan dinilai kesungguhan
baik diberikan pemahaman untuk tetap mempertahankan,
dan realisasinya. Tentu berdasarkan bukti-bukti yang bisa
bahkan lebih baik lagi dari itu. Kira-kira begitulah gambaran
ditunjukkan, bukan sekedar formalitas administrasi. OFI-AFI
dari Malcolm Baldrige.
bisa jadi menggambarkan tentang kriteria kepemimpinan,
Malcolm Baldrige merupakan Sistem Manajemen Mutu perencanaan strategis perusahaan, fokus pelanggan, hasil,
yang mengukur Sistem Kerja Organisasi berdasarkan kriteria dsb.
-kriteria untuk menuju kinerja ekselen. Struktur Kriteria
Hasil assesmen Malcolm Baldrige tahun 2013 terhadap P3B
Malcolm Baldrige tahun 2013 – 2014 telah ditentukan ada 7
sebagai berikut :
kategori dengan 17 item yang memiliki pembobotan nilai
sebagai berikut : P3B Jawa Bali P3B Sumatera
Kriteria Hasil 171.5 183.75
NO KRITERIA Malcolm Baldrige NILAI
Kriteria Proses 276 258.5
1. Leadership 120
2. Strategic Planning 85 Target 476 476

3. Customer Focus 85 Nilai 2013 447.5 442

4. Mesurement, Analysis and 90 Nilai 2011 368 384


Knowledge Management Nilai 2009 310 384
5. Workforce Focus 85
6. Operasional Focus 85 Dengan Maturity Score yang berada pada rentang Early Im-
7. Result 450 provement sebagai berikut :

Total point 1000


876 – 1000 World Leader
776 – 875 Benchmark Leader
Seperti yang disebutkan di awal bahwa Malcolm Baldrige
676 – 775 Industry Leader
ibarat diagnosa seorang dokter terhadap pasiennya, maka
576 – 675 Emerging Industry
disampaikanlah temuan-temuan dalam pemenuhan 7
Leader
kriteria tersebut yang selanjutnya diberi pembobotan untuk
476 – 575 Good Performance
kemudian diberi kategori nilai totalnya. Bentuk assesmen
kriteria Malcolm Baldrige dituangkan dalam bentuk matrik 376 – 475 Early Improvement Posisi P3B
OFI – AFI. sekarang
275 – 375 Early Result
OFI atau Opportunity For Improvement merupakan temuan-
0 - 275 Early Development
temuan selama periode assesmen terhadap kekurangan

GM JULI - 2014
16 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Topic Of The Month

Contoh OFI-AFI di BOPS adalah kategori 1.1.a(3) Creating


“Action For Improvement (AFI) meru-
Sustainable Organization : pakan tindaklanjut dari Opportunity “
Jadi pertanyannya adalah dimana posisi kita sebagai karya- For Improvement (OFI) yang saling
wan P3B Jawa Bali yang dituntut membudayakan fokus pada
pelanggan berdasarkan kriteria Malcolm Baldrige?. Indi- berkaitan.”
kasinya adalah bilamana ada keluhan PLN Distribusi, maka
setidaknya akan diping-pong kesana kemari untuk
mendapatkan jawabannya karena belum ada “mekanisme
komplain” yg baku. (ac)

N Action For Target


Kategori Opportunity For Improvement Evidence Action Plan
o Improvement Waktu

1 1.1.a.(3) Meskipun P3BJB telah memiliki 1. P3B JB mendengar TW II 1. Opsis mengirim surat Poin 1 dan 2 :
mekanisme mendengar suara suara pelanggan ke APB APB untuk
pelanggan melalui rakor operasi melalui Distribusi (Mingg konsisten rapat Membuat Surat
dan niaga dengan PLN Distribusi, dalam rapat koordi- u ke-1 koordinasi dengan tentang penyam-
serta turut terlibat dalam kegiatan nasi untuk Juni Distribusi untuk mem- paian Mekanisme
temu pelanggan, namun belum mendapatkan hal-hal 2014) bahas dan memonitor Rapat Bulanan
tampak bagaimana hal itu meru- yang seharusnya progres terkait kelu- dan evaluasinya
pakan bagian dari satu proses yg merupakan tanggung han pelanggan. serta tindak lanjut
sistematis membangun budaya jawab P3B JB untuk komplain PLN
tenaga kerja yg tanggap pada ditindaklanjuti 2. Surat GM ke APP dan Distribusi
pemenuhan persyaratan pelang- APB untuk menin-
gan pengguna kahir sesuai 2.Berdasarkan informa- daklanjuti semua kom-
cakupan tanggungjawab P3BJB si tersebut, P3B JB plain Distribusi
dalam rangka membangun pen- menyadarkan se-
galaman positif dan kerekatan luruh tenaga kerja 3. Sosialisasi ke
pelanggan PLN. Kepuasan, ketid- bahwa mereka harus APP,APB dan Kantor
akpuasan dan kerekatan pelang- Poin 3 :
mempertimbangkan Induk tentang Malcolm
gan PLN terbentuk sebagai re- harapan pelanggan Baldrige dan khu-
sultan dari para semua unit PLN. tersebut dalam sikap Dimasukan ke
susnya masalah
dan tindakan bekerja dalam materi
pelanggan
sosialisasi MB

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
17
Topic Of The Month

Kriteria yang menjadi


Tanggung Jawab BOPS
K
alau membicarakan Malcolm Baldrige, berarti Pertanyaan selanjutnya adalah apa manfaat dari Kriteria
kita sedang membicarakan 7 Kategori yang ada Kinerja Ekselen ini bagi peusahaan yang menerapkannya.
padanya yaitu, Kepemimpinan; Perencanaan Kriteria kinerja Ekselen merupakan alat diagnosa
Strategis; Fokus Pelanggan; Pengukuran, Analisa dan komprehensif yang memberi kemampuan kepada
Manajemen Pengetahuan; Fokus Tenaga Kerja; Fokus Organisasi, untuk mengetahui tingkat ekselen kinerja dan
Operasi; dan Hasil-hasil. Di dalam 7 Kategori tersebut daya saing globalnya. Disamping itu bermanfaat dalam
terdapat Kriteria-Kriteria Malcolm Baldrige yang merupakan memberi tuntunan kepada manajemen untuk memperbaiki
sekumpulan Persyaratan dan Harapan untuk mencapai kinerjanya secara menyeluruh (total solution), dengan
kinerja Ekselen dan disusun dalam suatu kerangka pendekatan “Total Quality Management” (TQM).
Manajemen Kinerja dengan sudut pandang kesistiman. Dalam penerapan Malcolm Baldrige di P3B JB, Bidang
Kriteria Malcolm Baldrige, merupakan pendekatan Operasi Sistem secara umum diberi tanggung jawab untuk
terstruktur untuk perbaikan Kinerja yang diserap dari terlaksananya Kriteria pada Kategori 3, yaitu Fokus
praktek manajemen yang sudah teruji “Validated best Pelanggan. Kategori 3 masuk dalam “Triad
management practice”. Kepemimpinan” (Kepemimpinan; Perencanaan Strategis;
Sasaran utama dari suatu Kriteria dalam Malcolm Baldrige Fokus Pelanggan), yang menekankan pentingnya
ditujukan untuk membantu organisasi memperbaiki kepemimpinan fokus pada strategi dan pelanggan, dimana
Kinerjanya secara konseptual dengan menggunakan pimpinan senior mencari arah dan peluang terhadap masa
pendekatan terpadu yang bermuara pada antara lain, depan organisasi. Pada kategori ini, sesuai dengan Kriteria
kemampuan memberikan nilai terbaik yang bisa dibuat Malcolm Baldrige akan ditanyakan bagaimana P3B JB :
kepada pelanggan, memperbaiki effektifitas dan kapabilitas
1. Menangani komitmen dengan Pelanggan, untuk
menyeluruh dari organisasi, memperoleh pembelajaran
mendapatkan sukses pasar dalam jangka panjang.
Organisasional dan Personal.
Strategi penanganan ini termasuk Bagaimana P3B JB
membangun budaya yang fokus kepada Pelanggan.

GM JULI - 2014
18 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Topic Of The Month

Improvemet (AFI), agar menjadi pedoman dalam


pencapaiannya. Pelaksanaan AFI ini harus disertai dengan
2. Mendengarkan Suara Pelanggan dan menggunakan bukti-bukti langkah-langkah perbaikan yang sudah
informasi ini guna memperbaiki dan mengidentifikasi- dilakukan. Untuk Kategori 3 Fokus Pelanggan, Bidang
kan peluang untuk Inovasi. Operasi Sistem pada tahun 2014, sudah mulai menjalankan
Sebelum lebih jauh membahas Fokus Pelanggan yang metoda untuk membangun Kerekatan dan mendengar
menjadi tanggung Jawab P3B JB terutama Bidang Operasi Suara Pelanggan, sebagai bentuk pelaksanaan dari OFI/AFI.
Sistem, maka perlu disepakati terlebih dahulu Siapa yang Diantaranya adalah membuat prosedur untuk merespon
dimaksud dengan Pelanggan. Jika dilihat dari sisi PLN secara suara pelanggan TT dan TM melalui PLN Distribusi, yang
Korporat, maka Pelanggan adalah pemakai akhir dinamakan dengan “Manajemen Komplain”. P3B JB
(konsumen) dari Produk Tenaga Listrik yang tediri dari mendengar suara pelanggan melalui Distribusi dengan
Segmen TT/TM/TR. Namun, jika dilihat dari Sisi P3B JB, maka wadah rapat-rapat koordinasi yang rutin dilaksanakan setiap
yang menjadi pelanggannya adalah Unit Distribusi. P3B JB bulan, untuk mendapatkan hal-hal yang seharusnya
melaksanakan Transaksi/Transfer Energi ke Unit Distribusi merupakan tanggung jawab P3B JB untuk ditindaklanjuti.
melalui mekanisme Power Sale Agreement (PSA), serta Meskipun prosedur atau mekanisme sudah dibuat, namun
koordinasi operasi, sehingga Unit distribusi adalah tidak akan mendapatkan hasil maksimal, jika tidak
Pelanggan bagi P3B JB, tapi tidak demikian adanya. Setelah dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan oleh semua
mengalami perdebatan dan diskusi yang panjang akhirnya pihak yang terlibat di dalamnya. Penerapan Malcolm
diputuskan bahwa Pelanggan P3B JB adalah tetap konsumen Baldrige yang baik dan konsisten tentu akan banyak
dari Produk Tenaga Listrik, sebagaimana juga merupakan membawa manfaat bagi peningkatan Kinerja Perusahaan
konsumen bagi PLN Distribusi, termasuk bagi PLN secara umum. (Iwan U.)
Pembangkitan. Oleh sebab itu P3B JB mendengarkan suara
Pelanggan melalui PLN Distribusi, dan akan ditindaklanjuti
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

Selama menjalankan Malcolm Baldrige, P3B JB sudah


beberapa kali menjalani assessment dari Assessor Malcolm Bidang Operasi Sistem secara umum
Baldrige yang langkah perbaikannya dituangkan dalam
bentuk Opportunity For Improvement (OFI). Dalam konsep diberi tanggung jawab untuk
Malcolm Baldrige, OFI ini merupakan peluang, yang jika terlaksananya Kriteria pada Kategori
dilaksanakan dengan baik akan memperbaiki atau
meningkatkan Kinerja. Dengan peningkatan Kinerja maka 3, yaitu Fokus Pelanggan.
Kriteria-kriteria dalam Malcolm Baldrige akan dapat
dipenuhi dan tambahan point tentu akan didapatkan. Dalam
pelaksanannya, OFI harus dijabarkan lagi menjadi Action For

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
19
What Do You Think

Terobosan Baru Merumuskan Produktivitas Kerja

“ ... perhitungan produktivitas kerja yang fair dengan memperhatikan faktor X yang unik di setiap anak
perusahan dan unit. ... ”

S
alah satu parameter produktivitas kerja yang selama ini APB yang melayani jumlah pembangkit
perusahaan yang excellent dilakukan dinilai punya kelemahan, dan GI lebih banyak tidak bisa disamakan
adalah produktivitas kerjanya yaitu tidak memperhitungkan faktor X perhitungan produktivitasnya dengan
yang tinggi di semua lini, baik di setiap unit. APB yang jumlah pembangkitnya sedikit
produktivitas karyawan, produktivitas dan tingkat kompleksitas jaringannya
Seperti kita ketahui, bahwa PLN ini
unit dan produktivitas perusahaan. sederhana.
sangat besar dan unik. Setiap anak
Secara teknis, definisi produktivitas
perusahaan ataupun unit memiliki Berdasarkan pertimbangan asas fairness
adalah suatu perbandingan antara hasil
keunikan tersendiri dalam tersebut, maka Bidang SDM pusat meng-
yang dicapai (output) dengan
menjalankan roda organisasinya. hire LPPM ITS untuk merumuskan
keseluruhan sumber daya yang
Sebagai contoh, Jika parameter perhitungan produktivitas kerja yang fair
diperlukan (input). Selama ini, ada
produktivitas adalah daya terjual per dengan memperhatikan faktor X yang
beberapa paameter produktivitas di
pegawai dan jumlah pelanggan per unik di setiap anak perusahan dan unit.
lingkungan PLN seperti jumlah daya
pegawai, maka perhitungan Dalam konsep yang
terjual (KWh) per Karyawan, jumlah
produktivitas suatu unit yang ditawarkan oleh
pelanggan per pegawai dan sebagainya.
wilayahnya luas tetapi pelanggannya LPPM ITS,
Sebagai alat ukur untuk mengetahui sedikit seperti di Kalimantan tidak perhitungan
apakah PLN menjalankan organisasi bisa kita samakan dengan produktivitas
dengan baik atau mengukur seberapa produktivitas unit di Jawa harus melibatkan
besar efektivitas dan efisiensi yang telah yang mempunyai pelanggan value added (nilai
dilakukan PLN, maka perhitungan banyak. Contoh lain adalah tambah) dari setiap unit yang

GM JULI - 2014
20 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
What Do You Think

Tim PDKB P3B JB

dalam rumusan formula produktivitas umur lebih dari 50 tahun. Setiap kluster memahami proses bisnis perusahaan
akan menjadi ”discount factor” yang umur tersebut diberi pembobotan sesuai untuk memberi pembobotan tiap
akan menjadi pengurang dalam formula produktivitasnya. Umur lebih dari 50 tahun kluster faktor lingkungan tersebut
input di perhitungan produktivitas kerja dan kurang dari 30 tahun akan mendapat agar lebih objektif.
sehingga semakin besar discount factor, bobot lebih besar karena dianggap
Sejatinya PLN sendiri telah memiliki
nilai produktivitas akan semakin besar. produktivitas kluster umur tersebut kurang
banyak tools untuk memotret kinerja
optimal dibanding kluster umur 30 sampai
Dalam rumusannya, faktor X yang perusahaan dan karyawannya mulai
50 tahun. Sehingga unit yang jumlah
diusulkan adalah faktor lingkungan di dari Malcolm Baldrige, SMK3, PAS
karyawannya sebagian besar ada di kluster
anak perusahaan atau unit. Contoh 88, SIMKP nasional dan sebagainya.
umur lebih dari 50 tahun dan kurang dari 30
faktor lingkungan yang dipertimbangkan Penulis berharap kalau perhitungan
tahun akan mendapat discount factor dalam
dalam menghitung produktivitas kerja produktivitas kerja yang dilakukan
perhitungan produktivitas.
adalah tingkat pentingnya peranan unit LPPM ITS ini disetujui untuk
dalam tujuan utama PLN, LPPM ITS mengundang seluruh unit dan diterapkan, maka harus inline
pengelompokan usia pegawai produktif, anak perusahaan pada Jumat 11 Juli 2014 dengan tools-tools yang sudah ada di
kompleksitas jaringan yang dilayani, untuk memberi masukan terkait faktor PLN dan mempunyai efek yang
lokasi geografis dan demografi unit, lingkungan yang berpengaruh dalam proses cukup signifikan terhadap
jumlah aset yang dikelola dan bisnis. Perumusan faktor lingkungan ini perusahaan dalam mewujudkan visi
sebagainya. Faktor-faktor tersebut akan membutuhkan waktu yang lama dan akan PLN diakui sebagai world class
dibuat pengklusteran dan diberi terjadi subyektifitas perumus dalam company.. Semoga. (Imron)
pembobotan. Sebagai contoh, pada pembobotan masing-masing kluster faktor
faktor umur, diusulkan agar dibagi tersebut. Akan lebih baik jika dilakukan
menjadi tiga kluster yaitu umur dibawah survey ke jajaran manajemen unit terkait
30 tahun, umur 30 sampai 50 tahun dan atau pegawai yang benar-benar

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
21
Knowledge SharIng

Technical Minimum Load


Penunjang Operasi Sistem
Beban Rendah
“ Realisasi TML pembangkit berperan sangat penting dalam pengaturan beban rendah sistem Jawa Bali… “

S
istem Jawa Bali memiliki tipe am hari ketika hari libur dan setelah cak, kita mengkhawatirkan kurangnya
beban konsumen yang subuh pada hari-hari raya. (Lihat pasokan daya pembangkit yang
beragam mulai dari beban Gambar 1 dan Gambar 2) berakibat secara langsung pada
perkantoran, industry dan residensial. penurunan frekuensi dari angka
Sama pentingnya dengan pengaturan
Keragaman beban inilah yang standarnya. Sebaliknya, ketika beban
sistem beban puncak, pengaturan
menjadikan langgam beban sistem jawa rendah, yang dikhawatirkan justru
sistem ketika beban rendah juga perlu
bali begitu unik. Tercatat Load Factor SJB kelebihan pasokan daya pembangkit
diperhatikan. Pengaturan beban rendah
tahun 2013 adalah sebesar 77.73 % (EOT yang berakibat pada tingginya
bertambah penting saat ini mengingat
STL Jawa Bali 2013). Selain itu, begitu frekuensi sistem.
masuknya pembangkit thermal baru
banyaknya hari raya di Indonesia juga
terutama pembangkit batubara untuk Pada perhitungan neraca daya beban
berpengaruh pada langgam beban SJB.
melayani beban sistem jawa bali. puncak harian, parameter yang
Maka timbul permasalahan yang
Kondisi ini juga membutuhkan kerja dibutuhkan adalah Daya Mampu Pasok
selama ini menurut kita kurang populer
ekstra untuk mengatur sistem di beban pembangkit saat itu yang kemudian
yaitu pengoperasian dalam kondisi
rendah terutama saat pukul 01.00 s.d akan dibandingkan dengan rencana
beban sistem yang rendah. Beban sistem
04.00 di hari kerja dan pukul 06.00 s.d beban puncak dan berapa cadangan
yang rendah ini terjadi pada waktu mal-
07.00 di hari libur. Ketika beban pun- putar yang dibutuhkan. Sedangkan

GM JULI - 2014
22 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Knowledge SharIng

ekstra dalam pengaturan. Bila


pembangkit dioperasikan di beban
minim, maka pembangkit menjadi
kurang efisien dan resiko terjadi
gangguan itu tinggi. Pada PLTU Batu-
bara, ketika dibebani dengan beban
TML maka unit akan mengurangi flow
air ke boiler sehingga Boiler Feed
Pump (BFP) bekerja dikondisi minim
dan beresiko besar untuk trip. Kondisi
yang riskan inilah menyebabkan
operator bekerja ekstra. Demikian
pula dengan dispatcher, pembangkit
yang berbeban minim (TML) tidak
dapat diaktifkan fitur Governor Free
dan LFC-nya sehingga menuntut
dispatcher bekerja lebih ektra dalam
Gambar 1. Langgam Beban Idul Fitri 2013 beban Terendah 9000 MW mengatur frekuensi sistem.

Namun, perjuangan yang dihadapi


kedua belah pihak ini tentu dengan
semangat menjaga Sistem Jawa Bali
agar tetap aman dan andal.
Kekhawatiran kita pada frekuensi
tinggi (Over Frequency) di atas standar
cukup beralasan, mengingat Sistem
Jawa Bali saat ini tidak memiliki
proteksi Over Frequency. Pada
frekuensi ini pembangkit mengalami
overspeed dan apabila mencapai titik
OST (Over Speed Trip) turbin maka
pembangkit akan keluar dari sistem.
Bagaimana bila yang keluar sistem
pada saat itu pembangkitnya bukan
hanya 1 unit? Kondisi terparah dapat
pula mengarah pada padam total
Gambar 2. Langgam Beban Minggu beban Terendah 14000 MW sistem (Black Out) yang diketahui
bersama sangat merugikan semua
parameter neraca beban rendah yang parameter yang harus ada dalam Power pihak.
dibutuhkan adalah Technical Minimum Purchase Agreement (PPA) antara PLN Realisasi TML pembangkit berperan
Load (TML) pembangkit. Technical dan Pembangkit. Angkanya sangat penting dalam pengaturan
Minimum Load adalah batas dideklarasikan oleh pihak pembangkit beban rendah sistem Jawa Bali.
pembebanan level terendah dari mengingat pihak pembangkitlah yang Diharapkan pembangkit bisa
pembangkitan tanpa mengganggu lebih mengetahui kondisi unitnya saat memenuhi TML yang telah
keamanan unit. Artinya pada dibebani beban paling rendah. dideklarasikan kepada P3B Jawa Bali
pembebanan di bawah TML dapat demi menunjang operasi Sistem
TML pembangkit menjadi pisau bermata
dikatakan unit pembangkit tidak stabil Jawa Bali yang aman dan andal.
dua. Betapa tidak, TML menjadikan
dan beresiko terjadi gangguan. Karena (Dani)
operator pembangkit dan dispatcher
pentingnya angka ini dalam sistem
sistem jawa bali membutuhkan kerja
jawa bali maka TML menjadi salah satu

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
23
Ideas

D
iambil dari website wikipedia.org, tap Perpindahan tap dilakukan dengan memindah posisi saklar 2 ke
changer adalah suatu mekanisme pada posisi yang baru misalnya saja 3 dan diikuti oleh pemindahan
transformator daya yang memiliki beberapa posisi kontak terminal netral dari posisi A ke posisi B.
rasio kumparan dan dapat dipilih untuk
Pemindahan posisi dari terminal 2 ke terminal 3 akan
menentukan tegangan keluaran. Pemilihan posisi tap changer
menyebabkan tegangan keluaran turun dan pemindahan posisi
dapat dilaksanakan secara manual ataupun secara otomatis.
terminal 2 ke terminal 1 akan menyebabkan tegangan keluaran
Tap changer sendiri dapat dipindah dengan secara online atau
naik.
dikenal dengan istilah On Load Tap Changer ( OLTC ) ataupun
dipindah dalam kondisi tanpa padam atau Off Load Tap SCADA yang merupakan perpanjangan tangan semua fungsi
Changer. peralatan di Gardu Induk harus mampu menampilkan dan
mengontrol semua peralatan di lapangan, terutama
Salah satu skema penyederhanaan perinsip kerja dari OLTC
transformator yang memiliki OLTC. Pengaturan tegangan
dapat digambarkan pada gambar 1.
keluaran dapat dilakukan secara otomatis dengan
mempergunakan Automatic Voltage Regulator ( AVR ) ataupun
manual sesuai pengaturan oleh Dispatcher.

gambar 2.

Gambar 2 menampilkan salah satu tipe AVR yang terpasang di


Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali. Pada AVR dapat di setting nilai
tegangan nominal yang diinginkan dan AVR akan mengubah
posisi OLTC pada transformator tenaga sesuai nilai yang
diinginkan pada posisi tap yang ada pada transformator tenaga.

SCADA mengambil data dan mengirimkan perintah untuk menaik


-turunkan posisi tap changer dari transformator tenaga melalui
AVR ini. Posisi tap changer diambil dari AVR ke RTU disesuaikan
dengan ketersediaan interface yang ada pada AVR, interface
pada RTU dan desain konfigurasi yang diimplementasikan.

Posisi tap changer dari transformator tenaga ke AVR sendiri ada


gambar 1.
beberapa mekanisme. Mekanisme pertama adalah dengan

GM
GM JULI
Mei--2014
2014
24
32 Media
Media Komunikasi
Komunikasi Sistem
Sistem Jawa
Jawa Bali
Bali
Ideas

kontak langsung yaitu setiap kontak untuk setiap posisi tap RTU sebagai gerbang terdepan fungsi SCADA dirancang untuk
changer. Sehingga untuk transformator tenaga khususnya mampu mengambil semua mekanisme pengambilan data posisi
Interbus Transformer yang memiliki 19 posisi tap changer, tap changer transformator sesuai dengan kondisi peralatan di
diperlukan 19 kontak masukan pada AVR ( gambar 3 ). lapangan. Untuk IBT 500/150 kV, pengambilan posisi tap
changer dilakukan dengan mengambil kontak langsung dan
mempergunakan bilangan BCD. Sehingga kerusakan pada salah
satu terminal menyebabkan pembacaan posisi tap changer
menjadi tidak sesuai, seperti pada IBT 1 Kediri yang mengalami
kerusakan salah satu bit BCD-nya (gambar 6).

Gambar 3 : Konfigurasi Tap Changer IBT di RTU / posisi

Mekanisme kedua adalah dengan mempergunakan bilangan


BCD. Dengan BCD, untuk 19 posisi tap hanya diperlukan 5
kontak masukan AVR bila semua posisi tap changer adalah
bilangan positif dan 6 kontak bila posisi tap changer
terdapat bilangan negatif, seperti kita temukan pada
Interbus Transformer (IBT) 500/150 kV (gambar 4).

Gambar 6 : tampilan tap OLTC IBT 1 GITET Kediri

Sistem SCADA dalam pengambilan posisi tap changer hanya


mengambil nilai untuk salah satu fasa saja dari ketiga fasa di IBT.
Hal ini mengingat posisi ketiga fasa dari IBT selalu sama.
Bilamana salah satu fasa mengalami kerusakan, pembacaan
akan menjadi tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Solusi
yang dapat diambil hanyalah memperbaiki kontak pada OLTC
Gambar 4 : Konfigurasi Tap Changer IBT di RTU / BCD bit
atau solusi sementara dengan memindahkan pengambilan data
Mekanisme ketiga adalah dengan mempergunakan arus 4/20 ke fasa lain yang memiliki penunjukan sesuai. Sedangkan
mA yang menunjukkan posisi tap. Posisi tap minimum perintah untuk melakukan perubahan posisi tap dilaksanakan
diindikasikan dengan arus keluaran 4 mA dan posisi tap sebagaimana perintah remote control lainnya.
maksimum diindikasikan dengan arus keluaran 20 mA Namun untuk sistem gardu induk baru yang telah menerepkan
( gambar 5 ). Sistem Otomasi Gardu Induk (SOGI), pengambilan data dari AVR
tidak lagi dilakukan dengan mempergunakan wiring tetapi data
diambil langsung mempergunakan protokol yaitu protokol IEC
61850. Kelebihan pengambilan data mempergunakan protokol
adalah lebih mudah pengawatannya dan pembacaan akan sama
baik di control center, di panel kontrol maupun pada OLTC.

Gambar 5 : Konfigurasi Tap Changer Tranformator di


SOGI / analog

GM JULI
GM Mei - 2014
Media Komunikasi
Media Komunikasi Sistem
Sistem Jawa
Jawa Bali
Bali
33
25
Person Of The Month

P
erson Of The Month untuk Gedung Miring kali ini
adalah Bapak Zaenal Arifin. Terlahir di kota
Bandung 42 tahun silam, Beliau ini dahulunya
adalah seorang operator GI Bekasi sejak tahun 1992
sampai dengan tahun 1995. Selepas tahun 1995, Beliau
bergabung dengan Tim Proteksi Sektor TET hingga tahun
2001. Dan sejak tahun 2001 hingga sekarang Beliau
tergabung dalam tim Metering Bidang Operasi Sistem
dengan sebutan Jabatan AF Pengelolaan Data Metering.
Lulusan STM Pembangunan jurusan Listrik Tenaga ini
termasuk pegawai yang prestasinya cukup berkilau. Ini
dibuktikan dengan lolosnya Beliau dalam seleksi
pendidikan STT PLN tahun 2006 dan Beliau menempuh-
nya dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.
Selepas menempuh pendidikan di STT PLN Beliau
menunjukkan prestasinya lagi dengan mengikuti lomba
Karya Inovasi dan berhasil meraih Juara. Tidak main-
main, juara 2 Tingkat Nasional. Sebuah prestasi yang
sangat membanggakan. Karya Inovasi tersebut bernama
“SMS : Supply Measurement System”. Alat ini berfungsi
untuk Monitoring Supply Tegangan Voltage Transformer
untuk KWH Meter Transaksi.
Selain itu, alat tersebut dapat mengirim alarm saat
tegangan salah satu fasa hilang. Ide ini muncul saat
menemukan permasalahan dilapangan pada KWH Meter.
Saat tegangan salah satu fasa hilang maka Metering
menjadi tidak akurat sehingga menyebabkan susut
sekitar 33 persen. Maka untuk mengatasi hal tersebut
beliau ciptakanlah alat bernama SMS itu. Bahkan alat
tersebut sekarang sudah banyak digunakan dan
diimplementasikan pada sebagian besar KTT (Konsumen
Tegangan Tinggi) sekitar kurang lebih 70 persen.
Sebuah karya yang luar biasa. Ini sangat membantu PLN
untuk mengurangi susut pembacaan KWH Meter saat
terjadi gangguan hilang tegangan satu fasa seperti yang
disampaikan diatas sehingga PLN tidak harus kehilangan
uang nya akibat kesalahan pembacaan tersebut. Beliau
memiliki prinsip untuk tidak mudah puas dengan kondisi
saat ini.
Hal inilah yang selalu membuat beliau selalu giat bekerja
dan berprestasi. Beliau juga berpesan bahwa Jangan
Pernah Berhenti Untuk Berinovasi. (MLH)

GM JULI - 2014
26 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
OPI Ku OPI Mu OPI Kita

INTEGRITAS DATA :
UPDATE DATA LOGSHEET

P ertanyaan pertama yang mungkin terbetik di benak ada-


lah “Apa hubungan OPI, Integritas Data dan Update
Logsheet ? “. Berikut ini adalah sekilas gambarannya :
bersumber dari data online yang kemudian dilengkapi dan di-
revisi manual sehingga lebih valid. Berisi antara lain rencana dan
realisasi beban pembangkitan dan penyaluran, padam dan piket
dispatcher.
OPI (Operational Performance Improvement) adalah metode
perbaikan kinerja suatu unit atau bidang kerja yang Kendala yang dihadapi dalam pengumpulan data Logsheet
menyeluruh dan melibatkan fungsi bidang teknik, manajemen, sebelumnya antara lain adalah proses pengambilan data yang
sistem organisasi dan kesiapan sumber dayanya. Menilik dari kebanyakan masih manual, misalnya untuk realisasi data
stream OPI maka Logsheet dapat dikategorikan ke dalam pembangkitan dan penyaluran yang masih mengandalkan
stream Technical System (TS) dan Management Infrastructure upload excel dari masing-masing APB. Dan proses verifikasinya
(MI). Dikarenakan Logsheet menyediakan banyak sekali data yang masih dilakukan di sisi offline.
atau informasi kinerja dari operasi pembangkitan dan
Update yang sudah dilaksanakan antara lain adalah pengambilan
penyaluran, yang menjadi bahan pertimbangan bagi
data realisasi penyaluran secara otomatis dari SCADA yang
pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja.
dilakukan oleh aplikasi LogsheetJCC, dan verifikasinya dilakukan
Selain dari isi datanya, Logsheet sebagai sumber data juga
secara online. Sedangkan untuk realisasi pembangkitan telah
tidak lepas dari program OPI dengan tujuan data yang
dapat diverifikasi secara otomatis dengan membandingkannya
disediakan terjaga integritasnya (lengkap dan akurat).
dengan data Meter. Namun demikian masih ada sedikit
Logsheet perlu diupdate agar datanya lebih baik dan sesuai
permasalahan teknis yang menyebabkan tertundanya
dengan perkembangan atau perubahan sistem operasi.
penggunaan data realisasi pembangkitan dari LogsheetJCC dan
Logsheet senantiasa mengalami perbaikan. Menurut data realisasi penyaluran masih harus sering direvisi manual.
bentuknya dapat dikategorikan menjadi offline (excel) dan Proses bisnis Logsheet saat ini adalah sbb :
online (Rapsodi). Keduanya hampir sama karena data offline

System Dispatcher APB Dispatcher JCC Staf DAOP

RTU

download realisasi beban


Server SCADA APB
pembangkitan ke excel

Server Historical SCADA


P3B JB
(offline)

Database Aplikasi verifikasi dan upload data


(online) menyediakan realisasi pembangkitan
data realisasi beban
penyaluran

download data realisasi


Aplikasi Rapsodi
pembangkitan ke dalam
(Logsheet Online)
excel logsheet

mensingkronkan dan Melakukan Verifikasi


Aplikasi
verifikasi data realisasi data logsheet
LogsheetJCC
penyaluran

download data realisasi


penyaluran ke dalam
Aplikasi EVOP
excel logsheet

Diharapkan ke depannya, permasalahan teknis yang dihadapi terutama di sisi online dapat teratasi. Untuk itulah perlu adanya
semacam kontrak maintenance dengan vendor agar lebih berkomitmen dalam memelihara aplikasi yang dapat berjalan baik sesuai
dengan kebutuhan dan harapan user.(Diana)

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
27
Knowledge SharIng

Circulating Current
Pada Trafo Operasi Paralel

“ Dibalik keuntungan dari peng-operasian trafo secara parallel tersebut, terdapat


beberapa kendala teknis yang dapat menimbulkan masalah apabila tidak diperhi-
tungkan secara detil, salah satunya adalah munculnya circu-
lating current…. “
GM JULI - 2014
28 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Knowledge SharIng

U ntuk men-supply beban yang melebihi rating trafo


eksisting, biasanya 2 atau lebih trafo dihubungkan secara
Apabila dua trafo dengan voltage ratio yang berbeda
dihubungkan secara paralel dengan tegangan primer yang
sama, maka terjadi perbedaan tegangan disisi
parallel dengan trafo eksisting tersebut. Trafo terhubung secara sekundernya. Ketika sisi sekunder dihubungkan ke bus yang
paralel ketika beban pada salah satu trafo lebih dari sama, maka akan muncul circulating current. Karena
kapasitasnya. Dengan mengoperasikan trafo secara parallel, impedansi internal trafo yang kecil, maka perbedaan
akan didapatkan keuntungan dari sisi Reliability maupun tegangan yang kecil sekalipun akan menyebabkan
keekonomian. Reliability sistem akan lebih baik ketika circulating current yang cukup besar yang pada akhirnya
mengoperasikan beberapa trafo secara parallel dibandingkan menghasilkan tambahan I2R losses.
dengan menggantinya dengan sebuah trafo dengan kapasitas
2. Percentage impedance dan X/R ratio yang sama
yang besar, karena apabila terjadi outage pada salah satu trafo
(force outage atau maintenance outage), paling tidak sebagian Apabila dua buah trafo dihubungkan secara paralel, maka
beban masih bisa di-supply oleh trafo yang lainnya. Dari segi arus yang dialirkan oleh kedua trafo tersebut akan
ke-ekonomian, biaya yang dikeluarkan akan relatif lebih sebanding dengan rating MVA-nya dan berbanding terbalik
murah ketika meng-install trafo baru secara parallel dibanding- dengan impedansi internalnya. Dengan kata lain,
kan mengganti trafo eksisting dengan sebuah trafo dengan persentasi impedansi atau nilai per-unit (pu) impedansinya
kapasitas yang lebih besar, disamping biaya pemeliharaannya harus identik untuk semua trafo yang beroperasi secara
yang juga relatif lebih kecil. paralel.

Dibalik keuntungan dari peng-operasian trafo secara parallel 3. Polaritas yang sama
tersebut, terdapat beberapa kendala teknis yang dapat Dua buah trafo yang diparalel harus terhubung dengan
menimbulkan masalah apabila tidak diperhitungkan secara tepat sesuai dengan polaritasnya. Jika trafo-trafo tersebut
detil, salah satunya adalah munculnya circulating current. terhubung dengan polaritas yang salah maka
Circulating current akan muncul apabila turn ratio tidak sama Electromagnetic force akan diinduksikan pada kumparan
antara setiap trafo yang diparalel. Magnitude dari circulating sekunder secara paralel, menghasilkan circulating current
current ini juga bergantung pada ratio X/R dari setiap trafo. yang besar dan menyebabkan hubung singkat.
Circulating current akan menimbulkan losses, kenaikan
temperature trafo dan juga menyebabkan berkurangnya arus 4. Phase sequence yang sama
keluaran sebesar circulating current yang mengalir. Kondisi ini wajib untuk trafo-trafo yang dioperasikan secara
paralel, karena apabila tidak, maka akan menyebabkan
hubung singkat.

5. kVA ratings yang sama

Apabila trafo dioperasikan secara paralel, maka pembagian


beban masing-masing trafo tergantung pada rating-nya.
Jika rating-nya sama, maka bebannya juga akan sama.

Pengoperasian secara paralel untuk trafo dengan rating


berbeda masih dimungkinkan, namun tidak direkomendasi-
kan paralel secara permanen apabila perbandingan kVA
ratingnya melebihi 2:1.

Untuk menghindari kerugian tersebut, beberapa hal yang harus 6. Identical tap changer
diperhatikan pada peng-operasian trafo secara parallel antara Hal yang paling penting disini adalah bahwa tap changing
lain: switch harus pada posisi yang sama untuk trafo-trafo yang
1. Voltage ratio dan turn ratio yang sama diparalel, dan harus dicek/dipastikan bahwa tegangan di
sisi sekunder sama. (Furqon)

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
29
Serba - Serbi

J JALAN KAKI
alan kaki,olahraga termurah dan paling mudah dilakukan
dari semua jenis olahraga, menjadi alternative bagi orang-
orang yang enggan melakukan olahraga berat dan pilihan

SEHAT
Utama bagi banyak kalangan. Jalan kaki juga bias dilakukan
sambil me”refresh” pikiran kita dari penatnya pekerjaan, seperti jalan
kaki di kebun binatang dan taman bermain.

Meskipun terkesan ringan dan santai, jalan kaki merupakan aktivitas


yang menyehatkan. Dengan berjalan, kita bias mencegah kolesterol KENALI
yang terakumulasi dalam tubuh dengan cara meningkatkan sirkulasi
darah dan asupan oksigen. Tidak hanya itu, banyak manfaat lain dari
berjalan kaki, diantaranya: MANFAATNYA
1. Menurunkan berat badan. Hanya dengan berjalan kaki selama 30
menit dapat membakar hingga 50 kalori. Coba bayangkan,
berapa kalori yang dapat kita bakar dalam sebulan hanya
dengan berjalan kaki secara rutin setiap minggu? Apabila
digabungkan dengan diet sehat yang teratur dengan
mengurangi pasokan kalori dari makanan hingga 10%, kita
bisa menurunkan beratbadan 0,5-1 kg di akhir bulan.

2. Mencegah diabetes tipe 2.Kebutaan, amputasi, gagal ginjal,


hingga impotensi adalah beberapa komplikasi dari penyakit
diabetes tipe 2. Berjalan kaki secara teratur dapat
menjauhkan kita dari penyakit ini. Berdasarkan
penelitan di Graduate School of Health dari
University of Pittsburgh berjalan kaki selama 30
menit per hari dapat mencegah diabetes tipe 2 bagi
pria dan wanita.

3. Menghindari disfungsi ereksi. Menurut Dr. Irwin Goldstein dari


Boston University School of Medicine, jalan kaki sejauh 3 km setiap
hari dapat mencegah impotensi pada pria. Impotensi terjadi
karena adanya penyumbatan di pembuluh darah sekitar penis.
Jalan kaki dapat meningkatkan peredaran darah dan mengurangi
kemungkinan terjadinya penyumbatan pembuluh darah.

4. Menyegarkan pikiran. Tak hanya menyehatkan secara fisik, jalan


kaki juga meningkatkan kesehatan mental kita. Berjalan kaki
mampu mendongkrak fungsi otak dengan cara melancarkan
suplai darah ke otak dan meningkatkan koneksi sinaptik antar
neuron, sehingga memperkecil risiko demensia atau Alzheimer.

Beberapa pakar menyebutkan bahwa jalan kaki dinilai lebih aman


dibandingan dengan olahraga lari, terutama bagi orang-orang yang
mengalami masalah kesehatan tertentu atau yang sudah berusia
lanjut. Meskipun lebih aman baik itu untuk otot, jantung dan
persendian, namun bukan berarti olahraga lari tidak boleh dilakukan.

Jika tidak mengalami gangguan kesehatan tertentu, baik jalan kaki


maupun lari dapat memberikan manfaat yang sama besarnya untuk
menjaga kesehatan. Jadi, Ayo Jalan Kaki Sehat!

GM JULI - 2014
30 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
KULI NER

SERABI
NOTOSUMAN
S
erabi Solo Notosuman adalah kudapan yang biasa
dijadikan oleh-oleh bagi orang yang berkunjung ke
kota Solo. Serabi sebenarnya adalah semacam Selain
pancake atau pannekoek yang adonannya terdiri dari tepung itu dalam penge-
beras, santan, gula, garam, dan daun pandan sebagai pewangi. masan, Serabi Notosu- man juga
Memiliki rasa yang manis dan teksturnya kenyal namun tetap memiliki cirri khas yaitu dibungkus daun
lembut. kelapa seperti lemper. Untuk serabi polos harganya Rp
2.800/potong, sementara serabi coklat Rp 3.000/potong.
Selain di kota Solo, serabi juga menjadi kudapan di daerah-
Kudapan ini tidak memakai bahan pengawet sama sekali,
daerah lain di Indonesia. Namun berbeda dengan kue serabi
dan bisa tahan selama 24 jam.
(beberapa daerah menyebutnya surabi) di daerah lain, serabi
Notosuman dihidangkan tanpa kuah manis. Jadi, kalau boleh sedikit berlebihan, tak lengkap
berkunjung ke Solo, kalau Anda tak mampir ke daerah
Nama Serabi Notosuman diambil dari nama Jln. Notosuman.
Notosuman dan mencoba legitnya Serabi Notosuman.
Perintisnya adalah pasangan Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan
Namun bagi yang terlanjur menggemari kudapan ini dan
yang awalnya membuat kue apem pada tahun 1923. Awalnya,
tak sempat mengunjungi kota Solo, Anda bisa mendapat-
pasangan ini diminta oleh tetangganya untuk membuat kue
kan kudapan ini di Pasar Modern BSD City
apem. Lama-kelamaan banyak orang yang menyukai kue
Serpong. (Moko)
buatan pasangan tersebut dan akhirnya mereka membuat
serabi yang kemudian dikenal sebagai Serabi Notosuman.

Salah satu ciri khas kue serabi Notosuman, mereka tetap


menumbuk sendiri beras untuk mebuat kue serabi. Berasnya,
mereka menggunakan beras Cendani, semacam beras Cianjur
dengan kualitas terbaik. Karena itulah, soal citarasa serabi
Notosuman tetap konsisten, tidak berubah sejak pertama kali
dibuat. Serabi Notosuman dari dulu berdiri hingga kini hanya
memiliki dua rasa, polos dan coklat. Inilah yang membuat
Serabi Notosuman selalu terasa khas bagi para penikmatnya.

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
31
Pojok Masing Masing Bidang

Evaluasi BPP Awal Juli 2014


“... Untuk mengurangi pasokan daya yang cukup besar, Dispatcher mengoperasikan unit – unit
pembangkit non batubara di atas rencana hariannya …. ”

D i awal bulan Juli 2014, BPP


operasional Sistem Jawa – Bali
mengalami kenaikan cukup tinggi
sehingga energi realisasinya tidak
sesuai dengan rencana harian.
rencana harian PLTU Lontar
disesuaikan dengan deklarasi DMN
unit, namun realisasinya unit tersebut
Pada 1 Juli 2014, selisih realisasi
bila dibandingkan dengan hari – hari tidak dapat mencapai DMN tersebut.
energi PLTU Batubara dengan rencana
sebelumnya. Pada tanggal 1 Juli
harian sebesar 17.901 GWh. Salah Kekurangan pasokan daya dari PLTU
2014, BPP operasional Sistem Jawa –
satu penyebab realisasi energi di Batubara ini otomatis harus digantikan
Bali mencapai 292,35 Milyar rupiah.
tanggal tersebut tidak tercapai dengan mengoperasikan unit
Dengan tingginya BPP ini diantaranya adalah tidak pembangkit lainnya. Untuk mengurangi
menandakan bahwa pengaturan beroperasinya PLTU Labuan unit 2 pasokan daya yang cukup besar,
operasi pembangkit – pembangkit di padahal direncanakan pembangkit Dispatcher mengoperasikan unit – unit
Sistem Jawa – Bali masih kurang tersebut masuk ke sistem dan pembangkit non batubara di atas
ekonomis. Namun jika ditelusuri ketidakmampuan unit – unit rencana hariannya. Jika dilihat dari
lebih dalam lagi, salah satu penyebab pembangkit memenuhi pola energi primernya, hampir di seluruh
tingginya BPP ini adalah tingginya FO pembebanan rencana harian. pembangkit realisasi energi pada
dan Derating PLTU Batubara Contohnya adalah pola pembebanan tanggal tersebut di atas rencana

Tabel 1. HPP Harian

HARGA PERKIRAAN PEMBANGKITAN HARIAN

Realisasi (Rp/Kwh)
Rencana Realisasi Selisih (Rp
Tanggal HPP
(Rp Milyar) (Rp Milyar) Milyar) HPP Transmisi
Pembangkitan
per kWh
per kWh

27 June 2014 270.78 285.58 14.80 840.22 902.50


28 June 2014 253.79 247.49 -6.31 814.77 879.66
29 June 2014 233.87 228.18 -5.69 832.87 901.94
30 June 2014 276.87 280.12 3.25 837.21 899.87
01 July 2014 278.88 292.35 13.47 838.30 899.70
02 July 2014 283.59 291.51 7.93 830.08 890.96
03 July 2014 289.37 281.81 -7.56 816.02 876.90

GM JULI
SEPTEMBER
- 2014 - 2013
22
32 GM
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Pojok Masing Masing Bidang

Tabel 2. Produksi Energi Pembangkit

PRODUKSI ENERGI PEMBANGKIT


ENERGI PRIMER
ROH REAL % % ROH
Tenaga Air 21,053 24,932 5.2% 118.4%
Panas Bumi 23,678 23,977 5.0% 101.3%
Batubara 308,603 290,701 60.5% 94.2%
Gas Bumi 86,612 94,976 19.8% 109.7%
LNG 34,194 38,786 8.1% 113.4%
CNG 1,066 599 0.1% 56.2%
Jumlah Non BBM 475,205 473,972 98.6% 99.7%
HSD 1,635 1,532 0.3% 93.7%
MFO 5,054 5,122 1.1% 101.4%
Jumlah BBM 6,689 6,654 1.4% 99.5%
Jumlah 481,894 480,626 100.0% 99.7%

harian. Kenaikan yang paling signifikan tersebut cukup mahal, hampir sama diakibatkan tingginya energi yang
pada tanggal tersebut adalah dengan harga MFO. Untuk lebih jelasnya dihasilkan unit – unit pembangkit
pembangkit berbahan bakar air dan dapat dilihat di pie chart di gambar 1 dan berbahan bakar gas LNG. Dengan
gas LNG. 2 adanya gas LNG tersebut PLN dapat
mengurangi pemakaian BBM, namun
Saat unit pengganti PLTU Batubara itu Dari pie chart tersebut, komposisi energi belum dapat mengurangi biaya
adalah pembangkit tenaga air tidak LNG hanya 6,3% namun jika dilihat dari operasional. Semoga ke depannya
akan menjadi masalah karena biaya komposisi biayanya kontribusi LNG PLN dapat menemukan solusi yang
komponen C unit tersebut masih sebesar 21,0%. Meskipun pada tanggal terbaik dalam rangka penghematan
cukup murah. Beda halnya apabila unit tersebut tidak ada pembangkit BBM di BBM dan mengurangi biaya
pengganti PLTU Batubara itu adalah Jawa yang beroperasi untuk operasional Sistem Jawa – Bali.
pembangkit berbahan bakar LNG menggantikan PLTU Batubara, namun (ibang)
karena biaya komponen C unit BPP Sistem Jawa – Bali cukup tinggi yang

Komposisi Energi Per Bahan Bakar

Batubara
63,9%

Gasbumi
18,3%

PLTP
4,8%
LNG
PLTA 6,3%
Waduk PLTA Dasar CNG
HSD MFO 0,1%
3,7% 0,9%
1,7% 0,3%

Gambar 1. Gambar 2

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
33
Pojok Masing-Masing Bidang

S
eperti halnya kendaraan yang memiliki jadwal rutin satu kasus PO yang mengalami penundaan hingga menjadi
ke bengkel setiap sekian kilometer, unit-unit perdebatan panjang karena memang masing-masing pihak
pembangkit pun demikian. Setiap beberapa berbeda persepsi pemahaman. Unit pembangkit mengajukan
operation hours mesin-mesin harus dicek secara PO GT X pada tanggal dd-mm-yy dengan pekerjaan
keseluruhan apakah ada yang perlu ditambal, apakah ada penggantian trafo unit, kemudian oleh P3B jadwal pekerjaan
spare part yang harus diganti dan sebagainya. Untuk PO tersebut ditunda, jadwal pekerjaan PO GT X disesuaikan
pemeliharaan secara menyeluruh ini unit pembangkit harus dengan jadwal pemeliharaan supplier energi primer, dalam hal
keluar dari sistem, dan waktunya pun sudah dijadwalkan jauh- ini supplier gas. Penundaan tersebut didasarkan pada
jauh hari karena biasanya pemeliharaan besar ini memakan pertimbangan kerugian secara korporat, baik dari TOP (Take or
waktu yang tidak sebentar. Absennya unit pembangkit dalam Pay) Gas maupun pola operasi yang akan diakibatkan
waktu lama ini mengharuskan pengelola sistem mencari unit keluarnya GT X dari Sistem Jawa Bali. Perdebatan muncul saat
pengganti agar kecukupan daya tetap dapat terpenuhi. terjadi perbedaan cause code pada status PO GT X tersebut,
Keluarnya pembangkit karena pekerjaan pemeliharaan menurut P3B cause code nya adalah Non OMC dengan
periodik pembangkit seperti inspeksi, overhaul atau pekerjaan pertimbangan pekerjaan PO tersebut masih dalam lingkup
lainnya yang sudah dijadwalkan sebelumnya dalam rencana tanggung jawab unit pembangkit. Namun unit pembangkit
tahunan pemeliharaan pembangkit atau sesuai rekomendasi mengklaim bahwa seharusnya cause code status PO adalah
pabrikan dikenal dengan istilah Planned Outage (PO). Dengan OMC, dengan alasan pekerjaan PO tersebut adalah pekerjaan
kondisi sistem Jawa Bali yang sangat dinamis, kondisi ideal supplier energi primer. Mengapa P3B menganggap pekerjaan
pelaksanaan PO unit pembangkit tidak selalu bisa terealisasi. PO itu masuk lingkup tanggung jawab unit pembangkit ?
Kondisi ideal disini berarti pelaksanaan PO sesuai Bukan lain karena
dengan jadwal yang diajukan oleh unit berdasar data yang
pembangkit, baik waktu mulai dan berakhirnya
PO. Tidak jarang operator sistem harus


mengundurkan jadwal PO demi kecukupan
neraca daya, karena tidak Meski dalam Protap DKIKP tidak mengharuskan unit
semua unit pembangkit fit,
pembangkit melaporkan pekerjaan pemeliharaan pada
ada saja kejadian FO
saat RS, namun sebaiknya hal tersebut
(forced outage) dan FD
(forced derating) yang
diluar rencana.
dikomunikasikan dengan operator sistem . . . .

Ada yang menarik di salah

GM JULI - 2014
34 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Pojok Masing-Masing Bidang

diperoleh, pekerjaan PO unit pembangkit adalah penggantian shutdown), yang berarti unit dishutdown karena kebutuhan
trafo unit, yang memang sejak beberapa bulan yang lalu telah sistem dan unit pembangkit harus kembali siap setiap saat
diusulkan pekerjaan penggantian trafo tersebut ke P3B. Lantas dibutuhkan. Menjawab pertanyaan diatas, maka boleh saja
mengapa muncul dispute di penentuan cause code status PO ? unit pembangkit melakukan pekerjaan saat pasokan energi
hal itu disebabkan pekerjaan penggantian trafo waktunya tidak namun dengan syarat jika sewaktu-waktu pasokan
bersamaan dengan pekerjaan supplier energi primer, sehingga energi primer kembali normal unit pembangkit harus siap
unit pembangkit bisa beralasan tidak adanya pasokan energi beroperasi normal pula. Apabila unit pembangkit gagal
primer akibatnya unit tidak bisa beroperasi. beroperasi normal maka unit pembangkit akan dikenai
pinalti berupa status SF (start failure) atau FO1 NON OMC.
Jika mengacu pada Protap DKIKP tahun 2012, jika P3B menunda
Meski dalam Protap DKIKP tidak mengharuskan unit
PO unit pembangkit kemudian pembangkit tersebut trip yang
pembangkit melaporkan pekerjaan pemeliharaan pada saat
disebabkan penundaan tersebut maka tanggung jawab
RS, namun sebaiknya hal tersebut dikomunikasikan dengan
kinerjanya akan beralih ke P3B dengan kata lain cause code nya
operator sistem, karena jika satu saat unit pembangkit
menjadi OMC. Pada kasus diatas, unit pembangkit tidak trip,
mengalami gangguan sehingga gagal beroperasi normal saat
sehingga P3B tidak menanggung kinerja unit pembangkit
dibutuhkan akan mengakibatkan gangguan pada sistem.
tersebut. Kemudian bagaimana dengan pekerjaan supplier
Sistem Jawa Bali ini bukan hanya tanggung jawab operator
energi primer apakah pada saat itu unit pembangkit boleh
sistem saja namun juga tanggung jawab kita semua, maka
melakukan kegiatan pemeliharaan? Unit pembangkit bisa
ada baiknya jika apapun dikomunikasikan dengan baik
melakukan pekerjaan pemeliharaan pada kondisi RS (reserve
sehingga bisa mengurangi resiko gangguan pada sistem,
apabila sistem selalu dalam kondisi andal
tentunya kita semua merasakan manfaatnya.

Kembali pada kasus GT X diatas, mari kita


telaah kembali dengan akal sehat apakah GT X
akan beroperasi normal pada tanggal dd-mm-
yy jika pasokan energi primernya normal? Jika
jawabannya IYA maka status PO tersebut
OMC namun jika jawabannya
TIDAK maka jelas status PO
tersebut NON OMC. (dee)

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
35
“Gus,
passportmu masih lama ga masa pembuatan trafo dan FCL dari segi elektrikal, mekanikal,
berlakunya?”. Pertanyaan yang sistem control, dan lain sebagainya. Kemudian di hari ketiga
membuat saya tersentak, kaget, dan kami melakukan diskusi dengan berbagai ahli FCL di Wilson
tersenyum sendiri. Bagaimana tidak, passport saja belum punya, Transformer Company. Di akhir sesi, kami melakukan foto
eh ditanya masa berlakunya. Alhamdulillah, ternyata saya diberi bersama dengan Mr. Wilson.
kesempatan untuk menjadi salah satu peserta benchmarking ke
Melbourne at Night
pabrik pembuat Fault Current Limiter (FCL) yaitu Wilson Trans-
former Company di Australia. Setelah melalui proses pembuatan Setelah melaksanakan sholat magrib, kami segera bergegas
passport dan visa yang gampang gampang susah, tibalah saatnya menuju Lygon Street. Lokasi ini mirip seperti Kemang di
kami berangkat ke Melbourne, Australia. daerah Jakarta Selatan. Di kanan kiri jalan terhampar restoran
dan kafe yang cukup menyejukkan mata dan perut karena
Ke-norak-an first-time abroad traveller
selain banyak pemudi Australia yang cantik, makanan dan
“Sorry guys, you are not allowed to take photograph here!”, kata- minumannya sungguh memikat selera. Pilihan kami pun jatuh
kata yang pertama kali saya dengar dari petugas bandara kepada sebuah restoran makanan Italia. Uniknya, restoran ini
Tullemarine, Melbourne. Maklum sebagai orang yang baru dihiasi dengan pernak-pernik F1 dan terdapat replika mobil
pertama kali ke luar negeri, saya tidak mampu menahan hawa balap F1 yang tergantung di langit-langit restoran.
nafsu ingin mengabadikan setiap momen di sana, termasuk saat
Menjelajahi Healesville Sanctuary
saya melihat ada tulisan “WELCOME TO MELBOURNE”. Alhasil,
dengan sedikit nekat saya berhasil berfoto di depan tulisan itu. Hari berikutnya kami melanjutkan perjalanan ke Healesville
Sambutan udara Melbourne saat musim gugur membuat hasrat Sanctuary, sebuah kebun binatang yang mirip dengan Taman
norak saya kembali terpacu. Temperatur sekitar 12 oC dan hem- Safari di Indonesia. Lokasinya cukup jauh sekitar 2 jam
busan angin yang cukup kencang membuat bulu kuduk merinding. perjalanan dari kota Melbourne. Pemandangan sepanjang
Bergaya bak penduduk bagian dunia yang mengalami musim perjalanan sangat indah. Kami melewati peternakan sapi dan
dingin, saya pun berusaha mengeluarkan asap dari mulut. Haaah. kebun anggur yang sangat luas di Yarra Valley. Setibanya di
lokasi, kami langsung berkeliling melihat binatang asli
Sambutan yang hangat dari sang pemilik Wilson Transformer Co.
Australia seperti koala, kangguru, dingo, platypus, kasuari,
Sesampainya di Glen Waverley, kami meletakkan barang-barang di wombat, dan tasmanian devil.
hotel dan langsung menuju pabrik. Tak disangka, ternyata Mr.
Cold but Gold, Mount Dandenong
Wilson sendiri sang pemilik Wilson Transformer Co. yang
menyambut kami. Pria berambut putih yang mirip dengan tokoh Agenda kami selanjutnya adalah melihat kota Melbourne dari
kakek di film kartun “UP” itu sangat ramah. Kami diajak berkeliling Mount Dandenong. Suhu di sini sangat dingin karena lo-
untuk melihat proses pembuatan transformator dan FCL. Pada kasinya berada di ketinggian dan anginnya sangat kencang.
hari kedua kami disuguhkan dengan presentasi tentang proses Namun dinginnya suhu di sana terbayar dengan

GM JULI - 2014
36 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
pemandangan kota Melbourne dari atas bukit yang sangat indah,
apalagi kalau dinikmati pada malam hari dengan cahaya lampu
yang menyala-nyala di kejauhan. Kalau di Indonesia, mungkin kita
bisa bandingkan Mount Dandenong dengan Bukit Gombel di
Semarang, Bukit Bintang di Yogyakarta atau Dago Pakar Bandung.

Sensasi Melbourne via Eureka Skydeck 88

Setelah berwisata di daerah pegunungan, kami pun kembali ke


kota. Kami mampir sejenak di Eureka Skydeck untuk melihat kota
Melbourne dari atas gedung bertingkat. Perasaan waswas
melanda saat menaiki lift yang menempuh waktu 40 detik untuk
mencapai lantai 88. Seketika kami pun takjub melihat seluruh
kota Melbourne dari atas ketinggian. Di Eureka Skydeck kita
dapat melihat pemandangan dari dalam dinding kaca dan udara
terbuka dengan dibatasi dinding kawat sehingga kita dapat me-
rasakan hembusan angin di ketinggian.

Berburu cinderamata di Queen Victoria Market

Di hari terakhir sebelum kembali ke Jakarta, kami berbelanja


souvenir dan cinderamata khas Australia di Queen Victoria
Market. Lokasinya tidak jauh dari Hotel Ibis tempat kami
menginap. Pasar yang hanya buka 5 hari dalam seminggu ini
sangat ramai saat kami kunjungi. Barang yang dijual pun
bervariasi, seperti makanan, pakaian, souvenir, perkakas, dan
lain sebagainya.

Sebenarnya, masih banyak landmark yang belum kami jelajahi di


       
Melbourne, Australia. Namun, saya tetap bersyukur karena
diberi kesempatan untuk menjelajahi negeri ini. Mudah-     
mudahan suatu saat nanti saya dan rekan – rekan semua bisa      
kembali lagi ke kota berpopulasi terbanyak kedua di Australia ini.

Agus Setiawan

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
37
Sisi Ruang Batin

T
enggelamnya matahari di barat pada akhir Ramadhan, gema takbir Idul Fitri mempunyai arti kembali kepada
berkumandang sebagai isyarat mengindikasikan telah masuk 1 asal mula kejadian, maksudnya kembali
syawal, hari raya ‘idul fitri bagi umat Islam. Ramadhan yang telah kepada asal mula kejadian manusia saat
dijalani sebagai bulan latihan, pencerahan telah meninggalkan umat Islam. diciptakan oleh Allah SWT. Dengan demikian
Gemanya sudah bergaung jauh sebelum idul fithri itu datang dan suasananya maka diharapkan bahwa orang yang sudah
akan bertahan lama sampai beberapa hari dihiasi wajah-wajah gembira setiap menjalankan ibadah puasa dan seluruh
orang mulai dari anak-anak sampai dengan yang berusia lanjut. Ungkapan rangkaian ibadah lain yang mengiringinya
yang sudah rutin di dengar antara lain : “MINAL ‘A_IDIN WAL FA_IZIN”, akan kembali kepada asal kejadiannya.
”TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM”, “KULLU ‘AAMIN WA ANTUM BI Sesuai dengan konsep Allah dalam pencip-
KHAIR”, “SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 Syawal MOHON MAAF LAHIR taan manusia.
DAN BATIN” dan banyak lagi ungkapan kegembiraan yang terdengar. Me-
mang ujung daripada Ramadhan adalah IDUL FITRI.

GM JULI - 2014
38 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Sisi Ruang Batin

makhluk-makhluk yang lain dan membedakan dirinya


dengan binatang. Setiap tingkah laku manusia
Fitrah yang dikaruniakan Allah kepada manusia adalah sebagai
mempunyai nilai, karena itulah maka seharusnyalah
berikut :
setiap perbuatan manusia harus selaras dengan fithrah
yang dimilikinya.
1. Fitrah sebagai makhluk beragama yang memiliki nilai-nilai
ketaatan kepada Sang Penciptanya yakni Allah SWT.
4. Fitrah sebagai makhluk bermartabat tinggi, yang
memiliki nilai-nilai keunggulan dibanding dengan
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan
makhluk ciptakan Allah yang lain bahkan malaikat
anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
sekalipun. Keunggulan manusia karena memiliki nilai-
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
nilai intelektual, seni dan budaya. Makhluk yang terbaik,
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul
karena Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk
(Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan
tubuh yang terbaik dan memiliki nilai-nilai ruhaniyah
yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
yang paling lengkap dibanding dengan makhluk-makhluk
mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah
lainnya, yang paling mulia. Kemuliaan itu dapat dilihat
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
dari karunia Allah yang diberikan kepada manusia
(QS. Al-A’raf: 172).
berupa kemampuan empiris dan penalarannya, sehingga
Pada perkembangan perjalanan hidupnya, kemudian manusia dapat dapat memanfaatkan isi alam ini dengan
manusia lupa pada perjanjian yang pernah diikat dengan sebaik-baiknya dan dapat memadukan antara kemampu-
Allah. Untuk mengingatkan manusia itulah maka Allah an intelektual, kemampuan seni dan keanekaragaman
mengutus Rasul-Rasul ke muka bumi ini dan menetapkan budaya yang berkembang dari masa ke masa.
ajaran syari’at yang harus dilaksanakan dengan berpe-
Ramadhan akan berlalu dan akan segera meninggalkan
doman kepada kitab suci yang menyertai diutusnya Rasul-
semuanya dalam kenangan. Adakah sisa-sisa pembinaan
Rasul tersebut.
spiritual selama ramadhan berbekas pada diri ini?
2. Fitrah sebagai makhluk yang suci yang sejak awal dilahirkan Sesungguhnya, seluruh kegiatan di bulan ramadhan mulai
ke dunia fana ini dalam keadaan suci tanpa membawa dosa dari ibadah puasa yang dilaksanakan selama satu bulan
warisan dari kedua orang tuanya maupun nenek penuh, shalat tarawih berjama’ah di masjid, tadarus Al-
moyangnya. Fithrah ini menjadi kotor karena pemilikinya Qur’an, Kajian ke-Islaman, pembayaran zakat, infaq dan
(manusia) melakukan perbuatan-perbuatan salah dan dosa. shadaqah serta pelaksanaan shalat sesungguhnya dalam
Inti pokok semua ajaran Islam adalah dalam rangka rangka menggiring manusia agar memperoleh kembali
mengembalikan manusia kepada kesuciannya melalui fitrahnya sebagaimana dia dapatkan pertama kalinya dari
hikmah di balik ibadah itu. Allah SWT. sebagai karunia karena kasih sayang dan cinta-
Nya yang luas kepada hamba-hamba-Nya.(Budi Mulyana)
3. Fitrah sebagai makhluk bersusila yang memiliki nilai-
nilai etika dan moral yang akan menempatkan
manusia pada posisi lebih tinggi dari pada

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
39
Info

B agi sebagian besar traveller (orang yang mempunyai hobby berpergian alias jalan jalan) mendapatkan tiket yang murah
(khususnya pesawat terbang) merupakan setiap impian yang didambakan, tak terkecuali saya sendiri yang notabene
dua tahun terakhir ini memiliki kegemaran travelling hasil promo tiket murah maskapai Low Cost Carrier (LCC).
Maskapai Low Cost Airlines merupakan maskapai yang mengedepankan harga tiket yang murah akan tetapi memangkas sisi
kenyamanan pelanggan. Kebalikan low cost carrier adalah maskapai full budget airlines. Sebagai contoh, maskapai full budget
airlines menyertakan sisi pelayanan ekstra seperti makanan, hiburan, bagasi termasuk dalam harga tiketnya. Sedangkan
maskapai low cost carrier mengharuskan kita menambah biaya ekstra untuk servis makanan minuman di dalam pesawat
ataupun dikenakan biaya ektra untuk layanan bagasi. Pesawat low cost carrier juga menambahan biaya apabila penumpang
ingin mendapatkan alokasi seat tertentu ataupun layanan boarding lebih awal. Untuk traveller yang single/belum menikah
tentu saja low cost airlines merupakan layanan yang lebih tepat, karena cenderung mengedepankan harga tiket yang murah
daripada menikmati kenyamanan ekstra. Sedangkan penumpang yang sudah memiliki keluarga, apalagi anak kecil, biasanya
lebih memilih full budget airlines. Silakan simak beberapa tips hasil pengalaman saya menikmati tiket pesawat murah meriah
hasil perburuan saya berikut :

1. Tetapkan rute tujuan penerbangan favorit Indonesia yang tiada bandingannya? Itu sesuai selera anda
Mengapa tujuan penerbangan saya tetapkan sebagai masing-masing J
prioritas utama? Karena rute penerbangan ini akan 2. Tetapkan maskapai incaran
menentukan berbagai hal yang akan dipertimbangkan Seperti jenis-jenis maskapai yang saya jelaskan di awal. Ada
dalam langkah selanjutnya. Apakah anda menyukai dua jenis maskapai yaitu full budget dan low cost budget.
suasana yang modern serba canggih seperti Tokyo atau Untuk rute penerbangan yang pendek (kurang dari tiga
Singapur? Atau lebih cenderung ingin berbaur dan jam), maskapai low budget bisa menjadi pilihan karena
menyelami budaya yang masih asli seperti di Myanmar anda masih bisa menahan keinginan untuk makan atau
atau India? Atau berbelanja dikala sale di Hongkong, menikmati tayangan film untuk mengusir bosan. Akan
Singapur dan Bangkok? Ataupun menjadi turis domestik tetapi untuk penerbangan jarak jauh (long haul) ada baiknya
yang nasionalis dalam menikmati keindahan alam anda mengincar pesawat full budget karena menyediakan

GM JULI - 2014
40 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Info

segala hal yang mendukung kenyamanan anda selama daripada satu kamar digunakan sendirian.
terbang. Bisa dibayangkan, satu botol air mineral ukuran 6. Follow akun sosial media maskapai yang diinginkan
sedang bisa dikenakan biaya 3 RM (sekitar dua belas ribu Darimana kabar promo diskon tiket diumumkan oleh
rupiah), sewa selimut dikenakan biaya 8 RM (sekitar empat masing-masing maskapai? Kebanyakan melalui akun sosial
puluh ribu rupiah) maka ada baiknya anda melakukan survey media mereka. Antara lain program “Bigsale” untuk
pembanding terlebih dahulu ke tarif pesawat full budget maskapai Air Asia, dan “Early Bird” untuk maskapai
dengan tujuan yang sama apabila hendak membeli tiket Garuda. Ikuti akun sosial media yang paling sering anda
pesawat jarak jauh dari low budget airlines. Penerbangan gunakan, misalkan jika anda lebih sering menyimak
jarak jauh yang saya maksud adalah untuk rute-rute yang timeline twitter, kabar terbaru maskapai kesayangan anda
ditempuh dengan waktu diatas tiga jam dan rata2 bisa dilihat di akun twitternya. Momen-momen dimana
memerlukan transit seperti India, negara Timur Tengah, maskapai sering mengadakan sale antara lain : ketika
Australia, Jepang maupun China. maskapai tersebut membuka rute baru, promo awal
3. Catat libur nasional jauh-jauh hari tahun (sekitar bulan Februari-Maret), ataupun ketika
“Implementasi yang baik berasal dari rencana yang baik”. maskapai tersebut mencapai targetan tertentu seperti
Karena tiket diskon berharga murah biasanya dijual untuk mendapatkan penghargaan sebagai maskapai terbaik.
jangka waktu tahun depan, ada baiknya travellers-terutama 7. Susun strategi saat maskapai favorit mengadakan big sale
yang sudah bekerja dan terikat dengan jumlah cuti yang Rata – rata bigsale dimulai pada tengah malam dengan
terbatas- mengetahui plot hari libur nasional agar penjualan online. Bisa dibayangkan koneksi internet
memaksimalkan rencana jalan-jalan yang diidamkan. Rata- menjadi hal yang sangat vital pada saat itu. Karena banyak
rata perusahaan hanya mengalokasikan 12 hari dalam yag memburu tiket murah secara bersamaan, maka harga
setahun untuk cuti karyawannya. Apabila rencana liburan tiket dapat merambat naik dalam hitungan detik (alokasi
anda sekalian bertepatan dengan hari libur, tentu saja bisa tiket untuk harga terendah cepat sekali terjual). Apabila
memperpanjang waktu libur anda tanpa mengurangi jatah sudah mendapatkan tiket harga terendah dan masih
cuti, asyik bukan? Akan tetapi perlu diingat, karena banyak memiliki banyak pertimbangan untuk memutuskan
orang yang berpikiran sama, mencari tiket yang paling murah membeli tiket tersebut atau tidak, bisa saja tiket itu bisa
dalam rentang waktu libur bersama lebih tinggi tingkat lenyap begitu saja. Jadi, ketika bigsale berlangsung, hal
kesulitannya. Karena kebanyakan maskapai hanya yang harus dipersiapkan adalah : rute tujuan beserta
mengalokasikan jumlah tiket dengan harga promo terbatas. waktu berpergian beserta alternatif rute lain, biodata
4. Cari Informasi kondisi cuaca daerah tujuan identitas teman2 yang akan berpergian, serta alat
Untuk negara dengan empat musim, harga tiket pada musim pembayaran tiket yang dapat diteria oleh maskapai
dingin biasanya jauh lebih murah apabila dibandingkan tersebut. Jangan sampai saldo anda tidak mencukupi
dengan harga tiket pada musim semi dan panas (kecuali saat ketika batas waktu pembayaran terlewati.
Natal tentunya). Karena pada musim dingin cenderung So, selamat hunting tiket dan berpergian ke tempat yang anda
terjadi badai dan orang-orang malas berpergian. Sama inginkan. (Deta)
halnya dengan negara Jepang; pada saat sakura
mekar di awal Maret sampai pertengahan April;
harga tiket penerbangan ke Jepang mencapai
harga tertinggi.
5. Ajak teman-teman yang mempunyai kegemaran
yang sama
Diskon tiket budget airlines biasanya diadakan
mulai tengah malam dan berlanjut sampai dengan
beberapa hari sesudahnya. Tentu saja prinsip
“siapa cepat dia dapat” berlaku disini. Dengan
menggerakkan ‘massa’ yang besar, tentu saja
peluang untuk mendapatkan tiket yang diinginkan
semakin besar pula. Dan jangan lupa, biaya
menyewa kamar penginapan untuk beberapa
orang dalam satu kamar akan lebih murah

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
41
Berita Foto

K
egiatan Sharing Knowledge merupakan salah satu
ajang berbagi pengalaman sekaligus sarana untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan staff Bidang
Operasi Sistem (BOPS) P3B Jawa Bali. Acara yang dilaksanakan di
Ruang Frekuensi lantai 3 gedung Operasi Sistem pada tanggal 11
Juli 2014 ini mengambil tema Power System Stability atau yang
lebih dikenal dengan panggilan PSS. Empat orang staff BOPS
menjadi pembicara saat itu, diantaranya Teguh Rilanto, Yeni
Tarid, Heri S Purnomo dan Andi Makurade. Penyampaian materi
yang jelas dengan simulasi secara langsung begitu menarik
perhatian dan mengundang rasa ingin tahu peserta sehingga
terjadi diskusi yang interaktif.

GM JULI - 2014
42 Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
Berita Foto

D alam rangka mempererat tali silaturahim yang bertepatan


dalam momen Bulan Suci Ramadhan 1435 H, hari Kamis
tanggal 17 Juli 2014 dilkasanakan acara Buka Puasa Bersama
antara pegawai PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali dengan pegawai
PT.Indonesia Power. Acara yang berlangsung di sebuah resto makanan
khas Jepang di kawasan Cinere ini berjalan lancar, suasana keakraban
antar pegawai begitu nyata. Setelah sambutan dari kedua belah pihak
dilanjutkan dengan pembacaan doa agar dengan terlaksananya acara
tersebut membawa berkah bagi semua. Tak terasa adzan Maghrib
berkumandang, hidangan menu berbuka puasa yang telah disiapkan oleh
masing-masing pun segera dinikmati dan segera melanjutkan dengan
Shalat Maghrib berjamaah di mushala.

Mengingat waktu yang cukup singkat, maka acara pun diakhiri dengan
saling bersalam-salaman.

Semoga dengan terlaksananya acara buka puasa bersama ini, hubungan


kerjasama antar perusahaan semakin lancar dan semoga kita semua
disampaikan umur untuk jumpa dengan bulan Ramadhan berikutnya. Amin.

GM JULI - 2014
Media Komunikasi Sistem Jawa Bali
43
BACK COVER

Anda mungkin juga menyukai