Anda di halaman 1dari 5

BAB II

LANDASAN TEORI

Perancangan Alat Bantu

Perancangan (desain/design) alat bantu (tools) merupakan: proses mendesain


dan mengembangkan alat bantu, metoda, dan teknik yang dibutuhkan untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas manufaktur, produksi dengan volume produksi
yang besar dan kecepatan produksi tinggi memerlukan alat bantu yang khusus.

Desain alat bantu selalu berkembang karena tidak ada satu alat yang mampu memenuhi
seluruh proses manufaktur.

Tujuan digunakannya alat bantu:

1. Menurunkan biaya manufaktur

2. Menjaga kualitas

3. Meningkatkan produksi

Syarat desain alat bantu yang baik:


1. Sederhana, mudah dioperasikan
2. Menurunkan biaya manufaktur
3. Menghasilkan part berkualitas tinggi secara konsisten
4. Menaikkan laju produksi dengan alat/mesin yang ada

5. Foolproof, mencegah penggunaan/pemasangan yang salah

6. Menggunakan material alat bantu yang menjamin umur


7. Pemakaian yang cukup
8. Menjamin keamanan kerja operator

Informasi yang diperlukan:


1. Gambar produk :
a. Bentuk dan ukuran part
II-1
Bab II Landasan Teori II-2

b. Jenis dan kondisi material yang akan diproses


c. Jenis pemesinan
d. Derajat akurasi yang disyaratkan
e. Jumlah yang akan diproduksi
f. Permukaan clamping dan locator

2. Rencana produksi :
a. Tipe dan kapasitas mesin yang digunakan
b. Tipe dan ukuran cutter
c. Urutan operasi
d. Proses pemesinan sebelumnya
3. Waktu dan biaya yang tersedia untuk mendesain alat Bantu
4. Diperlukan pengalaman dan kreativitas
Langkah-langkah dalam mendesain alat bantu adalah mencari alternatif
solusi :
1. Apakah diperlukan alat bantu yang khusus/baru
2. Perlu mesin multi-spindel atau single-spindel
3. Single atau multi-purpose tool
4. Apakah pemghematan yang diperoleh sepadan dengan tambahan biaya tooling
Ruang lingkup tugas desainer:
1. Desain; perancangan alat bantu
2. Supervisi; pengawasan dan pembinaan bawahan
3. Pengadaan; menjamin tersedianya dan digunakannya material alat bantu yang
baik
4. Inspeksi; apakah alat bantu sesuai spesifikasi, apakah produk sesuai spesifikasi,
inspeksi periodik
Ketrampilan (skill) yang diperlukan:
1. Kemampuan membuat gambar teknik dan skets
2. Pemahaman metoda, alat bantu, dan teknik manufaktur
3. Kreativitas perancangan
4. Pemahaman dasar-dasar metoda pembuatan alat bantu
5. Pengetahuan matematik terutama trigonometri
Dalam era globalisasi saat ini, sektor perindustrian berkembang dengan pesat
sehingga terjadi persaingan antar satu perusahaan manufaktur dengan perusahaan lain.
Semua perusahaan juga menginginkan suatu keuntungan dalam setiap produk yang

Modul 3A Jig dan Fixture


Bab II Landasan Teori II-3

dihasilkan. Untuk mendapatkannya, maka suatu perusahaan berupaya melakukan


berbagai cara untuk mewujudkannya. Beberapa cara dapat dilakukan dengan cara yaitu :
1. Meningkatkan efisiensi produksi pada proses manufaktur sehingga biaya
produksi yang dihasilkan dapat berkurang.
2. Menurunkan waktu proses manufaktur dimana waktu tersebut diidentifikasikan
dengan penurunan waktu setup dan waktu pengerjaannya.
Penggunaan alat bantu merupakan salah satu langkah yang dapat digunakan
untuk dapat merealisasikan cara-cara diatas. Salah satu jenis alat bantu tersebut adalah
jig dan fixture. Dimana alat ini berguna untuk meningkatkan efisiensi produksi. Jig dan
Fixture merupakan salah satu “perkakas bantu” yang berfungsi untuk mengarahkan
benda kerja sehingga dalam proses manufakturnya, suatu produk bisa di produksi
dengan lebih efisien. Selain itu jig dan fixture juga dapat berfungsi untuk menjaga
kualitas produk yang dihasilkan, agar kualitasnya sesuai dengan standar kualitas yang
telah ditentukan.
Dengan bantuan jig dan fixture dapat mereduksi waktu setup dan waktu
pengerjaannya, sehingga produk yang dihasilkan kualitasnya akan lebih bagus dan laju
produksi yang lebih tinggi, dibandingkan dengan dikerjakan oleh operator tanpa
bantuan alat bantu.
Jig dan fixture merupakan salah satu jenis alat bantu yang terdapat dalam proses
manufaktur sehingga diperoleh produk yang seragam dengan keakuratan yang tinggi.
Alat bantu mempunyai beberapa fungsi dalam proses produksi, antara lain:
1) Menurunkan biaya manufaktur
Dengan jig dan fixture waktu produksi bisa dikurangi, selain itu dengan adanya
alat bantu maka penggunaan operator/tenaga kerja bisa dikurangi.
2) Menjaga kualitas
Produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan karena
dengan alat bantu jig dan fixture produk yang dihasilkan lebih presisi.
3) Meningkatkan produksi
Dengan jig dan fixture waktu setup bisa dikurangi, menurunkan waktu produksi
sehingga laju produksi meningkat.
Untuk mengurangi biaya produksi, peningkatan efisiensi proses manufaktur
suatu produk sangat berpengaruh, terutama dengan menurunkan waktu proses

Modul 3A Jig dan Fixture


Bab II Landasan Teori II-4

manufakturnya. Dalam penelitian ini, waktu proses manufaktur diidentisikasikan


dengan penurunan waktu setup dan proses pemotongannya (perautan).
Jig and fixture merupakan “perkakas bantu” yang berfungsi untuk memegang
dan atau mengarahkan benda kerja sehingga proses manufaktur suatu produk dapat
lebih efisien. Selain itu jig and fixture juga dapat berfungsi agar kualitas produk dapat
terjaga seperti kualitas yang telah ditentukan. Dengan jig & fixtures, tidak diperlukan
lagi skill operator dalam melakukan operasi manufaktur, dengan kata lain pengerjaan
proses manufaktur akan lebih mudah untuk mendapatkan kualitas produk yang lebih
tinggi ataupun laju produksi yang lebih tinggi pula.
Filosofi dari Group technology adalah mendapatkan keuntungan dari
pengelompokan sejumlah produk, baik atas dasar kesamaan perancangannya atupun atas
dasar kesamaan proses manufakturnya. Dalam penelitian ini, kesamaan proses yang
menjadi pertimbangkan untuk meningkatkan efisiensi proses manufaktur.
Dengan demikian, efisiensi proses manufaktur suatu produk dapat ditingkatkan
(mereduksi waktu setup dan waktu proses perautan) melalui perancangan jig and fixture
pada proses manufaktur sekelompok produk.
Jig dan Fixture
Jig dan fixture adalah piranti pemegang benda kerja produksi yang digunakan
dalam rangka membuat penggandaan komponen secara akurat. Hubungan dan kelurusan
yang benar antara alat potong atau alat bantu lainnya, dan benda kerja mesti dijaga.
Untuk melakukan ini maka dipakailah jig atau fixture yang didesain untuk memegang,
menyangga dan memposisikan setiap bagian sehingga setiap pengeboran, pemesinan
dilakukan sesuai dengan batas spesifikasi.
Jig
Jig didefinisikan sebagai piranti/peralatan khusus yang memegang, menyangga
atau ditempatkan pada komponen yang akan dimesin. Alat ini adalah alat bantu produksi
yang dibuat sehingga ia tidak hanya menempatkan dan memegang benda kerja tetapi
juga mengarahkan alat potong ketika operasi berjalan. Jig biasanya dilengkapi dengan
bushing baja keras untuk mengarahkan mata gurdi/bor (drill) atau perkakas potong
lainnya. Pada dasarnya, jig yang kecil tidak dibaut/dipasang pada meja kempa gurdi
(drill press table). Namun untuk diameter penggurdian diatas 0,25 inchi, jig biasanya
perlu dipasang dengan kencang pada meja.
Jenis Jig

Modul 3A Jig dan Fixture


Bab II Landasan Teori II-5
Jig tergantung dari cara pembentukan jig yang bersangkutan, bisa

memiliki bushing atau tanpa bushing.


Secara umum dibagi menjadi dua;

 Boring jig, untuk proses boring lubang yang terlalu besar untuk di-drill atau
ukuran lubang tidak sesuai diameter pahat drill (tidak standar)
 Drill jig, untuk proses drill, ream, tap, chamfer, counterbore, countersink,
reverse spotface, reverse
Drill jig dibagi dua:
1. Jig terbuka, pengerjaan hanya pada satu sisi benda kerja
2. Jig tertutup, pengerjaan lebih dari satu permukaan benda kerja
Fixture
Fixture adalah peralatan produksi yang menempatkan, memegang dan
menyangga benda kerja secara kuat sehingga pekerjaan pemesinan yang diperlukan bisa
dilakukan. Blok ukur atau feeler gauge digunakan pada fixture untuk referensi/setelan
alat potong ke benda kerja. Fixture harus dipasang tetap ke meja mesin dimana benda
kerja diletakka.
Berikut ini adalah list operasi produk yang menggunakan fixture:
1. Assembling Lapping
2. Boring Milling
3. Broaching Planing
4. Drilling Sawing
5. Forming Shaping
6. Guging Stamping
7. Grinding Tapping
8. Heat treating Testing
9. Honing turning
10. Inspecting Welding

Modul 3A Jig dan Fixture

Anda mungkin juga menyukai