Anda di halaman 1dari 2

Apa yang dimaksud dengan spesifikasi

yang dilingkari berikut ?

Pada APP pelanggan sudah diatur pada SPLN D3.009-1 : 2010 bahwa salah satunya
yaitu menampilkan arus pengenal pada meter listrik. Arus pengenal terdiri dari arus dasar dan
arus maksimum. Terlihat pada gambar tertera 5(20) A, yang artinya arus dasar bernilai 5
Ampere dan arus maksimumnya bernilai 20 Ampere. Sehingga,

𝑰𝒅 (𝑰𝒎 )

𝑰𝒅 = Arus Dasar
𝑰𝒎 = Arus Maksimum

Arus dasar yaitu arus yang sebenarnya masuk melewati kumparan yang berada pada
APP. Nilai arus dasar harus disesuaikan dengan daya langganan. Ketika pelanggan
berlangganan 1300VA maka MCB yang dipasang pada APP sebesar 6A sehingga lebih tepat
menggunakan arus dasar 5A. Semakin dekat dengan nilai arus dasar maka semakin kecil
kesalahan pada APP tersebut.

Sedangkan arus maksimum adalah arus yang masih dapat ditoleransi melewati
kumparan magnet pada APP. Semakin besar arus maksimum maka semakin besar pula
kapasitas APP tersebut untuk daya yang lebih besar. Namun tujuan utama dari nilai arus
maksimum ialah untuk berjaga-jaga ketika terdapat arus beban lebih atau arus hubung singkat
bahkan surja petir agar tidak melebihi batas arus maksimum yang sudah ditentukan. Semakin
besar nilai arus maksimum maka semakin aman APP tersebut.
Untuk data lain sebagai penambah referensi antara lain yaitu

Tabel dari PT.PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Dilihat pada sisi CT (Current Transformer)


Dilihat pada sebuah Amperemeter yang menggunakan CT (Current Transformer) untuk
melakukan pengukuran Arus listrik, terdapat nilai Ratio (perbandingan), dan nilai Rasio CT dan
Amperemeter yang banyak digunakan adalah X/5A. Nilai Rasio .../5A pada sebuah CT (Current
Transformer) dan Ampere Meter ini memiliki pengertian, sebagai berikut:

 X adalah nilai maksimal kemampuan pengukuran Arus pada sebuah Ampere meter atau CT.
 /5A adalah nilai Arus maksimal yang diterima Ampere meter atau yang dihasilkan CT adalah
sebesar 5Ampere, pada saat Nilai arus maksimal terukur.

Sebagai contoh:
Pada sebuah Panel listrik, menggunakan Ampere Meter dengan nilai 100/5A, dan CT yang terpasang
juga memiliki nilai 100/5A.
Kemudian saat arus listrik pada rangkaian panel listrik tersebut mengalir sebesar 100Ampere,
maka CT akan menangkap induksi dari rangkaian listrik tersebut sebesar 100 Ampere pada Gulungan
Primer, kemudian Gulungan Sekunder menurunkan Nilai arus listrik menjadi 5A, dan mengirimkan
arus listrik sebesar 5Ampere tersebut ke Ampere Meter, dan selanjutnya Alat ukur ampere meter akan
mengkonversi lagi arus listrik 5 Ampere yang diterimanya, menjadi 100Ampere sesuai dengan hasil
pengukuran sebenarnya. Jadi 100/5A artinya "Setiap arus listrik terukur sebesar 100Ampere, maka
dikonversi menjadi 5Ampere" .

Jika Sebuah CT dengan rasio 1000/5A, ini berarti nilai konversinya adalah sebesar 1000
dibagi 5 sama dengan 200. Jadi setiap arus listrik yang mengalir sebesar 200 Ampere, maka CT akan
mengubahnya menjadi nilai arus sebesar 1 A, begitu juga jika arus listrik yang mengalir sebesar 400
Ampere maka CT akan mengubahnya menjadi 2 Ampere.
Rumus perhitungannya:

Besar Arus listrik dibagi rasio (.../5A)


Jika CT yang digunakan tertulis 1000/5, berarti nilai konversinya adalah 200 (Setiap arus listrik yang
diukur sebesar 200Ampere, maka CT akan menghasilkan arus listrik sebesar 1Ampere)
Begitu juga dengan Prinsip kerja CT, yang terpasang pada sebuah KWH meter 3 fasa, untuk
melakukan perhitungan pemakaian daya listrik (KWH), Hasil pengukuran yang ditunjukkan KWH
meter harus dikalikan lagi dengan rasio CT yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai