Lipstik yang baik tidak hanya ditentukan oleh fisiko-kimia saja tetapi juga
terhadap organoleptis yang dilakukan meliputi tekstur, kesan kilau, daya oles,
II.6.4.2 Pemeriksaan pH
terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar netral (pH
7,01) dan larutan dapar pH asam (pH 4,01) hingga alat menunjukkan harga pH
tersebut. Elektroda dicuci dengan aquadest, lalu dikeringkan dengan tisu. Sampel
melting point apparatus. Lipstik diisi ke dalam pipa kapiler dan diletakkan di
melting point apparatus. Diamati sediaan lipstik tersebut hingga benar-benar
penekan. Tiap 30 detik berat penekan ditambah (10 gram). Penambahan berat
sebagai penekanan dilakukan terus menerus sampai lipstik patah, pada saat lipstik
kamar (28oC±5oC) selama penyimpanan pada hari ke-1, 3, 5, 7, 14, 21 dan 28(62).
kilau, daya oleh, aroma dan warna), pH, titik leleh serta kekuatan lipstik.
Masing-masing sediaan dari tiap formula lipstik yang dibuat dari ekstrak
etanol selaput biji kesumba keling dengan variasi konsentrasi cera alba dan
sejumlah tertentu pada kaca objek. Sediaan harus menunjukkan susunan yang
Uji iritasi dilakukan terhadap sediaan lipstik yang dibuat dengan maksud
untuk mengetahui lipstik yang dibuat dapat menimbulkan iritasi pada kulit atau
tidak. Iritasi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu iritasi primer yang akan
segera timbul sesaat setelah terjadi pelekatan atau penyentuhan pada kulit dan
iritasi sekunder yang reaksinya baru timbul beberapa jam setelah pelekatan pada
kulit. Teknik yang digunakan pada uji iritasi ini adalah uji tempel terbuka (Patch
Test) pada lengan bawah bagian dalam terhadap 10 orang responden. Kriteria
sukarelawan yang dijadikan responden yaitu wanita berbadan sehat, usia antara
17-25 tahun, tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan alergi, bersedia
menjadi sukarelawan untuk uji iritasi serta sukarelawan adalah orang terdekat dan
sering berada di sekitar pengujian sehingga lebih mudah diawasi dan diamati bila
pada lokasi lekatan dengan luas tertentu, dibiarkan terbuka dan diamati apa yang
terjadi. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali sehari (pagi, siang dan sore hari) selama
3 hari berturut-turut selama 10 menit untuk tiap sediaan. Reaksi iritasi positif
ditandai oleh adanya kemerahan, gatal atau bengkak pada kulit lengan bawah
bagian dalam yang diberi perlakuan. Adanya kulit merah diberi tanda (+), gatal-
gatal (++), bengkak (+++) dan yang tidak menunjukkan reaksi apa-apa diberi
tanda (-)(13).
responden terhadap sediaan lipstik yang dibuat. Uji ini dilakukan secara visual
berusia 17-25 tahun dan tidak memiliki kulit yang sensitif atau alergi. Setiap
responden dioleskan lipstik yang dibuat pada kulit punggung tangan. Kemudian
para responden diharapkan untuk mengisi lembar pengumpul data yang telah
disediakan. Waktu selang untuk mencoba lipstik yang selanjutnya kurang lebih 15
menggunakan tisu basah untuk mencoba lipstik yang selanjutnya. Parameter uji
hedonik yang diuji meliputi tekstur, kesan kilau, daya oles, aroma dan warna.
Pengujian untuk warna dan kesan kilau dilihat secara visual, untuk aroma dicium
melalui indera penciuman secara visual, untuk tekstur dan daya oles dilakukan
secara visual dengan mengoleskan 5 kali pada punggung tangan untuk dilihat
berkisar 1 sampai 5, dimana (1) sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) agak suka,