Anda di halaman 1dari 1

TERANGI KEHIDUPAN HINGGA KE DAERAH 3T

“TERDEPAN, TERLUAR DAN TERTINGGAL”


PLN terus berkomitmen untuk menerangi nusantara, termasuk desa-desa yang berada di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T). Saat ini, Pemerintah tengah gencar membangun daerah 3T karena pembangunan belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat di sana. Hal ini yang menjadi semangat PLN
untuk menjangkau pembangunan kelistrikan di daerah 3T tersebut demi mendorong perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik. Tahun 2018 menjadi tantangan PLN untuk melistriki desa-desa di seluruh Indonesia dimana desa-desa tersebut memiliki akses yang sulit
serta biaya yang tidak murah. Walaupun demikian, PLN bersama Kementerian ESDM terus berupaya melistriki seluruh desa-desa di Indonesia, termasuk di dalamnya daerah 3T pada akhir tahun 2018.

TIDAK ADA DEFISIT. PLN TERUS MENINGKATKAN PASOKAN LISTRIK HINGGA KE DAERAH TERDEPAN, TERLUAR DAN TERTINGGAL (3T) TARIF LISTRIK TETAP TERJANGKAU, TIDAK NAIK SEJAK 2015
Peningkatan Pasokan Listrik Rasio Elektrifikasi (%) PLN berhasil mengendalikan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) di tengah perubahan asumsi makro, serta kenaikan harga gas dan
batubara meskipun sejak bulan Juni 2017 terjadi kenaikan BPP karena kenaikan harga energi primer yang masih berlanjut.
hingga ke Pelosok Daerah: DESA & DAERAH 3T Namun demikian, melalui usaha efisiensi yang terus berlanjut tersebut, tarif listrik tidak ada kenaikan sejak 2015 sehingga tidak
95,4
SBU KALIMANTAN s/d 2017 DESA & DAERAH 3T 88,3 91,2 menambah beban pelanggan serta menjaga agar industri dan bisnis tetap kompetitif.
PLN berhasil menghilangkan
2015 -7%
TANJUNG PINANG Jumlah Lokasi 389 SULAWESI s/d 2017 80,5
84,4
pemadaman listrik secara bergilir 76,6
yang terjadi tahun 2015, melalui 2017 29%
2015 -22% Lokasi Berlistrik 313 Jumlah Lokasi 10.499 DESA & DAERAH 3T Tidak Ada Kenaikan Tarif Sejak 2015 (Rp/kWh)
2017 99%
Lokasi Belum Berlistrik 76 Lokasi Berlistrik 9.547 MALUKU PAPUA s/d 2017
pembangunan infrastruktur Rasio sudah berlistrik (%) 80,46 Lokasi Belum Berlistrik 952 1.548
ketenagalistrikan yang
berkesinambungan. Saat ini, NIAS interkoneksi
Rasio sudah berlistrik (%) 90,93 Jumlah Lokasi
Lokasi Berlistrik
6.972
3.253
Tarif tegangan:
Rendah
Rata-rata
turun 5% 1.467 1.467
terdapat cadangan daya listrik yang
BANGKA MAHAKAM Lokasi Belum Berlistrik 3.719 2012 2013 2014 2015 2016 2017
2015 4%
BATAM KHATULISTIWA 1.219
memadai pada sistem besar.
2017 115%
2015 27% 2015 20%
2015 21%
TERNATE
Rasio sudah berlistrik (%) 46,66
Menengah 9% 1.115 1.115
2015 -6%
2017 41% SULUTGO
Tidak hanya sistem besar saja, PLN 2017 14% 2017 42%
2017 34%
2015 17% Jumlah Pelanggan (juta)
terus meningkatkan infrastruktur 2015 -10% 1.087 997 997
8%
2017 94%
ketenagalistrikan hingga ke 2017 22% Tinggi
SBST SORONG*
daerah-daerah yang sebelumnya BELITUNG 64,3 68,1 Jul-15 Jan-16 Jul-16 Jan-17 Des-17
tidak terjangkau akses listrik, yaitu 2015 2015 27% 61,2
18%
2015 -14% BARITO 57,5
daerah 3T (Terdepan, Terluar dan 2017 21% 2017 12% 54
Tertinggal). Hal ini diperlukan untuk 2017 96% 2015 17% 49,8
tetap menjaga kedaulatan Negara 2017 32%
AMBON
Kesatuan Republik Indonesia serta
SULBAGSEL* KENDARI
meningkatkan kesejahteraan rakyat. 2015 22% 2015 -8%
2015 5% JAYAPURA 2012 2013 2014 2015 2016 2017
EFISIENSI BIAYA POKOK PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK
LAMPUNG 2017 108% 2015 -4%
2017 24% 2017 61%
2015 -34%
DESA & DAERAH 3T 2017 40%
SUMATERA s/d 2017 2017 13% Daya Tersambung (MVA)
Cadangan daya lebih dari 30%
Jumlah Lokasi 25.298 DESA & DAERAH 3T 122.018 Trend Penurunan Biaya Pokok Bauran Energi BBM
Cadangan daya kurang dari 30%
Lokasi Berlistrik 24.240 JAWA NUSA TENGGARA s/d 2017 114.348
Penyediaan (BPP) Tenaga Listrik Terus Menurun (%)
Defisit (pemadaman), ketika daya Lokasi Belum Berlistrik 1.058 106.582
2015 38% 4.407
mampu kurang dari beban puncak Rasio sudah berlistrik (%) 95,82
2017 30% LOMBOK
Jumlah Lokasi
Lokasi Berlistrik 3.254
100.031
93.095
sampai Mei 2017 (Rp/kWh)
KUPANG
* Pertumbuhan permintaan yang signifikan 2015 -2%
2015 -9%
Lokasi Belum Berlistrik
Rasio sudah berlistrik (%)
1.153
73,84
83.898 1.420 15
meskipun daya terus ditingkatkan 2017 53% 12,4
2017 27%
11,69
1.300 1.318 8,5
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1.265 1.226 6,95 6,00
LISTRIK UNTUK DESA KONTRIBUSI KE PEMERINTAH KEMUDAHAN MENDAPATKAN LISTRIK
Desa Teraliri Listrik Selama tiga tahun terakhir (2015-2017), PLN berhasil memberikan kontribusi fiskal kepada
Peringkat Kemudahan Mendapatkan Listrik terus Membaik 2014 2015 2016 Mei 2017 2017 2012 2013 2014 2015 2016 2017

75.682 desa s.d. Desember 2017


Negara sebesar Rp 239,5 triliun yang terdiri dari peningkatan pajak dan dividen sebesar
Trend BPP naik sejak Juni 2017 seiring dengan Konsumsi BBM Menurun
Rp 96 triliun dan penghematan subsidi sebesar Rp 143,5 triliun. (Survei Ease of Doing Business - EoDB oleh World Bank) kenaikan harga energi primer yang signifikan. (Biaya operasi semakin efisien)

Pajak dan Dividen PLN (Rp triliun) Subsidi Listrik (Rp triliun) 38
Jumlah Tambahan Desa Berlistrik Trend Kenaikan Harga Gas dan Batubara
6.145 49
Tahun 2015-2017 38,5 103,3 101,2 99,3 Di tengah melonjaknya harga batubara, PLN
61
29,3 masih dapat melakukan efisiensi, salah
28,3 101
78 8,4 (US$/MMBtu) 95,5 satunya dengan memangkas penggunaan
3.541 BBM untuk pembangkit listrik. Hal ini
berpengaruh positif pada keuangan PLN
1.750 56,6 58*) GAS
meskipun tarif tidak mengalami kenaikan.
14,7 14,5 12,9 45,7
854 8 Terima kasih kepada pemerintah, melalui
2014 2015 2016 2017 2018 Kementerian ESDM dengan ditetapkannya
PP No. 12 Tahun 2018 dan KEPMEN ESDM
Berbagai upaya peningkatan pelayanan telah dilakukan oleh PLN untuk memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat
2015 2016 2017 Tambahan Desa 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2012 2013 2014 2015 2016 2017
dalam mendapatkan listrik. Hal ini menjadikan Indonesia menduduki peringkat 38 pada tahun 2018 dalam Getting Electricity 72,6 (US$/ton) BATUBARA No. 1410.K/30/MEM/2018 sejak 12 Maret
2018 terkait penetapan harga batubara
sebagaimana hasil survey terkait EODB yang dilakukan oleh World Bank. Kontribusi PLN dalam kemudahan Getting Electricity
2015-2017 untuk kepentingan listrik nasional demi
*) LK Audit tahun 2016 Restated membuat peringkat Indonesia dalam survey Ease of Doing Business turut meningkat menjadi ke posisi 72 dari 190 negara. 2014 2015 2016 Mei 2017 2017 kepentingan rakyat.

KEMAMPUAN PENDANAAN CUKUP DAN KINERJA KEUANGAN SEHAT


Saat ini PLN membutuhkan dana yang sangat besar untuk membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan program 35.000 MW.
Untuk itu, PLN terus meningkatkan kemampuan pendanaan, salah satunya melalui program revaluasi asset sehingga nilai rasio utang
terhadap modal membaik.

Kebutuhan Pendanaan Pembangunan Infrastruktur Listrik 35.000 MW


Rasio Utang Membaik
Porsi Pembangkit
Rp
PLN
585 35.000 MW 297 %
TOTAL triliun
Transmisi
± Rp 1.200 46.800 kms 54 %
triliun Porsi IPP
Rp 615 Gardu Induk
triliun 109.200 MVA 2014 2017
Rasio utang terhadap modal
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo didampingi oleh Menteri ESDM Ignatius Jonan, Menteri BUMN Rini
Sumarno, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir, dan Gubernur Papua Lukas Enembe, melakukan
Pekerja mengangkut tiang listrik di Desa Bere-bere Kecil, Pulau Morotai, Maluku Utara serta memasang peresmian PLTMG Nabire 20 MW yang melayani 25 ribu pelanggan baru, PLTMG Jayapura 50 MW, dan Kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) terbesar kedua di Asia Tenggara sebesar 70 MW
jaringan tegangan menengah sepanjang 22,56 km sirkuit (kms) untuk melistriki desa. Peresmian Desa Baru Berlistrik di 74 Desa di Nabire, Papua. Nelayan disekitar kawasan PLTU Paiton melaut untuk menangkap ikan. di Sidrap, Sulawesi Selatan.
Total Aset Meningkat Tambahan Pinjaman Cukup Rendah
(Rp triliun) Dibandingkan Tambahan Investasi (Rp triliun)
1.335
1.272
1.227 190,7
2015 – 2017, tambahan pinjaman
PROGRES PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN PENGEMBANGAN EBT
482 524 539 sebesar Rp 83,6 triliun dan Selain menerangi daerah-daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal, saat ini PLN bekerja menerangi Pembangunan
427
89,5
83,6
penyerapan investasi sebesar Nusantara melalui berbagai program strategis, di antaranya Program 35.000 MW, 7.000 MW dan Progres Program 7.000 MW Penambahan Infrastruktur Ketenagalistrikan REALISASI TARGET
60,3 Transmisi & Gardu Induk

12% 23%
Rp190,7 triliun. Perbandingan juga pengembangan energi baru terbarukan. Program 7.000 MW ini meliputi pembangunan PLN terus bekerja meningkatkan kapasitas pembangkit, panjang transmisi dan kapasitas dari total
40,9 42,5 tambahan pinjaman terhadap kapasitas
pembangkit sebesar 7.831 MW yang berasal dari gardu induk untuk memberikan pelayanan yang prima serta kehandalan sistem. Sejak awal
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 18,7 22,4 penyerapan investasi sebesar 43,8 % 31.172 MW Program 35.000 MW telah ditandatangani Transmisi
Program FTP-1, Program FTP-2, dan Program tahun 2015, PLN berhasil meningkatkan jumlah pembangkit yang beroperasi sebesar terpasang
Revaluasi aset pada 2015 menjadikan PLN mempunyai kapasitas per Des 2017 20% 36 % Reguler. Saat ini progress COD pembangkit telah 7.969 MW, penambahan transmisi sepanjang 9.490 kms dan peningkatan kapasitas gardu 2017 2026
2015 2016 2017 TOTAL 2015-2017
pendanaan untuk merealisasikan Program 35.000 MW. Total mencapai 6.424 MW dari total pembangkit yang induk sebesar 36.008 MVA.
aset meningkat sebesar 227 % atau bertambah Rp 650 triliun. Additional LOAN Additional CAPEX Program 35.000 MW ini meliputi pembangunan pembangkit sebesar 35.861 MW, transmisi akan dibangun per Desember 2017. Energi Baru Terbarukan (EBT) berasal dari energi panas bumi, air,
46.811 kms, dan Gardu Induk 109.199 MVA. Per Desember 2017 progress konstruksi pembangkit Penambahan Pembangkit Penambahan Transmisi Penambahan Kapasitas angin, biomassa, biogas, surya, sampah, dan lain-lain.
telah mencapai 17.116 MW dari total pembangkit yang akan dibangun. 46.793 (MW) (kms) Gardu Induk (MVA)
kms SLO/COD/ Komisioning (MW) (Operasi)
Kinerja Keuangan Tahun 2017 (yoy) Progres Pembangunan Pembangkit 44% 6.424
Total COD 2015-2017 Total COD 2015-2017 Total COD 2015-2017
Penambahan Jumlah Kontrak/PPA EBT
7.969 MW 9.490 kms 36.008 MVA
Meskipun pertumbuhan penjualan belum sebagaimana yang diharapkan, kinerja keuangan PLN dapat dikelola PPA/Kontrak (MW) Konstruksi (MW) SLO/COD/ Komisioning (MW) 4.616 16.210
dengan baik melalui biaya pendanaan yang lebih murah dan usaha efisiensi baik dari sisi biaya investasi (sudah beroperasi) Gardu Induk
14.183 2014 15 6.371 MW
31.172 17.116 3.715 total kapasitas terpasang
maupun biaya operasi disaat harga energi primer sedang mengalami peningkatan signifikan.
17.372 34 % 3.338 2.858
EBT tahun 2017
10.091 2.138 2.150 2.016 5.615
PENJUALAN TENAGA LISTRIK PENDAPATAN USAHA INVESTASI 15.647 1.362 2.406 2.104 1.925 2015 13
706.5 1.837 1.537 2.810 1.210 MW
109.219
15,2% 14,6% 48,4 %
3.231 631 2.580 total kapasitas kontrak
MVA
3 32 % 2016 10 ditandatangani tahun 2017
34 % 2015 2016 2017 TOTAL 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017
Des 2017 Rp 246,6 triliun Des 2017 Rp 255,3 triliun Des 2017 Rp 89,5triliun Beroperasi Konstruksi 2015-2017 Sudah COD/SLO Realisasi Realisasi
2017 70
Perencanaan dan Pengadaan
Des 2016 Rp 214,1triliun Des 2016 Rp 222,8 triliun Des 2016 Rp 60,3triliun

KOMUNIKASI KORPORAT — 2018

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik www.pln.co.id

Anda mungkin juga menyukai