NO. 04/P/BNKT/1991
Menyadari akan belum sempurnanya buku ini, maka pendapat dan saran dari semua
pihak akan kami hargai guna penyempurnaan di kemudian hari.
SUBAGYA SASTROSOEGITO
i
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ................................................................................................................. i
I. DESKRIPSI ...................................................................................................1
1.3. Pengertian...................................................................................... 1
ii
2.6. Hidrologi .........................................................................................8
iii
I. DESKRIPSI
1.1.1 Maksud
1.1.2 Tujuan
1.3. Pengertian
a. Jembatan
Lintas tersebut bisa merupakan jalan kendaraan, jalan kereta api atau
jalan pejalan kaki, sedangkan rintangan tersebut dapat berupa sungai,
jalan, jalan kereta api, atau jurang.
1
Jembatan mempunyai ciri-ciri khusus yaitu mempunyai Bangunan
Atas, Bangunan Bawah dan Bangunan Pelengkap.
b. Bangunan Atas
c. Bangunan Bawah
2
II. PERSYARATAN - PERSYARATAN
3
2.2.1 Peta Indeks
Peta Indeks digambar dengan skala yang cukup (biasanya 1:50000), dan pada peta
tersebut diplotkan dengan jelas lokasi jembatan yang diusulkan atau alternatif
jembatan yang akan diselidiki, lokasi jembatan yang mungkin, jalur komunikasi
yang ada, topografi umum dari daerah, dan kota-kota penting.
Gambar Rencana lapangan digambar dengan skala yang cukup yang menunjukkan
detail dari lokasi yang dipilih dan detail dari arus sungai pada jarak 100 sampai 200
m ke arah hulu dan hilir dari lokasi yang dipilih.
4
h) Lokasi potongan memanjang dan potongan melintang jalan dan sungai
i) Lokasi sumur dan boring dengan nomor identifikasinya.
j) Lokasi seluruh bangunan-bangunan, tumbuh - tumbuhan, batu, dan rintangan-
rintangan yang mungkin berpengaruh pada alinemen jalan.
Potongan Melintang sungai pada lokasi jembatan dibuat dengan skala horizontal
1:1000 dan vertikal 1:100. Potongan melintang tersebut harus mengandung
informasi sebagai berikut :
Potongan Melintang Tambahan arus pada jarak yang tepat, arah hilir dan hulu dari
lokasi jembatan yang diusulkan. Harus ditunjukkan juga jarak dari lokasi
jembatan, ketinggian banjir dan ketinggian air terendah, dan bila ada potongan
melintang dimana muka air banjir sedikit lebih tinggi dari tepi sungai. Pada
Gambar Indeks harus ditunjukkan letak potongan, arah utara dan arah aliran air,
rencana survai kontur dan rencana lokasi.
5
2.2.7 Peta Daerah Aliran Sungai
Peta Daerah Aliran Sungai di daerah lokasi usulan jembatan garisnya digambarkan
pada peta topografi, dan bisa dihitung luas daerahnya dengan cara
membandingkannya dengan jumlah bujur sangkar yang dicakupnya.
6
11) Detail-detail dari jembatan lain yang melompati sungai / rintangan yang
sama, dalam jarak yang terdekat (kalau ada)
12) Ketersediaan tenaga listrik
13) Ketersediaan fasilitas pelayanan (telepon, sumber tenaga, suplai air, dll)
dan cara mendapatkannya.
7
2.5. Bentang, Lebar dan Tipe Jembatan
2.6. Hidrologi
Data hidrologi yang perlu dikumpulkan dalam survai pendahuluan jembatan adalah
data yang dapat digunakan langsung untuk perencanaan meliputi antara lain :
sifat morfologi sungai, periode banjir, serta banjir terbesar yang pernah terjadi
dalam kurun waktu 50 tahun dan data curah hujan pada pos-pos pengamatan
yang mempengaruhi.
Penentuan tanah diperlukan untuk menetapkan jenis dan lokasi penyelidikan tanah
yang diperlukan (sondir, bor, SPT, test pit, stabilitas).
Dalam menentukan perkiraan jenis pondasi jembatan, dapat dipergunakan cara
dengan membandingkannya dengan jenis pondasi jembatan lama, jenis
lapisan tanah dasar serta sifat-sifat tebing.
8
2.9. Material/Quarry
2.10. FotoDokumentasi
Untuk foto jembatan lama sebaiknya diberikan identitas yang jelas tertulis dalam
foto (lihat lampiran 5)
Pada foto tersebut di atas agar dicantumkan tanda-tanda antara lain, arah aliran
sungai, rencana sumbu jembatan, rencana lokasi kepala jembatan, dan lain-lain.
9
2.11. Laporan
Semua hasil survai pendahuluan harus dibuat dalam bentuk laporan survai
pendahuluan jembatan secara lengkap dengan foto-foto asli dan ditanda tangani.
Bentuk laporan harus sesuai dengan bentuk dalam standar produk survai
pendahuluan jembatan, seperti terlihat pada lampiran 1,2,3 dan 4.
10
III. PELAKSANAAN
a. Identitas
3) Nama Jembatan
Diisi nama jembatan bila memang ada
4) Lokasi
Diisi lokasi dimana jembatan berada.
5) Tanggal
Diisi tanggal dilakukannya survai.
6) . Surveyor
Diisi nama surveyor yang melakukan pengamatan, tulis nama jelas
dan bukan singkatan kemudian diparaf disebelahnya.
b. Data Umum
1) Bentang
Tulis bentang total dan bentang masing-masing bagian jembatan
misalnya 70 M = (20 + 30 + 20) m, artinya bentang total 70 m yang
terdiri dari segmen-segmen 2 x 20 m + 1 x 30 m.
11
2) Kelas Pembebanan
Ikuti petunjuk dibawah
3) Kelas Jalan
Ikuti petunjuk dibawah
4) Tahun Pembuatan
Adalah tahun pembuatan jembatan yang dimaksud. Data bisa ditanyakan
ke Sub Dinas Bina Marga setempat. Paling sedikit bisa diperkirakan
tahunnya berdasarkan informasi dari orang yang tertua tinggal di
lokasi tersebut.
5) LHR
Lalu-lintas harian rata - rata. (cukup jelas).
6) Jembatan putus, panjang jalan tak berfungsi ... km, yaitu panjang jalan
yang terganggu sebagai akibat terputusnya jembatan tersebut putus.
7 ) Sketsa
Dilihat dari arah hulu kehilir. (Cukup jelas).
12
3.2. Cara Pengisian Formulir Data Bangunan Atas (SJ 02)
Kalau jembatan masih baru, diisi asal negara pembuat misal RBA (Rangka
Baja Australia)
b. Jenis Lantai
Diisi bahan pembuat lantai, misal :
1. Kayu
2. Beton tulang
3. Beton pratekan
4. Komposit
5. Besi plat
6. Besi bergelombang
7. Kayu
8. Bambu
9. Lainnya
c. Lebar :
Lebar bangunan atas terdiri dari lebar trotoar kiri, lebar jalur lalu-lintas,
lebar trotoar kanan.
13
d. Jenis Kerusakan
2) Lantai
Kerusakan lantai lalu lintas kendaraan dan orang. (Cukup jelas)
3) Kondisi.
Pilih salah satu diantara 4 yang sesuai menurut anda yaitu :
1. Rusak ringan
2. Rusak
3. Rusak berat
4. Hancur/putus
3.3. Cara Pengisian Formulir Pada Bangunan Bawah dan Bangunan Pengaman
(SJ 03)
a. Abutment
1) Bahan.
Bahan abutment bisa terdiri dari :
a. Pasangan batu/bata.
b. Beton tulang
c. Beton pratekan
d. Baja
e. Kayu
f. Lainnya
2) Panjang/Tinggi.
Panjang tiang yang tampak di atas tanah, atau tinggi abutment masih
diatas pondasi.
14
3) Kondisi.
Pilih salah satu di antara 4 dibawah ini menurut pendapat anda yaitu :
1. Rusak ringan.
2. Rusak
3. Rusak berat
4. Hancur
b. Pondasi.
Bagian yang berada diatas tanah keras sampai ke abutment, susah untuk
dideteksi oleh mata telanjang. Sebagai jalan keluarnya bisa dilihat dari
gambar-gambar yang ada atau ditanyakan ke Bina Marga setempat.
1) Jenis.
Salah satu jenis pondasi di bawah ini :
a. Langsung
b. Sumuran
c. Pancang
d. Cakar ayam
e. Tidak tahu (bila sudah diusahakan untuk mendapatkan tetapi
tidak berhasil)
2) Bahan
Cukup jelas (lihat lampiran lain tentang bahan)
3) Dimensi
Ukuran pondasi yang dipakai - cukup jelas
4) Kondisi
Kondisi pondasi yang ada dipilih dari salah satu di bawah ini :
a. Rusak ringan
b. Rusak
c. Rusak berat
d. Hancur
15
c. Pilar
Bahan, panjang/tinggi, kondisi untuk abutment ikuti penjelasan 3.3.b di
atas
d. Pondasi
Jenis, bahan, dimensi, kondisi lihat pondasi untuk abutment pada 3.3.b di
atas.
e. Kerusakan Abutment
Uraian mengenai kerusakan-kerusakan yang ada menurut penglihatan.
f. Kerusakan Pilar
Uraian mengenai kerusakan-kerusakan yang ada menurut penglihatan.
g. Bangunan Pengaman
Jenis dan bahan bangunan pengaman yang ada.
h. Sketsa
Cukup jelas.
a. Lebar Sungai
Cukup jelas.
16
beronjong, cerucuk, pengaman palang dan sebagainya.
g. Arah Sungai
Dimaksudkan yaitu sumbu sungai/aliran terhadap jalan yang bisa tegak lurus
atau miring), terhitung 500 m dari sumbu jalan kearah hulu.
j. Sedimentasi Material
Cukup jelas.
k. Benda Hanyutan
Maksudnya benda-benda yang terhambat di lokasi jembatan yang akan
mengganggu aliran pada profil sungai di jembatan.
Berupa saran dan usulan untuk penanganan jembatan selanjutnya yang dituang ke
dalam suatu bentuk formulir tertentu.
a. Bentang
Bentang yang diusulkan.
b. Lebar
Lebar jembatan yang diusulkan untuk lalu-lintas kendaraan dan orang.
17
d. Tipe Bangunan Bawah
Diisi kombinasi antara tipe dan bahan sebagai berikut :
a. Dinding (persegi/turap)
b. Kolom
c. Tiang
d. Rangka (portal)
e. Lainnya
e. Tipe Pondasi
Lihat 3.3.b.1) dan 3.3.b.3).
f. Pembebanan
Lihat 3.1.b.2) dan 3.1.b.3) di atas
g. Relokasi/Tetap
Berupa saran anda apakah jembatan baru akan dipindahkan ke lokasi lain
atau akan tetap disitu, dengan mempertimbangkan aspek - aspek teknis.
h. Denah Lokasi
Maksudnya denah lokasi bangunan baru yang diusulkan.
i. Catatan
Saran-saran yang diperlukan untuk pelaksanaan desain dan konstruksi
jembatan yang diusulkan baik dalam perencanaan maupun
menyangkut pelaksanaan.
18
LAMPIRAN
19
Formu1 i r: SJ 01
JEMBATAN LAMA
20
Formulir : SJ 01
JEMBATAN LAMA
21
F o r m u l i r : SJ 02
DATA BANGUNAN ATAS
Jenis Kerusakan
I. Struktur Bangunan Atas :
2. Lantai :
Sketsa
22
Formulir : Si 02
DATA BANGUNAN ATAS
23
Formulir : Si 03
24
Formulir : SJ 03
25
F o r m u l i r : SJ 04
DATA S U.N G A I
26
F o r m u l i r : SJ 04
27
SARAN DAN USULAN
Bentang : Lebar :
Tipe Bangunan atas :
Tipe fondasi :
Pembebanan :
Denah lokasi :
Catatan :
28
F o r m u l i r : SJ 05
29
FORMULIR : SJ 06
PROPINSI : ( )
KODYA/KAB : ( )
30
10. Gambar Rencana a. Sudah Dibuat
b. Belum Dibuat
31
20. Catatan Navigasi/ lalu-Iintas
Yang Diliwati Jembatan
(profll ruang bebas)
32
29. Catatan Pekerjaan Air a. Dam
b. Bendungan
(sekarang tyad) c. Pant Pengairan
d. Lain-lain (sebutkan)
33
DAFTAR BUKU STANDAR
DIREKTORAT PEMBINAAN ALAN KOTA
34
21. Tata Cara Pemasangan Rambu dan Marka 001/T/BNKT/1991
Jalan Perkotaan
22. Tata Cara Perencanaan Persimpangan 0021T/BNKT/1991
Sederhana Jalan Perkotaan
Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan 003/T/BNKT/1991
23.
Jalan Perkotaan
24. Tata Cara Survai Pendahuluan Jembatan di 004/T/BNKT/1991
Daerah Perkotaan
25. Tata Cara Survai Kondisi Jalan Kota 005/T/BNKT/1991
26. Tata Cara Penomoran Ruas dan Simpul 006/T/BNKT/1991
Jalan Kota
27. Tata Cara Menyusun RPL dan RKL AMDAL 007(TIBNKTI1991
Jalan Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan
28. 008/T/BNKT/1991
29. Spesifikasi Tanaman Lasekap Jalan 0091T/BNKT/1991
35