Anda di halaman 1dari 8

Mengamati struktur anatomi pada akar sawi hijau

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui jaringan anatomi pada akar sawi hijau.
2. Untuk mengetahui fungsi jaringan anatomi pada akar sawi hijau.

B. Manfaat
1. Mahasiswa mampu menjelaskan jaringan anatomi pada akar sawi hijau.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi jaringan anatomi pada akar sawi hijau.

C. Tinjauan Pustaka
Akar merupakan tempat masuknya air dan mineral dari tanah menuju ke seluruh
bagian tumbuhan. Akar juga berfungsi untuk melekatkan dan menopang tubuh tumbuhan
agar kokoh. Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem
jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh.
Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-
seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda (Sumardi, 1993).
Anatomi akar tanaman ini terdiri atas sel
gabus, kortek, perisikel, floem, floem
intraselular, sel inti, dan kanal laticiferous.
Struktur anatomi akarnya mengikuti garis dan
membentuk dengan floem intrasirkular. Sel
gabusnya selalu tumbuh hanya sampai
permukaan saja tidak mendalam tapi melebar dan
diding selnya tipis. Sel gabus diisi dengan kristal.
Kortexnye sangat kuat atau masuk grup sel
batu. Perisikel umumnya seperti papan, berwarna putih, seperti getah dan tidak berserat.
Floemnya termasuk sel batu (Sumardi, 1993). Pada akar muda bila dilakukan potongan
melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam diantaranya yaitu (Anonim,
2011).
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air.
Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan
garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak
memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis.
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis
dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik,
dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai
pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan
tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat.
Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan
air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
d. Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar yang terdiri dari berbagai
macam jaringan :
1. Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel
ke arah luar.
2. Berkas Pembuluh Angkut/Vasis.
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil
diantara xylem dan floem terdapat jaringan kambium.
3. Empulur.
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan
parenkim.
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix),
pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh
sehingga membentuk akar tunggang, pada
Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada
pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang
memiliki ukuran hampir sama sehingga
membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang
fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang
mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela (Tjitrosoepomo, 2009).
Meristem apikal akar sangat mirip dengan meristem apical pucuk, memiliki 3 daerah
meristem, protoderm (berkembang menjadi epidermis), prokambium (berkembang
menjadi stele) dan meristem dasar (yang membentuk korteks); juga, meristem apikal akar
membentuk sel – sel di depan posisinya yang membuat tudung akar dan bertugas untuk
melindungi meristem apikal akra pada saat akar menembus tanah. Sistem perakaran tidak
memiliki kutikula (Fahn, 1991).

Sel – sel protoderma memanjang dan memiliki vakuola dan, sedikit jauh dari ujung
akar, banyak yang tumbuh menonjol membentuk rambut akar. Rambut akar ini
berkembang dengan cepat dan menembus partikel tanah. Dinding selnya yang tipis
menyerap air (dan ion – ion mineral) secara bebas. Zona rambut akar disebut juga lapisan
piliferous akar, meningkatkan permukaan penyerapan akar secara luar biasa.
Diperkirakan tanaman rye yang tumbuh cepat akan membentuk 5 km akar baru dan 100
km rambut akar per hari. Masa hidup rambut akar sangat pendek. Pada akar yang lebih
tua, penyerapan erakhir dan permukaan membentuk kitin (cutinized) (Hidayat, 1995).
Akar lateral berasal dari sekelompok sel – sel (perisikel) di dalam akar dan
berlawanan dengan ujung protoxylem. Massa sel – sel kecil berbentuk kerucut terbentuk
dan tumbuh di sebelah kanan axis akar utama, setelah beberapa waktu, menembus
epidermis. Anatomi dan organisasinya sama persis dengan akar utama.
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu (Sumardi, 1993):
a. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun
terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil
tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar
serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
b. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya
adalah untuk menyimpan makanan.
Gambaran umum akar diantaranya yaitu :
1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah
tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop).
2. tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau
sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.
3. warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4. tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat
jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
5. bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
D. Alat dan Bahan
Alat: Bahan:
- mikroskop - air
- objek glass - akar sawi hijau
- pipet
- silet
- deck glass
- tissue

E. Cara Kerja
1. Mengambil akar sawi hijau.
2. Membuat potongan (melintang) setipis mungkin pada akar sawi hijau.
3. Meletakkan potongan pada objek glass bersih, menetesi preparat dengan air,
kemudian menutup menggunakan deckglass, mengusahakan agar tidak ada
gelembung.
4. Mengamati preparat dibawah mikroskop mulai pembesaran 10 x 10 sampai
perbesaran yang sesuai hingga jaringan anatomi akar teramati.
5. Membandingkan dengan gambar pembanding.
6. Menggambar hasil pengamatan.
7. Memberi keterangan pada gambar.
8. Melakukan langkah yang sama untuk sayatan (membujur) akar sawi hijau.

F. Hasil Pengamatan

epidermis
kambium
floem xilem

xilem floem

Penampang melintang akar sawi hijau Gambar pembanding


trakeid

Penampang membujur akar sawi hijau

G. Pembahasan
Anatomi akar sawi hijau diemukan korteks yang dapat berfungsi untuk tempat
cadangan makanan (parenkim), xylem dan floem yang berfungsi sebagai jeringan
pembuluh atau pengangkut air, garam dan mineral juga hasil fotosintesis yang disebarkan
keseluruh badan tanaman, epidermis untuk pelindung dan pembentuk derivat epidermis
berupa kaliptra yang berfungsi untuk memperluas penyerapan air dari tanah. Akar sawi
hijau memiliki batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas. Kambiumnya merupakan
jaringan meristem sekunder yang aktivitasnya akan membelah terus menerus membesar
dan berdiferensiasi membentuk xylem dan floem sebagai jaringan pengangkut dan
perisikel terdiri dari satu lapis sel yang berfungsi untuk membentuk akar lateral. Akar
lateral atau akar sekunder adalah akar yang terbentuk dari aktivitas prokambium yang
biasanya ditemukan pada tanaman dikotil. Akar lateral akan mempengaruhi proses
fisiologis dan fungsional tanaman pembentukan akar lateral dan serabut akar akan
menyebabkan proses penyerapan air berjalan optimum. Proses pembentukan akar lateral
ini dimulai dari aktivitas pembelahn prokambium, pada tanaman dikotil pembentukan
akar lateral berlawanan dengan titik ujung dari xylem, pembentukan akar lateral
dikendalikan secara genetik tetapi juga angat dipengaruhi oleh lingkungan. Diferensiasi
terjadi pada bagian prokambium silinder pusat membentuk xylem primer, floem primer
dan perisikel. Perisikel membentuk akar lateral. Letak xilem dan floemnya berselang
seling, bersifat kolateral terbuka. Akar sawi hijau memiliki empulur yang sempit.
Terdapat pula trakeid, yaitu sel panjang dengan ujung runcing. Trakeid tidak ada
perforasi (lubang) sehingga pengangkutan air terjadi dari sel ke sel melalui selaput
noktah pada pasangan noktah di antara kedua ujung trakeid yang saling menimpa.

H. Kesimpulan
Anatomi akar yang terdiri dari epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh
pada akar. Letak xilem dan floem berdampingan. Di antara xilem dan floem terdapat
kambium. Selain itu perisikel terdiri atas selapis sel. Dengan demikian fungsi akar secara
keseluruhan dapat diketahui seperti sebagai penyokong, penyimpan cadangan makanan,
fungsi penyerapan air dan unsur hara yang ada ditanah serta mengalirkannnya keseluruh
tubuh tumbuhan karena adanya jaringan pembuluh yang kompleks.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Struktur Primer dan Sekunder Akar. http//jadibrilian.blogspot.com. Diakses


pada tanggal 15 Januari 2014.

Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : UGM Press

Hidayat , Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB: Bandung.

Iserep , Sumardi. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung : ITB

Tjitrosoepomo, Gembong. 2009.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: Gadjahmada


University Press.
MENGAMATI STRUKTUR ANATOMI AKAR
Brassica rapa var. Parachinensis
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliyah Praktikum Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu : Prasetiyo

Oleh :
Nama : Umi farida
NPM : 12320129
Kelas : 3D

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM

IKIP PGRI SEMARANG

TAHUN 2013

Anda mungkin juga menyukai