Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN


Program Studi D3 Keperawatan
-------------------------------------------------------------------------------------------------
CHECKLIST PERAWATAN KATETER

Nama : …………………………………..........… NIM : ………………………………….........

Definisi :
Perawatan kateter adalah membersihkan meatus uretra, kulit di sekitar lokasi pemasangan
kateter, dan perineum untuk pasien tirah baring yang terpasang kateter dalam/retensi
Tujuan :
1. Memberikan kenyamanan pada pasien
2. Mengurangi kemungkinan timbulnya infeksi saluran kemih
3. Menjaga kebersihan saluran kencing
4. Mempertahankan kepatenan (fiksasi) kateter
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Tahap Pra Interaksi :
1. Cuci tangan
2. Persiapan alat dan bahan :
1. Waslap atau handuk bersih-2
2. forseps arteri
3. Air hangat dan sabun
4. forseps ibu jari
5. Lotion antiseptik
6. kapas bulat/kapas usap
7. NaCl 0,9%
8. mangkuk untuk lotion steril
9. Perlak pengalas
10. Sarung tangan bersih
11. Sarung tangan steril

1
12. Duk
13. Bengkok
14. Plester dan gunting

Tahap Orientasi :
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja :
1. Cuci tangan
2. Atur posisi pasien
Wanita : posisi terlentang dengan lutut ditekuk
Pria : posisi terlentang
3. Letakkan perlak pengalas di bawah pasien
4. Selimuti pasien dengan hanya memaparkan area perineum
5. Pakai sarung tangan bersih
6. Lepaskan plester penahan agar selang kateter dapat bergerak bebas
7. Selimuti pasien dengan hanya memaparkan area perineum
8. Pakai sarung tangan bersih
9. Lepaskan plester penahan agar selang kateter dapatbergerak bebas
10. Paparkan meatus uretra (dengan tangan kanan yang dominan)
Waita : learkan labia secara perlahan untuk memaparkan meatus
uretra dan lokasi pemasangan kateter secara penuh. Pertahankan
posisi tangan sepanjang prosedur
Pria : tarik kulit penis jika pasien elum di sunat dan pegang penis
pada bagian batang penis tepat di bawah garis. Pertahankan posisi
tangan sepanjang prosedur
11. Periksa meatus uretra dan jaringan sekitarnya untuk melihat
apakah ada inflamasi, pemengkakan, dan sekret atau tidak.
Perhatikan jumlah, warna, bau, dan konsistensi sekret. Tanyakan

2
pasien apakah ia merasakan ada sensasi panas atau tidak nyaman
12. Bersihkan area perieum
Wanita :
a. Bersihkan labia mayora dengan sabun dan air. Gunakan tangan
yang tidak dominan untuk memisahkan labia dari paha secara
perlahan. Dengan tangan yang dominan, cuci lipatan-lipatan
kulit dan lap dari arah perineum ke anus. Ulangi pada sisi yang
lain dengan menggunakan sisi waslap yang lain.
b. Learkan laia mayora dengan tangan yang tidak dominan untuk
memaparkan meatus uretra dan orifisium vagina. Dengan
tangan yang tidak dominan, bersihkan daerah sekitar labia
minora, klitoris, dan orifisium vagina secara menyeluruh
dengan sisi lain waslap
Pria :
a. Genggam batang penis secara lembut. Jika pasien belum di
sunat, tarik kulit penis. Jika mengalami ereksi, tunda prosedur
b. Cuci ujung penis pada bagian meatus uretra terlebih dahulu.
Dengan gerakan memutar, bersihkan dari bagian meatus
kemudian ke arah luar dan ke bawah ke batang penis. Buang
waslap dan ulangi dengan menggunakan waslap yang baru
sampai penis bersih
c. Kemalikan kulit penis ke posisi awalnya
d. Cuci batang penis dengan mengikutsertakan permukaan bawah
penis
13. Lepas sarung tangan bersih dan cuci tangan
14. Pakai sarung tangan steril
15. Bersihkan kateter dan meatus ke arah sepanjang kurang lebih 3-5
cm dengan usapan NaCl
16. Ulangi langkah 15 dengan kapas usap yang di celupak ke dalam
air steril/NaCl 0,9%
17. Oleskan salep antibiotik (bila di resepkan) pada meatus uretra dan

3
sepanjang 2,5 cm pada kateter dan pada bagian kateter yang
direkatkan
18. Poisikan paisen pada posisi aman dan nyaman
19. Lepas sarung tangan, buang peralatan yang sudah terkontaminasi
dan cuci tangan
Tahap Terminasi :
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Evaluasi :
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :

0 = tidak dikerjakan

1 = dikerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna

2 = dikerjakan dengan sempurna

Pembimbing/Penguji Praktek

(.............................................)

4
5

Anda mungkin juga menyukai