MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mekanika Batuan yang
diampu oleh Drs. Wahyu Wibowo, M.T.
oleh:
Muhammad Zaaka Firdaus
1400898
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah penulis telah mampu menyelesaikan makalah mengenai
“Geolistrik, Seismic, dan Pemboran Batuan”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs. Wahyu Wibowo, M.T., selaku dosen mata kuliah Mekanika Batuan;
2. Orang tua;
3. Para senior dan rekan-rekan seangkatan.
atas perhatian dan bantuannya pada makalah ini, semoga Allah SWT memberikan
balasan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan-kekurangan yang terdapat pada
makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya saran-saran
yang membangun dari pembaca.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan penulis khususnya.
Semoga Allah SWT mencatat kegiatan ini sebagai bagian dari ibadah kepada-Nya.
Aamiin.
i
DAFTAR ISI
ii
Geolistrik, Sesimic, dan Pemboran Batuan
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2 Konfigurasi
Metoda geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi, misalnya
yang ke 4 buah elektrodanya terletak dalam satu garis lurus dengan
posisi elektroda AB dan MN yang simetris terhadap titik pusat pada
kedua sisi yaitu konfigurasi Wenner dan Schlumberger. Setiap
konfigurasi mempunyai metoda perhitungan tersendiri untuk
mengetahui nilai ketebalan dan tahanan jenis batuan di bawah
permukaan. Metoda geolistrik konfigurasi Schlumberger merupakan
metoda favorit yang banyak digunakan untuk mengetahui karakteristik
lapisan batuan bawah permukaan dengan biaya survei yang relatif
murah.
Umumnya lapisan batuan tidak mempunyai sifat homogen
sempurna, seperti yang dipersyaratkan pada pengukuran geolistrik.
Untuk posisi lapisan batuan yang terletak dekat dengan permukaan
tanah akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran tegangan dan
ini akan membuat data geolistrik menjadi menyimpang dari nilai
sebenarnya. Yang dapat mempengaruhi homogenitas lapisan batuan
adalah fragmen batuan lain yang menyisip pada lapisan, faktor
ketidakseragaman dari pelapukan batuan induk, material yang
terkandung pada jalan, genangan air setempat, perpipaan dari bahan
logam yang bisa menghantar arus listrik, pagar kawat yang terhubung
ke tanah dan sebagainya.
‘Spontaneous Potential’ yaitu tegangan listrik alami yang
umumnya terdapat pada lapisan batuan disebabkan oleh adanya larutan
penghantar yang secara kimiawi menimbulkan perbedaan tegangan
pada mineral-mineral dari lapisan batuan yang berbeda juga akan
menyebabkan ketidak-homogenan lapisan batuan. Perbedaan tegangan
listrik ini umumnya relatif kecil, tetapi bila digunakan konfigurasi
Schlumberger dengan jarak elektroda AB yang panjang dan jarak MN
yang relatif pendek, maka ada kemungkinan tegangan listrik alami
tersebut ikut menyumbang pada hasil pengukuran tegangan listrik pada
elektroda MN, sehingga data yang terukur menjadi kurang benar.
keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang sekarang disebut
sebagai Moho.
Pemakaian awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral
dimulai pada tahun 1920an. Teknik seismik refraksi digunakan secara intemsif
di Iran untuk membatasi struktur yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang
seismik refleksi merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi
minyak bumi. Metode ini pertama kali didemonstrasikan di Oklahoma pada
tahun 1921.
Seismik bisa dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada
tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada
metode ini, gelombang yang terjadi setelah usikan pertama (first break)
diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang dibutuhkan.
Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh sepat rambat
gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok
konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter
elastisitas.
Metode Seismik
Keunggulan Kelemahan
Dapat mendeteksi variasi baik lateral Banyaknya data yang dikumpulkan dalam
maupun kedalaman dalam parameter fisis sebuah survei akan sangat besar jika
yang relevan, yaitu kecepatan seismik. diinginkan data yang baik
Keunggulan Kelemahan
Karena pengambilan data dan lokasi yang Karena banyaknya data yang direkam,
cukup kecil, maka pengembangan model pengetahuan terhadap database harus kuat,
untuk interpretasi tidak terlalu sulit diperlukan juga beberapa asumsi tentang
dilakukan seperti metode geofisika model yang kompleks dan interpretasi
lainnya. membutuhkan personal yang cukup ahli.
Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan Seismik pantul dapat bekerja
gelombang meningkat sebagai fungsi bagaimanapun perubahan kecepatan
kedalaman. sebagai fungsi kedalaman
Seismik bias hanya menggunakan waktu Seismik pantul merekan dan menggunakan
tiba sebagai fungsi jarak (offset) semua medan gelombang yang terekam.
Model yang dibuat didesain untuk Bawah permukaan dapat tergambar secara
menghasilkan waktu jalar teramati. langsung dari data terukur
Dimana:
Z = Accoustic Impedance ( Impedansi
Akustik)
ρ = densitas medium
Vp = kecepatan gelombang P
Dimana:
RC = koefisien refleksi
Seismik 3D
3. Catline boom Tali bulan Tali manila yang dengan blok derek yang
digunakan untuk menggerakan bermacam
– macam barang
4. Racking platform Sandaran pipa Menyusun pipa yang baru dicabut dari
lubang sumur
5. Drilling line Kabel bor Kaber baja yang terpsang antara mesin
kerek katrol puncal dan kerekan
6. Travelling block Kerek bor Sistem kerja yang dipakai bersama
katrolpucak untuk mengangkat
7. Hook Kait putar Alat berbentuk kail besar tempat swivel
bergantung
8. Swivol swivel Peralatan yang berputar bebas
9. Rotary hose Selang putar Selang karet untuk menyalurkan lumpur
pengeboran dari pompa lumpur
10. Stand pipe Pipa tekan Kolom vertikal yang dalam proses katalitik
fluida diisi dengan katalis bubuk
11. Drawworks Pusat penggerak Peralatan untuk menaik turunkan pipa dan
menggerakan meja putar
12. Drillers console Juru bor Kepala kelompok pekerja bor yang
mengambil semua keputusan
13. Pipe setback Pipa pemasak Gulungan atau pipa yang terpasang dalam
ruang pemanas
14. Drill floor Pipa pekerja Anggota regu yang tugasnya di lantai
pengeboran
15. Rotary table Meja putar Meja bundar diatas dasar perangkat
pemboran yang dioprasikan oleh tenaga
mesin untuk memutar rangkaian pipa bor
16. Substructure Substruktur Bangunan yang menjadi dudukan menara
bor
17. Blow out Pencegahan Peralatan yang dipasang di kepala sumur
preventer semburan liar untuk tujuan mengendalikan tekanan di
(psl) anulus antara pipa selubang dan pipa bor
18. Dog house Rumah jaga Bangunan kecil yang ditempatkan di dekat
lantai pengeboran
19. Choke maniford Penjepit Sumbat berlubang yang dipasang dikepala
sumur untuk membatasi aliran dengan
tujuan mengatur tingkat produksi
20. Gas flare Gas tersuar Gas terproduksi yang terpasang dibakar
bakar karna tidak dapat ditangani oleh fasilitas
lapangan yang tersedia
21. Mud gas Lumpur gas Campuran yang terdiri atas air dan bahan
separator berupa serbuk seperti lempung
22. Shale shaker Pengayak Pengayak serpih berupa kasa bergetar
serbuk bor untuk memisahkan serbuk bor dari lumpur
yang keluar dari sumur
23. Degasser Derajat api Berat jenis minyak yang dinyatakan dalam
satuan derajat api
24. Desander Pengawapasiran Alat dalam sistem sirkulasi fluida
pengeboran yang berfungsi sebagai
pembuang pasir bekerja dengan prinsip
memisahkan pasir dengan gaya sentrifugal
didalam suatu silicon tempat fluida
berputar
25. Mud cleaner Pembersih Ayak yang menampung bawah
lumpur hidrosiklon arus atas hidrosiklon di
kembalikan ke sistem lumpur dan arus
bawah masuk ke ayakan
26. Mud guns Senapan lumpur Alat semprot untuk mengaduk lumpur
pemboran
27. Mud agitators
28. Mud tangks
29. Mud sack
stroage
30. Mud mixing
hopper
37. Mud lab Analisis lumpur Pemeriksaan dan pengujian lumpur untuk
menentukan sifat – sifat fisika & kimia
38. Trip tank Cabut atau Menarik atau memasukan rangkaian pipa
masuk bor batang isap atau pipa sembur
39. Mud return lines
40. Drilling water Tangki air
tanks pemboran
41. S.C.R House
42. Cable tray
43. Cable elevator
44. Enginers &
generator
45. Enginers & air
compresor
46. Parts stroage
47. B.O.P closing
unit
48. Work shop
49. Pump
parts stroage
BAB III
PENUTUP
1.1 Simpulan
Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui
perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara
mengalirkan arus listrik DC (‘Direct Current’) yang mempunyai tegangan
tinggi ke dalam tanah. Dalam metoda ini arus listrik dialirkan di tanah melalui
elektroda-elektroda dan perbedaan potensial diukur diantara dua buah
elektroda. Perbedaan dalam tahanan jenis kemudian dapat diukur baik vertikal
maupun lateral dengan menukar susunan elektroda. Metoda ini memberikan
data stratigrafi, cadangan kuari, kedalaman muka airtanah maupun kedudukan
lapisan pembawa air tanah, pola retakan dan indikasi bidang longsor.
Metoda seismik umumnya dilakukan mulai dari studi pendahuluan
hingga studi kelayakan. Pada studi pendahuluan metoda ini dilakukan untuk
mengetahui kondisi perlapisan tanah dan batuan serta struktur geologi yang
akan dibangun secara makro, sehingga dalam studi kelakyakan akan dapat
dilakukan dengan baik orientasi pekerjaan yang akan dilakukan.
Pemboran merupakan suatu proses pembuatan lubang atau memperbesar
lubang yang telah ada sebelumnya. Jenis-jenis pemboran dapat digolongkan
menjadi beberapa kategori, yaitu berdasarkan tujuannya, berdasarkan
lokasinya, berdasarkan bentuk lubangnya, berdasarkan mekanisme kerjanya,
dan berdasarkan sirkulasi fluidanya.
1.2 Saran
Perlu adanya proses pemahaman lebih lanjut mengenai metode
pemboran, metode geolistrik, metode seismik. Salah satunya adalah dilakukan
dengan cara melakukan praktek pada metode-metode dan uji tersebut.
DAFTAR PUSTAKA