id
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
SURAKARTA
2011
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Janganlah pernah mengeluh dan mengatakan kepada Allah kita punya masalah
mencari dan mencari. Bila kamu di waaktu sore, jangan tunggu esok hari, dan bila
“Bersyukurlah atas ujian kesulitan yang diberikan Allah, karena itu tanda
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
§ Allah SWT
§ Keluarga besarku
§ Almamater
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
izin dan kasih karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul :
Tahun 2006-2009”. Sebuah berkat dan kebahagian tersendiri bagi penulis dapat
menyusun karya kecil ini sebagai upaya untuk memperoleh gelar kesarjanaan
Maret.
Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak yang berupa
bantuan, bimbingan, dukungan, doa serta motivasi. Oleh karena itu dengan segala
3. Ibu Siti Aisyah Tri R., SE, Msi., selaku Dosen Pembimbing Akademik
4. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Pembangunan.
Pembangunan.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ratih, Liya, Fina, Nene, Yeyen, Ari, Thithut, Rendi, Ebby, Angga, Johan,
Eko, Andri, Andhika, Faisal, Sesil, Faya, Tarni, Iis, Wiya, Muth, Nastiti,
9. Panel data group discussion: Sesil, Ari, Rizki. Terima kasih karena sudah
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu atas bantuannya
kekurangan tersebut. Semoga karya kecil ini dapat memberikan manfaat bagi diri
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
HALAMAN MOTTO............................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................ v
KATA PENGANTAR........................................................................... vi
DAFTAR TABEL.................................................................................. xi
ABSTRAK............................................................................................. xiv
A. Kajian Teori................................................................................ 10
1. UMKM................................................................................ 10
2. Pendapatan Nasional…….................................................... 14
3. Tenaga Kerja........................................................................... 18
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Investasi…………………………………………………….. 20
5. Industri……………………………………………………… 23
6. Teori Produksi………………………………………………. 23
B. Penelitian Sebelumnya.................................................................... 24
D. Hipotesis..................................................................................... 27
D. Hasil Analisis…………………..................................................... 48
a. Uji Statistik..................................................................... 57
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP................................................................................ 68
A. Kesimpulan................................................................................ 68
B. Saran ......................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 71
LAMPIRAN......................................................................................... 73
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran B Hasil Regresi Utama Pengaruh Tenaga Kerja, Investasi dan Jumlah
Unit Usaha UMKM terhadap tingkat PDB UMKM di Indonesia
tahun 2006- 2009
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI
(NIM. F0107027)
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
dan pengatur kebijakan diharapkan dapat memberikan iklim yang kondusif bagi dunia usaha,
sehingga lembaga keuangan baik perbankan maupun bukan perbankan serta pelaku usaha di
Salah satu pelaku usaha yang memiliki eksistensi penting namun kadang dianggap
”terlupakan” dalam percaturan kebijakan di negeri ini adalah Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM). Padahal jika kita mengenal lebih jauh dan dalam peran UMKM
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang penting dan
strategis dalam perekonomian Indonesia. Setidaknya ada tiga indikator yang menunjukkan
hal tersebut. Pertama, jumlah industrinya besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi.
Menurut data Departemen Koperasi dan UKM, jumlah UMKM tahun 2007 mencapai 50,15
juta unit. Jumlah yang demikian besar tersebut menunjukkan UMKM memiliki peran besar
dalam menopang ekonomi nasional. Karena itu, pengembangan UMKM harus mendapat
perhatian yang besar. Kedua, UMKM punya potensi besar di dalam menyerap tenaga kerja.
Setiap unit investasi pada sektor UMKM ternyata dapat menciptakan kesempatan kerja bila
dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha yang besar. Jumlah tenaga kerja yang
diserap UMKM mencapai 90,9 juta orang atau 97,10% dari total jumlah tenaga kerja
commit to user
nasional. Ketiga, UMKM memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pendapatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
nasional. Pada tahun 2008, UMKM bahkan menyumbang 55,56% dari total Produk Domestik
Dalam kondisi krisis yang melanda di Indonesia baik krisis ekonomi tahun 1998
maupun krisis global yang belum lama ini terjadi, UMKM menunjukkan ketahanannya di
dalam menghadapi krisis karena kelebihan – kelebihan yang dimiliki UMKM. Kelebihan
tersebut adalah peran kegiatan ekspor dan impor pada sektor ini relatif terbatas. Disamping
itu, sumber bahan baku UMKM juga lebih banyak mengandalkan sumber domestik serta
pangsa pasar utamanya adalah pasar domestik. Kegigihan para pengusaha UMKM dalam
mempertahankan usahanya melalui efisiensi dan pasokan tenaga kerja yang berlimpah dan
murah turut membantu meminimalkan dampak krisis tersebut ke sektor UMKM. Di samping
itu, tenaga kerja UMKM yang pada umumnya berpendidikan rendah menyebabkan
fleksibilitas perpindahan tenaga kerja antara sektor UMKM terutama di sektor informal
Dari sisi perbankan, jumlah kredit yang disalurkan ke UMKM juga cukup tinggi.
Selama tahun 2009 jumlah kredit yang disalurkan kepada UMKM mencapai 51,28% dari
total kredit perbankan. Berdasarkan pangsa kredit UMKM tersebut terlihat bahwa perbankan
memandang UMKM sebagai unit usaha yang layak dibiayai dan menguntungkan secara
komersial. Pada periode data yang sama, kredit usaha kecil memiliki pangsa paling besar
mencapai 37%, diikuti oleh kredit mikro sebesar 32% dan kredit menengah sebesar 31% dari
total kredit yang disalurkan perbankan kepada UMKM. Berikut ini akan disajikan tabel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 1.1
Perkembangan Kredit UMKM di Indonesia
(dalam triliun rupiah)
Keterangan 2001 2002 2003 2004 2005 Rata-rata
pertumbuhan
Sektor Ekonomi
Listrik, Air dan Gas 0,1 0,1 0,1 0,1 0,2 18,9%
sehingga diharapkan akan dapat memberikan manfaat kepada UMKM tentunya dan juga
stakeholders baik kepada pemerintah, perbankan, kalangan swasta maupun masyarakat luas
kebijakan yang tertuang dalam Program Aksi Pemberdayaan UMKM 2005-2009. Program
penyerapan tenaga kerja per unit UMKM, meningkatkan daya saing dan nilai ekspor produk
usaha kecil dan menengah serta meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan
Jika dilihat dari tabel 1.2 di bawah, pada tahun 2003 usaha kecil non formal
memiliki jumlah unit usaha yang paling besar jika dibandingkan dengan skala usaha lain,
yaitu usaha menengah dan besar. Kelompok usaha kecil non formal menyerap cukup banyak
tenaga kerja dengan persentase sebesar 70%, jumlah yang cukup tinggi jika dibandingkan
dengan kelompok usaha menengah yang hanya menyerap 11,01% tenaga kerja dan usaha
Tabel 1.2
Komposisi Kelompok Usaha dan Penciptaan lapangan Kerja
Di Indonesia tahuin 2003
Kelompok usaha Jumlah unit Penyerapan Persentase
usaha TK (ribu org) penyerapan TK
Sumber: BPS dalam Noer Soetrisno, Kajian Ekonomi dan Keuangan, 2005
Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia cukup besar. Dilihat dari kontribusinya
terhadap pembentukan PDB (atas harga berlaku) tahun 2008. Secara sektoral, pada tahun
2008 peran UMKM di sektor pertanian, perdagangan, dan jasa-jasa cukup besar yaitu masing-
masing sebesar 95,26%, 96,34% dan 95,65%. Kemudian diikuti oleh sektor keuangan dan
UMKM terhadap sektor pertambangan, industri, dan listrik relatif kecil. Di samping itu,
kontribusi UMKM juga terlihat dominan dari sisi banyaknya unit usaha yang terserap. Jumlah
unit usaha yang terserap dalam UMKM mencapai 99,99% dari total unit usaha, dengan
sumbangan 3 sektor terbesar mencapai 85%. Tiga sektor tersebut adalah sektor pertanian,
perdagangan dan jasa-jasa masing-masing menyumbang sebesar 26,40 juta, 14,79 juta dan
2,18 juta unit usaha. Berikut ini akan disajikan Tabel Rata-rata sumbangan UMKM terhadap
PDB Indonesia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 1.3
5 Konstruksi 54,93
9 Jasa-jasa 59,17
Selain itu, UMKM turut berperan besar dalam penyerapan tenaga kerja secara
nasional. Jumlah tenaga kerja yang diserap UMKM mencapai 90,9 juta orang atau 97,10%
dari total jumlah tenaga kerja nasional. Sebagian besar tenaga kerja tersebut terkonsentrasi
pada UMKM kategori mikro yaitu sebesar 81,74% dari total tenaga kerja UMKM. Jika dilihat
secara sektoral, tenaga kerja UMKM menyebar pada seluruh sektor dan sebagian besar
memberikan kontribusi signifikan pada penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut. Di sisi
commit to user
jumlah tenaga kerja, UMKM menyumbang tenaga kerja terbanyak pada sektor pertanian dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perdagangan yaitu masing-masing 42,46 juta dan 24,31 juta tenaga kerja atau sekitar 73%
Produk UMKM yang lebih banyak dipasarkan di domestik menjadi nilai lebih dalam
menghadapi penurunan kinerja ekspor sebagai danmpak krisis. Dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir (1999-2008), porsi sektor UMKM terhadap ekspor total relatif kecil yaitu rata-rata
sebesar 15,40%. Oleh karena itu, ketika terjadi penurunan ekspor seperti tahun 2009, UMKM
relatif dapat bertahan mengingat produknya lebih banyak memenuhi kebutuhan domestik dan
hanya sedikit yang berorientasi ekspor. Secara sektoral, terdapat dua sektor utama UMKM
yang memberikan sumbangan besar terhadap PDB yaitu sektor pertanian dan perdagangan.
Rata- rata sumbangan masing-masing sektor selama kurun waktu 10 tahun terakhir (1999-
2008) sebesar 94,76% dan 96,43%. Pada tahun 2009, kedua sektor tersebut masing-masing
tumbuh sebesar 4,1% dan 1,1%. Selain itu, sektor lain dengan porsi cukup besar – di atas
50% terhadap UMKM- seperti sektor konstruksi, pengangkutan dan komunikasi; keuangan
dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa, pada tahun 2009 tumbuh cukup tinggi yaitu masing-
masing sebesar 7,1%, 15,5%, 5,0%, dan 6,4%. Hal ini membuktikan bahwa UMKM dapat
bertahan menghadapi krisis. Untuk itu dalam penelitian ini penulis mengambil judul ”Analisis
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi PDB UMKM di Indonesia Tahun 2006 - 2009”.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang akan
1. Bagaimana pengaruh Tenaga Kerja UMKM terhadap PDB UMKM tahun 2006-2009?
3. Bagaimana pengaruh jumlah unit usaha UMKM terhadap PDB UMKM tahun 2006-
4. Skala usaha dan sektor apa yang paling besar sumbangannya terhadap PDB UMKM
tahun 2006-2009?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh Tenaga Kerja UMKM terhadap PDB UMKM tahun
2006-2009.
2. Untuk mengetahui pengaruh Investasi UMKM terhadap PDB UMKM tahun 2006-
2009.
3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah unit usaha UMKM terhadap PDB UMKM tahun
2006-2009?
4. Untuk mengetahui skala usaha dan sektor usaha yang paling besar sumbangannya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pemerintah, dalam menetapkan aturan dan kebijakan perbankan yang lebih
3. Bagi para pengusaha yang bergerak di bidang usaha mikro, kecil dan menengah
4. Bagi pembaca, sebagai bahan referensi dan informasi data hasil survei.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 1 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah adalah:
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
juta rupiah).
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima
Sedangkan menurut ukuran BPS (Badan Pusat Statistik) yang menggunakan kriteria
Menurut Tulus Tambunan, ada dua tantangan yang dihadapi oleh UMKM (Tulus,
2002):
1) Perkembangan Teknologi
dari dua sisi, yaitu pertama dari sisi penawaran dimana perkembangan teknologi
mempengaruhi pola produksi, komposisi serta jenis input dan bentuk serta kualitas
output. Kedua, dari sisi permintaan dimana perubahan teknologi membuat pola
permintaan berbeda, yang pada awal periode setelah perubahan tersebut lebih banyak
2) Persaingan Bebas
Sektor UMKM harus mampu bersaing dalam hal pengembangan usaha. Sektor
UMKM harus memperhatikan kualitas produksinya sebagai syarat utama untuk dapat
Sedangkan menurut Menteri Keuangan ( Menkeu, 2005) ada tiga kendala yang
khususnya usaha skala mikro, sehingga menimbulkan kesenjangan yang lebar antar
2) Terbatasnya akses UMKM kepada sumber daya produktif, terutama akses terhadap
permodalan, teknologi, informasi dan pasar, mengingat produk jasa lembaga keuangan
pada umumnya masih terkonsentrasi pada kredit modal kerja, sedangkan untuk kredit
3) Penguasaan teknologi, manajemen, informasi dan pasar masih jauh dari memadai,
mengingat keempat hal tersebut relative memerlukan biaya yang besar untuk dikelola
secara mandiri oleh UMKM. Sementara ketersediaan lembaga yang menyediakan jasa
di bidang tersebut juga sangat terbatas dan tidak merata ke seluruh daerah. Di samping
itu, peran masyarakat dan dunia usaha dalam pelayanan kepada UMKM juga belum
menguntungkan.
5) Belum adanya rencana induk (master plan) penataan dan pembinaan industri kecil/
6) Belum akuratnya base data industri kecil/ kerajinan rakyat/ PKL (terutama non
formal)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Pendapatan Nasional
1) Produk Nasional Bruto (PNB), atau dalam bahasa Inggris dinamakan Gross
National Product (GNP) adalah nilai barang dan jasa yang dihitung dalam
pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-
faktor produksi yang dimiliki oleh warga Negara dari Negara yang pendapatan
nasionalnya dihitung.
2) Produk Domestik Bruto (PDB), atau dalam bahasa Inggris dinamakan Gross
Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu Negara yang
Negara asing.
a) Pendapatan Nasional Harga Berlaku adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan suatu Negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang
berlaku pada tahun tersebut. Cara ini adalah cara yang selalu dilakukan dalam
b) Pendapatan Nasional Harga Tetap adalah harga yang berlaku pada suatu tahun
tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan
pertambahan yang sebenarnya dalam barang dan jasa yang diproduksikan, untuk
dapat menghitung kenaikan itu, haruslah dihitung dengan harga tetap. Pendapatan
commit
nasional harga tetap juga to user
bisa dinamakan pendapatan nasional riil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b) Pendapatan nasional harga faktor adalah apabila nilai barang dihitung dari
barang-barang tersebut.
digunakan untuk mengukur aktivitas ekonomi yang terjadi yang terjadi dalam
perekonomian suatu Negara. Selain itu, data pendapatan nasional dapat membantu para
Orang yang berjasa dalam upaya perhitungan pendapatan nasional di Amerika serikat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
produksi.
1) Pendekatan Pengeluaran
menjumlahkan nilai dari seluruh permintaan akhir terhadap output yang dihasilkan
2) Pendekatan Pendapatan
produksi.
3) Pendekatan Produksi
menjumlahkan nilai prodiksi seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tingkatnya, keadaan itu berarti pendapatan nasional yang dicapai adalah masih di
tertentu dengan pendapatan nasional riil pada masa lalu akan dapat ditentukan tingkat
pertumbuhan ekonomi.
nilai output yang mereka ciptakan dan persentasi sumbangan berbagai sector dalam
pendapatan nasional.
Dalam jangka panjang, apabila data pendapatan per kapita menurut harga tetap
3. Tenaga Kerja
Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, tenaga kerja adalah jumlah seluruh
penduduk dalam suatu Negara yang dapat memproduksi barang dan jasa dalam skala
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
UMKM dan jika ada permintaan terhadap tenaga kerja tersebut dan dan jika mereka
dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi
seluruh penduduk usia kerja (15 tahun keatas) dalam suatu negara. Angka tersebut
biasanya didapatkan dari Sensus Penduduk. Sedangkan persentase tenaga kerja dalam
satu negara dapat dihitung dengan membandingkan antara jumlah penduduk usia kerja
Rumus:
…dst
Disamping itu, indikator ini digunakan untuk mengetahui berapa banyak tenaga kerja
atau penduduk usia kerja potensial yang dapat memproduksi barang dan jasa. Semakin
besar jumlah tenaga kerja dalam satu negara maka semakin besar penawaran tenaga
kerjanya. Apabila hal ini tidak diikuti dengan peningkatan permintaan tenaga kerja
(kesempatan kerja) maka pengangguran akan terjadi. Di samping itu, semakin besar
jumlah tenaga kerja maka semakin besar kapasitas penduduk usia kerja untuk menopang
commit
penduduk usia tidak produktif. to user nilai rasio ketergantungan akan cenderung
Sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menurun. Namun semua ini memerlukan jumlah kesempatan kerja yang mencukupi.
4. Investasi
1) Pengertian investasi
penanaman modal pada berbagai kegiatan ekonomi (produksi) dan pada skala UMKM
datang.
Menurut Sadono Sukirno, Investasi atau yang lazim disebut juga dengan istilah
perekonomian.
dilakukan dalm suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (atau
a) Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c) Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang
yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan
nasional.
investasi bruto dikurangi oleh nilai depresiasi maka akan didapat investasi neto.
Berbeda dengan yang dilakukan oleh para konsumen (rumah tangga) yang
membelanjakan bagian terbesar dari pendapatan mereka untuk membeli barang dan jasa
banyaknya keuntungan yang akan diperoleh besar sekali peranannya dalam menentukan
tingkat investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha. Disamping ditentukan oleh
harapan di masa depan untuk memperoleh untung, beberapa faktor lain juga penting
perekonomian.
2) Suku bunga
4) Kemajuan teknologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Industri
dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-
usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah
yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan ekonomi yang tergolong ke dalam
sector sekunder. Dalam teori ekonomi, istilah industry diartikan sebagai kumpulan
firma-firma yang menghasilkan barang-barang yang sama atau sangat bersamaan yang
6. Teori Produksi
produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan
berbagai tingkat produksi barang tersebut. Teori produksi dalam ilmu ekonomi
membedakan analisisnya kepada dua pendekatan, yaitu: Teori Produksi dengan satu
Dalam analisis teori produksi dengan satu faktor berubah, dimisalkan bahwa faktor-
faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya
dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah
commit
jumlahnya adalah tenaga kerja. to user teori produksi dengan dua faktor berubah,
Sedangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
faktor produksi yang dapat diubah adalah tenaga kerja dan modal.
Q = ƒ (K, L, R, T)
Dimana:
Q = total output
R = kekayaan alam
B. Penelitian Sebelumnya
judul The Dynamics of Micro and Small enterprises in developing Countries. Penelitian
Republik Dominika. Dari penelitian mereka, dapat disimpulkan bahwa jumlah orang
yang terlibat dalam usaha mikro dan kecil meningkat sebagai hasil dari usaha-usaha
kecil yang dimulai dari perluasan usaha yang telah ada. Sebagai ganti rugi yang terpisah
terhadap peningkatan ini, tenaga kerja menurun ketika usaha yang telah ada berhenti
beroperasi. Jurnal ini ditarik berdasarkan survey terakhir untuk menguji daya tarik dan
penentuan berdirinya usaha, penutupan dan perluasan usaha. Hal ini menyelidiki cara
dimana perbedaan sumber perubahan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi makro suatu
commit dengan
Ketika ekonomi tumbuh to user baik, UMKM juga tumbuh dengan subur,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
meluas dengan melibatkan pekerja tambahan untuk tenaga kerja mereka. Ketika
ekonominya sedang stagnan, di sisi lain UMKM juga menghadapi masa sulit, beberapa
dari mereka mengembangkan tingkat kerja mereka, dan kenyataannya banyak yang
(2001) mengambil judul Small and Medium Enterprise Dynamics in Indonesia. Dalam
penelitian ini membahas tentang perkembangan UMKM di Indonesia pada sebelum dan
selama krisis ekonomi. Bahwa produktifitas UMKM meningkat cukup besar, pada
angka yang jauh tidak berbeda dengan usaha besar. Studi kasus mengindikasikan bahwa
berbagai mekanisme bekerja, seperti penyebaran teknologi melalui pembelian asing dan
daripada perusahaan besar, meskipun beberapa juga terpukul keras. Karena lebih
bergantung pada pasar formal dan kredit formal, UMKM lebih cepat merespon dan
berkonsentrasi pada penciptaan sistem yang kondusif bagi UMKM dan menaikkan
Dalam penelitiannya, Y. Sri Susilo dan A. Edi Sutarta (2002) mengambil judul
Masalah dan Dinamika Industri kecil Pasca Krisis Ekonomi. Penelitian ini bertujuan
commit masalah
untuk mengukur dan menganalisis to user dan juga dinamika usaha kecil paska krisis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ekonomi khususnya pada tahun 2002. Industri yang diselidiki termasuk industri kecil
dan industri kerajinan rumah tangga. Metodologi penelitian yang dipakai terdiri dari (1)
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa masalah dan dinamika yang
dihadapi oleh industri kecil dan industri kerajinan rumah tangga mempunyai kesamaan
dan perbedaan diantara jenis-jenis industri yang berbeda. Kesamaan yang paling
dominan adalah masalah kenaikan harga input yang memaksa mereka menaikkan harga
produk. Kesamaan yang lain adalah menurunnya kuantitas output dan tenaga kerja.
mengatakan bahwa masalah utama mereka adalah suplai bahan mentah dan yang lain
mengatakan bahwa masalah mereka adalah daya saing di pasar. Namun demikian
industri kecil dan industri kerajinan rumah tangga menyatakan bahwa masalah utama
mereka adalah pemasaran produk dan juga tersedianya tenaga kerja yang terampil.
4. Tulus Tambunan
Small and Medium Enterprises with a Clustering Approach: A policy Experienced from
Indonesia. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa UMKM di Indonesia sangat
penting untuk pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar mata uang asing. Oleh karena itu,
tidak heran kalau UMKM menerima perhatian khusus di Indonesia. Pada tahun-tahun
Tujuan utama dari jurnal ini adalah untuk mereview kebijakan pemerintah terhadap
utama dapat ditunjang berdasarkan fakta bahwa satu atau lebih faktor kritis untuk
pengembangan klaster UMKM tidak ada atau tidak dialamatkan dengan benar.
Pengabaian terhadap hubungan dengan pasar adalah salah satu dari kegagalan utama.
Prasyarat untuk pengembangan klaster yang sukses adalah potensi klaster untuk
mengakses pertumbuhan pasar, baik pasar domestik maupun pasar luar negri.
C. Kerangka Pemikiran
Untuk lebih memudahkan dalam analisis permasalahan yang telah dikemukakan di atas,
D. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka hipotesis yang akan diuji
1. Variabel Tenaga Kerja diduga berpengaruh secara positif terhadap Produk Domestik
3. Variabel jumlah unit usaha diduga berpengaruh secara positif terhadap Produk
4. Skala usaha menengah sektor industri pengolahan diduga berpengaruh paling besar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
daerah penelitian di Indonesia pada periode tahun 2006-2009. Penelitian ini merupakan
studi mengenai UMKM lima sektor yang paling besar sumbangannya terhadap
Selanjutnya akan diteliti pengaruh jumlah tenaga kerja, investasi dan jumlah unit usaha
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah
data yang diperoleh dari pihak kedua atau hasil dari pengumpulan oleh suatu instansi
dalam bentuk publikasi. Adapun data yang digunakan adalah: PDB UMKM, Tenaga Kerja,
Data tersebut diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansi-instansi antara lain Bank
Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Koperasi dan UKM.
Variabel dependen:
PDB UMKM adalah nilai seluruh output atau produk dalam perekonomian
suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang dihasilkan oleh UMKM. PDB UMKM
yang digunakan adalah PDB UMKM harga konstan dengan menggunakan tahun dasar
2000 dan dinyatakan dalam ukuran miliar rupiah. Ini berarti, nilai barang dan jasa yang
commit to user
dihasilkan dihitung berdasarkan harga pada tahun dasar (IHK=100).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang
b. Investasi adalah suatu kegiatan penanaman modal pada berbagai kegiatan ekonomi
menghasilkan barang atau jasa yang sama yang terdapat dalam suatu pasar.
yang diajukan dalam penelitian. Metode analisis dalam penelitian ini digunakan untuk
meneliti bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja, investasi, dan jumlah industri
regresi pooling regression, yang merupakan gabungan antara data runtut waktu (time
series) dan antar wilayah (cross section) atau disebut panel data. Dengan penggabungan
kolinearitas antara variabel penjelas dan kemudian akan memperbaiki efisiensi estimasi
keuntungan regresi dengan menggunakan data panel dibandingkan dengan data runtut
waktu atau lintas sektoral adalah kemampuan regresi data panel dalam mengidentifikasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
atau kendala.
Menurut Baltagi (1995) dalam Aisyah (2007) kelebihan dari penggunaan data
panel adalah:
a. Estimasi data panel dapat ditunjukan adanya heterogenitas dalam tiap unit.
b. Dengan data panel, data lebih informatif, mengurangi kolinearitas antara variable,
d. Data panel dapat cecara lebih baik mendeteksi dan mengukur efek yang tidak
kompleks.
f. Data panel dapat meminimalisir bias yang mungkin ditimbulkan oleh agregasi
data individu.
model), gangguan (error terms) selalu dinyatakan bersifat homoscedastic dan serially
menghasilkan penduga yang bersifat best linear unbiased. Namun demikian, asumsi
mengenai gangguan tersebut tidak dapat diterapkan pada data panel. Data panel yang
tersusun atas beberapa individu untuk beberapa periode, membawa masalah baru dalam
sifat gangguan tersebut. Masalah tersebut adalah karena gangguan (disturbances atau
error term) yang ada kini menjadi tiga macam, yaitu gangguan antar waktu (time series
Model estimasi data panel dapat diestimasikan dengan tiga pendekatan, yaitu:
a. Pooled OLS
Jika seluruh gangguan individu (µi), gangguan waktu (λt) dan random noise
digabungkan menjadi satu dan mengikuti seluruh asumsi awal random noise yang
Least Square (GLS) akan menghasilkan penduga yang memenuhi sifat best linear
unbiased. Metode ini, dengan kata lain, menyatakan bahwa seluruh gangguan yang
terjadi mengikuti distribusi normal, dengan rata-rata (expected value) sebesar nol,
sebagaimana asumsi yang dipegang dalam model persamaan regresi linear klasik. Cara
ini dikenal dengan nama Random Effect Model, atau juga disebut Error Components
Model.
Namun demikian, bila asumsi bahwa seluruh gangguan tersebut tidak dapat
dinyatakan mengikuti seluruh asumsi random noise seperti dalam model persamaan
regresi linear klasik, maka baik penggunaan ordinary least square maupun generalized
least square tidak akan memberikan hasil yang memenuhi sifat best linear unbiased.
Dengan cara ini, maka komponen gangguan antar waktu dan komponen gangguan antar
individu akan tergabung di dalam konstanta intercept model. Cara ini dikenal dengan
nama Fixed Effect Model atau juga disebut Dummy Variable Model. Metode estimasi ini
mendapatkan penduga yang efisien dengan menerapkan proses estimasi terhadap data
simpangan (deviation) dari rata-rata menurut waktu, individu dan menurut keduanya.
koefisien slope konstan setiap waktu dan unit biasa disebut juga dengan estimasi regresi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
data panel dengan metode Pooled least square, mempunyai bentuk spesifikasi sebagai
berikut:
Yit=β1+β2X2it+β3X3it+µit.........................................................................(1)
Model (3) di bawah ini dikenal dengan Fixxed Effect Model (FEM).
bersama berjalannya waktu serta bersama unit lintas sektoral yang berbeda. Model ini
Yit=α1+α2D2i+α3D3i+α4D4i+β2X2it+β3Xit+µit …………………………………….(3)
Selanjutnya, model estimasi regresi data panel yang ketiga adalah Error
Component Model atau disebut juga Random Effect Model (REM). Model REM ini
melibatkan korelasi antar error term karena berubahnya waktu maupun karena
Tidak semua persamaan bisa diestimasi dengan Random Effect, hal ini
disebabkan karena untuk mengolah model dengan metode generalized linear regression
model dalam random effect model salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah
jumlah cross section (n) harus lebih besar dari jumlah parameter yang akan diestimasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya untuk mengestimasi data panel, ada
tiga teknik yang dapat digunakan yaitu model dengan metode Pooled Least Square
(common), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM). Untuk
menentukan teknik mana yang paling tepat dalam mengestimasi data panel maka perlu
digunakan untuk memilih antara metode Pooled Least Square (common) atau Fixxed
Effect Model (FEM). Kedua, Uji Lagrange Multiplier (LM) digunakan untuk memilih
antara Pooled Least Square (common) atau Random Effect Model (REM). Ketiga, untuk
memilih antara Fixed Effect Model (FEM) atau Random Effect Model (REM) akan dilihat
pada hasil uji formal statistik dan pemilihan berdasarkan model mana yang paling baik
Uji yang digunakan untuk memilih apakah model yang digunakan Pooled
Least Square atau Fixed Effect Model adalah Restricted F Test. Hipotesis yang
2
( R UR - R R2 ) / m
F =
(1 - R UR
2
)/n - k
Dimana
2
RUR = koefisien determinasi dari model regresi unrestricted
Hasilnya apabila nilai F hitung lebih besar dari F tabel maka dianggap sifnifikan,
berarti estimasi dengan Fixed Effect Model lebih baik dibandingkan estimasi dengan
Untuk memilih antara Fixed Effect Model (FEM) atau Random Effect Model
(REM) akan dilihat pada hasil uji formal statistik dan pemilihan berdasarkan model
mana yang paling baik nilai statistiknya (Nachrowi, 2007). Dimana model yang paling
baik adalah model yang memiliki nilai R2 yang terbesar dan standart eror yang terkecil.
Adapun model persamaan umum yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah:
Dimana:
Untuk memperoleh regresi yang terbaik secara statistik disebut BLUE (Best Linier
Unbiased Estimator) beberapa kriteria untuk memenuhi kriteria BLUE adalah 1) Uji F,
statika didalam analisis regresi sederhana dan regresi berganda dilakukan melalui
pendekatan uji signifikan (test significant). Uji signifikan secara umum merupakan
prosedur untuk mengetahui seberapa besar signifikansi kebenaran suatu hipotesis nol
(H0) atau untuk menentukan apakah sample yang diamati berbeda secara nyata dari hasil-
Perhitungan statistik dikatakan signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya
berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak
signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. Dalam
1) Uji t
berikut:
a) Menentukan hipotesis
variabel dependen)
dependen)
b) Menentukan nilai α
Se = standar eror
Ho ditolak Ho ditolak
Ho diterima
- t tabel t tabel
e) Kesimpulan
Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima Ha ditolak. Artinya koefisien regresi
Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak Ha diterima. Artinya koefisien regresi
2) Uji F
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel independen yang ada
a) Menentukan hipotesis
b) Menentukan nilai α
N = banyaknya observasi
H0 ditolak
H0 diterima
F tabel
Gambar 3.2 Daerah Kritis Uji F
Sumber: Gujarati (2003)
d) Kriteria Pengujian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e) Kesimpulan
Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima Ha ditolak. Artinya koefisien regresi
signifikan.
Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak Ha diterima. Artinya koefisien regresi
signifikan.
3) Koefisien Determinasi R2
Uji ini digunakkan untuk mengetahui seberapa jauh variasi dari variabel, bebas dapat
menerangkan dengan baik variasi dari variabel terikat. Jika R2 mendekati nol, maka
variabel bebas tidak menerangkan dengan baik variasi dari variabel terikatnya.
Dimana = R2 adalah 0 ≤ R2 ≤ 1
a) Jika 0,7 £ r £ 1, maka hubungan antara variabel X dan Y adalah kuat (khusus untuk
b) commit toantara
Jika 0,5 £ r £ 0,7, maka hubungan user variabel X dan Y dapat dikatakan sedang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c) Jika 0,1 £ r £ 0,5, maka hubungan antara variabel X dan Y dapat dikatakan lemah.
1) Uji Multikolinieritas
Koutsoyiannis, yaitu dengan cara coba-coba memasukkan variabel bebas. Dari hasil
tersebut variabel dibedakan menjadi tiga macam, yaitu variabel berguna, variabel tidak
berguna dan variabel merusak (Siti Aisyah, 2007). Apabila nilai R2 regresi setiap variabel
bebas lebih besar dibandingkan nilai R2 regresi utama, maka dapat disimpulkan bahwa
2) Uji Heteroskedastisitas
dalam fungsi regresi yang tidak sama sehingga penaksir OLS tidak efisien baik dalam
sampel kecil ataupun besar (tetapi masih tetap tidak bias dan konsisten).
ARCH. Jika regresi tersebut menghasilkan probabilitas diatas 0,05 maka variabel bebas
tersebut tidak signifikan pada tingkat a = 5%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa
pada tingkat a = 5% semua koefisien regresi tidak signifikan yang berarti tidak terdapat
masalah heteroskedastisitas.
Uji White didasarkan pada membandingkan nilai OBS*R2 dengan X2 tabel dengan
Jika nilai chi-squares hitung OBS*R2 lebih besar dari nilai X2 tabel, maka berarti
terdapat masalah heteroskedastisitas. Tapi jika sebaliknya nilai OBS*R2 lebih kecil dari
nilai X2 tabel, maka berarti tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Salah satu cara
Squarees (GLS).
3) Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana terdapat trend di dalam variabel yang diteliti
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Autokorelasi terjadi karena
adanya korelasi yang kuat antara et dengan series et-1. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul
karena kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.
raguan raguan
0 dL dU 2 4-dU 4-dL 4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
Secara umum luas wilayah Indonesia adalah 9,8 juta km2 dengan luas lautan 7,9 juta
km2 (81% luas Indonesia) dan luas daratan 1,9 juta km2. Indonesia terdiri dari 13667
pulau, 7623 buah (56%) belum mempunyai nama hanya 931 buah (7%) yang dihuni
manusia, sisanya 12736 buah tanpa dihuni. Secara astronomis Indonesia terletak antara
6o LU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT, sehingga Indonesia dilalui garis katulistiwa dan
mempunyai lintang 170o dan panjang bujur 46o akibatnya Indonesia beriklim panas
Batas Utara : Selat Malaka, laut China Selatan, Malaysia (Malaysia Timur, di
Telah diuraikan bahwa UMKM memiliki peran penting dan posisi strategis
terutama dalam hal populasinya yang mendominasi total unit usaha, penyerapan tenaga
kerja yang sangat banyak serta kontribusinya terhadap pembentukan PDB yang cukup
berlangsung di Indonesia. Peran dan posisi tersebut harus tetap dijaga, dipelihara bahkan
sangat layak dikembangkan agar tingkat kesejahteraan dan kehidupan ekonomi bangsa
commit to user
Indonesia semakin meningkat dan semakin merata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lain selain dalam hal jumlah pekerja. Perbedaan-perbedaan tersebut terutama dalam aspek
organisasi, manajemen, metode atu pola produksi, teknologi dan tenaga kerja, produk, dan
lokasi usaha.
empat belas tahun terakhir, memberikan informasi dan sekaligus pelajaran berharga bagi
kita, bahwa pada masa lalu perekonomian Indonesia hanya bertumpu pada beberapa usaha
skala besar. Oleh karena itu, respon yang cepat dan tepat terutama oleh pihak pemerintah
terhadap isu kritis yang selalu menghantui kegiatan perekonomian tersebut, akan sangat
Menurut hasil Sensus Ekonomi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) pada tahun 2006, sebaran usaha terbanyak menurut kategori adalah di sektor
perdagangan besar dan eceran sebanyak 45,42% dan yang paling sedikit adalah di sektor
Sedangkan sebaran usaha menurut pulau, yang terbanyak adalah di Pulau Jawa
sebanyak 63,80% sedangkan yang paling sedikit yaitu di pulau Maluku dan Papua
sebanyak 1,32%.
Dari sisi tenaga kerja, rata-rata jumlah tenaga kerja adalah dua orang per
usaha. Tertinggi di subsektor jasa pendidikan dengan rata-rata sebelas orang per usaha,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sedangkan yang terendah di subsektor jasa perorangan yang hanya menyerap satu orang
per usaha.
Untuk balas jasa tenaga kerja, rata-rata balas jasa pekerja adalah 7,24 juta per
tahun. Tertinggi di subsektor jasa kesehatan yaitu 16,45 juta per tahun, sedangkan yang
terendah adalah di subsektor perantara keuangan yaitu 3,68 juta per tahun. Bila
dibandingkan menurut pulau, teringgi ada di pulau Sumatera dengan 7,85 juta per tahun,
sedangkan yang terendah di Pulau Sulawesi dengan 4,20 juta per tahun.
Untuk sumber modal, sebanyak 84,45% berasal dari modal sendiri, dan
15,55% berasal pihak lain. Usaha dengan modal dari pihak lain ini dapat dirinci menurut
1) Bank : 26,93%
2) Koperasi : 7,87%
5) Perorangan : 27,09%
6) Keluarga : 18,30%
7) Lainnya : 17,83%
1. Bank
Tertinggi : usaha real estate, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 50,09%
2. Koperasi
Dari hasil sensus tersebut juga diperoleh keterangan bahwa 52,29% usaha ada rencana
untuk mengembangkan usaha dan sebanyak 47,71% usaha tidak ada rencana
mengembangkan usaha.
Usaha-usaha yang tidak ada rencana mengembangkan usaha dengan alasan utama:
1. Kekurangan modal
2. Kesulitan pemasaran
3. Kurang keahlian
Indonesia.
Bank Indonesia (BI) adalah salah satu pihak yang fokus terhadap
UMKM mengalami perubahan yang mendasar. Bank Indonesia tidak lagi dapat
memberikan bantuan permodalan untuk usaha kecil. Bukan berarti pembiayaan usaha
kecil menjadi tidak penting, melainkan ada pembagian tugas dan wewenang yang lebih
tegas antara Bank Indonesia dengan pemerintah. Menurut UU yang baru tersebut, tujuan
dan misi BI lebih difokuskan pada pencapaian dan pemeliharaan kestabilan nilai rupiah,
yakni ditunjukan oleh laju inflasi yang rendah dan kurs Rupiah yang stabil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bekerjasama satu sama lain dan menjalankan perannya masing - masing. Kelima
Pertama, peran dari perbankan. Perbankan memiliki peran yang sangat vital
mengingat fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediasi yang mengumpulkan dana
masyarakat untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Bank berperan
penting dalam meningkatkan kegiatan usaha masyarakat dan menjaga berputarnya roda
perekonomian. Namun demikian, dalam menyalurkan kredit, bank juga dituntut untuk
Bank Indonesia, dapat meningkatkan kapasitas UMKM sehingga mampu untuk lebih
berkembang.
Ketiga, peran lembaga Penjamin kredit. Di Indonesia, peran ini belum terlalu
optimal, namun selalu untuk diupayakan untuk mengoptimalkan fungsi dan peran
lembaga tersebut.
Keempat, peran dari lembaga pendamping UMKM. Lembaga ini bisa berasal
dari pemerintah maupun swasta seperti LSM. Selain itu, Bank Indonesia juga
bekerjasama dengan pemerintah melalui konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) yang
pendamping tersebut diharapkan bukan saja membantu UMKM dalam mengakses kredit,
peluang – peluang untuk pengembangan usaha. Sehingga mereka harus selalu aktif dan
D. Hasil Analisis
Pendekatan-pendekatan tersebut yaitu (1) Metode Ordinary Least Square (The Pooled
OLS Method), (2) Metode Fixed Effect (FEM), (3) dan terakhir metode Random Effect
(REM).
1.1 Metode Ordinary Least Square (OLS) vs Metode Fixed Effect (FEM)
cross section dan time series dan kemudian data gabungan ini diperlakukan sebagai
satu kesatuan pengamatan yang digunakan untuk mengestimasi model dengan metode
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.1
Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan metode OLS pada Tabel 4.1
dapat terlihat bahwa nilai R2 sebesar 0,900714 atau sebesar 90,07%, atau hampir mendekati
100%. Tingginya nilai R2 menunjukkan bahwa variabel independen yang diuji cukup baik
dalam menjelaskan variabel dependennya. Dengan nilai DW-statistik sebesar 0,027394 yang
rendah (jauh dari range angka 2) yang mengindikasikan adanya autokorelasi positif. Pada
metode OLS ternyata variabel independen tenaga kerja, investasi dan jumlah industri
signifikan pada tingkat α = 5 %, artinya variabel independen tenaga kerja, investasi dan
jumlah industri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tingkat Produk
Metode ini mengasumsikan bahwa nilai intersep antar individual dianggap sama
yang mana merupakan asumsi yang sangat membatasi (restricted) (Gujarati, 2006). Sehingga
metode ini tidak dapat menangkap gambaran yang sebenarnya atas hubungan yang terjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
antara variable bebas dengan variable terikatnya, begitu pula hubungan diantara masing-
Begitu pula seperti yang dijabarkan pada metode pemilihan secara teoritis
yang mengatakan bahwa metode OLS terlalu sederhana untuk mendeskripsikan fenomena
yang ada. Sehingga yang perlu dilakukan adalah menemukan nature yang spesifik atas
hubungan yang terjadi diantara masing-masing individu pada data cross section. Maka dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.2
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Dari hasil estimasi, terlihat bahwa nilai R2 sebesar 0,999996 atau 99,99%. Nilai
commit to user
intersep untuk setiap skala usaha per sektor berbeda yaitu 1.125804 untuk Usaha Mikro Tani,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
0.872135 untuk Usaha Mikro Industri Pengolahan, 1.146073 untuk Usaha Mikro
Perdagangan Hotel dan Restoran, 0.784500 untuk Usaha Mikro Keuangan, 0.775946 untuk
Usaha Mikro Jasa, -0.152424 untuk Usaha kecil Tani, 0.787398 untuk Usaha kecil Industri
pengolahan, 1.119590 untuk Usaha Kecil Perdagangan Hotel dan Restoran, 0.777862 untuk
Usaha Kecil Keuangan, 0.536536 untuk Usaha Kecil Jasa, 0.582634 untuk Usaha Menengah
Tani, 0.7873708 untuk Usaha Menengah Industri Pengolahan, 0.981618 untuk Usaha
Menengah Perdagangan Hotel dan Restoran , 1.227279 untuk Usaha Menengah Keuangan,
0.387352 untuk Usaha Menengah Jasa, Perbedaan ini mencerminkan terdapat faktor-faktor
tertentu yang berbeda dalam mempengaruhi proses urbanisasi pada tiap individu. Dalam
menentukan pendekatan mana yang dipilih antara metode OLS atau Fixed effect dalam
F = (0,999996- 0,900714)/4
(1-0,999996)/ (60-18)
Fhit = 260615,3
Nilai F hitung signifikan (F hitung > F tabel), maka estimasi dengan metode
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengolahan data. Maka perlu dilihat hasil yang ada dari metode lain yaitu pengujian
Metode Random Effect disebut juga dengan pendekatan regresi data panel
Menurut Judge (1985), ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
mementukan pendekatan mana yang dipilih (FEM atau ECM) dalam estimasi data panel:
1) Jika e i dan X berkorelasi lebih baik digunakan FEM, dan jika e i dan X tidak
2) Jika T (jumlah series) besar dan N (jumlah unit) kecil, perbedaan antara keduanya
3) Jika N besar dan T kecil, digunakan FEM jika unit tidak random dari sampel yang
4) Jika N besar dan T kecil dan jika asumsi ECM terpenuhi, estimator ECM lebih efisien
dibanding FEM.
Berikut merupakan hasil dari estimasi dengan menggunakan metode Random Effect.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.3
Hasil Estimasi Data Panel Dengan Menggunakan Metode Random Effect
Dependent Variable: PDB?
Method: GLS (Variance Components)
Date: 03/03/11 Time: 13:30
Sample: 2006 2009
Included observations: 4
Total panel observations 60
GLS Transformed
Regression
Unweighted Statistics
including Random
Effects
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari hasil estimasi diatas nilai R2 memperlihatkan angka 0.998811 lebih rendah dari
hasil fixed effect yaitu 0.999996, dan nilai DW-statistik sebesar 1.066375 memberikan angka
yang jauh dari kisaran range angka 2. Hal ini membuktikan bahwa model fixed effet lebih
Model efek random hanya dapat digunakan jika jumlah individu lebih besar
1) Apabila data individu lebih banyak dibandingkan data runtun waktu maka
2) Apabila data runtun waktu lebih banyak dibandingkan data runtun waktu maka uji
Namun, saran-saran pemilihan metode fixed effect ataupun metode random effect
secara teoritis dan berdasarkan sample bukanlah sesuatu yang mutlak. Akan lebih baik
melihat pada uji formal statistik dan pemilihan berdasarkan model mana yang paling baik
suatu pemerkira, maka makin teliti pemerkira tersebut makin dekat dengan parameter yang
akan diperkirakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.4
C -1.640908 - 0.207902
3) Fixed Effect Model tidak bisa digunakan untuk mengetahui dampak variabel yang
4) Hati-hati dengan error term. Asumsi Klasik error term harus dimodifikasi.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan Fixed Effect Model, dapat diperoleh persamaan
1. Uji Statistik
1) Uji t (t-test)
untuk melihat apakah variabel independen secara individu berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Apabila nilai t hitung yang diperoleh lebih kecil daripada nilai t
tabel yang digunakan, maka Ho diterima yang berarti variabel independen tersebut secara
signifikan tidak berbeda dengan nol. Atau sebaliknya jika nilai t hitung yang diperoleh lebih
besar daripada nilai t tabel yang digunakan, maka Ho ditolak yang berarti variabel
independen tersebut secara signifikan berbeda dengan nol. Cara lain yaitu dengan melihat
tingkat signifikansi pada tabel hasil regresi, jika nilai signifikansinya < 0,05 berarti variabel
tersebut signifikan pada taraf 5% dan sebaliknya jika nilai signifikansinya > 0,05 berarti
t-tabel = { α ; df ( n-k ) }
bi
t- hitung = Se ( b i )
Keterangan :
Se = Standar error.
Kriteria pengujian:
- Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Berarti variable independen secara
commit to user
individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Berarti variable independen secara individu
Uji t statistik yang dilakukan menggunakan uji satu sisi (one tail test), dengan tingkat
signifikansi α = 5%.
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini. Berikut
Hipotesis:
Indonesia.
t hitung = 14,335
daerah ditolak
-2 2
Gambar 4.1
Daerah hasil uji t terhadap TK
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
§ Koefisien regresi dari tenaga kerja mempunyai t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Dengan kata lain secara individu variabel tenaga kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Tingkat Produk domestik Bruto (PDB) UMKM di
Indonesia
Hipotesis:
t hitung = 17,12214
daerah ditolak
-2 2
Gambar 4.2
Daerah hasil uji t terhadap investasi
Koefisien regresi dari variabel investasi (I) mempunyai t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Dengan kata lain secara individu variabel Pertumbuhan Penduduk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat Produk domestik Bruto (PDB) UMKM di
Indonesia .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hipotesis:
§ Ho: β3 = 0, artinya variabel Jumlah Unit Usaha (JUu) secara individu tidak
UMKM di Indonesia.
§ Ha: β3 ≠ 0, artinya variabel Jumlah Unit Usaha (JUu) secara individu berpengaruh
Indonesia.
t hitung = -2,194680
daerah ditolak
-2 2
Gambar 4.3
Daerah hasil uji t terhadap jumlah unit usaha
Koefisien regresi dari variabel jumlah Unit Usaha (JUu) mempunyai t hitung < -t
tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain secara individu variabel Jumlah
Unit Usaha berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik Bruto UMKM di Indonesia.
2) Uji F
Uji F adalah uji untuk mengetahui apakah variabel independen yang ada
dari regresi model adalah sebesar 5240138 dengan nilai probabilitas sebesar 0.000000.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dengan menggunakan α= 5%, maka diperoleh F tabel sebesar 19,5 maka F hitung lebih besar
dari F tabel, yaitu 1472,063 > 1,55, serta nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05.
Ho ditolak
Ho diterima
19,5 5240138
Gambar 4.4
Uji F
Hal ini berarti bahwa secara bersama-sama variabel tenaga kerja, investasi dan
jumlah industri UMKM berpengaruh terhadap pembentukan Produk Domestic Bruto (PDB).
dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Besarnya nilai statistik koefisien
determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Squared) yang diperoleh dari regresi data
panel adalah sebesar 0,999996. Ini artinya bahwa sekitar 99,99 % variasi variabel dependen
(produk domestik bruto) dapat dijelaskan oleh variasi independen yang dimasukan dalam
model yaitu Tenaga Kerja, Investasi dan Jumlah Industri. Sisanya sebanyak 0,1% dijelaskan
4) Koefisien Korelasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui keeratan (kuat lemahnya) hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen. Dari hasil regresi model diperoleh (Adjusted
R Squared) sebesar 0,999996, berarti besarnya koefisien korelasi (r) adalah 0,999994.
sehingga dapat disimpulkan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen
sangat kuat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1) Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terdapat korelasi atau hubungan antar
variabel independen. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolineritas salah satunya
bebas. Dari hasil coba-coba tersebut variabel dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
variabel berguna, variabel tidak berguna dan variabel merusak. Apabila nilai R2 regresi
setiap variabel bebas lebih besar dibandingkan nilai R2 regresi utama, maka dapat
r2
Variabel R2 Keterangan
0.999980 0,999996
JI ƒ TK I Tidak ada multikolinearitas
Sumber: Print out Komputer. (2011), data diolah
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai R2 masing-masing variabel bebas tidak
ada yang nilainya melebihi R2 regresi awal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
2) Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas terjadi jika muncul dalam fungsi regresi yang mempunyai varian
yang tidak sama sehingga penaksir OLS tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun besar
Masalah besar yang dijumpai data panel adalah masalah heteroskedastisitas yang
bersumber dari variasi data lintas sektoral yang digunakan. Pengujian heteroskedastisitas
dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang tersedia dari program eviews dengan
dengan membandingkan nilai OBS*R2, diperoleh hasil bahwa X2 (α=5%)= 28,8693 >
OBS*R2 maka berarti dalam model ini tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
3) Uji Autokorelasi
Permodelan dengan panel data dengan menggunakan metode fixed effect adalah satu
permodelan yang tidak membutuhkan pemodelan asumsi klasik terbebasnya model dari
serial autokorelasi, maka uji asumsi klasik tentang autokorelasi dapat diabaikan (Nachrowi,
2006).
Dari hasil estimasi diperoleh DW statistik sebesar 1,94, dengan n = 60, k=3, level
signifikan α=5% maka nilai dl = 1,48 dan du = 1,69 sehingga (4-dl) = 2,31 dan (4-du) = 2,32
Gambar 4.3
Statistik d Durbin Watson
raguan raguan
Ternyata nilai Dw statistik sebesar 1,94 terletak di daerah penerimaan Ho. Hal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5%. Semua variabel memiliki tanda yang sesuai dengan teori dan hipotesis penelitian, kecuali
a. Pengaruh variabel tenaga kerja (TK) terhadap produk domestik bruto (PDB)
UMKM
Dari hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh hasil bahwa tenaga kerja mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap PDB. Jadi setiap kenaikan satu unit tenaga kerja,
akan menambah PDB sebesar 0,410318 miliar. Peningkatan tenaga kerja berarti akan
meningkatkan produksi usaha, sehingga akan menaikkan PDB. Hal ini sesuai dengan teori,
yaitu bahwa semakin sedikit jumlah pengangguran, berarti tingkat pertumbuhan ekonomi
b. Pengaruh variabel investasi (I) terhadap produk domestik bruto (PDB) UMKM
Dari hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh hasil bahwa variabel investasi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap PDB. Jadi setiap kenaikan satu milyar
investasi, akan meningkatkan PDB sebesar 0,259581 miliar. Apabila terjadi penambahan
investasi dalam suatu usaha, maka produktifitas usaha tersebut akan meningkat pula,
sehingga sumbangan ke PDB akan meningkat pula. Hal ini sesuai dengan teori akselerasi,
bahwa dalam jangka panjang, apabila pendapatan nasional bertambah tinggi, maka investasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Pengaruh variabel jumlah unit usaha (JUu) terhadap produk domestik bruto (PDB)
UMKM
Dari hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh hasil bahwa variabel jumlah unit usaha
mempunyai pengaruh negatif tetapi signifikan terhadap PDB UMKM. Ini berarti bahwa
pertambahan satu unit jumlah unit usaha, malah akan mengurangi PDB sebesar 0,085248
miliar. Hal ini tidak sesuai dengan Teori Pertumbuhan Endogen Romer, yang menyatakan
bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh semakin banyaknya jumlah unit
usaha. Dalam kasus ini, semakin banyak jumlah usaha yang bergerak di skala UMKM, berarti
khususnya dalam hal subsidi bahan baku, bbm, listrik. Sedangkan usaha-usaha dalam skala
UMKM tidak dipungut pajak oleh pemerintah, sehingga otomatis penerimaan pemerintah
Dari hasil regresi didapatkan nilai intersep setiap usaha yang beragam, hal ini
menggambarkan adanya pengaruh dari perbedaan karakteristik setiap usaha terhadap PDB.
Dari semua intersep, hanya ada satu yang bertanda negatif, yaitu usaha kecil sektor pertanian.
Ini berarti semua usaha cenderung menambah PDB kecuali pada usaha kecil sector pertanian,
bila variabel-variabel yang dimasukkan dalam model dianggap tidak berpengaruh secara
signifikan.
Dari ke-15 usaha yang penulis teliti, usaha yang nilai intersepnya paling besar adalah
usaha menengah sektor Keuangan, diikuti usaha mikro sektor sektor perdagangan, hotel dan
restoran. Kemudian usaha mikro sektor pertanian. Hal ini menunjukan usaha-usaha apa saja
yang sumbangan ke PDB nya paling besar. Dapat diketahui pula bahwa, ketiga usaha tersebut
ternyata dari skala yang berbeda pula. Hal ini menunjukan bahwa skala usaha tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mempengaruhi besarnya sumbangan ke PDB. Dari hasil ini, diketahui pula bahwa hipotesis
ke-empat ditolak, karena ternyata bukan usaha menengah sektor industri pengolahan yang
menyumbang PDB paling besar, melainkan dari usaha menengah sektor Keuangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
1. Tenaga kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap PDB. Jadi setiap
kenaikan satu unit tenaga kerja, akan menambah PDB sebesar 0,410318 miliar.
Peningkatan tenaga kerja berarti akan meningkatkan produktifitas usaha, sehingga akan
menaikkan PDB. Hal ini sesuai dengan teori, yaitu bahwa semakin sedikit jumlah
pengangguran, berarti tingkat pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari pembentukan PDB
2. Investasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap PDB. Jadi setiap
kenaikan satu unit investasi, akan meningkatkan PDB sebesar 0,259581 miliar. Apabila
terjadi penambahan investasi dalam suatu usaha, maka produktifitas usaha tersebut akan
meningkat pula, sehingga sumbangan ke PDB akan meningkat pula. Hal ini sesuai
dengan teori akselerasi, bahwa dalam jangka panjang, apabila pendapatan nasional
3. Jumlah Unit usaha mempunyai pengaruh negatif tetapi signifikan terhadap PDB. Ini
berarti bahwa pertambahan satu unit jumlah unit usaha, malah akan mengurangi PDB
sebesar 0,085248 miliar. Hal ini tidak sesuai dengan Teori Pertumbuhan Endogen
semakin banyaknya jumlah unit usaha. Dalam kasus ini, semakin banyak jumlah usaha
yang bergerak di skala UMKM, berarti pemerintah akan semakin banyak memberikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
subsidi kepada usaha-usaha tersebut, khususnya dalam hal subsidi bahan baku, bbm,
listrik. Sedangkan usaha-usaha dalam skala UMKM tidak dipungut pajak oleh
4.Usaha yang nilai intersepnya paling besar adalah usaha menengah sektor Keuangan,
diikuti usaha mikro sektor perdagangan, hotel dan restoran., kemudian diikuti usaha
mikro sector pertanian. Hal ini menunjukan usaha-usaha apa saja yang sumbangan ke
PDB nya paling besar. Dapat diketahui pula bahwa, ketiga usaha tersebut ternyata dari
skala yang berbeda pula. Hal ini menunjukan bahwa skala usaha tidak mempengaruhi
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa
1. Dalam hal tenaga kerja, harus ada pelatihan terhadap tenaga kerja supaya mereka
menjadi tenaga kerja yang terampil dan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari usaha
2. Dalam hal investasi, masalah utama UMKM adalah di sisi permodalan. Maka dari itu,
pada pihak perbankan, disarankan untuk memberikan kredit dengan fleksibel, luwes,
tanpa ada syarat-syarat yang terlalu bertele-tele. Selain itu, pemerintah diharapkan bisa
menjembatani antara pihak swasta dan pihak UMKM dalam menyalurkan modalnya.
3. Kepada UMKM itu sendiri, diharapkan untuk aktif mengikuti pelatihan yang
diselenggarakan oleh pihak-pihak terkait, mau belajar teknologi salah satunya dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mengenal internet, karena dengan internet, merupakan salah satu medis promosi yang
4. Kepada usaha-usaha yang menjadi penyumbang PDB terbesar, diharapkan untuk terus
produknya dengan cara aktif mengikuti pelatihan supaya bisa bersaing dengan usaha lain
commit to user