Judul:
FORMULASI SEDIAAN DRY SIRUP AMOXICILLIN
LABORATORIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat merancang dan membuat suatu sediaan homogen yang memenuhi
semua spesifikasi mutu yaitu aman, efektif, stabil ( secara fisika, kimia, mikrobiologi,
farmakologi dan toksikologi) dan dapat diterima oleh konsumen. Mahasiswa dapat
membuat obat berkualitas tinggi untuk antibiotik sehingga dapat memperringan dan
menyembuhkan infeksi.
Tinjauan Amoxicillin
Amoxicillin merupakan antibiotika yang paling dikenal di seluruh dunia. Obat yang
mempunyai nama generik Amoxicillin ini mempunyai nama paten yang jumlahnya
mencapai ratusan buah seperti Penmox, Intermoxyl, Ospamox, Amoxsan, Hufanoxyl,
Yusimox. Amoxicillin adalah antibiotika yang termasuk ke dalam golongan penisilin.
Obat lain yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain Ampicillin, Piperacillin,
Ticarcillin, dan lain lain.
a. Nama Bahan Obat : Amoxicillin
b. Struktur Kimia : C6H19N3O5S
N Karakteristik Karakteristik
Bahan Aktif Efek Utama Efek Samping Sifat Lain
O Fisik Kimia
-Kombinasi - Kelarutan -Stabil pada
dengan Sukar larut pH 3,5 – 5,5
Penicillin
clavunanic dalam air dan (Martindale,
antibacterial
acid dapat metanol; tidak 36th Ed. :
Amoxicillin (British
1 menyebabkan larut dalam 202) -
Tryhidrate Pharmacopo
Hepatitis dan benzena, - pKa
iea, 2009 :
cholestatic dalam karbon (strongest
361)
jaundice. tetraklorida acidic) 3,23
- Erythema dan dalam (strongest
multiforme, kloroform basic) 7,43
Steven- -Pemerian - Titik leleh
Johnson Serbuk hablur 1940C
syndrome, putih, praktis (http://www.
toxic tidak berbau. drugbank.ca/
epidermal (FI IV, 1995 : drugs/DB010
necrolysis dan 95) 60 , diakses
exfoliative tanggal 26
dermatitis juga September
dapat 2012)
disebabkan
oleh adanya
pemakaian
bersama
clavulanic
acid.
(Martindale,
36th Ed. : 202)
Dosis amoxicillin untuk orang dewasa 500 mg digunakan 3-4 kali sehari
Dosis berdasakan berat badan (untuk anak-anak) sebagai berikut:
Umur Berat Badan Dosis anak terhadap dosis Dosis sekali Dosis sehari
(kg) dewasa % (mg) (mg)
6-12 7,3-8,2 20 100 400
bulan
1-5 8,3-14,4 33 165 660
tahun
5-10 14,5-23,9 50 200 1000
tahun
>10 24-43,3 75 375 1500
tahun
Perhitungan takaran / dosis persatuan takaran terkecil komposisi formula. Untuk dosis
anak-anak, tiap satu sendok mengandung 125 mg Amoxicillin (125 mg/ 5 ml)
pemakaian:
6-12 bulan : ½ sendok teh
1-5 tahun : ½ -1 sendok teh
5-10 tahun : 1-1 ½ sendok teh
>10 tahun : 2 sendok teh
Volume takaran:
4.5 Kemasan
Kemasan terkecil 60 ml
Jumlah perkemasan:
Tiap kemasan = 60 ml
pH larutan 5-5,5
Mengandung 1 atau lebih dapar, pewarna, aroma, pengawet, pemanis, suspending
agent
Dosis Amoxicillin:
Bentuk sirup
Bentuk kering
5.1 Dapar
Alasan : Dapar sitrat sering digunakan untuk sediaan oral dan digunakan dalam
suspensi untuk mempertahankan pH sediaan atau stabil selama penyimpanan.
Digunakan pada pH 6 untuk menghindari iritasi pada pasien penyakit asam
lambung dimana tidak meningkatkan keasaman pada lambung.
Alasan : PGA memiliki kelarutan baik dalam air, dapat digunkan sebagai penstabil
dan dapat meningkatkan viskositas dri dry suspensi, CMC Na digunakan
sebagai suspending agent sekaligus pengental
5.3 Pengawet
Alasan : Na Benzoat mudah larut dalam aquades dan bahan mudah didapatkan,
serta pemakaian NaBenzoat lebih efisien yaitu tidak memerlukan
antimikroba lain untuk memaksimalkan yang timbul
5.4 Pemanis
Alasan : Na Siklamat sangat mudah larut dalam aquadest dan bahan mudah
didapat selain itu lebih aman daripada aspartame dan tidak mudah
mengkristal dibandingkan Saccharin Na dalam stabilitas penyimpanan
dimana tidak membentuk cap locking pada tutup botol setelah
penyimpanan dalam jangka waktu tertentu.
5.5 Pewarna
Pewarna Terpilih: -
Alasan:-
Alasan : Orange flavour dapat menutupi rasa asam dari bahan asam sitrat,
mudah bercampur dengan bahan aktif, dan multifungsi sebagai
pewarna oranye sehingga tidak dibutuhkan pewarna tambahan.
Formula terpilih :
Jumlah
Nama bahan Kadar Fungsi
(60 ml)
Amoxicillin 125 mg/ 5 mL 1,5 g Bahan aktif
PGA 5% 3g Suspending agent
PGA 3g 25 g
Bahan aktif
Amoksisilin
125 mg / 5 ml = 125 ~ 5 ml
Jadi, untuk membuat 60 ml dibutuhkan 1,5 g
Bahan tambahan
Suspending agent
- Batas yang digunakan untuk emulsi dan suspensi yaitu 5-10%
- Yang digunakan 5 %
- Satuan terkecil = 5 % x 5 ml = 0,25 g = 250 mg
- Satuan Kemasan = 5 % x 60 ml = 3 g
Pemanis
- Na Siklamat : ADI = 11 mg/ kg BB
- 1 - 5 thn = (8,1 kg – 14,4 kg) x 11 mg/kg = 89,1 mg – 158,4 mg
- 6 – 10 thn = (15,8 kg – 23,9 kg) x 11 mg/kg = 173,8mg – 262,9 mg
- Dewasa ( >10 tahun) = (26,9 kg – 29,1 kg) x 11 mg /kg = 295,9 mg -320,1
mg
- Perhitungan untuk mengetahui ADI atautidak
Na Benzoat yang digunakan adalah 0,17 %
Maka:
Pengawet
- Na Benzoat : ADI = 5 mg/ kg BB
- 1 - 5 thn = (8,1 kg – 14,4 kg) x 5 mg/kg = 40,5 mg – 72 mg
- 6 – 10 thn = (15,8 kg – 23,9 kg) x 5 mg/kg = 79 mg – 119,5 mg
- Dewasa ( >10 tahun) = (26,9 kg – 29,1 kg) x 5 mg /kg = 134,5 mg -145,5
mg
- Perhitungan untuk mengetahui ADI atautidak
Na Benzoat yang digunakan adalah 0,2 %
Maka:
Dapar
- Na Sitrat : ADI = 15 mg/ kg BB
- 1 - 5 thn = (8,1 kg – 14,4 kg) x 15 mg/kg = 121,5 mg – 216 mg
- 6 – 10 thn = (15,8 kg – 23,9 kg) x 15 mg/kg = 237 mg – 358,5 mg
- Dewasa ( >10 tahun) = (26,9 kg – 29,1 kg) x 15 mg /kg = 403,5 mg - 436,5
mg
- Perhitungan untuk mengetahui ADI atautidak
Na Benzoat yang digunakan adalah 2 %
Maka:
1 - 5 thn = ½ takar sendok teh
- Asam Sitrat
Kadar yang dianjurkan dalam sediaan 0,37 %
[𝐺]
pH = pKa + log[𝐴]
[𝐺]
6 = 5,19 + log[𝐴]
[𝐺]
log[𝐴] = 6 – 5,19
[𝐺]
log [𝐴] = 0,81
[𝐺]
= 6,46
[𝐴]
VII. METODE
7.1 Alat
- Timbangan digital - Mortir + stemper
- Oven - Gelas ukur
- Pipet volum - Kompor gas
- pH meter - Pipet tetes
- Batang pengaduk - Beaker glass
- Penangas air
7.2 Prosedur Pembuatan
Cara kerja:
Mortir hangat
ditambah
Na Siklamat 0,102
gram
digerus, ditambah
Na Benzoat 0,18
gram
digerus, ditambah
Amoksisilin 1,5
gram
digerus, ditambah
PGA 3 gram
digerus, ditambah
CMC Na 2%
ditambah
oven
Dimasukkan ke
botol
Untuk persiapan
pemakaian, ad 60
ml, dan kocok
homogen
7.3 Prosedur Evaluasi
Evaluasi dry sirup amoksisilin dapat dilakukan dengan parameter-parameter berikut
ini:
1. Organoleptis
Bau: Jeruk
Rasa: Jeruk
Warna: Kuning
Bentuk: Dry sirup
2. Uji Keasaman
- Amoksisilin dry sirup diuji dengan kertas pH
- Jika pH terlalu asam, tambahkan basa ad pH sesuai pH yang diinginkan pH = 6
- Jika pH terlalu basa, tambahkan asam ad pH sesuai
3. Uji Viskositas
Alat instrumen: VT-03F
Cara kerja:
a. Masukkan sejumlah tertentu sampel ke dalam cup, jika kental gunakan cup yang
berukuran kecil, jika encer gunakan cup yang berukuran besar
b. Kaitkan viskotester pada statif, gunakan level ukuran atau meteran pada unit untuk
memastikan unit kira-kira telah horisontal
c. Letakkan rotor pada pusat cup
d. Pindahkan apitan jarum meter hingga berlawanan arah
e. Nyalakan power swicth pada posisi ON
f. Ketika rotor mulai berputar, jarum indikator viskositas secara berkala bergerak ke
kanan dan seimbangkan pada posisi yang menghubungkan viskositas dengan
sampel cairan
g. Baca nilai viskositas dari skala pada rotor. Skala menunjukkan angka rotor pada
sebelah kiri
h. Ketika pengukuran berjalan sempurna, atur posisi swicth pada posisi off. Setelah
jarum dikembalikan pada posisi awal amankan dengan memindahkan kepitan
jarum meter sesuai dengan petunjuk arah.
4. Uji Densitas (Bobot Jenis)
a. Timbang piknometer yang bersih dan kering dengan seksama
b. Isi piknometer dengan sampel hingga penuh, lalu direndam dalam air es sehingga
kira-kira 20C dibawah suhu percobaan
c. Piknometer ditutup, pipa kapiler dibiarkan terbuka dan suhu dibiarkan naik sampai
suhu percobaan, lalu pipa kapiler pikno ditutup
d. Biarkan suhu air dalam pikno mencapai suhu kamar, lalu air yang menempel
diusap dan ditimbang dengan seksama
e. Hitung kerapatan zat cair (sampel)
1. Kemasan
2. Rancangan Etiket
3. Brosur
AMOXICILIN
KOMPOSISI
Amoxicillin/Amoksisilina trihidrat.
INDIKASI
Antibakteri spektrum luas untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram positif dan negatif.
Juga untuk pencegahan endokarditis.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap Penisilin, mononukleosis menular.
PERHATIAN
EFEK SAMPING
Reaksi hipersensitifitas, gangguan lambung-usus.
KEMASAN
Sirup kering 100 mL.
DOSIS
PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
3. Uji Viskositas
Alat = VT-03F & Spindel No. 3
Hasil = 1,7 dPa
4. Uji Sedimentasi
Setalah dilakukan uji sedimentasi selama 24 jam, sediaan membentuk creaming
dibagian atas larutan, yang memiliki tinggi 35 cm.
9.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dibuat sediaan dry syrup atau sirup kering atau suspensi kering
dengan kandungan Amoksisilin. Dry sirup adalah suatu sediaan serbuk kering dimaksudkan
untuk disuspensikan dalam cairan, yang dengan penggojokan tertera cairan pembawa
(biasanya air murni) menghasilkan bentuk suspensi yang cocok untuk diberikan.
Sediaan dry syrup dipilih karena Amoksisilin secara kimia tidak stabil dalam media air
jika disimpan dalam jangka waktu lama. Sediaan ini dimaksudkan untuk menghindari masalah
stabilitas fisika yang tidak dapat dihindari dalam suspensi konvensional, yaitu degradasi bahan
aktif, perubahan viskositas, inkompatibilitas bahan dan cacking. Sediaan dalam bentuk kering
lebih tahan terhadap perubahan temperatur dan lebih stabil dalam pendistribusian. Selain itu,
jika Amoksisilin langsung kontak dengan air dapat menyebabkan ia terhidrolisis dengan cepat
sehingga memutuskan ikatan antara atom C dengan atom H menghasilkan asam karboksilat
yakni asam penisilinoat.
Dalam pemilihan bahan aktif, Amoksisilin dipilih karena absorbsi Amoksisilin dalam
saluran cerna lebih baik dan dapat mencapai kadar yang sama dalam darah, kira-kira dua kali
lebih tinggi daripada Ampisilin. Amoxicillin adalah antibiotik golongan -laktam yang
merupakan turunan dari Penisillin spektrum luas dan memiliki toksisitas terkecil.
Bahan aktif yang digunakan adalah Amokisisilin yang telah digerus halus kemudian
dicampur dengan PGA. PGA berfungsi sebagai suspending agent yang dapat meningkatkan
viskositas sehingga akan memperlambat terjadinya sedimentasi. Selanjutnya ditambah dengan
Na siklamat yang merupakan bahan pemanis yang memiliki tingkat kemanisan 30 kali lebih
manis dari sukrosa. Na siklamat sangat mudah larut dalam aquadest, Na siklamat juga lebih
aman digunakan daripada aspartame dan tidak mudah mengkristal seperti sakarin Na.
Stabilitas penyimpanannya dalam jangka waktu yang lama juga tinggi, karena ia sekaligus
dapat digunakan sebagai anti-caplocking pada tutup botol. Selanjutnya ditambahkan Na
benzoate sebagai bahan pengawet. Pengawet ini mudah larut dalam aquadest dan mudah
didapatkan. Pemakaian Na-benzoat juga dipilih karena lebih efisien yaitu tidak memerlukan
antimikroba lain untuk memaksimalan efek anti-mikrobanya.
Langkah selanjutnya adalah pemberian asam sitrat dan Na-sitrat yang bertujuan untuk
mengendalikan pH agar tetap berada antara pH 5,0 – 7,5 yang merupakan pH optimal sediaan
suspensi oral. Pemberian flavor orange selanjutnya berfungsi sebagai corigen odoris.
Penambahan flavor ini dapat meningkatkan estetika sediaan sehingga dapat meningkatkan
penerimaan pasien terhadap produk, flavor ini juga dapat menutupi rasa asam sitrat.
Pertama, kami membuat sediaan sesuai campuran diatas untuk batch kecil yaitu sebesar
60 ml. Sediaan yang dihasilkan kemudian kami coba rekonstitusi dengan penambahan
aquadest ad. 60 ml. Hasil yang didapatkan adalah, bentuk sediaan sangat encer. Kami
mencoba menambahkan CMC-Na 2% untuk memperbesar viskositas sediaan, dan kami
berhasil mendapatkan viskositas sediaan yang diinginkan.
Selanjutnya kami membuat sediaan batch besar yaitu 500 ml. Formula yang kami
gunakan sama seperti formula dalam pembuatan batch kecil, begitu pun dengan penambahan
CMC-Na. Pada proses pembuatan batch besar ini, kami menggunakan metode power bland.
Metode ini mencampurkan komponen-komponen formula dalam bentuk serbuk dan digerus
hingga homogen. Selanjutnya, campuran serbuk tersebut dioven dengan suhu 32,5˚C selama
15 menit. Pemanasan ini bertujuan untuk menghilangkan kadar etanol yang digunakan untuk
melarutkan flavor orange, sehingga didapatkan serbuk yang benar-benar kering. Serbuk yang
dihasilkan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol kedap cahaya untuk menghindari sediaan
dari sinar matahari secara langsung, sisanya digunakan untuk tahapan evaluasi.
Sediaan dievaluasi untuk mengetahui apakah sediaan telah memenuhi persyaratan
spesifikasi yang telah ditentukan. Kami melakukan beberapa evaluasi uji sediaan dry sirup.
Didapatkan data sebagai berikut:
1. Uji Organoleptis
Bau : Aroma dari flavor orange berhasil menutupi bau bahan obat
yang tidak enak.
Rasa : Jeruk
Warna : Oranye
Bentuk : Serbuk suspensi kering
Kesimpulan : Sediaan memenuhi spesifikasi organoleptis sebelum dilarutkan
dalam air dan ketika sudah dilarutkan dalam air.
2. Uji pH
Untuk uji pH kami menggunakan kertas pH indikator universal. Uji pH kami
lakukan dengan mencelupkan kertas pH indikator ke dalam sediaan yang sudah
direkonstitusi. Pada uji diperoleh pH sediaan sebesar 5. Berdasarkan rentang
persyaratan suspensi kering adalah berkisar antara 5,0 – 7,5 sehingga sediaan kami
memenuhi syarat dan spesifikasi sediaan.
3. Uji Viskositas
Uji viskositas dilakukan untuk mengetahui kekentalan dari sediaan yang
dibuat. Uji viskositas menggunakan alat viskotester VT-03F dan memberikan besar
pada rotor ke 3 dengan harga 1,7 dPas. Hasil ini sesuai dengan spesifikasi sediaan
yang diinginkan.
4. Uji Sedimentasi
Setalah dilakukan uji sedimentasi selama 24 jam, sediaan membentuk
creaming dibagian atas larutan, yang memiliki tinggi 35 cm. Hal ini tidak sesuai
dengan yang kami inginkan, dimana harusnya sediaan suspensi yang baik tidak
mudah mengalami sedimentasi apalagi membentuk creaming pada bagian atas
sediaan. Hal ini dapat disebabkan karena metode yang kami gunakan, yaitu power
bland (serbuk) dimana sediaan yang dihasilkan rawan memiliki stabilitas yang
rendah dibandingkan dengan granul yang dihasilkan pada metode granulasi.
X. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu
sebagai berikut :
Dry sirup adalah suatu sediaan baik dalam bentuk serbuk atau granul yang apabila
ingin dikonsumsi harus dilarutkan dengan air terlebih dahulu.
Amoxicillin dibuat sediaan dry syrup karena apabila langsung kontak dengan air
menyebabkan terhidrolisis menjadi asam penisilinoat.
Uji organoleptis sediaan dry syrup yakni memiliki rasa jeruk, warna oranye dan
aroma jeruk.
Uji pH sediaan dry syrup adalah 5,0.
Uji viscometer sediaan dry syrup adalah dengan menggunakan viscometer VT-03F
rotor 3dengan besar 1,7 dPas.
Uji sedimentasi selama 24 jam, sediaan membentuk creaming dibagian atas larutan,
yang memiliki tinggi 35 cm.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Wiryanti, N.M. 2010. Jurnal Awal Formulasi Sediaan Non- Steril Sediaan Sirup Kering
Amoxicilin I-mox. Denpasar: FMIPA Udayana University