Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan karunia-Nya
kepada kita sehingga sampai hari ini kita masih diberi rahmat kemudahan untuk selalu terbuka akal pikiran,
mata, dan hati dalam rangka mencari ilmu, sehingga dapat menyusun Bahan Ajar ini.
Bahan Ajar ini kami susun sebagai penunjang belajar anak didik yang kami buat berdasarkan Kurikulum
2013 edisi revisi 2017. Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 untuk MTs dan SMP menyajikan organisasi
Kompetensi Dasar kurikulum yang dilakukan dengan cara mempertimbangkan kesinambungan antarkelas
dan keharmonisan antarmata pelajaran yang diikat dengan Kompetensi Inti. Berdasarkan pendekatan ini
maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran sehingga struktur Kurikulum MTs dan SMP
menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran dan jumlah materi berkurang. Materi yang disusun
dalam bahan ajar ini memperhatikan kejelasan dan kesantunan berbahasa sehingga tujuan dari
pembelajaran dapat tercapai. Materi yang disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, kegiatan
kreatif dan ilmiah, pendidikan antikorupsi, pilar-pilar kebangsaan serta tugas-tugas yang membentuk
karakter mulia mewarnai penyajian buku ini secara keseluruhan. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan
hasil yang optimal dalam pencapaian hard skill dan soft skill pada peserta didik.
Dengan Bahan Ajar ini, siswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercapai tujuan pendidikan yang sebenarnya. Tujuan pendidikan yang
ingin kita capai adalah membentuk siswa yang beriman, bertakwa, sehat, mandiri, berbudaya, berakhlak
mulia, beretos kerja keras, berpengetahuan dan menguasai teknologi serta memiliki life skill yang berdaya
guna serta berkarakter.
Kami sadar dan yakin bahwa Bahan Ajar ini masih banyak kekurangan sehingga kami mengharap
adanya saran atau kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak dan tidak lupa kami sampaikan
ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang membantu atas tersusunnya Bahan
Ajar ini. Semoga semua yang kita lakukan tercatat sebagai amal ibadah. Amiiin.
Penyusun
Daftar Isi
Nilai Karakter
Berapa satuankah jarak dari 0 ke 3? Berapa satuankah jarak antara 0 ke -3? Dua bilangan disebut
berlawanan apabila berjarak sama dari 0 pada garis bilangan, tetapi arahnya berlawanan. Pada suatu
garis bilangan, bilangan yang terletak di sebelah kiri selalu kurang dari bilangan yang terletak di
sebelah kanannya. Karena 3 di sebelah kiri 5,3 kurang dari 5, dilambangkan dengan 3 < 5. Atau,
karena 5 di sebelah kanan 3, 5 lebih dari 3, dilambangkan 5 > 3.
Pemecahan:
(a + b) + c = a + (b dengan a, b B
+ c)
Contoh: Dengan menggunakan sifat asosiatif, hitunglah hasil penjumlahan dari 9 + 2+ 14!
Jawab: (9 + 2) + 14 = 9 + (2 + 14)
11 + 14 = 9 +16
25 = 25 (terbukti)
(c) Identitas penjumlahan
Bilangan 0 (nol) merupakan unsur identitas pada penjumlahan. Artinya, untuk sebarang bilangan
bulat apabila ditambah 0 (nol), hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Untuk sebarang bilangan
bulat a, berlaku:
a+0=0+a=a
Contoh :
1) 8 -15 = 8 + (-15) = -7
2) 90 - 150 = 90 + (-150) = -60
Pengurangan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat; berarti operasi pengurangan
pada bilangan bulat bersifaf tertutup.
b. Perkalian
Hasil perkalian antar bilangan bulat :
1) Hasil perkalian dua bilangan bulat dengan tanda sama adalah bilangan bulat positif
( + x + = +)
( - x - = +)
2) Hasil perkalian dua bilangan bulat dengan tanda berbeda adalah bilangan bulat negatif
(+x-=-)
(- x+=-)
3) Hasil perkalian sembarang bilangan bulat dengan nol adalah nol
Contoh: 5 x 9= 9+ 9+ 9+ 9+ 9= 45 (artinya angka 9 ada 5 buah)
a xb =bx a
- a x b = b x (-a)
(axb)xc=ax(bxc)
Contoh:
1) 500 x 1= 1 x 500 = 500 2) 170 x 1 = 1 x 170 = 170
c. Pembagian .
Pembagian bilangan bulat diartikan sebagai operasi kebalikan dari perkalian. Untuk
sembarang bilangan bulat a, b, c berlaku a : b = c, maka a = b x c dengan b tidak boleh sama
dengan nol (0). Sedangkan untuk sembarang bilangan bulat a, selalu berlaku:
a 0
1) = (tidak terdefinisikan) 2) = 0 dengan a 0
0 a
Hasil pembagian antar bilangan bulat:
1) Hasil bagi dua bilangan bertanda sama adalah bilangan positif ( + : + = +)
( - : - = +)
2) Hasil bagi dua bilangan yang berbeda tanda adalah bilangan negatif (+:-=-)
( - : + = -)
3) Pada operasi pembagian tidak berlaku sifat komutatif, asosiatif, dan distributif
Contoh:
1) 150 : 3 = 50 3) 210 : (-70) = -3
2) -210 : -70 = 3 4) -210 : 70 = -3
Keterangan:
an = a x a x a x ... x a an = dibaca a pangkat n
a = bilangan pokok
sebanyak n faktor n = pangkat atau eksponen
Contoh :
a. 92 = 9 x 9 b. 103 = 10 x 10 x 10
Kuadrat suatu bilangan adalah perkalian suatu bilangan itu sendiri.
a2 = a x a (a2 dibaca a pangkat 2 atau a kuadrat)
a3 = a x a x a (a3 dibaca a pangkat 3), dan seterusnya
Kerjakan soa/ berikut dengan teman sebangku Anda secara jujur dan kerja keras!
Diketahui sebuah tangga lantai memiliki 20 anak tangga. Dimas sedang berada di tangga ke-3
dari bawah. Dimas naik 10 tangga ke atas. Karena ada pensil Dimas yang terjatuh, Dimas turun
6 tangga. Di anak tangga berapakah Dimas sekarang?
F. BILANGAN PECAHAN
1. Pengertian bilangan pecahan
Pecahan merupakan bagian dari keseluruhan suatu bilangan dan dirumuskan sebagai
berikut:
a
Jika a dan b bilangan cacah dengan b 0, maka merupakan bilangan pecahan
b
dengan a disebut pembilang dan b disebut penyebut.
5x
Contoh : Pecahan , pembilangnya adalah 5x dan penyebutnya adalah y.
y
a
Untuk sembarang pecahan dan b 0, berlaku :
b
a ax p a a: p
a. atau dengan p dan q sembarang bilangan bukan nol.
b ax p b b:p
a b a b
b. Jika a > b,maka dengan c > 0 dan jika a< b,maka dengan c > 0
c c c c
Contoh :
5 2 3 6
a. 5 > 2, maka b. 3 6, maka
4 4 7 7
6. Pecahan senilai 12 12 : 3 4 12 4
, jadi
15 15: 3 5 15 5
4. Menyederhanakan pecahan
a
Sebuah pecahan dapat disederhanakan dengan cara membagi pembilang dan penyebut
b
dengan bilangan yang sama bilangan tersebut biasanya adalah FPB dari a dan b.
3
Contoh: Tentukan pecahan paling sederhana dari pecahan !
27
Jawab: FPB dari 3 dan 27 adalah 3 ,
3 3: 3 1 3 1
Jadi, pecahan paling sederhana dari adalah
27 27 : 3 9 27 9
5. Mengurutkan pecahan
3 2 7
Contoh: Urutkanlah pecahan , , dan dari terkecil ke terbesar!
8 5 20
Jawab:
Menentukan KPK dari 8, 5, dan 20 dengan cara menuliskan semua faktor prima tiap bilangan,
kemudian tandailah faktor berbeda yang paling sering muncul.
Faktorisasi prima 8 = 23
Faktorisasi prima 5 = 5
Faktorisasi prima 20 = 22 x 5
KPK=23 x 5 = 8 x 5 = 40
Tulislah pecahan senilai dengan menggunakan KPK sebagai penyebutnya.
7 3 2
Jadi, jika diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar diperoleh , ,
20 8 5
6. Membandingkan dua pecahan
Jika ada dua pecahan yang tidak senilai, maka keduanya dapat dibandingkan dengan
menggunakan notasi lebih dari (>) atau kurang dari (<). Untuk membandingkan pecahan-
pecahan perlu memerhatikan besar pembilang dan penyebut dan pecahan tersebut. Ada
dua hal yang dapat dijadikan acuan dalam membandingkan dua pecahan yang tidak senilai:
a. Membandingkan pecahan senilai
Untuk membandingkan dua pecahan yang penyebutnya sama (pecahan senama),
bandingkanlah pembilangnya.
Contoh :
2 4 2 4
... karena 2 4, maka
9 9 9 9
b. Membandingkan pecahan tak senama
Untuk membandingkan dua pecahan tak senama, ubahlah pecahan itu ke pecahan
senama dengan proses KPK penyebut lalu bandingkan pecahan itu dengan melihat
pembilangnya.
Contoh :
1 3 1x5 2 x3 5 6 11 1
Contoh: 1
2 5 2 x5 10 10 10
Cara lain:
Dengan menyamakan penyebut kedua pecahan, yaitu dengan cara mencari KPK dari
kedua penyebut tersebut. Kemudian ditentukan pecahan-pecahan senilai dengan
penyebut baru itu dan dijumlahkan.
1 5 1 5
Contoh: , KPK dari 2 dan 6 adalah 6, maka ditulis menjadi
2 6 2 6
3 5 35 8 1
1
6 6 6 6 3
b. Pecahan Campuran dengan Pecahan Campuran
a m
Jika dan q adalah dua buah pecahan campuran, maka:
b n
a m a m an bm
p q p q p q
b n b n bn
Contoh:
2 2 −2 2 (−2×3)+(2×5) −6+10 4 4
−3 + 4 = (−3 + 4) + ( + ) = 1 + ( )=1+( ) = 1+ =1
5 3 5 3 5×3 15 15 15
2 4 2 4 2 3 6 1
2) : : x
9 3 9 3 9 4 36 6
Contoh:
3 3 3
2 2 2 2 2 8 2 8
a. x x atau
3 3 3 3 3 27 3 27
5 2 5 2 5 5 25 5 2 (−5)2 52 25
b. (− ) → (− 6) = (− 6) × (− 6) = 36 𝑎𝑡𝑎𝑢 (− 6) = (−6)2 = 62 = 36
6
1 7 2 7 1 1 5 3 6 10
a. c.
5 10 10 10 4 2 6 12 12 12
2 7 5 1
3 6 10
1
10 10 2 12 12
2 3 2 3 1 1 7 8 4 21
b. 1 4 1 4 d. 2 3 1 2 3 1
3 5 3 5 3 6 8 24 24 24
10 9 8 28 21
1 4 2 2 1
15 15 24 24 24
10 24 20 21
1 3 1
15 15 24 24
14 1
2 1
15 24
2. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan dari pecahan desimal berikut!
a.78,3 dan 2,74 c.12,5 – 9,172
b. 6,038 dan 95,69 d. 463,7 – 2,568
Pemecahan:
1 2 1 3
a. (2) × (2)
3 3 3 5
b. (−2 4) × (−2 4)
2 4 2 2
c. (5) : (5)
1 10 1 6
d. (2 2) : (2 2)
Pemecahan :
1 2 1 3 1 2+3 1 5
a. ( ) × ( ) = ( ) =( )
2 2 2 2
6. Suatu bak penampung air berukuran panjang, lebar, dan kedalaman berturut-turut
1 1 1
4 m, 4 dan 4 m. Berapa m3 air yang bisa ditampung bak tersebut?
2 2 2
Pemecahan:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
1 1 1 9 9 9 9 3 729
= (4 2 × 4 2 × 4 2) 𝑚3 = (2 × 2 × 2) 𝑚3 = (2) 𝑚3 = 8 𝑚3
1 3
Jadi, air yang bisa ditampung bak tersebut adalah 91 m atau 91,125 m3.
8
Jawab:
3 1 15
Misal: Ahmad (A) = Bima (B) = Caca (C) =
8 4 40
3 1 3 2 5
a. A + B =
8 4 8 8 8
5
Jadi, jumlah bagian yang dikerjakan Ahmad dan Bima adalah bagian.
8
3 15 15 15 30 3
b. 𝐴 + 𝐶 = 8 + 40 = 40 + 40 = 40 = 4
3
Jadi, jumlah bagian yang dikerjakan Ahmad dan Caca adalah bagian.
4
1. Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan bulat positif, negatif, dan bilangan nol.
2. Sifat-sifat operasi penjumlahan bilangan bulat: komutatif, asosiatif, identitas penjumlahan, dan
invers penjumlahan.
3. Pengurangan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat, berarti operasi pengurangan
pada bilangan bulat bersifat tertutup. Rumus: a - b = a + (-b) dengan b dan -b saling berlawanan.
4. Perpangkatan suatu bilangan adalah perkalian berulang untuk bilangan yang sama sebanyak
indeks akar yang telah ditentukan.
5. Bentuk akar pada pangkat tiga dirumuskan sebagai berikut: a3 = b maka
3
b = a dengan a 0
a
6. Untuk sembarang pecahan , b 0, berlaku :
b
a axp a a: p
a. atau dengan p dan q sembarang bilangan bukan nol.
b bxp b b: p
c b c b
b. Jika a > b, maka dengan c > 0 dan jika a< b, maka dengan c > 0.
c c c c
7. Pembagian pecahan biasa dapat dilakukan dengan mengalikan bilangan dengan kebalikan
pecahan pembagi.
a c a d a xd
Rumus: : x
b d b c b xc
8. Aturan pembulatan pecahan desimal, antara lain:
a. Apabila angka yang akan dibulatkan lebih besar atau sama dengan 5, maka dibulatkan ke
atas (angka di depannya atau di sebelah kirinya ditambah 1)
b. Apabila angka yang akan dibulatkan kurang dari 5, maka angka tersebut dihilangkan dan
angka di depannya (di sebelah kirinya) tetap.
Eksplorasikan pemahaman Anda tentang operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan!
Pernahkah kamu menyerah dalam mengerjakan Matematika karena kesulitan mengerjakannya? Perlukah kata
menyerah ada dalam diri kamu? Berpijak pada kisah para pahlawan zaman dahulu ketika berperang demi
kemerdekaan bangsa ini, mereka tak pernah menyerah. Tidak mengenal kata menyerah dalam diri mereka.
Seandainya mereka menyerah, pasti saat ini kita masih dalam penjajahan dan belum merasakan
kemerdekaan. Jadikanlah semangat mereka turun ke dalam diri kita, jangan pemah mengenal kata menyerah.
Setiap soal Matematika pasti ada jawabanriya, sesulit apa pun pasti ada jawabannya. Pantang menyerah dan
teruslah berusaha.
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar!
1. Tanda yang tepat untuk mengisi -17 ... -8 adalah ....
a. > b. < c. = d.
2. Hasil perkalian 5 x (-6) adalah ....
a. 10 b. 15 c. -15 d. -30
3. Hasil dari operasi 7 x 6+(-42) : 6 + 10 adalah ....
a. 41 b. 42 c. 43 d. 45
4. Jika diketahui -n :(-4) + 8= 12, maka nilai n adalah ....
a. 14 b. 15 c. 16 d. 17
5. Nilai dari 82 x 23 : 43 adalah ....
a. 4 b. 8 c. 16 d. 32
6. Hasil dari perkalian 3,26 x 4,5 x 100 adalah ....
a. 1.467 b. 1,467 c. 14,67 d. 146,7
7. Bilangan-bilangan berikut yang diurutkan dari terbesar adalah ....
2 2
a. 0,2; 45%; ; 125% c. 125%; 45%; 0,2;
3 3
2 5 2 3 2 2
19. Bentuk sederhana dari (1 7) : (1 7) : (1 7) 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ … ..
2 4 2
a. (1 ) b. 1 c. 1 d. 0
7 7
b. 7 5 2
d. a b b
2
Anda tentu pernah berkunjung ke kebun binatang. Di sana ada banyak binatang seperti
harimau, buaya, gajah, burung, dan masih banyak binatang yang lainnya. Menurut Anda
apakah harimau, buaya, gajah, dan burung nantinya akan dimasukkan ke dalam kandang
yang sama? Tentu binatang-binatang yang ada di sana dimasukkan ke dalam kandang yang
berbeda-beda, misalnya harimau dengan harimau, buaya dengan buaya, gajah dengan gajah,
dan burung dengan burung.
A. HIMPUNAN
1. Pengertian himpunan
Coba Anda perhatikan jalan raya di sekitar tempat tinggal Anda. Apa sajakah yang dapat
Anda lihat? Anda dapat melihat berbagai macam kumpulan orang yang sedang berjalan,
kumpulan para pedagang, dan kumpulan kendaraan roda empat. Sekarang coba Anda
sebutkan jenis-jenis dari kendaraan roda empat yang ada di jalan raya!
Ketika Anda menyebutkan kumpulan kendaraan roda empat seperti: mobil, bus, truk, dan
ambulans sebenarnya Anda sedang membuat sebuah himpunan. Himpunan yang Anda buat
adalah himpunan kendaraan roda empat.
2. Lambang himpunan
Suatu himpunan dilambangkan dengan huruf kapital seperti: A, B, C, .... Sedangkan
anggota-anggota suatu himpunan ditulis dengan huruf kecil, diletakkan di dalam kurung
kurawal {... }, dan anggota satu dengan yang lainnya dipisahkan dengari tanda koma. Anggota
suatu himpunan yang sama cukup ditulis sekali.
Contoh: Himpunan bilangan ganjil kurang dari 6, dapat ditulis A={1, 3, 5}
3. Anggota himpunan
Setiap benda yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota himpunan, dan
dinotasikan dengan “ ”. Sedangkan benda yang tidak termasuk dalam suatu himpunari
disebut bukan anggota himpunan yang dinotasikan " "
Misalkan himpunan A = {2, 4, 6}. Bilangan 2, 4, dan 6 adalah anggota dari himpunan A,
ditulis 2 A, 4 A, dan 6 A. Karena 1, 3, 5 bukan anggota A, maka ditulis 1 A, 3 A, 5
A.Banyaknya anggota suatu himpunan dinyatakan dengan n.
Jika A={2, 4, 6), maka n(A) = 3.
Contoh :
Tentukan banyak anggota dari himpunan-himpunan berikut!
a. P = {2, 3, 5, 7, 11) b. Q={-2, -1, 0, 1, 2, ... }
Jawab:
a. Banyaknya anggota P adalah 5, ditulis n(P) = 5
b. Banyaknya anggota Q adalah tidak berhingga atau n(Q) = tidak berhingga = ~
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota. Lambang: { } atau
Jika B adalah himpunan bilangan cacah yang pertama, maka B={0} atau n(B) = 1.
Himpunan B disebut himpunan nol karena anggota himpunan B adalah 0 dan B bukan
himpunan kosong karena mempunyai satu anggota, yaitu 0.
Himpunan nol adalah himpunan yang hanya mempunyai 1 anggota, yaitu nol (0).
2. Himpunan semesta
Perhatikan himpunan berikut!
K= {mobil, sepeda, sepeda motor, bus}
Himpunan di atas menunjukkan kumpulan dari kendaraan darat. Jika K {mobil, sepeda,
sepeda motor, bus}, maka semesta pembicaraan dari himpunan K adalah himpunan
S={kendaraan darat},
S adalah himpunan semesta dari K karena himpunan S memuat semua anggota himpunan K.
Contoh :
Tentukan tiga himpunan semesta yang memungkinkan dari himpunan H = {1, 2. 3, 4}!
Jawab:
H = {1, 2, 3, 4}, maka himpunan semesta yang mungkin dari himpunan H adalah:
S = {bilangan asli} S = {bilangan cacah} S = {bilangan bulat}
1) Himpunan bagian A yang mempunyai satu anggota adalah {2} A. {4} A, {6}
A dan {8} A
2) Himpunan bagian A yang mempunyai dua anggota adalah {2, 4} A, {2; 6} A,
{2. 8} A, {4, 6} A, {4, 8} A, dan {6, 8} A
3) Himpunan bagian A yang mempunyai tiga anggota adalah {2, 4, 6) A,
{2, 4, 8} A, {2, 6, 8} A, dan {4, 6, 8} A
4) Himpunan bagian A yang mempunyai empat anggota adalah {2, 4, 6, 8} A
Merupakan seorang Jerman yang memperkenalkan teori-teori himpunan untuk kali pertama.
Nama lengkapnya adalah Georg Ferdinand Ludwig Philipp Cantor. Beliau dilahirkan pada 3 Maret
1845 di St Petersburg, Russia.
Georg Cantor menyelesaikan studinya di Realschedule, Darmstadt dengan balk pada tahun
1860 Dua tahun kemudian, beliau memasuki sebuah politeknik di Zurich dan memilih Matematika
sebagai bidang ilmunya. Tiga tahun kemudian, Georg Cantor memutuskan untuk pindah ke
universitas Berlin Setelah menerima gelar doktor pada tahun 1867, kemudian beliau mengajar di
Berlin.
Teori himpunan diperkenalkan oleh Georg Cantor melalui enam tulisannya pada
Mathematische Annalen sepanjang tahun 1879-1897. Georg Cantor dianggap sebagai bapak teori
himpunan karena beliau orang yang pertama kali mampu mengembangkan cabang matematika,
terutama mengenai himpunan.
Georg Cantor meninggal pada tanggal 6Januari 1918 di Halle, Jerman dengan meninggalkan
teori-teori himpunan yang terus digunakan hingga kini.
Sumber: www.wikipedia.org
3. Tuliskan anggota dari himpunan berikut dan tentukan banyaknya anggota himpunan bagiannya!
a. A={ x I x< 8, x C} b. B={bilangan prima antara 2 dan 10 }
Dua himpunan dikatakan sama, apabila kedua himpunan mempunyai anggota yang sama
4. Himpunan ekuivalen
Perhatikan himpunan berikut!
A= {a, b, c, d, e} B={1-2, 3, 4, 5} .
Tampak bahwa n(A) = n(B) atau banyaknya anggota himpunan A = banyaknya anggota
himpunan B. Maka A dan B dikatakan ekuivalen.
Contoh:
Tentukan anggota dari masing-masing himpunan berikut, kemudian tentukan hubungan
antarhimpunan tersebut!
A = {x l x 5, x A} C = {bilangan asli kurang dari 6}
B = {bilangan ganjil kurang dari 8) D = {huruf vokal}
Jawab:
A = {1,2,3,4,5} B= {1, 3, 5, 7} C = {1, 2, 3, 4, 5} D={a, i, u, e, o}
Hubungan antarhimpunan:
- Himpunan A dan B
Anggota persekutuan A dan B adalah {1, 3, 5}, tetapi ada anggota A yang bukan anggota
B dan sebaliknya. Jadi, himpunan A dan B disebut tidak saling lepas (berpotongan).
- Himpunan A dan C
Kedua himpunan mempunyai anggota yang sama. Jadi, himpunan A dan C dikatakan dua
himpunan sama.
D. OPERASI HIMPUNAN
Apabila terdapat dua himpunan atau lebih, maka dapat dilakukan operasi pada himpunan
tersebut. Operasi-operasi himpunan tersebut antara lain irisan himpunan, gabungan himpunan,
selisih himpunan, dan komplemen himpunan.
1. Irisan dua himpunan
a. Pengertian irisan dua himpunan
Irisan himpunan A dan B dinotasikan sebagai berikut.
Contoh :
P = {x I x 5, x bilangan cacah) Q={x < x< 8, x bilangan prima}
Tentukan anggota P Q!
Jawab: P= {0, 1, 2, 3, 4, 5} Q= {2, 3, 5, 7} P Q={2, 3, 5}
Jika A = B, maka A B = A = B
n (A B) = n(A) + n (B) – n (A B)
A – B = { x I x A dan x B} B – A = { x I x B dan x A}
Contoh:
Diketahui himpunan A = {1, 2, 3, 4) dan B = {1, 3, S}. Tentukan nilai A - B dan B - A!
Jawab: A- B={1, 2, 3, 4} -{1, 3, 5} = {2,4}
B- A={1, 3, 5} -{1, 2, 3, 4} = {5}
Ac = { x I x S dan x A}
Hubungan himpunan komplemen dah semestanya, antara lain:
A B=.B A
Jika A={2, 4, 6, 8} dan B={4, 8}, maka (A B) {4, 8} dan (B A) {4, 8).
Jadi, A B= B A.
2) Untuk setiap himpunan A, B, dan C berlaku sifat asosiatif irisan.
(A B) C=A (B C)
Contoh:
Jika A={1, 2, 3, 4), B = {1, 3), dan C={3, 5), maka buktikan (A B) C= A (B
C)!
Jawab:
(A B) = {1, 3), dan (B C) {3}, sehingga:
(A B) C ={1, 3} {3, 5} = {3}
A (B C) = {1, 2, 3, 4} {3} ={3}
Jadi, terbukti bahwa (A B) C = A (B C) {3}.
3) Untuk setiap himpunan A dengan semesta pembicaraan S, berlaku:
- Sifat identitas irisan: A S= A (himpunan S disebut elemen identitas pada
irisan)
- Sifat komplemen irisan: A Ac =
Contoh:
Diketahui himpunan A= {1, 2, 3} dan S={1, 2, 3, 4, 5}. Selidiki apakah S adaiah
elemen identitas A!
Jawab:
A S = {1, 2; 3) = A dan Ac {4, 5},
sehingga A Ac =
Jadi, terbukti S elemen identitas A.
A (B C)=(A B) (A C)
Contoh :
Jika A={1, 2, 3}, B={2, 3, 4} dan C= {1, 2, 3, 4, 5}, maka buktikan A (B C)
(A B) (A C)!
Jawab :
(B C) = {1, 2, 3, 4, 5), (A B) {2, 3}, dan (A C) {1, 2, 3}
A (B C) = {1..2,3} {1, 2, 3, 4, 5}={1, 2, 3}
A – (B C) = (A – B) (A – C)
Contoh:
Diketahui A = {2, 4, 6}, B={4, 5, 6}, dan C={5, 6, 7, 8}
Buktikan A – (B C) = (A – B) (A – C)!
Jawab:
(B C) = {5, 6}, (A – B) = {2}, dan (A – C) = {2, 4}
A – (B C) = {2, 4, 6} – {5, 6} = {2, 4}
(A – B) (A – C) ={2} {2, 4} = {2, 4}
Jadi, terbukti A – (B C) = (A – B) (A – C) = {2, 4)
A – (B C) = (A – B) (A – C)
Contoh:
Diketahui A = {3, 4, 5), B = {4, 5, 6}, dan C = {5, 6, 7, 8).
Buktikan A – (B C) =(A – B) (A – C)!
Jawab:
(B C) = {4, 5, 6, 7, 8}, (A – B) = {3}, dan (A – C) = {3, 4}
A – (B C) = {3, 4, 5} – {4, 5, 6, 7, 8}
= {3}
(A – B) (A – C) = {3} {3, 4}
= {3}
Jadi, terbukti A – (B C) = (A – B) (A – C) = {3}.
E. DIAGRAM VENN
1. Pengertian diagram Venn
Diagram Venn adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antarhimpunan.
Dalam diagram Venn yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Himpunan semesta S digambarkan sebagai persegi panjang dan huruf S diletakkan di
sudut kiri atas persegi panjang.
b. Setiap himpunan yang dibicarakan (selain himpunan kosong) ditunjukkan oleh kurva
tertutup.
c. Setiap anggota ditunjukkan dengan noktah (titik).
d. Bila anggota suatu himpunan banyak sekali, maka anggota-anggotanya tidak pertu
dituliskan.
Contoh :
Buatlah diagram Venn dari himpunan-himpunan berikut!
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8)
A = {3, 5, 7}
B = {2, 3, 4, 5, 6}
Perhatikan A dan B, A B = {3, 5) menunjukkan bahwa A
dan B saling berpotongan. Dalam diagram Venn irisan dua
himpunan harus dinyatakan dalam suatu kurva (himpunan
A dan B dibuat berpotongan). Adapun bilangan yang lain
diletakkan pada kurva masing-masing. Seperti tampak dalam diagram Venn di samping!
2. Penerapan konsep himpunan
Contoh:
Misalkan dalam suatu kelas terdapat 40 siswa, 20 siswa gemar berolahraga, 25 siswa gemar
membaca, dan 15 siswa suka kedua-duanya. Tentukan banyaknya siswa yang tidak gemar
kedua-duanya serta siswa yang hanya suka olahraga saja dan siswa yang suka membaca
saja!
Jawab:
Dalam menentukan banyaknya anggota masing-masing pada diagram Venn, tentukan terlebih
dahulu banyaknya anggota yang gemar olahraga dan gemar membaca, yaitu 18 siswa.
Misal: A = olahraga
B = membaca S
Maka diagram Venn seperti gambar di samping: A B
5 15 10
10
2. Jika diketahui n(S) = 50, n(A) = (15 - x), n(B) = (27 + x) seperti
gambar di samping, maka tentukan banyaknya irisan A dan B!
1. Himpunan adalah kumpulan atau kelompok benda (objek) yang dapat diterangkan dengan jelas.
2. Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota.
3. Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota himpunan yang sedang
dibicarakan.
4. Himpunan A merupakan himpunan bagian C. Jika setiap anggota A juga menjadi anggota C.
5. A B = {x l x A dan x B}
6. A B = {x l x a atau x B}
7. Sifat-sifat operasi himpunan:
a. A B = B A d. A(B C) = (A – B) (A – C)
b. (A B) C = A (B C) e. A – (B C)=(A – B) (A – C)
c. A (B C)= (A B) (A C)
Pada modul ini, kamu telah belajar mengenai himpunan. Untuk dapat menguasai modul ini
dengan baik, kamu harus teliti dalam mengerjakan semua soal-soal yang ada. Ketelitian
memahami konsep dan menghitung merupakan hal utama yang harus kamu miliki.
Diskusikan dengan teman sebangku Anda, kemudian selesaikan permasalahan berikut! Pada
penerimaan pegawai sebuah perusahaan terdapat 460 orang calon pegawai. Calon pegawai yang
memenuhi kriteria,ikut tes ada sebanyak 350 orang. Setelah dilakukan tes calon pegawai yang
1
diterima hanya dari jumlah calon yang mengikuti tes.
25
1. Berapa banyak calon pegawai yang diterima?
2. Berapa bagian calon pegawai yang diterima dari keseluruhan?
3. Berapa bagian calon pegawai yang tidak diterima dari keseluruhan?
Contoh :
Jika a = 3; b = –1 dan c = 5
Maka 2a – b – 3c = 2(3) – (–1) – 3(5)
= 6 + 1 – 15
= – 8.
Jawab :
1. 8a = 8 a KPK = 8 9 a = 72a
9a = 9 a FBP = a
2. 36xy = 22 32 x y KPK = 23 32 x y z =72xyz
24yz = 23 3 y z FPB = 22 3y = 12y
Contoh :
5x 3x 8x 3 5 3q 5p
a) x c)
8 8 8 p q pq
3p 2p 3p 2p p 4 3 20b 27a
b) d)
4 4 4 4 9a 5b 45ab
Contoh :
3 3
3a 3a 3a 3a 27a
a)
5 5 5 5 125
3
5p
5 p 125p 3
3 3
b) 125
3
2 2 (p 2 )3
3 8p 6
8p
2p
xy 5 x3 3ab 12ac
a. c.
5x 5y 2
9b2
4c
2 xy 6 xz 21 7
b. d. :
8z 2 7 y2x p pq3
4. Sederhanakanlah!
9y 3 y
2 2y 4 y
:
x 9r
a. : b. :
3y 6 x 9x pqr 3 pq3 r 5 pqr 2
5. Sederhanakanlah perkalian berikut!
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar!
1. Pada bentuk aljabar x2 – 2x – 5 koefisien-koefisiennya adalah…
a. 1 , –2, –5 c. 1, –2
b. –2, –5 d. 1, 2, 5
2. Bentuk -6x2 – x + 4y variable-variabelnya adalah …..
a. –6 , –1 dan 4 c. x + y
b. x2 , x d an y d. x2 – 4y
3. Suku-suku yang sejenis dari bentuk aljabar 4x2 –3x + 6y2 – x2 – 8 adalah …..
a. 4x2 dan –x2 c. 4x2 dan 6y2
b. –3x dan –x2 d. 4x2 + 6y2 – x2
4. Diketahui bentuk aljabar 3a2 –7a –9, suku yang merupakan konstanta saja adalah ….
a. 3a2 c. –7
b. a d. –9..
5. Bentuk sederhana dari 6y + 8x – 3y adalah…
a. 8x +3y c. –3y + 8x
b. 8x – 3y d. 3y – 8
6. Hasil penjumlahan dari -3a -6b + 7 dan 13a – (–2b) + 4 adalah…
a. 16a – 8b + 11 c. 10a – 4b + 11..
d. 10a + 4b + 11 d. –16a – 4b + 11
7. Jika 8p + 5q dikurangkan dari 2p – 4q maka hasilnya adalah …..
a. 6p + q c. –6p + q
b. 6p + 9q d. –6p – 9q..
8. KPK dari FPB dari 6a2 dan 8ab berturut-turut adalah …..
a. 48 a2b dan 2a c. 24a2b dan 2a..
2
b. 24a b dan 4 ab d. 24 a2b dan 2ab
9. KPK dan FPB dari 3x2y, 5xy3z, dan 7xyz adalah…
a. 35x2y3z dan 3y c. 70 x2y3z dan yz
2 3
b. 70x y z dan y d. 35x2y3z dan y
ab 12ac
10. Bentuk sederhana dari adalah ….
3
8c 7b 2
3a 2
2
12a b 14c 2b ..
a. c.
2
56c
12a 2 c
56b 2 3a 2 b
b. d.
14c 2 b
11. Hasil dari (x – 4) (5x + 1) adalah …..
a. 5x2 + 19x – 4 c. 5x2 – 19x + 4
b. 5x2 + 19x + 4 d. 5x2 – 19x – 4..
12. Hasil perkalian dari (4x – 5) (3x + 3) adalah…
a. 12x2 – 3x – 15 c. 12x2 – 27x – 15
a 2b ac
15. Bentuk sederhana dari : adalah …..
12c 15b 2
5ab 2 5ab 3 5ab 5a 2b
a. b. c. d.
4c 2 4c 2 4c 4c
24p 2 q3r
16.Bentuk sederhana dari adalah...
8pqr
a. 3pq c. 3p2q2
b. 3pqr d. 3pq2
3a 2 a 3
17. Hasil dari = …..
5 15
8a 3 8a 3
a. c.
15 15
8a 5 4a 9
b. d.
15 15
x 2 yz 4y 2 z
18. Hasil penyederhanaan : adalah …..
3yz 2 5xyz
12yz 5x 2
a. c.
5x 2 12yz
5x 3 12yz
b. d.
12yz 5x 3
19. Bentuk paling sederhana dari 4(2x – 5y) – 5(x + 3y) adalah…
a. 3x – 2y c. 3x – 5y
b. 3x – 17y d. 3x -35y
x x4
20. Bentuk sederhana dari ...
2 3
x8 x6
a. c.
6 6
2x 8 x8
b. d.
6 6
3x 2 x 3
21. Bentuk sederhana dari adalah...
5 3
2x 5 14x 1
a. c.
15 15
2x 1 4x 9
b. d.
15 15
(x + 3) cm
(3x – 4) cm
2. Kalimat Terbuka.
Kalimat Terbuka adalah kalimat yang memuat variable sehingga belum diketahui nilai
kebenarannya (benar atau salah )
Contoh : a. a - (- 2 ) = 8
b. 12 + b = -5
Dari contoh tersebut, jika a diganti dengan 6 dan b diganti dengan -17, maka kalimat tersebut
menjadi benar.
Jadi a = 6 dan b = -17 merupakan penyelesaian dari kalimat terbuka tersebut.
1. 1 + 9x = 3 + 8x 6. 4p + 6 = 24 – 2p
4
1 7. 7b – 4 = 5b
2. 4x + = – 1 + 3x 8. 2 ( q + 3 ) = q – 13
3 8
9. 4 (x – 3) -2 (x – 3) = 8
3. 3y – 1 = 2y + 1
2 4 10. 5 (2y + 4) – (10y – 16) = 6 – 4y
4. x = – 2
6 3
5. 3a + 8 = 2a + 11
2. Menyelesaikan PtLSV dengan mengalikan kedua ruasnya denga bilangan positif yang sama
Contoh:
Tentukan penyelesaian dari setiap pertidaksamaan berikut ini, untuk x variabel pada bilangan asli yang
kurang dari 8!
1
a. 5𝑥 > 15 b. 𝑥<1 c. 7𝑥 − 2 < 3𝑥 + 6 d. 6 ≤ 2𝑥 − 4 < 8
4
Jawab:
a. 5𝑥 > 15
1 𝟏 1
× 5𝑥 > × 15 (kedua ruas dikalikan dengan
5
)
5 𝟓
𝑥>3
Penyelesaiannya adalah x = 4, x = 5, x = 6, atau x = 7
1
b. 𝑥<1
4
6 ≤ 2𝑥 − 4
6 + 4 ≤ 2𝑥 − 4 + 4 (kedua ruas ditambah 4)
10 ≤ 2𝑥
1 1 1
× 10 ≤ × 2𝑥 (kedua ruas dikali )
2 2 2
5 ≤ 𝑥 …………………..(1)
2𝑥 − 4 < 8
2𝑥 − 4 + 4 < 8 + 4 (kedua ruas ditambah 4)
2𝑥 < 12
1 1 1
× 2𝑥 < × 12 (kedua ruas dikali )
2 2 2
𝑥<6 ……………..(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh 5 ≤ 𝑥 < 6 .
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 5
3. Menyelesaikan PtLSV dengan mengalikan kedua ruas pertidaksamaan dengan bilangan negatif
yang sama
Contoh:
Tentukan penyelesaian dari setiap pertidaksamaan berikut ini, dengan x adalah bilangan bulat!
3
a. −5𝑥 < 20 b. − 𝑥 ≥ −6 c. 3(2𝑥 − 1) ≤ 4(3𝑥 + 2)
4
Jawab:
a. −5𝑥 < 20
𝟏 𝟏 1
− (−5𝑥) > − (20) (kedua ruas dikalikan − dan tanda ketidaksamaan berubah dari<
𝟓 𝟓 5
𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 > )
𝑥 > −4
Penyelesaiannya adalah – 3, – 2, – 1, 0,…
3
b. − 𝑥 ≥ −6
4
3
−𝟒 (− 𝑥) ≤ −𝟒(−6) (kedua ruas dikalikan – 4 dan tanda ketidaksamaa berubah dari
4
≥ 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 ≤ )
3𝑥 ≤ 24
𝟏 𝟏 1
(3𝑥) ≤ (24) (kedua ruas dikalikan )
𝟑 𝟑 3
𝑥≤8
Penyelesaiannya adalah …, 5, 6, 7, 8
c. 3(2𝑥 − 1) ≤ 4(3𝑥 + 2)
6𝑥 − 3 ≤ 12𝑥 + 8
6𝑥 − 3 + 𝟑 ≤ 12𝑥 + 8 + 𝟑
1.
2.
2((x + 5) + x) ≤ 50
2(2x + 5) ≤ 50
4x + 10 ≤ 50
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar!
1. Di bawah ini yang termasuk kalimat terbuka adalah…
a. 3 adalah bilangan prima c. 25 – 12 = 13
b y faktor bilangan 15 d. -4 < – 3
2. Berikut ini yang termasuk persamaan linear satu variable adalah…..
a. 4x + 5 = 24 c. 2x + 3y = 6
b. a + 2b = 12 d. x2 + 2x – 4 = 0
3. p – 3 = 9 , ekuivalen dengan …
a. 2x + 4 = 20 c. 5y – 4 = 56..
b. -3a + 7 = 28 d. 8 –p = 20
4. Nilai x untuk persamaan 3(x – 7) = x + 13 adalah….
a. 15 c. 17
b. 16 d. 18
5. Dalam satu tahun ada x bulan yang lamanya 30 hari. Penyelesaian kalimat terbuka tersebut
adalah…
a. 3 c. 5
b. 4 d. 6
6. Penyelesaian dari 6x – 4 = 5x + 6 adalah…
a. x = -10 c. x = 8
b. x = -9 d. x = 10
7. Diketahui persamaan
(i) x + 5 = 12 (iii) 2x + 10 = 24
(ii) 3x + 15 = 36 (iv) 3x + 15 = 30
Dari pernyataan diatas yang merupakan persamaan yang ekuivalen adalah ….
(i) dan (ii) c. (i), (ii) dan (iii) ..
(i) dan (iii) d. (ii) dan (iv)
8. Dengan menggunakan sifat distributif, penyelesaian 3 ( x + 2 ) = 3 ( 2x – 4 ) adalah…
a. 4 c. 6
b. 5 d. 7
9. Nilai p dari 3 ( p – 4 ) – 5 ( 1 + 4p ) = 0, adalah…
a. 2 c. 0
b. 1 d. -1
10. Diketahui persamaan 3x – 6 = 3 (2x – 5), maka pengganti x adalah ….
a. –7 c. 3
b. –3 d. 7
11. Diketahui a = 2b + c. Jika a = 10 dan c = -6 maka nilai b adalah …..
a. 8 c. 6
b. 7 d. 5
𝑥−2 𝑥+3
27. Penyelesaian dari pertidaksamaan < adalah………….
2 5
1 2
a. 𝑥 < 5 c. 𝑥 < 2 3
3
1 2
b. 𝑥 < 4 d. 𝑥 < 1
3 3
28. Sebuah segitiga mempunyai alas (2x – 1) cm dan tinggi 6 cm. Jika luas segitiga tersebut tidak lebih dari
33 cm2, maka nilai x adalah…………
a. 𝑥 ≤ 4 c. 𝑥 ≤ 6
b. 0 < 𝑥 ≤ 5 d. 0 < 𝑥 ≤ 6
29. Panjang sisi-sisi sebuah persegi adalah (2p – 3) cm. Jika kelilingnya tidak lebih dari 20 cm, maka luas
maksimum dari persegi itu adalah……………
a. 36 cm2 c. 20 cm2
2
b. 25 cm d. 16 cm2
30. Panjang sisi-sisi sebuah segitiga adalah 2x cm, (3x – 2) cm, dan (x + 5) cm. Jika kelilingnya tidak lebih
dari 33 cm, maka panjang sisi terpanjang adalah……….
a. 10 cm c. 13 cm
b. 12 cm d. 16 cm
Maka A B adalah ….
A. {4, 8, 10} C. {3, 4, 5, 7, 8, 10}
B. {1, 2, 3, 5, 6, 7, 9} D. {3, 5, 7}
18. Diketahui : A = { 1, 3, 5, 7, 9} dan B = { 0, 3, 6, 9}
Maka A B adalah ….
A. { 0, 1, 3, 5, 6, 7, 9} C. { 0, 1, 3, 5, 6, 7}
B. { 1, 3, 5, 6, 7, 9} D. { 3, 9}
19. Diketahui :
K {x | 1 x 3; x bilangan Bulat } dan L {x | 0 x 5; x bilangan prima}
Maka K – L adalah ….
A. { – 1, 0, 1, 2, 3} C. { – 1, 0, 1}
B. { – 1, 0, 1, 2} D. {2, 3, 5}
20. Diketahui : S = { 0, 1, 2, 3, . . . , 10}
A = { 2, 3, 4, 5, 7} dan B = {1, 3, 5, 7, 9}
Maka Ac adalah...
A. { 3, 5, 7} C. { 0, 6, 8, 9, 10}
B. { 0, 1, 6, 8, 9, 10} D. { 0, 1, 6, 8, 10}
II. Essay
31. Pada suatu hari Vera dan Veronika belanja bersamaan di sebuah pasar swalayan. Vera belanja
setiap 12 hari dan Veronika setiap 14 hari sekali. Setelah berapa hari, Vera dan Veronika akan
bersama belanja di swalayan tersebut ?
32. Ibu menerima gaji sebulan sebesar Rp. 3.000.000,00. Untuk biaya sekolah anak-anaknya ia
harus mengeluarkan uang sebesar ⅔ dari gajinya. Untuk keperluan dapur, ia harus
mengeluarkan uang sebesar ⅕ dari biaya sekolah, sisanya untuk ditabung. Berapa besarkah
uang yang harus di tabung ?
33. Dalam suatu kelompok bermain yang terdiri dari 25 anak, 17 anak gemar bermain sepak bola,
15 anak gemar bermain bola voly dan 5 anak tidak gemar keduanya.
A. Gambarlah diagram venn dari keterangan di atas
B. Berapa banyak anak yang gemar bermain keduanya.
34. Sebuah agen bus melayani dua jurusan. Bus kejurusan pertama berangkat setiap 12 menit,
dan ke jurusan lainnya setiap 18 menit. Pada jam 11.15 ada dua bus yang berangkat ke
kedua jurusan tersebut bersama-sama . Pada jam berapa kedua bus berangkat bersama lagi
untuk kedua kalinya!
35. Demi membagikan uang pada kedua adiknya sehingga salah satu adiknya, mendapatkan Rp
500,00 lebih banyak dari yang lain. Jumlah uang mereka sebanyak Rp 9.000,00. Berapa
rupiah kedua adik Demi mendapatkan bagian masing-masing?
Anwar. 2008. Konsep Jitu Matematika SMP untuk Kelas 1, 2, dan 3. Jakarta: PT Wahyu Media.
Kurniawan. 2003. Fokus Matematika untuk SMP dan MTs. Jakarta: Erlangga.
Nuharini, Dewi dan Tri Wahyudi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk SMP/MTs Kelas VII.
Jakarta:Usaha Makmur.
Sukino dan Wilson Simangunsong., 2006. Matematika untuk SMP Kelas VII.Jakarta: Erlangga
Wahyudin dan Sudrajat. 2003. Ensiklopedi Matematika & Peradapan Manusia. Jakarta: CV Tarity
Samudra Berlian.
Yuli, Tatag Eko Siswono dan Netti Lastiningsih. 2007. Matematika SMP dan MTs untuk Kelas
VII.Jakarta: Erlangga.