Anda di halaman 1dari 14

[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 1

BAB 2
IMPLEMENTASI STRATEGI: RANTAI NILAI, KARTU SKOR BERIMBANG
DAN PETA STRATEGI

Pada era saat ini, kompetisi dalam berbisnis sangat ketat. Perusahaan mampu
mempertahankan posisinya dalam bersaing jika perusahaan itu mampu menentukan
strategi yang baik agar perusahaan tidak mati atau bangkrut. Strategi ini tentu harus
sesuai dengan tujuan perusahaan dan menjadi faktor yang mendukung kinerja manajer
dan karyawannya. Faktor yang dimaksudkan adalah faktor – faktor yang dapat menjadi
penentu kesuksesan perusahaan.
Dengan demikian perusahaan harus dapat menganalisis strateginya dan dapat
mengimplementasi analisis strategi tersebut dengan membuat kartu skor berimbang
atau balanced scorecard untuk mengetahui apa saja faktor penentu kesuksesan dan
cara mengukur faktor tersebut.

A. Analisis Kekuatan – Kelemahan – Peluang – Ancaman (Strength –


Weaknesses – Opportunities – Threats –SWOT)

Langkah pertama dalam mengimplementasikan strategi adalah mengidentifikasi


faktor-faktor penentu kesuksesan (critical success factors-CSF) yang harus menjadi
fokus perusahaan untuk meraih kesuksesan. Analisis SWOT (SWOT analysis)
merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasi CSF yang dimiliki oleh
perusahaan: kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal.

Kekuatan dan kelemahan paling mudah diidentifikasi dengan cara melihat


sumber daya spesifik yang ada dalam perusahaan:
- Lini produk
Produk dan jasa perusahaan bersifat inovatif, produk dan jasa yang ditawarkan
terlalu umum atau terlalu khusus, ada kecanggihan dan kekhususan teknologi
yang penting,
- Manajemen
Tingkat pengalaman dan kompetensi manajemen.
- Penelitian dan pengembangan.
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 2

Perusahaan berada di depan atau di belakang kompetitor, perkiraan masa depan


produk dan jasa penting yang baru.
- Operasi
Kompetitif, fleksibel, produktif, dan canggih proses produksi yang ada saat ini,
rencana yang ada untuk memperbaiki fasilitas dan proses.
- Pemasaran
Efektif pengekatan pemasaran secara keseluruhan, yang meliputi promosi,
penjualan, dan periklanam.
- Strategi
Didefenisikan, dikomunikasikan, serta efektif diimplementasikan strategi
perusahaan.

Keterampilan atau kompetensi yang secara khusus digunakan perusahaan


dengan sangat baik disebut kompetensi inti.
Peluang dan ancaman dapat diidentifikasi dengan cara melihat faktor-faktor yang
ada di luar perusahaan. Peluang merupakan situasi menguntungkan yang penting
dalam perusahaan. Peluang dan ancaman paling mudah diidentifikasikan dengan cara
melakukan analisis terhadap industry dan kompetitor perusahaan:

- Hambatan untuk masuk


Faktor-faktor tertentu, seperti persyaratan modal, skala ekonomi, diferensiasi
produk, dan akses ke dalam saluran distribusi tertentu melindungi perusahaan
dari pendatang baru, faktor lain yang meliputi biaya kepindahan pembeli atau
peraturan pemerintah dan batasan lisensi membatasi kompetisi.
- Intensitas kompetisi di antara kompetitor
Kompetisi yang ketat dapat disebabkan karena tingginya hambatan untuk
masuk, aset-aset yang terspesialisasi (oleh karena itu membatasi fleksibilitas
perusahaan dalam industri), inovasi produk yang cepat, pertumbuhan total
permintaan pasar yang lambat, atau adanya kelebihan kapasitas yang signifikan
di dalam industry, ketat kompetisi dalam industri yang dihadapi oleh perusahaan.
- Tekanan dari produk pengganti
Kehadiran produk pengganti meningkatkan tingkat intensitas kompetisi
perusahaan.
- Kekuatan posisi tawar pelanggan
Makin besar posisi tawar (bargaining power) pelanggan, makin besar pula tingkat
kompetisi yang dihadapi oleh perusahaan. Posisi tawar pelanggan akan
cenderung menjadi lebih tinggi jika biaya untuk berpindah produk rendah dan jika
produk tidak terdiferensiasi.
- Kekuatan posisi tawar pemasok
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 3

Makin besar posisi tawar pemasok, makin besar pula tingkat kompetisi secara
keseluruhan yang dihadapi oleh perusahaan. Posisi tawar pemasok akan
menjadi lebih tinggi jika beberapa perusahaan besar mendominasi kelompok
pemasok, dan jika pemasok ini mempunyai konsumen-konsumen lain yang
bagus untuk produk-produknya.

Analisis SWOT mengarahkan analisis strategis dengan memfokuskan perhatian


pada kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman
(threat) yang sangat penting bagi kesuksesan perusahaan.

Langkah terakhir dalam analisis SWOT adalah mengidentifikasi ukuran-ukuran


kuantitatif dari faktor-faktor penentu kesuksesan (CSF). Faktor-faktor penentu
kesuksesan mewakili proses yang sangat penting dalam perusahaan yang
menyampaikan nilai bagi pelanggan.

Dalam mengidentifikasi proses yang sangat penting dan mengembangkan


ukuran CSF harus dilakukan studi yang cermat terhadap proses bisnis perusahaan.
Fungsi-fungsi pengembangan produk, produksi, pemasaran, manajemen, dan
keuangan harus diinvestigasi untuk menentukan secara spesifik bagaimana fungsi-
fungsi ini berkontribusi bagi kesuksesan perusahaan. Tujuan dari langkah ini adalah
menentukan ukuran-ukuran spesifik yang akan memungkinkan perusahaan untuk
memantau kemajuan dalam mencapai tujuan-tujuan strategisnya.
Contoh CSF dan bagaimana fungsinya

Faktor-faktor Penentu Bagaimana Mengukur Faktor-faktor Penentu


Kesuksesan Kesuksesan

Faktor Keuangan
- Profitabilitas Laba dari operasi, tren laba
- Likuiditas Arus kas, tren arus kas, penutupan bunga, perputaran
aktiva, piutang perputaran persediaan, perputaran
piutang
- Penjualan Tingkat penjualan pada kelompok produk utama, tren
penjualan, persentase penjualan produk baru,
keakuratan ramalan penjualan
- Nilai pasar Harga saham

Faktor Pelanggan
- Kepuasaan pelanggan Retur dan keluhan dari pelanggan, survei pelanggan
- Dealer dan distributor Cakupan wilayah serta kekuatan hubungan saluran
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 4

distribusi antara penjual dan distributor; misalnya,


jumlah penjual tiap negara atau wilayah
- Pemasaran dan Tren kinerja penjualan, pelatihan, aktivitas riset
penjualan pemasaran; diukur dalam jam atau dolar
- Ketepatan pengiriman Kinerja pengiriman yang tepat waktu, waktu mulai saat
diterima pesanan sampai diterima pelanggan.
- Kualitas Keluhan pelanggan, beban garansi.

Proses Bisnis Internal


- Kualitas Jumlah barang cacat , jumlah retur, survei pelanggan,
jumlah sisa bahan, jumlah pengerjaan ulang, laporan
layanan di lapangan, klaim garansi, produk cacat dari
penjual
- Produktivitas Waktu siklus (mulai dari bahan baku hingga menjadi
barang jadi); efisiensi tenaga kerja; efisiensi mesin;
jumlah pemborosan, pengerjaan ulang, dan sisa bahan
- Fleksibilitas Waktu persiapan, waktu siklus
- Kesiapan peralatan Waktu turun mesin, pengalaman dari petugas,
kapasitas mesin, aktivitas pemeliharaan
- Keamanan Jumlah kecelakaan, dampak kecelakaan.

Pembelajaran dan Inovasi


- Inovasi produk Jumlah perubahan desain, jumlah hak paten atau hak
cipta baru, keterampilan dari staf penelitian dan
pengembangan
- Ketepatan produk baru Jumlah hari lebih atau kurang dari tanggal pengiriman
yang diumumkan
- Pengembangan Jumlah jam pelatihan, jumlah perbaikan kinerja
keterampilan keterampilan

- Moral karyawan Tingkat perputaran karyawan, jumlah keluhan, survei


karyawan
- Kompetensi Tingkat perputaran, pelatihan, pengalaman,
kemampuan adaptasi, ukuran kinerja keuangan dan
operasi
Faktor Lainnya
- Hubungan dengan Jumlah pelanggan, aktivitas pelayanan masyarakat dan
pemerintah masyarakat
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 5

B. Analisis Rantai Nilai


Karena sangat penting dalam mengimplementasikan strategi, manajer harus
mengetahui bagian strategi perusahaan dan CSF-nya yang diimplementasikan pada
masing-masing dan setiap tahap operasi perusahaan. Dengan kata lain, manajer harus
mengimplementasikan strategi perusahaan mereka pada tingkat terperinci dari operasi
perusahaan.
Analisis rantai nilai adalah alat analisis strategi yang digunakan untuk lebih
memahami keunggulan kompetitif perusahaan, mengidentifikasi di mana nilai bagi
pelanggan dapat di tingkatkan atau biaya dapat diturunkan, dan lebih memahami
hubungan perusahaan dengan pemasok, pelanggan, dan perusahaan lainnya dalam
industry yang sama. Untuk perusahaan manufaktur, hal ini dimulai dari pengembangan
produk dan pengujian produk baru, kemudian pada pembelian bahan baku dan proses
produksi, dan akhirnya penjualan dan pelayanan.

Untuk perusahaan jasa, aktivitas-aktivitasnya dimulai dari konsep jasa dan


desainnya, tujuan dan permintaan, dan kemudian pada serangkaian aktivitas yang
menyediakan jasa untuk menciptakan pelanggan yang puas.

Istilah rantai nilai (value chain) digunakan karena setiap aktivitas dimaksudkan untuk
menambah nilai pada produk atau jasa bagi pelanggan. Pihak manajemen dapat
memahami dengan lebih baik keunggulan kompetitif dan strategi perusahaan dengan
memisahkan operasinya berdasarkan aktivitas. Rantai nilai dapat dioperasikan melalui
tiga fase, secara berurutan :

1) Hulu,
2) Operasi,
3) Hilir.

Fase hulu mencakup pengembangan produk dan hubungan perusahaan dengan


pemasok; operasi mengacu pada operasi manufaktur atau untuk peritel atau
perusahaan jasa, operasi terlibat dalam penyediaan produk atau jasa; hilir mengacu
pada hubungan dengan pelanggan, mencakup pengiriman, pelayanan,dan aktivitas
terkait lainnya. Beberapa istilah yang mengacu pada analisis fase hulu disebut juga
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 6

manajemen rantai pasokan dan yang mengacu pada analisis fase hilir disebut
manajemen hubungan pelanggan. Analisis rantai nilai mempunyai dua langkah -
Meliputi aktivitas upstream (hulu/sebelum manufacturing atau operasi) dan downstream(hilir)-:

Langkah 1. Mengidentifikasi Aktivitas Rantai Nilai. Perusahaan mengidentifikasi


aktivitas nilai (value activities) tertentu yang harus dilakukan perusahaan dalam
industrinya, di tingkat yang serendah mungkin, yakni dalam proses perancangan,
produksi, dan penyediaan pelayanan pelanggan.

Langkah 2. Mengembangkan Keunggulan Kompetitif dengan Menurunkan Biaya atau


Menambah Nilai. Pada langkah ini, perusahaan menentukan sifat dari keunggulan
kompetitifnya saat ini dan yang potensial dengan mempelajari aktivitas nilai dan
penggerak biaya (cost driver) yang telah diidentifikasi sebelumnya. Dalam melakukan
hal ini, perusahaan harus melakukan pertimbangan berikut ini :

1. Identifikasi keunggulan kompetitif (kepemimpinan biaya atau diferensiasi).


Analisis aktivitas dapat membantu pihak manajemen agar lebih memahami
keunggulan kompetitif perusahaan dan menempatkan posisinya yang tepat
dalam keseluruhan rantai nilai industry.
2. Identifikasi kesempatan untuk menambah nilai. Analisis aktivitas nilai dapat
membantu mengidentifikasi aktivitas dimana perusahaan dapat menambah nilai
yang siginifikan bagi pelanggan.
3. Identifikasi peluang untuk mengurangi biaya. Pengkajian atas aktivitas nilai dapat
membantu perusahaan menentukan bagian dari rantai nilai dimana perusahaan
tidak kompetitif.

C. Kartu Skor Berimbang (Balanced Scorecard - BSC)

BSC ini merupakan impelementasi strategi dengan menyediakan alat


pengukuran kinerja kompherensif yang mencerminkan ukuran – ukuran yang sangat
penting kesuksesan strategi perusahaannya. Jadi, manajer dan karyawan dalam
perusahaan memiliki kesadaran terhadap faktor penentu kesuksesan atau CSF melalui
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 7

BSC dan intensif untuk mencapai CSF ini dalam memajukan perusahaan je arah tujuan
strategis.

Pada saat sekarang jumlah perusahaan, organisasi nirlaba, dan unit


pemerintahan yang menggunakan BSC dapat membantu mereka implementasikan
strategi yang meningkat dengan cepat.

1. Keuntungan BSC
 Sarana untuk menulusuri kemajuan terhadap pencapaian tujuan strategi.
 Sarana untuk mengimplementasi strategi dengan mengalihkan manajer pada
faktor – faktor kesuksesan yang secara strategis relevan dan memberikan
mereka penghargaan atas pencapaian faktor – faktor ini.
 Kerangka kerja yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai perubahan
organisasi yang diharapkan dalam hal strategi, dengan memberiksn
penghargaan atas pencapaian faktor – faktor yang merupakan dari bagian
strategi baru. BSC membuat sifat dan arah perubahan yang diharapkan menjadi
jelas bagi seluruh pihak.
 Alasan yang adil dan objektif bagi perusahaan dalam menentukan kompensasi
dan promosi dari setiap manajer.
 Kerangka kerja yang mengoordinasikan seluruh perusahaan untuk mencapai
faktor – faktor kesuksesan.

2. Mengimplementasikan BSC
Untuk dapat mengimplementasikan secara efektif, BSC harus ;
 Memiliki dukungan yang kuat dari manajemen puncak.
 Secara akurat mencerminkan strategi perusahaan.
 Strategi perusahaan dikomunikasikan secara jelas kepada seluruh manajer dan
karyawan, memahami dan menerima kartu skor.
 Dikaitkan dengan system imbal kompensasi, manajer dan karyawan memiliki
intensif yang jelas dikaitkan pada kartu skor.
 Mencakup proses untuk menjamin keakuratan dan keandalan informasi pada
kartu skor.
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 8

 Memastikan bahwa bagian yang relevan dari kartu skor dapat d akses.

3. BSC Mencerminkan Strategi


BSC dapat dipandang sebagai jalan dua arah. Kenapa demikian?. Ketika BSC
dirancang untuk mengimplementasi strategi, BSC itu juga harus mencerminkan strategi.
Seseorang harus dapat mengetahui strategi perusahaan dengan mempelajari secara
seksama BSC perubahaan tersebut.

Penekanan yang diberikan pada tiap perspektif kinerja mencerminkan strategi


perusahaan.
JADI,
•Cost leadership: perspektif operasional mungkin akan menjadi yang paling penting
•Diferensiasi: Perspektif pelanggan mungkin akan menjadi yang paling penting

Peta Strategi

Peta strategi adalah diagram sebab-akibat dari hubungan yang ada di BSC.
Manfaat Peta Strategi:
1.Menunjukkan pencapaian CSFs di suatu perspektif seharusnya berdampak pada
pencapaian tujuan perspektif lainnya

2.Perspektif keuangan adalah perspektif penting di peta strategi karena kinerja


keuangan adalah tujuan utama dari kebanyakan organisasi pencari laba

3.Keberhasilan di area perspektif lainnya akan secara langsung mengarah pada


perbaikan kinerja keuangan dan peningkatan nilai bagi pemegang saham/investor
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 9
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 10

TELAAH KASUS
Latihan 2-45 (Blocher, Stout, Cokins; Hal. 92) Analisis Strategis, Kartu Skor
Berimbang, dan Analisis Rantai Nilai ; Industri Pengemasan.
Dana Packaging Company merupakan produsen besar kertas dan wadah yang
dilapisi kertas dengan penjualan ke seluruh dunia. Kompetisi dalam pasar produk Dana
menjadi sangat kompetitif dalam beberapa tahun terakhir karena masuknya dua
kompetitor besar dari Eropa. Untuk merespon hal tersebut, Dana memutuskan untuk
memasuki pasar baru dimana kompetisinya sedikit longgar. Pasar baru ini terutama
adalah pasar bagi produk dalam bisnis pengemasan kelas atas yang membutuhkan
tekologi yang lebih canggih dan bahan baku yang lebih baik. Perusahaan penghasil
makanan dan barang konsumsi menggunakan produk yang lebih canggih untuk
meningkatkan tampilan produk kelas atas mereka. Khususnya, pengemasan yang lebih
kuat, berwarna, menarik, dan tidak mudah terbuka menjadi beberapa daya tarik dalan
bisnis makanan, terutama pada kopi, makanan yang dipanggang, dan beberapa produk
susu. Konsekuensi dari peralihan usaha tersebut adalah Dana harus mengubah
orientasi pabriknya, yakni memproduksi sekumpulan lini produk baru dalam jumlah
yang lebih sedikit. Perubahan ini membutuhkan pelatihan tambahan bagi karyawan
pabrik dan beberapa perbaikan peralatan pabrik untuk mengurangi waktu pemasangan
mesin.
Proses produksi Dana dimulai dengan bubur kertas, yang diproduksi oleh
pabriknya sendiri. Sebagian bahan baku bubur tersebut dibeli dari perusahaan daur
ulang ketika harga dan ketersediaannya menguntungkan. Bubur kertas kemudian
diubah menjadi karton yang diproduksi pada pabrik milik Dana sendiri atau dibeli pada
saat dibutuhkan dari pemasok luar. Pada umumnya, pabrik karton berlokasi di dekat
pabrik bubur kertas. Pada proses produksi ini, karton mungkin dilapisi dengan bahan
plastic,dihiasi dengan relief khusus, atau beberapa fitur lainnya. Proses ini dilakukan
pada pabrik terpisah yang dimiliki oleh Dana. Pada beberapa kesempatan, tetapi tidak
sering, ketika pabrik Dana sangat sibuk,proses pelapisan dengan relief dialihdayakan
kepada produsen lain. Langkah terakhir dalam proses tersebut adalah mengisi wadah
dengan produk makanan atau barang konsumsi. Langkah ini dilakukan secara eksklusif
pada pabrik Dana sendiri. Dana mencoba mempertahankan reputasi yang tinggi dalam
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 11

proses pengisian, menekan pada keamanan, kebersihan, dan biaya rendah bagi
pelanggannya.

Diminta :
1. Deskripsikan posisi kompetitif strategis Dana Company yang baru
2. Buatlah rantai nilai untuk Dana. Apakah peluang yang dapat digunakan untuk
penurunan biaya dan/ peningkatan nilai?
3. Pihak manajemen Dana mempertimbangkan pemakaian BSC untuk perusahaan.
Untuk masing – masing dari empat bidang yang ada didalam BSC buatlah dua atau tiga
contoh CSF yang dapat diukur yang harus dimasukkan kedalamnya.

Penyelesaian :

1. Deskripsikan posisi kompetitif strategis Dana Company yang baru.

Jawab : Pasar baru yang di bentuk oleh Dana Company ini merupakan pasar bagi
produk dalam bisnis pengemasan kelas atas yang membutuhkan teknologi yang lebih
canggih dan bahan baku yang lebih baik untuk meningkatkan produk kelas atas
mereka. Dari keterangan diatas, Dana Company menggunakan strategi diferensiasi
produk. Karena Dana Company lebih menekankan kepada keunikan pengemasan
produk dan kualitas produk agar menjadi daya tarik dalam bisnis makanan. Untuk
menghasilkan produk pengemasan Dana Company harus menerima konsekuensinya,
yaitu dengan mengubah orientasi pabriknya, seperti memproduksi sekumpulan lini
produk baru dalam jumlah yang sedikit.
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 12

2. Buatlah rantai nilai untuk Dana. Apakah peluang yang dapat digunakan untuk
penurunan biaya dan/atau peningkatan nilai ?

Jawab :

 Aktivitas Rantai Nilai.

LANGKAH DALAM RANTAI OUTPUT YANG DIHARAPKAN


AKTIVITAS
NILAI DARI AKTIVITAS
Langkah 1 perolehan Diproduksi sendiri dan dibeli Bubur kertas
bahan baku
Langkah 2 produksi Mengubah bubur kertas Menjadi karton
menengah
Langkah 3 produksi Melapisi dan menghias karton
Wadah pembungkus produk
selanjutnya yang menarik
Langkah 4 produksi Mengisi wadah Wadah yang terisi produk
akhir makanan atau barang
produksi
Langkah 5 pelayanan Menekan pada keamanan dan Kepuasan bagi pelanggan
pelanggan biaya yang rendah

 Penurunan biaya dan/ atau peningkatan nilai

Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan menurunkan biaya atau


menambah nilai. Dana Company menunjukkan untuk menambah nilai karena untuk
mendapatkan bahan baku yang baik dan teknologi yang lebih canggih, dengan adanya
pabrik miliknya sendiri, Dana Company mampu menambahkan nilai produksi
pengemasan kelas atas mereka.Dana Company lebih menitikberatkan kepada
diferensiasi pengemasan produk kelas atasnya dengan menekankan pelayanan
pelanggan, yaitu memberi keamanan, kebersihan, dan biaya yang rendah.

3. Pihak manajemen Dana mempertimbangkan pemakaian BSC untuk perusahaan.


Untuk masing-masing dari empat bidang yang ada dalam BSC, buatlah dua atau tiga
contoh CSF yang dapat diukur yang harus dimasukkan ke dalamnya.

Jawab :

Faktor penentu kesuksesan :

1. Faktor pelanggan :
 Kualitas => menghasilkan kemasan produk yang kuat, menarik, berwarna
dan tidak mudah terbuka.
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 13

 Pemasaran dan penjualan => bisnis pengemasan kelas atas ini di pasarkan
ke seluruh dunia.

2. Faktor bisnis internal :


 Persiapan peralatan =>mempuyai pabrik sendiri dengan teknologi yang
canggih.
 Keamanan => menjaga reputasi yang tinggi dalam proses pengisian seperti
kebersihan dan keamanan produknya.
 Fleksibilitas => mengurangi waktu persiapan pemasangan mesin.

3. Faktor Pembelajaran dan inovasi :


 Pengembangan keterampilan =>memberi pelatihan tambahan bagi
karyawan pabrik.
 Kompetensi => meningkatkan pengalaman dan kemampuan karyawan.

4. Faktor Lainnya :
 Hubungan dengan perusahaan lain => membeli sebagian bahan baku
perusahaan lain ketika harga dan ketersediaannya menguntungkan.
[ANALISIS STRATEGI, KARTU SKOR BERIMBANG DAN ANALISIS RANTAI NILAI] 14

Kesimpulan :

Penggunaan analisis SWOT, analisis rantai nilai dan BSC dalam sebuah
perusahaan sangat penting. Karena analisis SWOT dapat membantu pihak manajemen
perusahaan mengimplementasikan strategi dengan menyediakan sistem dan struktur
untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu kesuksesan organisasi. Analisis rantai nilai
membantu pihak manajemen mengimplementasikan strategi dan dapat mengidentifikasi
faktor-faktor penentu kesuksesan pada setiap tahap dalam rantai nilai. Sedangkan BSC
membantu pihak manajemen dalam mengukur kemajuan terhadap tujuan strategis dan
menyejajarkan upaya kinerja, insentif, dan imbal jasa karyawan dengan tujuan strategis
tersebut.
Seperti halnya pada kasus Dana Company, pihak manajemen mereka
menggunakan analisis SWOT, analisis rantai nilai dan BSC sebagai faktor penentu
kesuksesan bagi perusahaan mereka terhadap produk yang mereka produksi. Dengan
mengimplementasikan strategi analisis-analisis tersebut, maka Dana Company dapat
memperkirakan peningkatan nilai terhadap produk mereka, dan seberapa besar
peluang di pasaran bagi produk kelas atas mereka agar para pelanggan dapat
menyukai produk yang mereka produksi. Dalam hal kualitas, mereka sangat
memperhatikannya agar dapat memberi kepuasan bagi pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai