Ekstrakomptabel dan intrakomptabel itu sebenarnya bukan istilah akuntansi, istilah ini
hanya untuk menggambarkan apakah sesuatu akan disajikan di laporan keuangan atau
tidak. Intra berarti masuk, ekstra berarti tidak masuk, walaupun tetap dibukukan dalam buku
manajerial. Pemisahan intra ekstra biasanya kita pakai untuk aset tetap, walaupun bisa juga
untuk akun-akun yang lain seperti piutang dll. Untuk aset tetap di pempus, saat ini tergantung
apakah nilainya memenuhi nilai satuan minimum kapitalisasi atau tidak (sesuai PMK
120/2007). Jika memenuhi maka akan masuk sebagai intra, dan sebaliknya. Untuk yang intra,
akun dan nilainya akan ibu lihat muncul di Neraca dan di Buku Inventaris, sedangkan untuk
ekstra tidak muncul di Neraca hanya muncul di Buku Inventaris. Untuk penganggarannya,
intra biasanya dianggarkan di Belanja Modal dan ekstra di Belanja Barang.
Pada dasarnya nilai suatu aset tetap adalah seluruh biaya yang dikeluarkan sampai
dengan aset tetap tersebut siap pakai (konsep nilai perolehan), tidak ada nilai minimumnya.
Di pemerintah pusat ada aturan mengenai nilai minimum kapitalisasi aset tetap dimana aset
tetap yang nilai perolehannya di atas nilai satuan minimum harus dilaporkan di neraca
(intrakomtabel), sedangkan yang tidak memenuhi nilai satuan minimum tetap dibukukan di
buku inventaris namun tidak tercantum di neraca (ekstrakomtabel). Untuk pemerintah
daerah yang tidak mempunyai kebijakan akuntansi nilai satuan minimum maka seluruh
aset tetap berapa pun nilainya tetap tercantum di neraca.
Referensi
http://subbagperbendaharaan.blogspot.co.id/2009/12/pembukuan-barang-milik-negara-
di.html?
https://fafaahmad.wordpress.com/akuntansi-pemerintahan/