Anda di halaman 1dari 1

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI JALAN, PERUMAHAN, DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Jalan Abdul Hamid Cicaheum Telp: 022–7208024 Fax: 022–7208024 Bandung 40195

DAFTAR PERTANYAAN

Nama Mata Pelatihan : Wawasan Kebangsaan, Motivasi dan Refleksi


Nama Peserta : Azkiya Nabila
Nomor Daftar Hadir : 06
Lembaga Penyelenggaraan Pelatihan : Balai Pengembangan Kompetensi Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Wilayah II Palembang

Daftar pertanyaan:

1. Bagaimana langkah konkrit kita, yang mayoritas berkedudukan sebagai staf di Kementerian PUPR,
dalam mengatasi masalah Kebangsaan Indonesia?
2. Wawasan Kebangsaan perlu semakin dipahami dan terus disegarkan, saya sangat setuju dengan
kata “disegarkan”, bagaimana cara kita agar rasa peduli dan cinta terhadap bangsa terus ada
dalam diri kita? karena seringkali ketika ada seminar dan pelatihan tentang wawasan kebangsaan
maka kita akan teringat dan merasa terpanggil, namun sering kali rutinitas dan kesibukan sehari-
hari membuat kita lupa bahwa ada tanggung jawab lain yang harus kita lakukan.
3. Berjuang sendiri – sendiri tidak menghasilkan apa – apa. Menurut bapak, bagaimana bentuk
kerjasama yang dapat dilakukan antar kementerian/lembaga khusunya Kementerian PUPR untuk
mewujudkan pemerintahan yang bersinergi?

Demikian, pertanyaan dari saya, mohon maaf bila terdapat kekurangan dan terima kasih.
Jawab :
1. Dimana pun kita bertugas dan jenis apa pun yang menjadi tanggungjawab kita, apabila itu kita lakukan
dengan kesungguhan, jujur dan bertanggungjawab sesuai dengantuntutan tugas, itu sudah berarti
upaya mengatasi masalah bangsa. Terlebihsempurna apabila kita bisa mengajak dan mempengaruhi
rekan sekerja atau orang lain untuk melakukan hal yang sama seperti yang kita lakukan.
2. “Menyegarkan” wawasan Kebangsaan tidak boleh berhenti sebatas pengertian dan pemahaman.
Melainkan harus terwujud di dalam tindakan dan perilaku hidup se-hari2 dan juga dalam pelaksanaan
tugas tanggungjawab pekerjaan kita masing2. Rutinitas dan kesibukan se-hari2 justru dapat dijadikan
sebagai media atau wahana penerapan wawasan kebangsaan itu.
3. Contoh : pembangunan prasarana jalan terhambat oleh sikap masyarakat yang tidak mau melepaskan
hak atas lahan milik mereka. Hal ini dapat diatasi melalui kordinasi dan konsultasi fihak PUPR dengan
pejabat pemerintah serta tokoh masyarakat setmpat yang lebih memahami aspirasi dan kondisi sosial
budaya masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai