Sop Laboratorium PKM Standar 1
Sop Laboratorium PKM Standar 1
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
Reagen
- Larutan HCl 0,1 N
- Aquadest
Bahan Pemeriksaan
Darah vena yang sudah diberi antikoagulan
Analitik
Cara Kerja
1. Kedalam tabung Hb dimaksukkan larutan HCL 0,1 N.
Sampai tanda 2
2. dihisap darah dengan pipet sampai tanda 20 Hapus
kelebihan darah yang melekat pada bagian luar dengan
tissue.
3. Campur darah dengan larutan dalam tabung, Pipet dibilas
beberapa kali dengan larutan tersebut.
4. Campuran larutan ini sampai homogen dengan
menggoyang tabung secara perlahan-lahan biarkan selama
5 menit
5. Baca Hb dengan membandingkan pada standar sambil
ditambahkan larutan aguadest sampai didapatkan warna
yang sesuai
6. Kadar Hb ditentukan membaca skala pada tabung.
Pasca Analtik
Nilai Rujukan :
o Laki-laki (>15 tahun) : 12- 14 gr/dl
o Perempuan : 12 - 14 gr/dl
o 5 – 9 tahun : 11,5 gr/dl
o 10 – 14 tahun : 12 gr/dl
o Anak-anak (0,6 – 4 th): 11 gr/dl
Interprestasi
Anemia apabila Hb kurang dari nilai normal
o Catat hasil di buku arsip
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Hitung leukosit adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar
leukosit dalam darah.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langka-langka untuk pemeriksaan hitung
jumlah lekosit
PROSEDUR Pra Analitik
Metode neubouer
Prinsip
Darah diencerkan lalu dihitung jumlah leukosit dalam volume
pengenceran tertentu. Dengan mengalikan terhadap faktor
perhitungan, diperoleh jumlah leukosit dalam satuan volume
darah
Alat :
1. Mikroskop dengan lensa objektif 10X
2. Counter
3. Pipet mikro 20 ul / pipet sahli
4. Kit Improved neubaver yang di lengkapi dengan kaca
penutup khusus
5. Pipet Pasteur
6. Tabung reaksi
Reagen/Bahan Pemeriksaan : larutan turk siap pakai dan darah
vena yang sudah di beri antikoagulan.
Analtik
Cara Kerja
Mengisi Pipet Leukosit
Isaplah darah (Kapiler, EDTA) sampai kepada garis
tanda 0,5 tepat
Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung
pipet
Masukkan ujung pipet dalam larutan turk diisap
perlahan-lahan sampai garis tanda 11. hati-hati
jangan sampai terjadi gelembung.
Angkat pipet dari cairan tutup ujung pipet dengan
ujung jari lalu lepaskan karet pengisap.
Kocoklah pipet selama 15-30 menit
Mengisi Kamar Hitung
1. Letakkan kamar hitung yang sudah bersih benar dengan
kaca penutupnya terpasang mendatar diatas meja.
2. Kocoklah pipet yang diisi tadi selama 3 menit
Buang cairan 3 atau 4 tetes dan sentuhkan ujung pipet
dengan sudut 30 derajat pada permukaan kamar hitung
dengan menyingung pinggir kaca penutup. Kamar hitung
terisi cairan perlahan-lahan dengan daya kapilaritasnya.
3. Biarkan kamar hitung selama 2 menit supaya leukosit
dapat mengendap.
Menghitung jumlah sel
1. Hitung semua leukosit yang terdapat dalam 4 bidang pada
sudut-sudut permukaan.
2. Mulailah menghitung dari sudut kiri atas terus kekanan,
kemudian turun ke bawah, dari kanan kekiri lalu turun lagi
kebawah dan mulai lagi dari kiri kekanan dan seterusnya.
Cara ini berlaku untuk ke 4 bidang besar.
3. Sel-sel yang letaknya menyinggung garis batas sebelah
atas dan kiri harus di hitung.
4. dan sebaliknya sel-sel yang menyinggung garis batas
bawah dan kanan tidak di hitung.
Perhitungan
1. Pengenceran darah dalam pipet = 20 X, sedangkan luas
tiap bidang besar = 1 mm2 dan tinggi kamar hitung = 0,1
mm. leukosit dihitung X faktor perhitungan
Faktor Perhitungan = 20 x 50
4x1x0,1
Jadi jumlah leukosit per ul darah = jumlah leukosit yang
dihitung dalam 4 bidang besar x 50
Pelaporan
Jumlah leukosit = Nx50 =……………… /mm3
Pasca Analitik
Nilai normal
4000-10.000/mm3 darah
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Hitung jumlah eritrosit adalah pemeriksaan untuk mengetahui
kadar eritrosit dalam darah.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langka-langka untuk pemeriksaan hitung
jumlah eritrosit.
PROSEDUR Pra Analitik
Metode : Neubauer
Prinsip
Darah diencerkan kemudian di hitung jumlah eritrosit yang
ada dalam volume pengenceran tertentu. Dengan
mengalikan terhadap faktor perhitungan yang diproleh
jumlah eritrosit dalam satuan volume darah.
Alat
1. Pipet mikro 20 ul/ pipet sahli.
2. Pipet volumetrik 5 ml.
3. Kamar hitung improved nuebauer yang dilengkapi
kaca penutup khusus.
4. Pipet Pasteur
5. Mikroskop dengan lensa 10x, 40x.
6. Counter
7. Botol kecil
Reagen : Larutan Hayem
Bahan Pemeriksaan
Darah vena yang sudah diberi antikoagulan
Analitik
Cara Kerja:
o Mengisi Pipet Eritrosit
1. Pipetlah 4 ml larutan Hayem dengan pipet volumtrik
masukkan dalam botol kecil
2. Hisaplah darah yang akan diperiksa dengan pipet mikro
20 ul.
3. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada bagian
luar pipet dengan kertas tissue
4. Masukkan ujung pipet tersebut kedalam wadah yang
berisi larutan Hayem. Bilaslah pipet tersebut dengan
larutan Hayem sebanyak 3x, kemudian wadah ditutup
kembali dengan karet penutup dan kocok memutar +- 2
menit.
o Mengisi Kamar Hitung
1. Ambil kamar hitung yang bersih, kering dan
letakkan dengan kaca penutup terpasang mendatar.
2. Dengan pipet Pasteur teteskan 1-2 tetes larutan
dengan cara menyentukan ujung pipet pada pinggir
kaca penutup.
3. Biarkan kamar hitung terisi sendiri secara perlahan-
lahan dengan sendirinya.
o Menghitung jumlah sel
1. Letakkan kamar hitung diatas meja mikrosof
2. Dengan menggunakan lensa objektif 10 x
kemudian dengan lensa objektif 40 x, hitung semua
eritrosit yang terdapat dalam bidang kecil 5 kotak
yang terbagi lagi dalam 16 bidang kecil-kecil.
3. Mulailah mengitung dari sudut kiri atas terus
kekanan kemudian turun kebawah, dari kiri lalu
turun kebawah dan mulai lagi dari kiri kekanan dan
seterusnya. Sebaliknya sel-sel yang menyinggung
garis bawah dan kanan tidak dihitung.
Perhitungan
Pengenceran darah dalam pipet eritrosit = 20 x
Sedangkan luas tiap bidang kecil = 1/400 mm2 dan
tinggi kamar hitung 1/10 mm.
Eritrosit dihitung dalam 5x16 bidang kecil-kecil
sehingga jumlah luasnya = 80 X I/400 mm2 = 1/5 mm2
Faktor perkalian = 5 X 10 X 200 = 10.000
Jadi Jumlah Eritrosit = N X 10.000 / mm darah
N = Jumlah eritrosit yang dihitung dalam 5 bidang
Pelaporan :
Eritrosit = …../mm
Pasca Analitik
o Nilai normal
Pria : 4,5 – 5,5 juta/cmm darah
Wanita : 4,0 – 5,0 juta/cmm darah
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Hitung trombosit adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar
trombosit dalam darah.
TUJUAN Sebagai acuan dalam menerapkan langka-langka dalam
pemeriksaan trombosit
KBIJAKAN Keputusan direktur No. RSUD.2010 tentang standar prosedur
operasional dilingkungan RSUD Tenriawaru Bone.
PROSEDUR Pra Analitik
Metode : Indirek
Prinsip
Setelah darah dipaparkan pada objek glass lalu dicat
giemsa dan di hitung per 10 lapangan pandang
Alat
1. Mikroskop
2. Kaca objektif yang kering, bebas lemak dan debu
3. Minyak imersi
4. Kaca pengeser
5. Pensil kaca
6. Rak pengecetan
7. Rak pengerin
Reagen
- Larutan Giemsa
- Alkohol 96 %
Bahan pemeriksaan
1. Darah vena dengan antikoagulan
2. Darah Kapiler
Analitik
Pembuatan sediaan hapus darah
1. Teteskan 1 tetes darah diatas objek +- 2 cm dari tepi.
Letakkan kaca tersebut diatas meja dengan darah disebelah
kanan.
2. Dengan tangan kanan letakkan tangan pengeser disebelah
kiri tetesan.
3. Gerakkan kekanan hingga menyentuh tetesan darah.
4. Biarkan darah menempel dan menyebar rata dipinggir kaca
pengeser.
5. Segera geserkan kaca tersebut kekiri dengan sudut 30-40
derajat. Jagan menekan.
6. Biarkan sediaan tersebut kering diudara, lalu tulislah nama
pasien/ no kode pada bagian tebal sediaan dengan pensil
kaca.
Pewarnaa tersediaan hapus
1. Fiksasi dengan alkohol 965 selama 2-3 menit, biarkan
kering.
2. Letakkan sediaan pada rak pewarnaan dengan lapisan
darah diatas.
3. Teteskan larutan gemsa sampai seluruh sediaan tertutup
dengan biarkan 5-10 mennit, dengan larutan gimsa yang
sudah diencerkan dengan aquades dengan perbandingan
1:5
4. Buang larutan gimsa, cuci dengan air mengalir sampai
hilang kelebihan warnanya
5. Letekan pada rak pengering dengan posisi tegak biarkan
mongering
Perhitungan
Pilih daerah dimana trombosit tersebar merata dan jelas,
yaitu pada bagian halusan yang tipis dengan lensa objektif
10X, periksa dengan objektif 100X, setelah sediaan ditetesi
dengan minyak emersi. Hitung jumlah trombosit pada 10
lapangan pandang, missal “N”, hasil dikali1000
Trombosit = N x 1000
Pelaporan : Jumlah Trombosit = …………../mm3
Pasca Analitik
Nilai Normal = 150.000-400.000/mm3 darah
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Hitung Hematrokit adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar
hematokrit dalam darah.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langka-langka untuk pemeriksaan hitung
hematokrit
PROSEDUR Pra Analitik
Metode
Mikro hematokrit
Prnisip
Mengetahui volume eritrosit dalam 100 ml darah,
dinyatakan dalam %
Alat
1. Centrifuge
2. Tabung Wintrobe
3. Pipet Pasteur
Bahan Pemeriksaan
Darah dengan antikoagulan
Analitik
Darah di campur dengan seksama hingga homogen
1. Dengan menggunakan pipet Pasteur darah dimaksukkan
kedalam tabung wintrobe hingga mencapai garis tanda
100, dimulai dari dasar tabung dan hindari terjadinya
gelembung udara didalam tabung
2. Sebelum di putar tabung wintrobe dibalut dengan kertas
tissue untuk menhindari benturan
3. Tabung yang berisi darah dipusing selama 30 menit
dengan kecepatan 2000-2300 g
Perhitungan
Tinggi kolom eritrosit yang dibaca sebagai nilai
hematrokrit dinyatakan dalam %
Pasca Analitik
Nilai Normal
Laki-laki : 40-50 %
Perempuan : 37-43 %
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030.
PENGERTIAN Dengan tes ini dapat ditentukan lamanya waktu yang diperlukan
darah untuk membeku
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langka-langka untuk mengetahui faktor-
faktor koagulasi darah, terutama faktor pembentuk tromboplastin
dan trombosit.
PROSEDUR Pra Analitik
Persiapan pasien :
a. Terangkan bahwa tes ini digunakan untuk menentukan
waktu pembukuan.
b. Jelaskanlah bahwa tidak ada larangan makan atau minum
sebelum tes.
c. Ditanyakan apakah mengkomsumsi obat sebelum tes
seperti thiazid, sulfonamid, antineoplastik, antiokoagen
atau anti inflamasi.
d. Jelaskan untuk tidak takut waktu diambil darahnya
walaupun ada sedikit rasa sakit dan tidak enak.
Alat : tabung reaksi 100 x 10 mm, 4 buah : stop watch dan
waterbath.
Analitik
Cara Kerja :
1. Tempatkan keempat tabung reaksi dalam waterbath (37
2. Ambil darah vena, jalankan stopwatch saat darah tampak
di dalam spoit. Tuangkan 1 ml ke dalam setiap tabung.
3. Setelah 3 menit, mulailah mengamati keempat tabung
4. Angkat tabung tegak lurus lalu miringkan tiap 30 detik
sampai darah terlihat membeku.
5. Catat selang waktu saat pengembalian darah sampai darah
membeku.
Pasca Analitik
Nilai rujukan : 4-10 menit
Waktu bekuan memanjang (trombosis)
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Dengan tes ini dapat ditentukan lamanya perdarahan setelah dibuat
tusukan atau insist kecil pada permukaan kulit kuping telinga atau
bagian volar lengan bawah.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langka-langkah dalam pemeriksaan
waktu perdarahan dan Untuk menilai faktor-faktor hemostasis
ektravaskuler.
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN TesCholesterol adalah tes untuk mengetahui kadar lipid dalam
darah. tes untuk mengetahui kadar lipid dalam darah.yang
berhubungan dengan penyakit vascular yang mencakup penyakit
jantung koroner ,penyakit pembuluh darah otak dan penyakit
pembuluh darah perifer.
TUJUAN Sebagai acuan Penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan
Cholesterol
→
PEMERIKSAAN : GDP, 2 JAM PP, GDS
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Tes kehamilan (plano tes) adalah merupakan suatu tahap test strip
yang menggunakan urine seara immunokromatografi untuk
mendeteksi adanya HCG dalam urine dan juga mendeteksi
adamnya kehamilan
TUJUAN Sebagai acuan Penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan
test Kehamilan.
PROSEDUR Pra Analitik
Persiapan sampel
Sampel yang digunakan sebaiknya urine pertama pagi hari
Prinsip tes : immunokromatografi
Alat dan bahan :
- Pot urine
- Kit EXCEL Hcg
- Urine (sebaiknya urine pagi hari)
Analitik
Cara kerja
1. Alat tes dilepas dari tutupnya dan dicelupkan kedalam pot
urine
2. Tunggu pada garis merah muncul pada alat tes ( C/T)
Pasca Analitik
Interprestasi hasil
Positif : terbentuk 2 garis mareh pada bagian control (C)
dan tes (T)
Negatif : hanya 1 garis merah yang muncul pada bagian
kontrol (C)
Invalid : tidak timbul garis merah sama sekali atau timbul
hanya pada bagian tes (T)
UPTD TES WIDAL
Puskesmas Ulaweng NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng LAB-08-10 A 1/2
PROSEDUR TANGGAL Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
TETAP 1-10-2010
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
Analitik
Cara Kerja
1. Teteskan serum penderita pada gelas objek dengan
mengunakan clinipett masing-masing 80 ul, 40 ul, 20 ul,
10 ul, 5 ul.
2. Tambahkan antigen Ty O satu tetes pada masing-masing
serum tersebut diatas.
3. Kerjakan seperti tersebut diatas dengan mengunakan
antigen Ty H, HA, HB.
4. Campurkan serum dan antigen pada gelas objek dengan
menggunakan pengaduk, dimulai dari gelas objek yang
berisi serum penderita 5 ul.
5. Reaksi aglutinasi dibaca tidak boleh lebih dari 1 menit.
Pembacaan
1. Uji widal dikatakan positif bila terjadi aglutinasi dalam
waktu 1 menit.
2. Pengenceran dihitung dari kiri kekanan sbb:1/20, 1/40,
1/80, 1/160, 1/320.
3. Titer dari serum adala pengenceran tertinggi yang masih
memberi reaksi aglutinasi.
Pasca Analitik
Pelaporan
1. Hasil ditulis berdasarkan pengenceran terakhir yang masih
aglutinasi.
2. Contoh :
Aglutinasi terakhir pada gelas objek pengenceran
dilaporkan A Ty O positif 1/80
UPTD URINALISIS
Puskesmas Ulaweng NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
Jl. Makassar No.17
Tacipi, Kec Ulaweng LAB-09-10 A 1/6
PROSEDUR TANGGAL Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ulaweng
TETAP
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Tes tinja adalah tes laboratrium terhadap spesimen tinja yang dapat
memberikan kelainan pada sistem traktus gastro – intensital seperti
diare, infeksi parasit, pendarahan gastro-intensital, ulkus peptikum,
karsinoma dan sidroma malabsorbi. Tes tinja terdiri dari tes
makrokopik, mikroskopik dan kimia (tes darah samar).
TUJUAN Sebagai acuan Penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan Tes
Tinja.
PROSEDUR 1. Prosedur dilaksanakan oleh analisis laboratrium yang
bertugas.
2. Analis tersebut memakai sarung tangan, masker serta baju
laboratrium karena sampel adalah bahan infeksius..
3. Hasil dievaluasi oleh dokter yang bertugas
Pra Analitik
1. Persiapan pasien :
- Pasien tidak dibenarkan makan obat pencahar sebelumnya.
- Preparat besi akan mempengaruhi warna tinja dan sebaiknya
dihentikan 4-6 hari sebelum pengambilan sampel.
Begitupun dengan obat-obat antidiare, golongan tetacyclin,
barium, bismuthminyak atau magnesium akan
mempengaruhi hasil.
- Untuk tes kimia, perlu dihindari zat-zat yang mengandung
besi, vitamin C, bromida, iodida, makanan yang
mengandung mioglobin (daging), klorofil dan peroksidase
tumbuhan selama 2-3 hari.
2. Persiapan sampel :
Sampel sebaiknya tidak segar (pagi hari) sebelum sarapan
pagi, atau tinja baru, defekasi spontan dan diperiksa di
laboratrium dalam waktu 2-3 jam setelah defekasi (warm
stool).
Wadah berupa pot plastik yang bermulut lebar, tertutup rapat
dan bersih.
Wadah diberi label : nama, tanggal, nomor pasien, sex,
umur, diagnosis awal. Tinja tidak boleh mengenal bagian
luar wadah dan diisi jangan terlalu penuh.
3. Alat dan bahan:
- lidi atau spatel kayu, kapas lidi
- mikroskop
- kaca objek, kaca penutup
- larutan eosin 2%
- larutan lugol
- larutan NaCL 0,9%
- tabung reaksi
- serbuk gum guaiac 3 gram
- alkohol 95%
- asam asetat glacial
- hidrogen peroksidase (H2O2)
Analitik
Cara kerja:
Tes makroskopik
sampel diperiksa ditempat yang terang
perhatikan warna, bau, konsistensi, adanya darah, lendir,
nanah, cacingg, dll.
Tes makroskopik/sedimen
- tetesi kaca objek disebelah kiri dengan 1 tetes NaCL 0,9%
dan sebelah kanan dengan 1 tetes larutan Eosin 2% atau
larutan lugol
- ambil tinja dibagian tengahnya atau pada permukaan yang
mengandung lender, darah atau nanah ± seujung lidi
- aduk sampai rata pada masing-masing larutan
- tutupi dengan kac penutup
Periksa dibawah mikroskop, mula-mula dengan pembesaran
10X kemudian 40X. Amati apakah ada telur cacing amuba,
leukosit, sel epitel, kristal, sisa makanan dll
Tes kimia
1. Buatlah emolsi tinja dalam tabung reaksi dengan air atau
dengan larutan garam kira-kira 5-10 ml dan panasilah
hingga mendidih.
2. Saringlah emulsi yang masih panas dan bbiarkan filtrat
sampai menjadim dingin, dan tambahkan 1 ml asam aseatat
galcial, campur.....
3. Dalam tabung reaksi kedua masukkan sepucuk pisau serbuk
guaiacdan 2 ml alkohol 95%, campur.
4. Tuanglah secara hati-hati isi tabung kedua jenis campuran
tetap sebagai lapisan terpisah.
5. Berikan 1 ml hidrogen peroxidase 3%, campur.
6. Hasil terlihat dari warna biru yang terjadi pada batas kedua
apisan itu.
7. Hasil dibaca dalam waktu 5 menit (jangan lebih lama),
perhatikan warna yang timbul.
Nilai rujuk:
- Warna : normal berwarna kuning coklat
- Bau : bau normal tinja disebabkan oleh indol, skatol dan
asam butirat
- Konsistensi : tinja normal agak lunak dan mempunyai
bentuk seperti sosisi
- Lendir : normal tidak ada lendir
- Darah : normal tinja tidak mengandung darah
- Sel epitel : beberapa sel epitel, yaotu yang berasal dari
dingding usus bagian distal dapat ditemukan dalam
keadaaan normal
- Leukosit : normal tidak terdapat leukosit
- Eritrosit: normal tidak terdapat erotrosit
- Krisrtal normal mungkin terlihat kristal-kristal tripelfosfat,
calcium oxalat dan asam lemak
Pasca Analitik
Interprestasi:
- Warna tinja yang abnormal dapat disebabakan atau berubah
oleh pengaruh jenis makanan, obat-obaatan dan adanya
pendarahan pada saluran pencernaan
- Tinja yang abnormal mempunyai bau tengik, asam, besi
- Lendir: adanya lender berarti ada iritasi atau radang dinding
usus. Lender pada bagian luar tinja, lokasi iritasi mungkin
pada usus besar dan bila bercampur dengan tinja, iritasi
mungkin pada usus kecil
- Darah : perhatikan apakah darah itu segar (merah muda),
coklat atau hitam,m apakah bercampur atau hanya dibagian
luar tinja saja
- Parasit : cacing mungkin dapat terlihat
- Sel epitel: kalau sel episel berasal dari bagian yang lebih
proximal, sel-sel itu sebagian atau seluruhnya rusak. Jumlah
sel epitel bertambah banyak kalau ada perangsangan atau
peradangan dinding usus
- Makrofag. Sel-sel segar berinti satu memiliki daya
fagositosis; dalam plasmanya sering dilihat sel-sel lain
(leukosit, eritrosit) atau benda-benda lain. Dalam preparat
natif (tanpa pewarna) sel-sel itu menyerupai amuba;
perbedaannya ialah sel ini tidak dapat bergerak
- Leukosit. Lebih jelas terlihat kalau tinja dicampur dengan
beberapa tetes larutan asam acetate 10%. Kalau hanya
dilihat beberapa dalam seluruh sediaan, tidak ada artinya.
Pada dysenteri basiler, colitis ulcerosa dan peradangan lain-
lain, jumlah leukosit yang ditemukan banyak menjadi besar
- Eritrosit. Hanya dilihat kalau lesi mempunyai lokalisasi
dalam colon, rectum atau anus. Keadaan ini selalu bersifet
patologis
- Kristal-kristal. Sebagai kelainan mungkin dijumpai kristal
Charcot-Leyden dan kristal hematoidin. Kristal Charcot-
Leyden biasanya ditemukan pada keadaan kelainan ulceratif
ususnya, khususnya amubiasis. Kristal hematoidin dapat
ditemukan pada perdarahan usus
- Sisa makanan. Hampir selalu dapat ditemukan tertentu
dikaitkan dengan sesuatu hal yang abnormal. Sisa makanan
itu sebagian berasal dari makanan daun-daunan dan
sebagaian lagi makanan berasal dari hewan, seperti serat
otot, serat elastik, dll.
Catat hasil pada buku hasil dan formulir hasil
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Pengecetaan gram GO (secret) adalah untuk mendeteksi penyakit
GO
TUJUAN Sebagai acuan Penerapan langkah-langkah dalam Pengecatan
Gram sekret GO
PROSEDUR Pra Analitik
Persiapan sampel: sampel yang diambil dengan mengunakan
kapas lidi diputar berlawanan dengan arah jarum jam
Metode: mikroskopis
Prinsip : dengan pewarnaan kuman Neisseria Gonorhonea
akan nmenyerap zat karbon fuksin sehingga akan berwarna
merah
Alat
1. Kaca objek
2. Mikroskop
3. Lampu spritus
4. Kapas lidi
5. Rak pewarna
6. Spidol
Bahan:
Zat berisi:
- Gentian violet
- Lugor
- Alkohol 96%
- Fuchsin
Minyak emersi
Analitik
Cara kerja:
1. Bahan sediaan / preparat secret dicat dengan carbolgentian
violet (tunggu sampai 3 menit)
2. Cuci dengan air mengalir sampai bersih dan tuangi dengan
zat lugol (tunggu sampai 3 detik)
3. Cuci dengan alcohol 96% sampai zat yang tidak berguna
larut
4. Cat dengan air fuchtion selama 3 menit, kemudian cuci
dengan air mengalir sampai bersih dan keringkan. Teteskan
1 tetes minyak emirsi diatas sediaan
5. Periksa dibawah mikroskop dengan pembersiahan objektif
100X dan okuler 10x
6. Cari kuman GO berbentuk diplococcus berwarna merah
Pasca Analitik
Gram:
1. Ditemukan kuman diplococcus gram negatif / GO (+). Bila
ada kuman GO.
2. Tidak ditemukan kuman diplocuccos gram negatif / GO (-).
Bila tidak ada kuman GO
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Pemeriksaan BTA adalah pemeriksaan untuk menentukan adanya
bakteri tahan asam pada penderita TBC
TUJUAN Sebagai acuan Penerapan langkah-langkah dalam Pengecatan BTA
metode ZN
A. Makkulasse,S.Sos
Nip.19650810 199103 1 030
PENGERTIAN Tes malaria adalah tes laboratorium yang dapat memberikan
informasi tentang parasit genus plasmodium sebagai penyebab
penyakit malaria. Tes malaria meliputi: tes apusan darah tebal dan
tes apusan darah tipis
TUJUAN Sebagai acuan Penerapan langkah-langkah dalam Tes malaria.