PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya setiap bahasa manapun di muka bumi ini terbagi atas
bahasa lisan dan bahasa tulisan. Dalam kesusasteraan juga dibagi atas sastra
lisan dan sastra tertulis. Di Ternate, sastra tertulis jarang dijumpai. Hal ini
dikarenakan bahasa Ternate tidak mempunyai huruf (aksara) sendiri.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dalil moro.
2. Untuk mengetahui contoh transkripsi dalil moro
PEMBAHASAN
Terjemahan :
Janganlah seperti iringan awan
Ke barat ikut ke timurpun ikut
Tak tentu tempat berhenti
Terkatung-katung di antara langit
Terjemahan :
Kelam di timur hendak menurun
Ditandai gumpalan awan berkabut
Lautan luas penuh ikannya
Tentu kita sudah mengenalinya
Kano-kano ri ngongano
Kusu-kusu to busu marua
Jela-jela to sisela
Terjemahan :
Tanaman kano-kano yang kuharapkan
Alang-alang tak kusukai lagi
Jela-jela kusisipkan
BukanSemak loloro yang tumbuh terlalu lama
Terjemahan :
Emas bisa kucari
Tak ada Tuhan kita binasa
Hilang emas bisa kucari
Bila tak ada Tuhan tentu kita tak ada
Terjemahan :
Mari kita berpadu hati
Berpadu hati seperti mayang sejak dahulu
Jikalau orang lain tidak, tentulah kita
Janganlah kita hidup bermusuhan
Terjemahan :
Kita bagaikan kembang di padang rumput
Tumbuh dan hidup terpencar-pencar
Terhimpun dalam satu genggaman
Bagaikan hiasan seikat kembang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalil Moro ialah bentuk puisi sastera lama yang dalam peribahasanya
mengungkapkan perumpamaan yang berbentuk dalil sebagai contoh untuk
ditiru yang merupakan warisan nenek moyang yang telah merasuk dan
dihayati, hingga patut ditaati.
B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan pembuatan makalah ini dan
bermanfaat khususnya untuk penulis dan umum untuk pembaca.