Anda di halaman 1dari 2

Budaya Negara Myanmar

Republik Persatuan Myanmar (juga dikenal sebagai Birma, disebut “Burma” di dunia Barat) adalah
sebuah negara di Asia Tenggara.
Ibu kota negara ini sebelumnya terletak di Yangoon sebelum dipindahkan oleh pemerintahan junta militer ke
Naypyidaw pada tanggal 7 November 2005. Negara yang kaya akan potensi sumber daya alam seperti mineral,
gas, petrolium, kayu, kaleng, antimoni, timah, tembaga, tungsten, lead, batubara, beberapa marmer, limestone,
batu berharga, dan hidropower ini memiliki sejarah panjang yang diwarnai oleh peperangan dan konflik. Apalagi
sejak negara ini dipimpin oleh junta militer yang berkuasa sejak Tahun 1962.

 Sejarah Myanmar
Awal mula berdirinya negara Burma, diawali oleh kekuasaan Kerajaan Pagan yang dipmpin oleh Raja
Anawratha pada Tahun 1044 yang hanya dapat bertahan hingga Tahun 1287 karena diserang oleh
Ku Bhilai Khan dari kerajaan Tiongkok. Kerajaan itu kemudian menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Salah
satu erajaan yang berhasil memperluas kekuasaanya adalah kerajaan Toungoo yang bahkan pernah
menguasai seluruh wilayah Kerajaan Siam. Namun, karena pemberontakan dari mereka yang ingin
memisahkan diri, Kerajaan Toungoo akhirnya kehabisan energi untuk melawan pemberontakan
kerajaan Siam dan akhirnya terpecah belah kembali. Salah satu kerajaan yang kemudian muncul
adalah Kerajaan Burma yan gmerupakan cikal bakal dari negara Burma modern seperti yang kita
kenal sekarang. Kerajaan ini berkuasa semenjak Tahun 1753-1886. Sejarah Myanmar memang
penuh dengan perang yang nyaris tanpa henti. Proses pembentukan Myanmar secara tradisional
berlangsung tengah peperangan antar kelompok. Kondisi perang terus menerus ini membuat
konsepsi keamanan nasional dipenuhi dengan beban upaya mempertahankan kesatuan nasional dari
ancaman dalam dan luar negeri.

 Kebudayaan
Kebudayaan Myanmar banyak dipengaruhi oleh agama mayoritas yang dianut oleh mayarakatnya,
yakni ajaran Budha. Ini terlihat dari banyaknya pagoda yang dapat kita jumpai hampir di setiap
tempat di Myanmar. Masyarakatnya masih tergolong masyarakat tradisional dengan penduduk yang
ramah dan masih kita jumpai banyak masyarakat yang masih memakai sarung dan mengisap rokok
dengan cerutu. Salah satu pagoda terkenal yang sangat indah adalah Pagoda Shwedagon di
Yangoon dan reruntuhan candi yang luas dari ibu kota lama Pagan adalah salah satu pemandangan
paling menarik di dunia. Beberapa kesenian tradisional Myanmar adalah Bagan Period Dance yang
hampir mirip dengan tarian tradisional Indonesia, namun gerakan mereka lebih gesit
dan beragam.Belum banyak potensi pariwisata yang dapat dikembangkan di Myanmar. Salah satunya
mungkin dikarenakan oleh konflik yang masih sering berkecamuk di negara itu serta kurangnya
kepedulian pemerintah dalam meningkan potensi pariwisata di negara seribu pagoda itu.
Sumber: http://fleepzfloopz.blog.com/2012/10/02/myanmar/
Tarian Indonesia dan Myanmar punya Kemiripan
Sebagian besar tema tari-tarian dari Myanmar itu erat dengan kepercayaan dan mitos, yang
juga menjadi ciri khas seni tari Indonesia. Bagian pertama tarian banyak terinsipirasi dari kehidupan
istana dan dan kepercayaan masyarakat Myanmar. Kepercayaan masyarakat Myanmar tergambar
dalam tarian penyambutan serta tarian Bagan yang terukir diatas pagoda tempat ibadah masyarakat
dengan mayoritas agama Budha. Tarian mahkota, tarian Byaw-sejenis gendang menampilkan tarian
gembira yang biasa ditampilkan di hadapan raja-raja dan petinggi istana. Tarian tiga era Myanmar
yaitu periode Innwa, Konbaung, dan Yadanabon menampilkan perubahan gerakan hingga dandanan
para penari dari tiga periode kekuasaan. Hiasan bertatah warna emas dan permata melengkapi
busana tradisional yang dimodifikasi komtemporer. Sementara musik yang mengiringi tarian berasal
dari lagu tradisional Myanmar dan lagu-lagu tradisional rakyat.

Anda mungkin juga menyukai