Asam Urat Pada Remaja Obesitas Skripsi Vindy Punya
Asam Urat Pada Remaja Obesitas Skripsi Vindy Punya
KOTA TONDANO
Oleh :
Vindy G. N Wurangian
090111213
Dosen Pembimbing :
BAGIAN KIMIA
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Pada masa Hippocrates dikenal luas sebuah penyakit yang bernama gout
(asam urat) yang sering dinamakan sebagai penyakit para raja dan raja dari
ekonomi tinggi sering mengonsumsi daging (yaitu keluarga kerajaan pada zaman
Asam urat adalah hasil produksi oleh tubuh, sehingga keberadaannya bisa
normal dalam darah dan urin.Akan tetapi sisa dari metabolisme protein makanan
yang mengandung purin juga menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah kadar
asam urat di dalam darah bisa meningkat bila seseorang terlalu banyak
Diperkirakan bahwa radang sendi akibat gangguan asam urat terjadi pada
840 dari setiap 100.000 orang, dan mewakili sekitar 5% dari total penyakit radang
sendi. Penyakit radang sendi ini dapat dikelompokkan menjadi bentuk gout
primer yang umum terjadi (90% kasus penyakit radang sendi). Penyebabnya tidak
dalam tubuh, tapi yang pasti ada hubungannya dengan obesitas, hipertensi,
lebih dari 30 tahun,sedangkan gout sekunder (10% kasus) dialami oleh umumnya
dalam darah. Sampai saat ini belum ada teori yang bisa menjelaskan mengapa
penderita obesitas memiliki kadar asam urat darah yang tinggi. Namun, banyak
penelitian menunjukan bahwa kadar asam urat pada penderita obesitas lebih tinggi
dari normal.4
Sebuah hasil penelitian dari Dr. Nyoman Kertia (2009) menunjukan bahwa
orang yang gemuk mempunyai kecenderungan lebih tinggi terkena penyakit asam
urat.Meskipun tidak selalu, tetapi banyak bukti menunjukan bahwa orag yang
kadar asam urat meninggi. Data-data penelitian menunjukan bahwa penyakit asam
urat lebih banyak didapatkan pada seseoramg yang berat badannya berlebih dan
kadar kolesterol daranya tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki
kelainan tersebut.21
karena itu obesitas saat ini dianggap sebagai suatu penyakit kronik dan harus
mendapatkan pengobatan.5
Tahun 1960 prevalensi obesitas di AS sebesar 13% dan pada tahun 1994
meningkat menjadi 22,5%. Prevalensi obesitas pada anak 6-17 tahun dalam 3
dekade terakhir meningkat dari 7,6-10,8% menjadi 13-14%. Bahkan menurut data
melebihi 30kg/m2.6
pada remaja dengan umur 16-18 tahun adalah 1,4% dengan perbandingan 1,3%
Berdasarkan latar belakang ini maka peneliti merasa perlu dan tertarik untuk
Minahasa.
A. Bidang akademik
peningakatan asam urat pada remaja obesitas dan sebagai acuan peneliti
selanjutnya.
B. Bidang pelayanan masyarakat
obesitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 DEFINISI
Asam urat adalah hasil akhir dari metabolism purin. Secara alamiah purin
terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni
makanan dari tanaman berupa sayur, buah, dan kacang-kacangan atau hewan
berupa daging, jeroan, dan ikan sardeng. Juga dalam minuman beralkohol dan
makanan kaleng.1
Jika kadar asam urat dalam darah melebihi normal, asam urat ini tidak
akan bisa larut kembali dalam darah. Pada akhirnya, akan mengendap menjadi
Kristal urat dan masuk ke organ-organ tubuh, khususnya kedalam sendi. Kristal
urat ini dianggap sebagai benda asing oleh tubuh.Hal ini memicu sel-sel
kemerahan dan nyeri. Inilah yang disebut sebagai penakit radang sendi atau
2.1.2 EPIDEMIOLOGI
prevalensinya rendah (1-6 per 10.000) pada wanita < 60 tahun dan 5-6 kali lipat
lebih banyak pada pria usia 40-50 tahun. Faktor lingkungan seperti asupan purin
dalam diet, konsumsi alcohol, dan penggunaan obat seperti aspirin dosis rendah
dan diuretik juga turut berperan. Kelainan metabolisme yang diturunkan juga turut
berperan karena menyebabkan produksi berlebihan atau ekskresi asam urat yang
di bawah normal.8
2.1.3 KLASIFIKASI
perputaran massif asam nukleat atau akibat gangguan ginjal didapat yang
2.1.4 PATOFISIOLOGI
asam urat serum, meninggi atau menurun. Pada kadar asam urat serum yang
menurunkan kadar asam urat serum dengan mempresipitasi serangan gout akut.
beberapa pasien gout atau yang dengan hiperurisemia asimptomatik Kristal urat
ditemukan pada sendi metatarsofalangeal dan lutut yang sebelumnya tidak pernah
urat untuk timbul serangan gout akut.Menurunnya kelarutan sodium urat pada
temperature lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki dan tangan, dapat
daerah tersebut.
konsentrasi urat dalam cairan sendi MTP-1 menjadi seimbang dengan urat dalam
plasma pada siang hari selanjutnya bila cairan sendi diresorbsi waktu berbaring,
akan terjadi peningkatan kadar urat lokal. Fenomena ini dapat menerangkan
terjadinya awitan (onset) gout akut pada malam hari pada sendi yang
bertentangan terhadap asam urat, biasanya kelarutan ini meninggi, pada pH dari
7,5 menjadi 5,8 dan pengukuran serta kapasitas buffer pada sendi dengan gout,
gagal untuk menentukan adanya asidosis. Hal ini menunjukan bahwa perubahan
terutama gout akut.Reaksi ini merupakan reaksi pertahanan tubuh non spesifik
arthritis gout akut adalah akibat penumpukan agen penyebab yaitu Kristal
berbagai mediator peradangan akibat aktivasi melalui jalur, antara lain aktivitas
Serangan pertama mengenai ibu jari kaki, pergelangan kaki atau tarsus,
makanan, alkohol, dan kelaparan. Atritis gout kronis tetap asimetris dan timbul
2.1.6 LABORATORIUM
darah adalah 7,0 mg/dl pada laki-laki dan 5,7 mg/dl pada perempuan.4Pada teknik
enzimatik, yaitu kadar asam urat normalnya maksimum 7 mg/dl.1 Pada ekskresi
(keluarnya) asam urat urin per 24 jam, penentuan jumlah kadar asam urat di urin
selama 24 jam penting untuk menentukan pengobatan. Selama 3-5 hari sebelum
ginjal.Pembentukan asam urat dinyatakan berlebihan bila kadarnya per 24 jam >
600 mg% pada diet batas purin atau > 800 mg% dengan diet normal.Bila kadarnya
> 900 mg%, resiko terjadinya batu ginjal sangat tinggi. Pemeriksaan LED (laju
radiologis pada stadium akut arthritis gout, gambaran radiologik hanya tampak
asimetrik. Keadaan ini terjadi akibat reaksi peradangan pada stadium awal.
Perubahan gambaran pada radiologik pada arthritis gout kronis hanya terlihat bila
tulang sudah mengalami erosi sehingga berbentuk bulat atau lonjong dengan tepi
pengapuran didalam tofus. Tanda khas arthritis gout bila pada foto rontgen
2.1.7 DIAGNOSA
sebagai berikut.11
5. Nyeri atau bengkak pada pangkal ibu jari kaki (sendi MTP I).
9. Hiperurisemia.
2.1.8 PENATALAKSANAAN
Pada penderita gout, kadar asam urat darah harus dipertahankan dalam
pemberian Allopurinol.
Serangan ulang arthritis gout lebih dari 3 kali setahun, baik kadar asam
Adanya tofi.
Probenesid). Lama pemberian obat ini adalah 1 tahun setelah konsentrasi asam
urat normal.12
2.1.9 KOMPLIKASI
Komplikasi yang biasanya terjadi akibat adanya penyakit asam urat adalah
di dalam urine.Bentuk komplikasi ini ada dua, yaitu batu asam urat dan
nefropati asam urat akut.Batu asam urat biasanya terjadi pada penderita
yang memiliki asam urat lebih tinggi dari 13 mg/dl dengan pembuangan
asam urat lebih dari 1.100 mg/dl.Selain itu, keasaman dan konsentras urine
b. Nefropati urat
biasanya menimpa penderita yang memiliki kadar asam urat di ats 13mg/dl
Gout akut harus dibedakan dari penyebab arthritis akut lainnya, terutama
arthritis stafilokokus septic dan demam reumatik. Pseudogout dapat timbul pada
2.1.11 PROGNOSA
menjadi progresif. Semakin usia pasien pada saat mulainya penyakit, maka
semakin besar kemungkinan menjadi progresif. Arthritis tofi kronik terjadi setelah
2.2 OBESITAS
2.2.1 DEFINISI
Untuk mengetahui gemuk atau tidak, dengan cara menghitung indeks masa
tubuh atau Body Mass Index (BMI). Harus mengetahui berat badan (BB) dan
tinggi badan (TB), berat badan dalam ukuran kilogram (kg) dibagi dengan kuadrat
tinggi badan dalam ukuran meter. Hasilnya disebut BMI.4 BMI = Berat Badan
tuanya juga mengalami hal yang sama. Sampai saat ini belum diketahui
didalam tubuh.19
Obesitas merupakan salah satu faktor resiko terjadinya asam urat. Obesitas
didefinisikan sebagai kondisi dimana terjadi kelebihan lemak tubuh. Pada orang
obes terjadi peningkatan asam urat terutama karena terjadi peningkatan lemak
tubuh, disamping itu juga berhubungan dengan luas permukaan tubuh sehingga
pada orang gemuk akan lebih banyak memproduksi asam urat dibandingkan
Banyak struktur organ dalam tubuh orang gemuk yang diselimuti lemak.
Jika jantung, hati, dan pembuluh darah diselimuti dan terdesak lemak, tentu akan
Hubungan yang positif antara asam urat dengan resistensi insulin sebagian
urat menurun dan hasilnya konsentrasi asam urat serum meningkat. Insulin
Teori yang baru adalah kemungkinan adanya peranan leptin pada kaitan
produk dan obes genetik yang diekspresikan pada adiposit dan bekerja melalui
leptin sangat berkaitan dengan resistensi insulin pada pasien non-diabetes. Hasil
penelitian menyatakan bahwa ada hubungan antara asam urat serum, obesitas, dan
resistensi insulin paling tidak dimediasi oleh ekskresi leptin. Leptin dialirkan
bekerja dalam hal keseimbangan energi. Pada penderita obesitas kadar leptin
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai Januari 2013,
1. Populasi
Minahasa.
2. Sampel
1. Kriteria Inklusi
10-12 jam.
2. Kriteria Eksklusi
b. Siswa SMK berumur ˂12 tahun sampai ˃18 tahun yang menderita
1. Kadar asam urat pada pria <7mg/dl dan wanita <6mg/dl (Putra. 2009)
a. Centimeter
b. Alat tulis menulis
a. Jarum suntik 3 cc
b. Kapas alkohol
c. Bendungan (turniquet)
d. Plester
e. Label nama
1. Darah
Diukur dalam posisi tegak dan tenang. Baju dan benda lain yang dapat
ketat dan sejajar dengan lantai.Pengukur dilakukan pada saat akhir dari
3. Pemeriksaan sampel
1. Informed consent
HASIL PENELITIAN
Negeri di Kota Tondano. Pada awal penelitian peneliti terlebih dahulu membuat
kepada kepala sekolah SMK Negeri di Kota Tondano untuk mendapatkan izin
pinggang secara acak terhadap 395 orang siswa di SMK Negeri di Kota Tondano.
Ditemukan 106 orang siswa obes. Kemudian diambil secara acak 54 orang siswa
yang obes sebagai sampel. Hasil pengambilan sampel terhadap 54 orang siswa
tersebut, ditemukan 8 orang siswa yang memiliki kadar asam urat diatas batas
normal.
Penelitian yang dilakukan di SMK Negeri di Tondano terdapat 1677 orang
siswa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Kemudian peneliti melakukan
pemeriksaan obesitas adalah 395 orang siswa sedangkan siswa yang tidak
mengikuti pemeriksaan lingkar pinggang adalah 1282 orang. Siswa yang tidak
pengukuran ditemukan 106 orang siswa obes, sedangkan 289 orang siswa tidak
obes. Kemudian 54 orang siswa obes yang bersedia mengikuti pemeriksaan darah
sebagai sampel, yang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 43 orang siswa
ditemukan 8 orang siswa yang mengalami peningkatan kadar asam urat yang
melebihi normal.
BAB V
PEMBAHASAN
Pada penelitian yang melibatkan 395 orang siswa berusia 13-18 tahun
Ditemukan 106 orang siswa obes. Setelah itu ditemukan 54 siswa obes yang
terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 43 siswa perempuan. Penelitian ini sesuai
berlebihan yang diperlukan untuk fungsi tubuh manusia. Obesitas tidak dapat
dinyatakan terjadi sebagai akibat dari satu faktor saja. Faktor-faktor yang berperan
dalam terjadinya obesitas antara lain faktor genetik, faktor lingkungan, gaya
hidup, dan perilaku makan. Obesitas dapat dicegah dengan penanganan tertentu
antara lain dengan pengaturan diet tertentu, latihan fisik yang cukup, dan
perubahan kebiasaan.19
Pada orang obes terjadi peningkatan asam urat terutama karena terjadi
permukaan tubuh sehingga pada orang gemuk akan lebih banyak memproduksi
sampel dilakukan kepada 54 orang siswa obes yang bersedia untuk menjadi
sampel. Pada pengukur yang melibatkan siswa obes sebagai sampel ditemukan 8
orang siswa yang mengalami peningkatan kadar asam urat yang melebihi normal.
Perkembangan jaman, sekarang ini makanan cepat saji atau yang lebih
dikenal dengan junk food dapat diperoleh dengan mudah, para remaja sekarang ini
cenderung lebih menyukai makanan cepat saji yang memiliki kadar lemak yang
tinggi. Sekarang ini asam urat merupakan isu penting di Indonesia. Asam urat
tidak hanya pada orang dewasa saja, tetapi ini sudah menjadi masalah bagi
remaja. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap
dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Tubuh menyediakan 85%
senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari
makanan hanya sekitar 15%. Banyak orang menyantap apa saja yang dia inginkan,
Produk makanan mengandung purin tinggi kurang baik bagi orang-orang tertentu,
penyakit kulit (psoriasis) dan kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita
diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya menghasilkan kadar benda-
benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang tinggi dalam tubuh. Benda-
benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
Oleh karena purin merupakan hasil dari metabolisme tubuh, maka perlu
diingatkan kepada seseorang dengan kadar asam urat tinggi harus hati-hati dengan
penyakit yang berhubungan dengan metabolisme seperti penyakit jantung,
kencing manis, dan penyakit yang berdampak langsung pada ginjal. Kenyataan ini
sangat erat hubungannya dengan tradisi, budaya dan pola makan masyarakat
penyakit asam urat. Ini karena kebiasaan mereka mengkonsumsi makanan laut
kebiasaan dan pola makannya dalam menjaga kadar asam urat agar berada dalam
batas normal.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
adalah 17,4%
B. Saran
1. Untuk remaja :
sekolah.
populasi yang lebih banyak agar memperoleh hasil yang lebih jelas.
Tabel 1. Kadar Asam Urat pada Siswa Obes
Nomor Lingkar Pinggang (cm) Jenis Kelamin Kadar Asam Urat (mg/dL)
1 98 L 6,4
2 93,8 L 6,5
3 80,5 W 4,1
4 81 W 5,0
5 76,5 W 4,1
6 77 W 5,4
7 93 W 6,3
8 87 W 5,8
9 83 W 4,2
10 78 W 4,9
11 80 W 2,4
12 100 W 3,9
13 76 W 2,9
14 91 W 4,7
15 113 W 3,4
16 82 W 3,3
17 101 L 4,6
18 84 W 3,3
19 80 W 2,9
20 84 W 2,7
21 92 W 4,3
22 86 W 2,6
23 86 W 5,2
24 96 W 4,8
25 79 W 3,5
26 86 W 2,8
27 87 L 5,8
28 85 W 3,9
29 90 W 3,8
30 85 W 4,0
31 88 W 4,7
32 84 W 4,2
33 79,5 W 3,5
34 78 W 5,9
35 77 W 5,9
36 76 W 4,9
37 92 W 6,6
38 86 W 2,8
39 92 L 7,2
40 89 W 3,2
41 83 W 3,4
42 89 W 4,3
43 79 W 3,5
44 78 W 3,7
45 88 L 4,1
46 91 L 7,1
47 87 L 7,3
48 99 L 6,4
49 86 L 4,3
50 107 L 6,7
51 76 W 3,9
52 78 W 5,3
53 95 W 5,5
54 90 W 4,0
2012
2001
http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/download/TabelRiskesdas2010.
http://okberto.multiply.com/journal/item/118/rematik-dan-asam-urat
13. dr. Utami P & Tim Lentera. Tanaman Obat untuk Mengatasi Rematik dan
penyakit dalam jilid III edisi V. Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian
19. Harmanto N. Herbal untuk Keluarga Ibu sehat dan Cantik dengan Herbal.
Jakarta; 2006
http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/4_dr%20ib%20wisesa.pdf
urat-karena-obesitas/
22. Hensen, Putra TR. Hubungan Konsumsi Purin dengan Suku Bali di Daerah
syndrome 2010
from :
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52377/111spa-
_BAB%20II%2otinjauan%20pustaka.pdf?sequence=6
http://www.rumaherbalku.com/typography-mainmenu-26/penyakit/61-
asam-urat.pdf