Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SOOKO
Jl. Raya Sooko-Pulung No. 1 Telp.(0352) 571018 Email:
pkmsookoponorogo@gmail.com
PONOROGO
Kode Pos 63482

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SOOKO


NOMOR 188.4/........./405.09.../2016

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS SOOKO

KEPALA PUSKESMAS SOOKO

Menimbang : a. bahwa, bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh


pelayanan yang bermutu dan aman;

b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan


keselamatan pasien di Puskesmas Sooko perlu disusun
kebijakan mutu dan keselamatan pasien;
c. bahwa, sehubungan dengan butir a, dan b tersebut diatas perlu
ditetapkan kebijakan mutu dan keselamatan pasien yang
dituangkan dalam suatu surat keputusan Kepala Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691


Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75


tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46


tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Praktik Mandiri Dokter Gigi;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS


SOOKO.;

KEDUA : Kebijakan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas SOOKO


sebagaimana dimaksud Diktum KESATU tertuang dalam Lampiran 1
(satu) dari surat keputusan ini;

KETIGA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
perubahan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Ponorogo
Pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS SOOKO

Dr. M. ALI IMRAN


Pembina
NIP. 19760630 200501 1 008
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

NOMOR : 188.4/........./405.09.../2016

TANGGAL :

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


PUSKESMAS ………SOOKO.

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab wajib berpartisipasi dalam


program mutu dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas …..……… dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Penanggung Jawab Manajemen
Mutu.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak :
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/ keluarga/ staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator klinis,
yang meliputi indicator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tinndak lanjut, dan kemajuan tinndak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profess maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai prosedur dan sistem
pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Penanggung Jawab manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai