Dari Al-Barra` bin ‘Azib radhiallahu ‘anhu dia berkata, “Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan kami dengan tujuh perkara dan melarang kami dari
tujuh perkara: Beliau memerintahkan kami agar mengikuti iringan jenazah,
mengunjungi orang sakit, menjawab undangan, menolong orang yang dizhalimi,
berbuat baik bagi orang yang bersumpah, menjawab salam, menjawab orang yang bersin,
dan beliau melarang kami memakai bejana yang terbuat dari perak, cincin emas, kain
sutra, kain yang bercampur dengan sutra, al-qissi dan al-istibraq.”
HR Al-Bukhari. (1239), Muslim (2066) dan Ahmad (18034), At Tirmidzi (2809),
An-Nasaa'I (1939), dan perkara yang ke tujuh yang terlarang adalah : "al-
mayaasir (judi)" Al-Bukhari tidak menyebutkannya di dalam hadits ini namun
Muslim yang menyebutkan lafazh tersebut.
kedudukan tinggi dan istimewa karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa dalam
(yang mempunyai keazaman dan ketabahan hati) dari kalangan Rasul-rasul (yang
terdahulu daripadamu); dan janganlah engkau meminta disegerakan azab untuk mereka
(yang menentangmu itu). Sesungguhnya keadaan mereka semasa melihat azab yang
dijanjikan kepada mereka, merasai seolah-olah mereka tidak tinggal (di dunia)
melainkan sekadar satu saat sahaja dari siang hari. (Penerangan yang demikian)
cukuplah menjadi pengajaran (bagi orang-orang yang mahu insaf). Maka (ingatlah)
tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik (derhaka)." (Surah Al-Ahqaaf : Ayat 35)
agama yang Ia tetapkan hukumnya apa yang telah diperintahkanNya kepada Nabi Nuh
a.s. dan yang telah Kami (Allah) wahyukan kepadamu (wahai Nabi Muhammad s.a.w.)
dan juga yang telah Kami perintahkan kepada Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s.
serta Nabi Isa a.s., iaitu: Tegakkanlah pendirian agama dan janganlah kamu berpecah
belah atau berselisihan pada dasarnya. Berat bagi orang-orang musyrik (untuk
menerima agama tauhid) yang engkau seru mereka kepadanya. Allah memilih serta
melorongkan sesiapa yang dikehendakiNya untuk menerima agama tauhid itu dan
memberi hidayat petunjuk kepada agamaNya itu sesiapa yang rujuk kembali kepadaNya
adalah:
kaumnya
3. Senantiasa berdo’a agar Allah memberi hidayah kepada kaumnya
4. Memiliki mukjizat luar biasa dibandingkan para nabi yang laiu
gelar Ulul Azmi. Gelar ini adalah gelar tertinggi dan istimewa ditingkat para nabi dan
rasul. Tentang gelar ini telah dijelaskan pada Al-Qur'an Surah Al-Ahqaf ayat 35 dan
Mukjizat adalah suatu kejadian yang luar biasa yang dialami oleh para nabi dan
rasul atas izin Allah SWT dan tidak bisa ditiru oleh siapapun.
ditumpangi oleh semua orang yang beriman dari kaumnya beserta hewan hewan yang
Salah satunya sewaktu beliau dibakar oleh raja Namrud beliau tidak merasakan panas
api dan di selamatkan oleh Allah dari segala bahaya yang mengancam.
3. Nabi Musa a.s
Beliau dapat mengalahkan ahli-ahli ilmu sihir pengikut fir'aun, tongkat beliau dapat
berubah menjadi ular yang juga dapat membelah lautan,telapak tangan dapat
sehingga dapat melihat,dapat membuat burung dari tanah dan meniupnya sehingga hidup
seperti burung bernyawa, dapat menghidupkan orang yang sudah mati atas izin ALLAH
SWT walaupun hanya sebentar kemudian mati lagi dan lain sebagainya.
5. Nabi Muhammad
menyaingi gaya bahasa dan susunan kata-kata Al-Qur'an , juga tidak ada yang sanggup