Anda di halaman 1dari 1

MODUL AKIDAH

Telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya beberapa keutamaan menjenguk orang yang sakit. Sebelum anda
pergi menjenguknya, maka perlu memperhatikan beberapa adabnya. Ada beberapa adab yang telah disampaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita berkaitan dengan menjenguk orang sakit. Di bawah ini beberapa di
antaranya:
1. Niat yang baik
Maksudnya, tatkala menjenguk seseorang yang sedang sakit, anda mengharap pahala dari Allah semata dan melaksanakan
hak saudara sesama muslim. Hendaklah anda menjauhi niat-niat yang tidak baik seperti ingin menyakitinya dengan
ucapan dan perbuatan.
Bila niat anda lurus, insyaAllah keutamaan yang telah kita sebutkan di atas akan didapatkan. Namun bila niat tidak
demikian, alih-alih mendapatkan pahala, justru dosa yang malah akan ditimpakan oleh Allah ta’ala.
2. Bersegera mengunjunginya
Khususnya bila ia sudah lama sakit, hendaknya jangan sampai terlambat untuk menjenguknya. Sebab, hal itu bisa
membuatnya sedih dan dapat berpengaruh tidak baik pada dirinya.
Maka itu, hendaklah bersegera menjenguk saudara yang sedang sakit, sebab itu dapat mengurangi rasa sakitnya, dapat
menghiburnya, dan semoga dapat meringankan beban pikirannya serta menjadi salah satu sebab kesembuhannya.
3. Menjenguk dengan berjalan kaki
Di antara sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menjenguk orang sakit adalah dengan berjalan kaki. Pada
suatu hari Jabir radhiyallahu ‘anhu pernah sakit dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguknya dengan
berjalan kaki. Jabir menuturkan:

‫َج اَء ِنْي الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُعْو ُد ِنْي َلْيَس ِبَر اِكِب َبْغ ٍل َو َال ِبْر َذ ْو ٍن‬
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah datang menjengukku, beliau tidak mengendarai baghl dan tidak pula kuda. (HR.
al-Bukhari)
Baghl adalah hewan hasil persilangan antara kuda dengan keledai.
Dalam redaksi lain disebutkan, “Beliau dan Abu Bakar menjenguknya dengan berjalan kaki.” (Lihat Fathul Bari pada
penjelasan hadis di atas)
Syaikh Abdul Aziz as-Sayyid berkata: “Tidak diragukan lagi, pahala berjalan kaki untuk menjenguk orang sakit lebih
agung dari pada pahala mengendarai tunggangan.”
Akan tetapi, bila tempat atau rumah yang dituju jaraknya jauh, tidak mengapa menuju ke sana dengan berkendara sepeda
motor, mobil, atau yang lainnya.

4. Mencari waktu yang tepat


Berkenaan dengan masalah kapan waktu yang tepat untuk mengunjungi orang sakit, tergantung pada kebiasaan tiap-tiap
daerah. Waktu yang tepat adalah yang bukan merupakan waktu untuk istirahat, namun waktu yang sering digunakan
orang-orang untuk mengunjungi orang sakit.
Adapun di antara waktu yang tidak tepat untuk mengunjungi ialah, seperti terlalu pagi atau terlalu malam, atau siang hari
di waktu orang-orang biasa tidur siang, dsb.
Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Di bulan Ramadhan, waktu menjenguk adalah pada malam hari.”
Seseorang berkata kepadanya: “Fulan sakit,” dan pada waktu itu sedang musim panas dan di siang bolong. Beliau berkata:
“Ini bukan waktu yang tepat untuk menjenguknya.”

5. Bertanya tentang keadaannya


Bisa menanyakan hal itu kepada keluarganya atau langsung kepada orang yang sedang sakit. Pertanyaan ini merupakan
tanda perhatian seseorang kepada saudaranya.
Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menemui beliau lalu
keluar. Orang-orang bertanya kepadanya, “Ya Abu Hasan, bagaimana kondisi Rasulullah pagi ini.”
Ali radhiyallahu ‘anhu menjawab: “Segala puji bagi Allah, pagi ini beliau sudah sembuh.” (HR. al-Bukhari)
Pada suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk seorang sahabat yang sedang sakit. Beliau
bertanya:“Bagaimana kondisimu?” Ia menjawab: “Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku berharap (rahmat)
Allah, namun aku takut akan dosa-dosaku.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan: “Tidaklah dua hal tersebut (rasa harap dan takut) terkumpul pada
hati seorang hamba pada kondisi seperti ini, melainkan Allah akan beri apa yang ia harapkan dan Dia curahkan keamanan
dari apa yang ia takuti”. (Hadis hasan riwayat at-Tirmidzi,
6. Mendoakan kebaikan dan kesembuhan untuknya
Bagi orang yang menjenguk, jangan lupa untuk mendoakan kebaikan dan kesembuhan bagi si sakit. Di antara doa yang
bisa dibaca ialah:

Doa pertama:

‫ ِش َفاًء َال ُيَغاِد ُر َس َقمًا‬، ‫ َال ِش َفاَء ِإَّال ِش َفاُؤ َك‬،‫ َو َأْنَت الَّش اِفي‬، ‫ َأْذ ِهِب اْلَبْأَس َو اْش ِف‬،‫الَّلُهَّم َر َّب الَّناِس‬
Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah, Engkau Maha Pemberi kesembuhan, tiada
kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tiada meninggalkan sedikit pun penyakit. (HR. al-Bukhari
dan Muslim)

Anda mungkin juga menyukai