Disusun Oleh :
Penanggung Jawab : Agung Tri Laksono (02)
Anggota : Bahrul Fajri (07)
2. Dasar Teori
Trafo tersusun dari kumparan primer, kumparan sekunder, dan inti besi yang
bekerja berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday dimana arus listrik berubah
menjadi medan magnet dan sebaliknya medan magnet berubah menjadi arus listrik.
Trafo dibedakan menjadi dua jenis menurut perbandingan jumlah lilitan primer dan
sekunder yaitu:
Trafo step up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder
lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik
tegangan. (Ns>Np)
Trafo step down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada
lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. (Ns < Np)
= =
Dimana : Ns = jumlah lilitan sekunder pada trafo
Np = jumlah lilitan primer pada trafo
Vp = tegangan sisi primer pada trafo
Vs = tegangan sisi sekunder pada trafo
Is = Arus sisi sekunder pada trafo
Ip = Arus sisi primer pada trafo
Sehingga dapat disimpulkan:
1. Besarnya tegangan output pada trafo sebanding dengan jumlah belitan sekunder
(Vs ~ Ns)
2. Besarnya tegangan output pada trafo berbanding terbalik dengan jumlah belitan
Pada trafo nilai tahanan tiap kumparan dapat dimungkinkan tidak sama. Hal
ini dapat terjadi karena perbedaan panjang lilitan yang terdapat pada tiap kumparan.
Semakin panjang lilitan kumparan maka semakin besar nilai tahanan, dan semakin
pendek lilitan kumparan semakin kecil pula nilai tahanannya. Hal ini dapat dibuktikan
dengan rumus :
R=ρ
ε= -N
Pada hubungan Delta-wye (Dy) tidak dimungkinkan nilai tahanan sisi wye
lebih besar dibandingkan sisi delta. Hal ini dikarenakan panjang belitan dan luas
penampang sisi delta dibuat lebih panjang sehingga tahanan lebih besar dari sisi wye.
Belitan yang lebih panjang menyebabkan jumlah lilitan menjadi lebih banyak. Jumlah
lilitan yang banyak berbanding lurus dengan tegangannya. Dengan demikian sisi HV
berada pada hubungan delta, dan sisi LV pada hubungan wye.
4. Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Hubungkan mili-ohm meter dengan terminal pada trafo sesuai gambar rangkaian
5. Catat hasil percobaan pada tabel percobaan dan analisa data sesuai hasil percobaan.
5.Rangkaian Percobaan
Trafo 1 fasa
Tabel Percobaan
1. R
2. S
3. T
Trafo 3 fasa
Tabel Percobaan
1. R–S
2. S–T
3. R-T