PORTOFOLIO
FISTULA ANI
Disusun oleh :
dr. Aris Hermawanto
Pada hari ini tanggal di Wahana RS Annisa telah dipresentasikan portofolio oleh :
Nama : dr. Aris Hermawanto
Kasus : Bedah
Topik :
Nama Pendamping : dr. Elwin
dr. Cecep
Nama Wahana : RS Annisa
No Nama Peserta Tanda tangan
1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Mengetahui,
Dokter Internship Dokter
Pendamping
Riwayat
Pengobatan
Riwayat
Kesehatan
Riwayat Keluarga
Riwayat -
Pekerjaan
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 10 hari SMRS ,nyeri dang bengkak pada
daerah scrotum sejak lebih dari 2 minggu yang lalu, Gondongan disangkal, mual
muntah tidak ada
RPD: TB Paru
OBJEKTIF :
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : CM
Kesadaran : CM
Tanda-Tanda Vital
Temperatur : 38 °C
Status Generalis :
1. Kepala–Leher
Kepala : normocephali
2. Thorax-Kardiovaskular
Inspeksi : DBN
Palpasi :DBN
Cor : DBN
3. Abdomen : DBN
4. Ekstremitas : DBN
5. Lokalis : Bengkak dan kemerahan pada area scrotum
Pemeriksaan Penunjang :
HEMATOLOGI
Hematokrit 32 % 37 - 47
IVFD RL 8 J/K
Inj Ceftriaxone 1x 2 gr iv
Urutractin 2 x 1 PO
Pct 3 x 1 PO
Cek UL
S : Pasien masih mengeluh hal yang sama saat pertama masuk UGD
O :
KU Kes TD Nd Nfs T
Status Generalis :
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
DD : Orchitis
P : Thx lanjut
S : Pasien masih mengeluh demam batuk dan lemas serta nyeri pada scrotum
O :
KU Kes TD Nd Nfs T
Status Generalis :
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
Px USG Testis :
Riwayat TB
DD : Orchitis,
P : Atasi Nyeri dan demam
S : Pasien masih mengeluh demam dan lemas serta nyeri pada scrotum
O :
KU Kes TD Nd Nfs T
Status Generalis :
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
Riwayat TB
DD : Orchitis,
O :
KU Kes TD Nd Nfs T
Status Generalis :
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
Riwayat TB
DD : Orchitis,
O :
KU Kes TD Nd Nfs T
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
Riwayat TB
DD Orchitis
S : Pasien masih mengeluh demam sudah berkurang serta nyeri pada scrotum
O :
KU Kes TD Nd Nfs T
Status Generalis :
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
Extremitas : Akral hangat,
Riwayat TB
DD Orchitis
O :
KU Kes TD Nd Nfs T
Status Generalis :
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
A :Abses Perianal
Tb Paru
P : Rencana Op
Follow up hari ke 8 19/07/18
S : Pasien mengeluh nyeri pada luka pos op dan keluar cairan pada bekas Op
O :
KU Kes TD Nd Nfs T
Status Generalis :
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
A :Abses Perianal
Tb Paru
Pasang cateter
O :
KU Kes TD Nd Nfs T
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
A :Fistula Ani
Tb Paru
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
Definisi
Anal fistula berasal dari 2 kata yaitu anal dan fistula. Fistula adalah saluran
yang tidak normal atau tidak sesuai sedangkan anal adalah anus atau saluran terakhir
pada sistem pencernaan sebelum feses keluar dari tubuh. Sehingga anal fistula adalah
abnormalnya saluran anal yang tidak sesuai pada tempat yang semestinya. Saluran
ini bias berada didekat tempat anus atau bias juga di daerah vagina.
Fistula adalah hubungan abnormal antara dua tempat yang berepitel. Fistula
ani adalah fistula yang menghubungkan antara kanalis anal ke kulit di sekitar anus
(ataupun ke organ lain seperti ke vagina). Pada permukaan kulit bisa terlihat satu
atau lebih lubang fistula, dan dari lubang fistula tersebut dapat keluar nanah ataupun
kotoran saat buang air besar.
Mayoritas penyakit supurativ anorektal terjadi karena infeksi dari kelenjar
anus (cyptoglandular). Kelenjar ini terdapat di dalam ruang intersphinteric. Diawali
kelenjar anus terinfeksi, sebuah abses kecil terbentuk di daerah intersfincter. Abses
ini kemudian membengkak dan fibrosis, termasuk di bagian luar kelenjar anus di
garis kripte. Ketidakmampuan abses untuk keluar dari kelenjar tersebut akan
mengakibatkan proses peradangan yang meluas sampai perineum, anus atau
seluruhnya, yang akhirnya membentuk abses perianal dan kemudian menjadi fistula.
Fistula ani juga dapat terjadi pada pasien dengan kondisi inflamasi berkepanjangan
pada usus, seperti pada Irritable Bowel Syndrome (IBS), diverticulitis, colitis
ulseratif, dan penyakit crohn, kanker rectum, tuberculosis usus, HIV-AIDS, dan
infeksi lain pada daerah ano-rektal.
Sebagian besar fistula ani memerlukan operasi karena fistula ani jarang
sembuh spontan. Setelah operasi risiko kekambuhan fistula termasuk cukup tinggi
yaitu sekitar 21% (satu dari lima pasien dengan fistula post operasi akan mengalami
kekambuhan).
Etiologi
Kebanyakan fistula berawal dari kelenjar dalam di dinding anus atau rektum.
Kadang-kadang fistula merupakan akibat dari pengeluaran nanah pada abses
anorektal. Tetapi lebih sering penyebabnya tidak dapat diketahui.
Fistula sering ditemukan pada penderita penyakit crohn. Penyakit crohn
adalah suatu keadaan inflamasi kronis dengan etiologi yang tidak diketahui, bisa
mengenai setiap bagian saluran alimentarius dari esophagus hingga rectum. Penyakit
crohn paling sering terjadi pada ileum terminal dan usus halus. Selain itu, anal fistula
juga sering didapati pada penderita tuberculosis, diverticulitis, dan kanker atau
cedera anus maupun rectum.
Fistula pada anak-anak biasanya merupakan cacat bawaan, dimana fistula
tertentu lebih sering ditemukan pada anak laki-laki. Fistula yang menghubungkan
rektum dan vagina bisa merupakan akibat dari terapi sinar X, kanker, penyakit
Crohn, dan cedera pada ibu selama proses persalinan.
Fistula merupakan penyakit yang erat hubungannya dengan immune system
atau daya tahan tubuh setiap individu. Jika seorang penderita merasakan kelelahan
seperti saat bepergian jauh, begadang, dan terlalu kelelahan serta telat makan, maka
akan berdampak pada memperburuknya penyakit tersebut. Fistula juga sangat erat
kaitannya dengan pola makan
Penyebabnya adalah peradangan di dalam dubur tepatnya dari kelenjar anal
(krypto-glandular) didaerah linea dentata. Jika peradangan sampai kebawah kulit
disekitar dubur, kulit menjadi merah, sakit dan ada benjolan, penderita biasanya
merasa meriang. Anal fistula lebih banyak diderita pria daripada wanita.
Manifestasi Klinis
Pus atau feses dapat bocor secara konstan dari lubang kutaneus. Gejala lain
mungkin pasase flatus atau feses dari vagina atau kandung kemih, tergantung pada
saluran fistula. Fistula bisa terasa sangat nyeri atau bisa mengeluarkan nanah atau
darah. Biasanya ditandai dengan adanya sejenis bisul dibagian anus yang tidak bisa
sembuh-sembuh. Didalam bisul tersebut adalah terowongan/canal yang menembus
ke saluran pembuangan/ rectum. Bisa ada satu, dua atau lebih lobang. Fistula juga
ditandai dengan demam, batuk serta rasa gatal disekitar anus dan lubang fistula. Pada
pemeriksaan fisik pada daerah anus, dapat ditemukan satu atau lebih external
opening atau teraba fistula di bawah permukaan. Pada colok dubur terkadang dapat
diraba indurasi fistula dan internal opening.
Patofisiologi
Penyebabnya adalah peradangan di dalam dubur tepatnya dari kelenjar anal
(krypto-glandular) didaerah linea dentata. Jika peradangan sampai kebawah kulit
disekitar dubur , kulit menjadi merah , sakit dan ada benjolan , penderita biasanya
merasa meriang. Dengan bertambahnya kumpulan nanah maka rasa sakit sakit juga
akan bertambah , keadaan ini oleh awam sering disebut bisul.Pada tahap ini
pemberian antibiotik saja tidak akan dapat menyembuhkan abses , tetapi nanah harus
juga hilang. Jika abses ini pecah maka gejala diatas akan hilang. Abses dapat pecah
sendiri (spontan) atau harus dibuka (incisi) dalam narkose.Pembukaan dalam narkose
umumnya dapat dilakukan dalam rangka rawat jalan tetapi penderita harus puasa
makan dan minum selama 6 jam sebelum dilakukan tindakan.
Setelah nanah keluar dan luka mengering , ada dua kemungkinan yaitu
sembuh sama seka.li atau sembuh dengan meninggalkan lubang kecil yang terus
menerus mengeluarkan cairan nanah terkadang bercampur darah. Meskipun tidak
sakit tetapi akan mengganggu kehidupan sehari-hari. Kondisi ini disebut anal fistula.
2.1 Web of Caution
peradangan
Kulit merah Ada benjolan meriang
Keluar melalui lubang baru dan tak terkontrol MK : Kerusakan Integritas kulit
Prognosis
Prognosis dari penyakit ini sangat baik setelah sumber infeksi dan fistula
teridentifikasi. Fistula akan menetap bila tidak didrainase dengan benar. Fistula dapat
kambuh bila lubang dalam tidak turut dibuka atau dikeluarkan, cabang fistel tidak turut dibuka
atau kulit sudah menutup luka sebelum jaringan granulasi mencapai permukaan.
Pada pasien yang telah menjalani fistulotomi standar, dilaporkan angka
frekurensnya berkisar antara 0-18% dan angka inkontinensia antara 3-7%.
Pasienyang menjalani penggunaan seton, angka rekurensnya 0-17% dan angka
inkontinensia antara 0-17%. Sedangkan yang menjalani advancement flap, angka
frekurensnya berkisar antara 1-10% dan angka inkontinensia antara 6-8%.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada penderita anal fistula meliputi:
Fistulografi
Injeksi kontras melalui pembukaan internal, diikuti dengan anteroposterior,
lateral dan gambaran X-ray oblik untuk melihat jalur fistula.
Ultrasound endoanal / endorektal
Menggunakan transduser 7 atau 10 MHz ke dalam kanalis ani untuk
membantu melihat differensiasi muskulus intersfingter dari lesi transfingter.
Transduser water-filled ballon membantu evaluasi dinding rectal dari beberapa
ekstensi suprasfingter.
MRI
MRI dipilih apabila ingin mengevaluasi fistula kompleks, untuk
memperbaiki rekurensi.
CT- Scan
CT Scan umumnya diperlukan pada pasien dengan penyakit crohn atau
irritable bowel syndrome yang memerlukan evaluasi perluasan daerah inflamasi.
Pada umumnya memerlukan administrasi kontras oral dan rektal.
Barium Enema
Untuk fistula multiple, dan dapat mendeteksi penyakit inflamasi usus.
Anal Manometri
Evaluasi tekanan pada mekanisme sfingter berguna pada pasien tertentu
seperti pada pasien dengan fistula karena trauma persalinan, atau pada fistula
kompleks berulang yang mengenai sphincter ani.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Fistula adalah hubungan abnormal antara dua tempat yang berepitel.
Fistula ani adalah fistula yang menghubungkan antara kanalis anal ke kulit di
sekitar anus (ataupun ke organ lain seperti ke vagina).
Ada beberapa pemeriksaan, termasuk pemeriksaan penunjang untuk
menentukan jenis penyakit ini, dan bagaimana nantinya penatalaksanaan
untuk penyakit ini. Sebelum pemeriksaan ada beberapa tanda umum yang
menjadi manifestasi klinis dari anal fistula. Kemudian dari pemeriksaan fisik
juga akan nampak, yaitu pada colok dubur terkadang dapat diraba indurasi
fistula dan internal opening.
Terdapat beberapa penatalaksanaan untuk anal fistula ini.
Penatalaksanaan medikamentosa dengan pemberian analgetik, antipiretik
serta profilaksis antibiotik jangka panjang untuk mencegah fistula rekuren.
Kemudian terapi pembedahan yang masalah keperawatannya dapat muncul
samapi dengan setelah atau paska operatif.
DAFTAR PUSTAKA
11. Smeltzer, Suzanne C. & Bare, Brenda G. 2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal-Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta: EGC
12. UniversityOf Connecticut Health Center. 2012. Fistula In Ano.
http://fitsweb.uchc.edu/student/selectives/Luzietti/Painful_anus_fistula_in_an
o.htm.