I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga pasien
dapat memahami tentang penyakit Effusi pleura.
III. MATERI
Terlampir
IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab.
V. MEDIA
Leaflet dan lembar balik.
VII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan melihat proses selama penyuluhan
dan evaluasi hasil berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
EFFUSI PLEURA
B. PenyebabEffusiPleural
1. Hambatan resorbsi cairan dari rongga pleura, karena adanya bendungan seperti pada
dekompensasi kordis, penyakit ginjal, tumor mediatinum, sindroma meig (tumor ovarium)
dan sindroma vena kava superior.
2. Pembentukan cairan yang berlebihan, karena radang (tuberculosis, pneumonia, virus),
bronkiektasis, abses amuba subfrenik yang menembus ke rongga pleura, karena tumor
dimana masuk cairan berdarah dan karena trauma. Di Indonesia 80% karena tuberculosis.
Kelebihan cairan rongga pleura dapat terkumpul pada proses penyakit neoplastik,
tromboembolik, kardiovaskuler, dan infeksi. Ini disebabkan oleh sedikitnya satu dari empat
mekanisme dasar :
a) Peningkatan tekanan kapiler subpleural atau limfatik
b) Penurunan tekanan osmotic koloid darah
c) Peningkatan tekanan negative intrapleural
d) Adanya inflamasi atau neoplastik pleura
D. Penyebab
1. Hambatan drainase limfatik dari rongga pleura
2. Gagal jantung.
3. Tekanan osmotik koloid plasma meningkat
4. Infeksi
F. PENANGANAN
1. Pengobatan Kausal
Pleuritis TB diberi pengobatan anti TB. Dengan pengobatan ini cairanEffusi dapat diserap
kembali untuk menghilangkan dengan cepat dilakukan thoraxosentesis.
Pleuritis karena bakteri piogenik diberi kemoterapi sebelum kultur dan sensitivitas bakteri
didapat, ampisilin 4 x 1 gram dan metronidazol 3 x 500 mg. Terapi lain yang lebih penting
adalah mengeluarkan cairanEffusiyang terinfeksi keluar dari rongga pleura dengan efektif.
2. Thoraxosentesis, indikasinya :
a. Menghilangkan sesak yang ditimbulkan cairan
b. Bila terapi spesifik pada penyakit primer tidak efektif atau gagal
c. Bila terjadi reakumulasi cairan
d. Kerugiannya: hilangnya protein, infeksi, pneumothoraxs.
3. Water Sealed Drainage
Merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari
rongga pleura, rongga thorax, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung.
Penatalaksanaan dengan menggunakan WSD sering pada empyema danEffusimaligna. Indikasi
WSD pada empyema :
a. Nanah sangat kental dan sukar diaspirasi
b. Nanah terus terbentuk setelah 2 minggu
c. Terjadinva piopneumothoraxs
4. Pleurodesis
Tindakan melengketkan pleura visceralis dengan pleura parietalis dengan menggunakan zat
kimia (tetrasiklin, bleomisin, thiotepa, corynebacterium, parfum, talk) atau tindakan
pembedahan. Tindakan dilakukan bila cairan amat banyak dan selalu terakumulasi kembali.
G. PENCEGAHAN
Lakukan pengobatan yang adekuat pada penyakit-penyakit dasarnya yang dapat
menimbulkanEffusipleura. Merujuk penderita ke rumah sakit yang lebih lengkap bila
diagnosa kausal belum dapat ditegakkan.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media
Aescullapius.
Price, Sylvia A. 2002. Patofisiologi Vol 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Somantri, I. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan.
Jakarta. Salemba Medika.
Sjamsuhidayat R, de Jong. 2007. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
Bedah. EGC : Jakarta