Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Effusi Pleura


Sasaran : Pasien dan keluarganya
Hari / tanggal : Kamis, 18 Agustus 2016
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Cempaka RST Dr. Soepraoen Malang

I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga pasien
dapat memahami tentang penyakit Effusi pleura.

II. TUJUAN KHUSUS


1. Keluarga dapat menyebutkan definisi, tanda dan gejala, penyebab, jenis enyakit serta
cara penanganan penyakit Effusi pleura.
2. Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang
menderita Effusi pleura.

III. MATERI
Terlampir

IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab.

V. MEDIA
Leaflet dan lembar balik.

VI. KEGIATAN PENYULUHAN


No Kegiatan Waktu Evaluasi
1. Memberi salam, menanyakan 5’ Pasien dan keluarga menjawab salam,
keadaan pasien mempersilahkan masuk dan
menyampaikan keadaan Pasien.
2. Menjelaskan maksud 5’ Pasien dan keluarga mendengarkan
kedatangan dan membuat dengan seksama dan menyetujui kontrak
kontrak waktu waktu yang ditetapkan bersama
3. Melakukan pendidikan 10’ Pasien memperhatikan dengan seksama.
kesehatan tentang Effusi
pleura
4. Menanyakan kepada pasien 5’ Menanggapi dengan memberikan
dan keluarga tentang pertanyaan
kejelasan materi yang
disampaikan. Menjawab pertanyaan dari pasien atau
Mempersilahkan pasien/ keluarganya
keluarga pasien mengajukan
pertanyaan
5. Mengakhiri kontrak waktu 5’ Pasien dan keluarga mempersilahkan
dan berpamitan kepada dengan baik
pasien dan keluarganya

VII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan melihat proses selama penyuluhan
dan evaluasi hasil berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
Lampiran

MATERI PENYULUHAN
EFFUSI PLEURA

A. Pengertian Effusi Pleura


Effusi pleura adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural, proses penyakit primer
jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat penyakit lain.Effusi dapat berupa cairan
jernih, yang mungkin merupakan transudat, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus
(Baughman C Diane, 2000). Effusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang
terletak diantara permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi
biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. Secara normal, ruang pleura
mengandung sejumlah kecil cairan (5 sampai 15ml) berfungsi sebagai pelumas yang
memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa adanya friksi (Smeltzer C Suzanne,
2002).Efusi pleura adalah istilah yang digunakan bagi penimbunan cairan dalam rongga pleura.
(Price C Sylvia, 1995)
Effusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam pleura
berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan karena terjadinya ketidakseimbangan antara
produksi dan absorpsi di kapiler dan pleura viseralis.Effusi pleura bukanlah suatu disease entity
tapi merupakan suatu gejala penyakit yang serius yang dapat mengancam jiwa penderita.

B. PenyebabEffusiPleural
1. Hambatan resorbsi cairan dari rongga pleura, karena adanya bendungan seperti pada
dekompensasi kordis, penyakit ginjal, tumor mediatinum, sindroma meig (tumor ovarium)
dan sindroma vena kava superior.
2. Pembentukan cairan yang berlebihan, karena radang (tuberculosis, pneumonia, virus),
bronkiektasis, abses amuba subfrenik yang menembus ke rongga pleura, karena tumor
dimana masuk cairan berdarah dan karena trauma. Di Indonesia 80% karena tuberculosis.
Kelebihan cairan rongga pleura dapat terkumpul pada proses penyakit neoplastik,
tromboembolik, kardiovaskuler, dan infeksi. Ini disebabkan oleh sedikitnya satu dari empat
mekanisme dasar :
a) Peningkatan tekanan kapiler subpleural atau limfatik
b) Penurunan tekanan osmotic koloid darah
c) Peningkatan tekanan negative intrapleural
d) Adanya inflamasi atau neoplastik pleura

C. Tanda dan Gejala


1. Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan, setelah cairan
cukup banyak rasa sakit hilang. Bila cairan banyak, penderita akan sesak napas.
2. Adanya gejala-gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeri dada pleuritis
(pneumonia), panas tinggi (kokus), subfebril (tuberkulosisi), banyak keringat, batuk, banyak
riak.
3. Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi jika terjadi penumpukan cairan
pleura yang signifikan.
4. Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena cairan akan
berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang bergerak dalam pernapasan, fremitus
melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati daerah pekak, dalam keadaan duduk
permukaan cairan membentuk garis melengkung (garis Ellis Damoiseu).
5. Didapati segitiga Garland, yaitu daerah yang pada perkusi redup timpani dibagian atas garis
Ellis Domiseu. Segitiga Grocco-Rochfusz, yaitu daerah pekak karena cairan mendorong
mediastinum kesisi lain, pada auskultasi daerah ini didapati vesikuler melemah dengan ronki.
6. Pada permulaan dan akhir penyakit terdengar krepitasi pleura.

D. Penyebab
1. Hambatan drainase limfatik dari rongga pleura
2. Gagal jantung.
3. Tekanan osmotik koloid plasma meningkat
4. Infeksi

E. Jenis Effusi Pleura


1. Transudat : filtrat plasma yang mengalir menembus dinding kapiler yang utuh
2. Eksudat : ekstravasasi cairan ke dalam jaringan atau kavitas

F. PENANGANAN
1. Pengobatan Kausal
Pleuritis TB diberi pengobatan anti TB. Dengan pengobatan ini cairanEffusi dapat diserap
kembali untuk menghilangkan dengan cepat dilakukan thoraxosentesis.
Pleuritis karena bakteri piogenik diberi kemoterapi sebelum kultur dan sensitivitas bakteri
didapat, ampisilin 4 x 1 gram dan metronidazol 3 x 500 mg. Terapi lain yang lebih penting
adalah mengeluarkan cairanEffusiyang terinfeksi keluar dari rongga pleura dengan efektif.
2. Thoraxosentesis, indikasinya :
a. Menghilangkan sesak yang ditimbulkan cairan
b. Bila terapi spesifik pada penyakit primer tidak efektif atau gagal
c. Bila terjadi reakumulasi cairan
d. Kerugiannya: hilangnya protein, infeksi, pneumothoraxs.
3. Water Sealed Drainage
Merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari
rongga pleura, rongga thorax, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung.
Penatalaksanaan dengan menggunakan WSD sering pada empyema danEffusimaligna. Indikasi
WSD pada empyema :
a. Nanah sangat kental dan sukar diaspirasi
b. Nanah terus terbentuk setelah 2 minggu
c. Terjadinva piopneumothoraxs
4. Pleurodesis
Tindakan melengketkan pleura visceralis dengan pleura parietalis dengan menggunakan zat
kimia (tetrasiklin, bleomisin, thiotepa, corynebacterium, parfum, talk) atau tindakan
pembedahan. Tindakan dilakukan bila cairan amat banyak dan selalu terakumulasi kembali.

G. PENCEGAHAN
Lakukan pengobatan yang adekuat pada penyakit-penyakit dasarnya yang dapat
menimbulkanEffusipleura. Merujuk penderita ke rumah sakit yang lebih lengkap bila
diagnosa kausal belum dapat ditegakkan.
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media

Aescullapius.

Price, Sylvia A. 2002. Patofisiologi Vol 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Somantri, I. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan.
Jakarta. Salemba Medika.
Sjamsuhidayat R, de Jong. 2007. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
Bedah. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai