Anda di halaman 1dari 9

10.

1 TRICKLING FILTER

Trikling filter adalah suatu reaktor di mana terdapat media batu atau plastic sebagai

media bagi mikroorganisme membentuk suatu lapisan biofilm. Dalam reactor ini air limbah

dialirkan secara kontinyu melalui lapisan biofilm yang terbentuk pada media. Kedalaman media

batu antara 0.9 – 2.5 m (3-8 ft) dan yang biasa digunakan rata – rata pada kedalaman 1.8 m (6 ft).

Bed media batu ini biasanya berbentuk sirkulair, dan air limbah dialirkan dari atas bed dengan

menggunakan rotary distributor. (lihat gambar 4.1)

Beberapa bangunan Trickling Filter yang konvensional yang menggunakan batu sebagai

medianya kini beralih menggunakan plastik agar dapatvmenambah kapasitas pengolahannya.

Sehingga pada saat ini hampir semua bangunan Trickling Filter menggunakan plastik.

Trickling Filter yang menggunakan media plastik dibangun dengan bentuk lingkaran

maupun persegi dengan kedalaman bervariasi dari 4 – 12 m (14 – 40 ft). Underdrain adalah suatu

sistem yang sangat penting yang ada di bangunan Trickling Filter untuk menampung effluent dari

air yang telah diolah dan sirkulasi udara juga dapat melalui sistem underdrain tersebut.

Effluent dari Trickling Filter dialirkan ke bangunan sedimentasi dimana adanya recycle

dari bangunan sedimentasi ke Trickling Filter. Fungsi dari recycle ini adalah untuk memelihara atau

menjaga lapisan biofilm agar tetap tumbuh. Karena pembentukan lapisan ini mempunyai prinsip

dasar pengolahan Trickling Filter agar dapat meremoval BOD dari air limbah.

Influent air limbah yang akan masuk kebangunan Trckling Filter khususnya yang

berbentuk lingkaran menggunakan bahan – bahan pipa yang berlubang dan berputar diatas

bangunan (lihat gambar 4.2 ). Pada Trickling Filter yang bebrbentuk persegi menggunakan lengan –

lengan yang mempunyai nozzle yang tetap (fixed nozlle) atau tidak berputar. Pada Bangunan

Trickling Filter pengolahan pertama sangat diperlukan agar benda – benda kasar tersaring dan tidak

masuk dalam pengolahan Trickling Filter, karena kan mengganggu proses.

Lapisan yang terbentuk pada media batu atau plastik di dalam Trickling Filter terdiri dari

mikroorganisme untuk menguraikan bahan – bahan substan yang akan diremoval dari air limbah.
Proses biologis yang terjadi di Trickling Filter ini adalah proses aerobik dan adanya bakteri

Fakultatif, jamur, algae dan protozoa. Binatang yang lebih besar seperti larva serangga juga ada.

Bakteri fakultatif adalah bakteri yang pertama – tama mengikat bahan – bahan organik yang ada

dalam air limbah. Juga bersamaan dengan bakteri aerobik dan an aerobik.

Proses yang terjadi pada Bangunan Trickling Filter.

Bahan-bahan organik yang ada dalam air limbah diuraikan oleh mikro-organisme yang

menempel pada media filter. Bahan organik sebagai subtrat yang terlarut dalam air limbah

diadsorbsi ke dalam biofilm atau lapisan berlendir.

Pada bagian luar lapisan biofilm, bahan organik diuraikan mikroorganisme aerobik.

Pertumbuhan mikroorganisme akan mempertebal lapisan biofilm. Oksigen yang terdifusi dapat

dikonsumsi sebelum biofilm mencapai ketebalan maksimum. Pada saat mencapai ketebalan penuh

maka oksigen dapat mencapai penetrasi secara penuh, sehingga pada bagian dalam atau pada

permukaan media akan berada pada kondisi anaerobik.

Pada saat lapisan biofilm mengalami penambahan ketebalan, bahan organik yang

diadsorb dapat diuraikan oleh mikroorganisme namun tidak mencapai mikroorganisme yang berada

di permukaan media. Dengan kata lain tidak tersedia bahan organik untuk sel karbon pada bagain

permukaan media, sehingga organisme sekitar permukaan media mengalami fase endogenous

(kematian). Pada akhirnya mikroorganisme sebagai biofilm tersebut akan lepas dari media. Cairan

yang masuk akan turut melapas / mencuci dan mendorong biofilm keluar. Setelah itu lapisan

biofilm baru akan segera mulai tumbuh. Fenomena lepasnya biofilm dari media disebut sebagai

sloughing dan hal ini fungsi dari beban organik dan beban hidrolik pada Tricking Filter

tersebut. Beban hidrolik (hydroulik Loading) memberikan kecepatan daya gerus biofilm,

sedangan beban organik (beban Organik) memberikan kontribusi pada laju metabolisme

dalam biofilm. Berdasarkan beban hidrolik dan organik maka dapat dikelompokkan tipe Trickling

Filter low rate dan high rate.


Trickling Filter terdiri dari suatu bak dengan media permeabel untuk pertumbuhan

mikroorganisme. Filter media biasanya mempunyai ukuran diameter 25 – 10 mm. Kedalaman

media filter berkisar 0.9 – 2.5 m (rata-rata 1.8). Media filter dapat berupa batu atau plastik.

Kedalaman filter dapat mencapai 12 m yang disebut sebagai tower trickling filter.

Air limbah didistribusikan pada bagian atas dengan suatu lengan distributor yang dapat

berputar. Filter juga dilengkapi dengan underdrain untuk mengumpulkan biofilm yang mati untuk

kemudian diendapkan dalam bak sedimentasi. Bagian cairan yang keluar biasanya dikembalikan

lagi ke Trickling Filter sebagai air pengencer air baku yang diolah.

Aplikasi pada Proses Trickling Filter

Kinetika pada filter :

Q.So Qso – Q(so + dS) = kv .Ady


Qso – Q.so – Q.dS) = kv .Ady
Q.So dS
dy
dy
= - kv A/Q
Q (So+dS)dy
dy

Gambar 4. 3 Keseimbangan Substrat pada Filter

Dengan :

S = substrat (g/m3 BOD)

Y = kedalaman filter (m)

A = luas permukaan filter

Q = debit yang diolah (m3/hari)

Kv = kosntanta konsumsi substrat

Kv adalah konstanta konsumsi substrat yang besarnya fungsi dari specific surface ω yaitu

perbandingan antara luas permukaan media dan volume media (A/V), untuk reaksi orde ke nol kv =

ω k(o)a.
Integrasi persamaan diatas diperoleh persaman untuk tiap orde reaksi sebagai berikut :
ω.V
Orde ke nol : Se = So – k (o)a Q

ω.V
Orke ke satu : Se = So exp – ( k (1)a Q
)

Dimana V adalah volume trickling filter bagian media.

Formula NRC :

Formula praktis yang dikembangkan oleh NRC (National Research Council) adalah :

100
E1 = 1  0.0085 Yo/V .F
1 1

Dengan :

E1 = efisiensi TF (%)

Yo = lb BOD5 influent per hari (SoQ)

V = volume filter bagian media (actft)

F = faktor resirkulasi

Harga F hitung dengan persamaan resirkulasi :

1  R/Q
F=
( 1  0.1 R/Q) 2

R/Q adalah perbandingan resirkulasi (dianjurkan oleh NRC nilai maksimum 8). Untuk TF

jenis low harga F = 1.

Apabila kita menggunakan dua TF yang dibangun secara seri maka kinerja filter ke dua

dapat dihitung sebagai berikut :

100
E2 = 1  0.0085
Yo' /V2 .F2
1 - E1

Dengan :

E2 = efisiensi TF ke dua (%)

Yo’ = lb BOD5 influent per hari (SoQ)

Yo’ = Yo (1 - E1)

V = volume filter bagian media (actft)


F = faktor resirkulasi
CONTOH SOAL

1. Suatu Bangunan Single Stage Trickling Filter dengan diameter 10 m, menggunakan media

plastik dengan kedalaman 6.1 m. Dimana karakteristik air limbah tersebut adalah sebagai

berikut :
-
Debit = Q = 4000 m3/day
-
BOD = 120 gr/m3
-
TSS = 80 gr/m3
-
TKN = 25 gr/m3

Berapakah BOD loading dan TKN loading nya ? dan bagaimanakah spesifik TKN

loadingnya ? Berapa effisiensi removal BODnya pada suhu 20oC ?

Penyelesaian :
-
Volume Trickling Filter

Volume = (A). (D)

 (10m 2 )
A
4

= 78.5 m2

V = (78.5 m2)(6.1 m)

= 479 m3
-
BOD loading

BOD loading rate = Q So /V


 4000m 3
/ d 120 g / m 3 1Kg / 10 3 gr 
479 m 3

= 1.0 Kg/m3.d
-
TKN Loading rate

TKN 
 4000 m 3
 
/ d 25 gr/m 3 1 Kg/10 3 gr 
479 m 3

= 0.21 Kg TKN/m3.d
-
Effisiensi BOD removal, dapat dilihat pada grafik sebagai berikut.

Dari grafik dengan BOD loading 1.0 Kg/m 3.d maka di dapat persen removal BOD

sebesar 82 %
-
Spesifik TKN Loading

Jika surface area di asumsikan 90 m2/m3, maka :

Total surface area = (90 m2/m3 ). (479 m3)

= 43.110 m2

QNo
SpesifikTKNLoading 
A


 4000 m/ d  25 gr/m 3 
3

43.110 m 2
 2.3 gr.N/m 2 .d

2. Direncanakan pengolahan air limbah dengan Trickling Filter dengan debit 10000 m3/hari

dengan konsentrasi BOD5 = 200 mg/l . Data lainnya adalah :


-
BOD5 di effluent akhir pengolahan 20 mg/l
-
Diameter TF = 20 meter
-
Kedalaman TF = 2 meter
-
Volume media TF = 628 m3
-
Perbandingan resirkulasi R/Q = 1

Penyelesaian :
Dipilih jenis two stage dengan kriteria desain
-
hidroulik loading = 10 – 40 m3/m2.hari
-
organik loading = 1 – 2 kg/m3.hari
-
TF pertama berjumlah 2 bak
-
TF kedua berjumlah 2 bak

Perhitungan Trickling Filter pertama :


-
Perhitungan beban BOD

Yo = 10000 m3/hari x 200 gr/m3 x 1 lb/454 g = 4405 lb/hari

Beban tiap TF = 4405/2 = 2202.5 lb/hari

-
Kontrol hidrolik loading

50000 m3/hari
HL = Q/A = = 15.9 m3/m2.hari
 (20) 2 /4

(memenuhi kriteria 10 -40 m3/m2.hr)


-
Kontrol organik loading :

200 g/m3 x 5000 m3/hari


OL = So. Q/V = 628 m3 x 10000 g/kg
= 1.59 kg/m3.hr

(memenuhi kriteria 1 – 2 kg/m3.hari)

- Volume TF dalam acft

1 ft 3 1 acft
V = 628 m3 x x = 0.5094 acft
0.0283 m 3
43560 ft 3

- Faktor resirkulasi

1  R/Q 11
F= 2 = = 1.65
(1  0.1R/Q) 1. I2

- Perhitungan efisiensi TF

100
E1 = 1  0.0085 2202.5/0.5094(1.65)
E1 = 69.7 %

BOD effluent = (1 - 0.697) x 200 mg/L = 60.6 mg/L

Perhitungan TF ke dua :

- Perhitungan beban

Yo’ = Yo ( 1 – E1)

= 2202.5 lb/hari ( 1 – 0.697)

= 667.36 lb/hari

Beban tiap TF ke 2 = 667.36 / 2 = 333.68 lb/hari.

- Kontrol organik loading

60.6 g/m3 x 5000 m3/hari


OL = So . Q/V = 628 m3 x 1000 g/kg
= 0.5 kg/m3.hr

- Perhitungan efisiensi TF ke dua

100
E1 = 1  0.0085 333.68/0.5094(1.65) = 64.1 %
(1 - 0.697)

BOD effluent = (1 – 0.64.1) x 60.6 mg.L = 21.72 mg/L

Untuk mencapai BOD effluent 20 mg/L dapat dilakukan dengan menaikkan harga faktor

resirkulasi.

DAFTAR PUSTAKA
Bowo Djoko M. Teknik Pengolahan Air Limbah Secara Biologis. Jurusan Teknik Lingkungan –
ITS.
Gordon M Fair, John C geyer, Daniel A Okun. Water and Wastewater Engineering. John Wiley &
Sons, 1968.
Metcalf & Eddy. Wastewater Treatment and Reuse, Fourth Edition. Mc-Graw Hill Higher
Education, 2003.
Mark J Hammer. Water & Wastewater Technology. Upper Saddle River New Jersey Colombus,
Ohio, 2004.
Metcalf & Eddy. Wastewater Engineering : Treatment Disposal Reuse, Second Edition. Tata
Mc-Graw Hill Publishing Company LTD, New Delhi, 1979.
W.Wesley Eckenfelder, Jr. Industrial Water Pollution Control, second Edition. Mc – Graw Hill
Book Company.

Anda mungkin juga menyukai