Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN

PENYAKIT BERBASIS WILAYAH

PENDAHULUAN
 Dalam berbagai program, WHO seringkali
menggunakan tema pengendalian penyakit
untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia
di seluruh dunia seperti malaria, tb paru, kusta,
hiv/aids dll dan pengendaliannnya
dilaksanakan secara global.
 Satu kejadian penyakit dipengaruhi oleh
berbagai faktor ruang yang antara lain meliputi
ketinggian permukaan tanah, jenis tanah
tanah,, iklim
iklim,,
suhu,, tanaman sekitar,
suhu sekitar, kepadatan dan perilaku
penduduk,, bentuk rumah,
penduduk rumah, budaya
budaya,, arah dan
kecepatan angin dan sebagainya.

1
 Kejadian penyakit merupakan
fenomena yang bersandar pada basis
wilayah yang mencakup ekosistem
dalam dimensi ruang dan waktu
 Kejadian penyakit merupakan inti
permasalahan kesehatan masyarakat
yang harus dicegah guna
menampilkan wilayah yang sehat
dan negara yang kuat

TIMBULNYA SUATU PENYAKIT

 Bagaimana konsep dasar timbulnya


penyakit ?

 Apakah suatu penyakit memiliki


kondisi yang sama di setiap wilayah ?

 Apa penyebabnya ?

4 Arsip Suharmadji (2
(2 November 4
4 2016))
2016

2
Konsep dasar timbulnya penyakit

1. Host
Host,,
2. Agent
Agent,,
3. Environment

FAKTOR-FAKTOR YANG
FAKTOR-
MEMPENGARUHI SIFAT-SIFAT-SIFAT
LINGKUNGAN HIDUP
 Jumlah dan jenis masing-
masing-masing unsur
lingkungan hidup.
hidup.
 Interaksi antara unsur
unsur--unsur dalam
lingkungan hidup.
hidup.
 Perilaku atau kondisi unsur lingkungan
hidup..
hidup
 Faktor non materiil (suhu,
suhu, cahaya
cahaya,,
kebisingan dll)
dll)

3
KEJADIAN PENY DISUATU WILAYAH
 Akar
 Budaya
 Ekosistem
 Kondisi sosial kependudukan

 Tdk Mengenal Batas Wil Adm Pemerintahan


 Sifat Tertutup : Ekosistem
 Sifat Terbuka :
• Teknologi transportasi
• Mobilitas penduduk
• Lalin (komoditi)
komoditi)

Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah


(MPBW)

Upaya meng-integrasi-kan,

 Manajemen kasus penyakit


 Faktor risiko kejadian penyakit dan atau
sebaliknya

pada suatu wilayah


8

4
Wilayah
 Wilayah ekosistem
(penyakit berakar pada
kependudukan dan ekosistim 
faktor risiko kejadian penyakit
penyakit))

 Wilayah administratif
(kejadian penyakit bisa bersifat lintas
batas, bisa terjadi dalam satu wilayah
batas,
admin.)
9

Pengertian wilayah
 Ruang

 Spasial

 Ekosistim (habitat)
 Administratif

 Wilayah Peruntukan

10

5
Pengertian wilayah
 Ruang :
Hamparan dengan udara di atasnya
yang memiliki batas-batas tertentu
 Spasial :

Semua benda ataupun fenomena yang


terjadi di atas bumi
 Ekosistim (habitat) :

Tatanan yang memiliki karakteristik


dalam hal saling ketergantungan 11

Pengertian wilayah
 Wilayah Administratif :
Wilayah yang ditentukan secara
administratif sebagai wil.pemerintahan dan
kewenangan
 Wilayah peruntukan atau Area Garapan :

Wilayah merupakan sasaran atau obyek


tugas yang diberikan oleh seseorang yang
memiliki kewenangan dalam sebuah
wilayah administratif
12

6
Mengapa Perlu MPBW?
 IntiKesehatan Masyarakat adalah
kejadian penyakit di masyarakat.
 Tugas Otonomi Pembangunan,
menyehatkan penduduk untuk
mendukung produktivitas di ‘wilayah’
nya
 Pendekatan yang ada berjalan
sendiri2.

Apakah MPBW bagian Kesehatan


Masyarakat ?
Ciri public health antara lain :
1. Fokus penduduk keseluruhan,
bukan hanya penduduk yg sakit
2. Titik berat pencegahan primer
3. Multidisiplin
4. Adanya keterlibatan masy (comm.
involvement)

7
PARADIGMA KESEHATAN
LINGKUNGAN

15

PERAN LINGKUNGAN DALAM


PENULARAN PENYAKIT :
Patogenesis penyakit

Pengertian lingkungan dan


kesehatan lingkungan
Komponen lingkungan memiliki
potensi bahaya
Lingkungan dalam perspektif
manusia

8
Patogenesis penyakit dalam
perspektif dan variabel
kependudukan

9
TEORI SIMPUL

SIMPUL SIMPUL SIMPUL SIMPUL


1 2 3 4

Produksi Pencemaran Perubahan Sakit


Bahan media Biokimia Cacat
Pencemar Lingkungan Tubuh Mati
a/l Udara (Biomarker)
Ambien

19

Teori Simpul Kejadian Penyakit


 Simpul 1 : Sumber Penyakit
 titik mengeluarkan atau mengemisikan agent
 Simpul 2 : Media Transmisi Penyakit
 komponen lingkungan yang dapat memindahkan agent penyakit
 Simpul 3 : Perilaku Pemajan
 jumlah kontak antara manusia dengan komponen lingkungan yang
mengandung potensi berbahaya
 Simpul 4 : Kejadian Penyakit
 hasil hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang
mengandung potensi berbahaya
 Simpul 5 : Variabel Suprasistem
 Iklim
Iklim,, topografi dan Suprasistem lainnya

10
 Iklim :
 variabel yang membentuk a.l suhu,
kelembapan, angin, kondisi spasial.
 Kebijakan makro :
 keputusan pengambil kebijakan yang
mempengaruhi lingkungan
 Temporal :
 perubahan penyakit dari waktu ke waktu
sejalan dengan perubahan berbagai faktor
risiko kesehatan
 Faktor risiko kesehatan :
 semua variabel atau faktor yang berperan
dalam proses kejadian timbulnya sakit

Piramida Penyakit

A KUT

SUB KLINIK

SAMAR - SAMAR

11
Dinamika Transmisi Penyakit
 Agent penyakit berpindah melalui
berbagai media atau langsung
kontak, memiliki jalur dan sifat yang
khas, ada faktor risiko
 Gambaran dinamika transmisi
penyakit diperlukan oleh ahli kesmas
untuk pengendalian penyakit

Manajemen Simpul 1
 Sumber Penyakit :
 Sumber penyakit menular adalah
penderita penyakit menular itu sendiri,
sendiri,
 Sumber penyakit tidak menular berupa
bahan kimia toksik
toksik,, fisik seperti
kebisingan dan radiasi
radiasi,,

12
Manajemen Simpul 2
 Wahana penularan :
 Pengendalian vektor,
vektor,
 Penyehatan lingkungan
lingkungan,,
 Penyehatan pangan
pangan,,
 Dsb

Manajemen Simpul 3
 Proses Pajanan :
 Intensitas hubungan interaktif antara
media transmisi dengan masyarakat
tergantung kepada beberapa faktor
seperti perilaku
perilaku,, kebiasaan
kebiasaan,, pekerjaan
pekerjaan,,
hobi dsb
 Upaya perbaikan PHBS,
 Pemakaian APD,
 Pemberian kekebalan
 Dsb

13
Manajemen Simpul 4

 Penderita / Sakit :
 Merupakan kegagalan pengendalian
simpul 1, 2, 3
 Penyakit menular perlu pengobatan
yang adekuat
adekuat,,
 Penyakit tidak menular perlu diagnostik
dan penentuan faktor risiko,
risiko,
 Kegagalan penanganan simpul 4 dapat
menjadi masalah lanjutan

Manajemen Simpul 5

 Variabel Suprasistem :
 Advokasi
Advokasi,,
 Regulasi
Regulasi,,

14
 Tugas 1:
Gambarkan dinamika transmisi
beberapa penyakit menular ?

 Tugas 2:
Susun upaya pengendalian dari penyakit
– penyakit tersebut berdasarkan teori
simpul ?

SESI 5
PENGENDALIAN
PENYAKIT BERBASIS
WILAYAH

30

15
Pengendalian Penyakit
Berbasis Wilayah
 Prinsip :
1. Adanya keterpaduan dalam satu
sistem,
2. Adanya perspektif kewilayahan (wil.
Adminsitratif, wil. Ekosistem, wil.
Spasial)

Siapa yang menjadi komponen


inti ?
 Dinas Kesehatan Kota atau Kabupaten,
Kabupaten,
 Rumah Sakit yang berada di wilayah
administrasi Kota atau Kabupaten,
Kabupaten,
 Puskesmas
Puskesmas,,
 Kantor Kesehatan Pelabuhan (bila ada),
ada),
 Praktek Pelayanan Kesehatan Swasta,
Swasta,
 LSM bergerak di bidang Kesehatan
Kesehatan,,
 Balai Pengobatan,
Pengobatan,
 Dll

16
Siapa Mitra Sektor Kesehatan ?
 DPR,
 Dinas
Dinas--dinas non Kesehatan di wilayah Administratif,
Administratif,
 Kelembagaan non Pemerintah,
Pemerintah,
 Kelembagaan Luar Negeri
Negeri,,
 Tokoh Masyarakat
Masyarakat,,
 Anggota Masyarakat,
Masyarakat,
 Pejabat Fungsional,
Fungsional,
 Sukarelawan / Kader Kesehatan,
Kesehatan,
 Dll

Apa Peran dan Fungsi Manajemen


dalam Satker Kesehatan ?
 Perencanaan atau penetapan sasaran,
 Mengendalikan faktor risiko penyakit,

 Mengendalikan / tatalaksana kasus,

 Memberdayakan masyarakat,

 Memberikan kekebalan atau program perlindungan


khusus,
 Meningkatkan kapasistas institusi,

 Menggalang kemitraan,

 Memantau penyakit dan faktor risiko penyakit,

 Menanggulangi KLB,

 Melaksanakan kewenangan wajib lainnya.

17
SESI 6
METODOLOGI MPBW

35

Metodologi MPBW
 Analisis spasial dalam MPBW,
Spasial selain dibatasi oleh ruang dan
waktu juga dibatasi oleh komunikasi dan
transpotasi,,
transpotasi
Data spasial adalah data yang
menunjukkan posisi,
posisi, ukuran dan
kemungkinan hubungan topografik dari
semuaobyek yang ada di permukaan bumi

18
 Analisis spasial dalam MPBW,
Bermanfaat untuk penyakit baru yang
belum diketahui secara jelas faktor
risikonya,,
risikonya

Audit penyakit berbasis


Wilayah
 Langkah – langkah :
Pengumpulan data,
Analisis data,
Penyajian dan penyampaian hasil audit

19
SE berbasis wilayah
 SE yang terintegrasi berkesinambungan
dan terpadu antara surveilans kejadian
penyakit dengan surveilans berbagai
faktor risiko kejadian penyakit
berkenaan pada suatu wilayah
 Harus peka terhadap terhadap pola
penyakit,,
penyakit

Manfaat dari SE PBW


 Perencanaan dan pelaksanaan MPBW,
 Evaluasi MPBW,

20
Kejadian Luar Biasa (KLB)
 Merupakan fenomena simpul 1, 2, 3, 4
dipengaruhi simpul 5 terjadi dalam
waktu singkat menimbulkan risiko atau
ancaman terhadap kesakitan dan atau
kematian

Dimensi Surveilans
 Surveilans untuk penyakit endemik
yang prosesnya relatif lambat
lambat,,
 Surveilans yang memerlukan informasi
cepat dan perlu respon cepat,
cepat,

21
Standar Normalitas
 Setiap simpul perlu nilai acuan untuk
mengetahui batas kondisi di bawah
atau di atas nilai yang dianggap
“normal”,

Jejaring Laboratorium
 Dukungan konfirmasi laboratorium
laboratorium,,

22
Manajemen KLB
 Manajemen Kasus,
Kasus,
 Manajemen Faktor Risiko

Desentralisasi Penanganan
KLB
 Peran pemerintah Pusat  susun
guidelines, petunjuk
petunjuk,, standar
 Peran Pemerintah Daerah 
manajemen KLB

23
Manajemen KLB ((berbasis
berbasis wilayah
wilayah))
 Kasussumber penularan,
penularan,
 Manajemen kesehatan masyarakat,
masyarakat,
 Manajemen berita,
berita,
 Karantina
Karantina,,

TERIMA KASIH

48

24

Anda mungkin juga menyukai