Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM TAHUNAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Satuan Pelajaran : SMA/MA/SMK/MAK
Kelas/Semester : XI/1-2
Tahun Pelajaran : 20 ....... /20......

Alokasi
Semester No. Materi Pokok/Kompetensi Dasar Keterangan
Waktu
1 1. Teks prosedur 4 x 4 JP
3.1 Mengorganis asikan informasi berupa pernyataan-pernyataan
umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur.
4.1 Merancang pertanyaan umum dan tahapan-tahapan dalam teks
prosedur dengan organisasi yang tepat secara lisan dan tulis.
3.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur.
4.2 Mengembangkan teks prosedur dengan memperhatikan hasil
analisis terhadap isi, struktur, dan kebahasaan.
2. Teks eksplanasi 4 x 4 JP
3.3 Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian)
dalam teks eksplanasi lisan dan tulis.
4.3 Mengonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian)
dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis.
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi.
4.4 Mempr oduksi teks eksplanasi secara lis an atau tulis dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan.
3. Ceramah 4 x 4 JP
3.5 Mengidentifikasi unsur-unsur ceramah, kebahasaan, is i informasi
berupa permasalahan aktual yang disajikan dalam ceramah.
4.5 Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual
sebagai bahan untuk disajikan dalam ceramah.
3.6 Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah.
4.6 Mengonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan
memperhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur
yang tepat.
4. Karya nonfiksi 4 x 4 JP
3.7 Menemukan butir-butir penting dari satu buku pengayaan
(nonfiksi) yang dibaca.
4.7 Menyusun laporan butir-butir penting dari satu buku pengayaan
(nonfiksi).
3.10 Menemukan butir-butir penting dari dua buku pengayaan
(nonfiksi) yang dibaca.
4.10 Mempertunjukkan kesan pribadi terhadap salah satu buku ilmiah
yang dibaca dalam bentuk teks eksplanasi singkat.
5. Cerita pendek 4 x 4 JP
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam
kumpulan cerita pendek yang dibaca
4.8 Mendemonstr asikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari
dalam cerita pendek
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku
kumpulan cerita pendek
4.9 Mengonstruksi sebuah cerita pendek dengan memperhatikan
unsur-unsur pembangun cerpen.
2 1. Naskah fiksi 4 x 4 JP
3.11 Menganalisis pesan dari satu buku fiksi yang dibaca.
4.11 Menyusun ulasan terhadap pesan dari satu buku fiksi yang
dibaca.
3.20 Menganalisis pesan dari dua buku fiksi (novel dan buku
kumpulan puisi) yang dibaca.
4.20 Menyusun ulasan terhadap pesan dari dua buku kumpulan puisi
yang dikaitkan dengan situasi kekinian.
2. Proposal karya ilmiah 4 x 4 JP
3.12 Menentukan informasi penting yang ada dalam proposal
kegiatan atau penelitian yang dibaca.
4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara lisan supaya lebih
efektif.
3.13 Menganalisis is i, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal.
4.13 Merancang sebuah propos al karya ilmiah dengan
memperhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang
diperlukan.

Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1 3


Alokasi
Semester No. Materi Pokok/Kompetensi Dasar Keterangan
Waktu
3.14 Mengidentifikasi informasi, tujuan dan esensi sebuah karya
ilmiah yang dibaca.
4.14 Merancang informasi, tujuan, dan esensi yang harus disajikan
dalam karya ilmiah.
3.15 Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah.
4.1 5 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memperhatikan isi,
sistematika, dan kebahasaan.
3. Teks resensi 4 x 4 JP
3.16 Membandingkan isi berbagai resensi untuk menemukan
sistematika sebuah resensi.
4.16 Menyusun sebuah resensi dengan memperhatikan hasil
perbandingan beberapa teks res ensi.
3.17 Menganalisis kebahasaan resens i setidaknya dua karya yang
berbeda.
4.17 Mengonstruksi sebuah resensi dengan memperhatikan hasil
perbandingan beberapa teks res ensi.
4. Drama 4 x 4 JP
3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik
dalam drama yang dibaca atau ditonton.
4.18 Mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca
atau ditonton secara lisan.
3.19 Menganalisis is i dan kebahasaan drama yang dibaca atau
ditonton.
4.19 Mendemonstras ikan sebuah naskah drama dengan
memperhatikan isi dan kebahasaan.

Jumlah 32 x 4 JP

Mengetahui, Tanah Bumbu, 24 Oktober 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ribut Giyono, S.Pd., M.M. Harry Wahyono Anggoro, S.Pd.


NIP. 19660602 199103 1 008

4 Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1


Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1 5
RINCIAN MINGGU EFEKTIF

Satuan Pendidikan : SMA/MA/SMK/MAK


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/1
Tahun Ajaran : 20... – 20...

I. Jumlah minggu dalam semester 1.

No. Bulan Jumlah Minggu

1. Juli
2. Agustus
3. September
4. Oktober
5. November
6. Desember

Jumlah total

II. Jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1.

No. Kegiatan Jumlah Minggu

1. Kegiatan tengah semester


2. Latihan Ulangan Semester 1
3. Ulangan Semester 1
4. Persiapan Penerimaan Rapor
5. Libur Semester 1

III. Jumlah minggu efektif dalam semester 1 :


Jumlah minggu dalam semester 1 - jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1:

Mengetahui, Tanah Bumbu, 24 Oktober 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ribut Giyono, S.Pd., M.M Harry Wahyono Anggoro, S.Pd.


NIP. 19660602 199103 1 008 NIP.

6 Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1


Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1 7
8 Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1
Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1 9
10 Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1
Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMKN 2 SIMPANG EMPAT


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Program : XI
Semester : 1
Program Tahun : 2017/2018

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengorganisasikan informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur.
4.1 Merancang pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur dengan organisasi yang tepat secara
lisan dan tulis.
3.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur.
4.2 Mengembangkan teks prosedur dengan memerhatikan hasil analisis terhadap isi, struktur, dan kebahasaan.
C. Indikator
Setelah memelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
- mengidentifikasi teks prosedur dengan memperhatikan isi, pernyataan umum dan langkah-langkah/tahapan yang
disampaikan dalam teks prosedur.
- membuat rancangan teks prosedur dengan organisasi yang tepat.
- mengidentifikasi struktur, kebahasaan, topik, isi teks prosedur.
- menyusun teks prosedur dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan yang dominan.
- mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi teks prosedur yang disusun.
D. Alokasi Waktu
4 mgg x 4 JP
E. Materi Pembelajaran
1. Mengonstruksi informasi dalam teks prosedur
2. Merancang teks prosedur
3. Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur
4. Mengembangkan teks prosedur
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, praktik.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah 1 : Kegiatan awal (apersepsi)
- Doa
- Absensi
- Motivasi dengan mengarahkan siswa pada situasi pembelajaran
Langkah 2 : Kegiatan inti
- Mengorganisasikan informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam
teks prosedur.
- Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi lisan dan tulis.
- Mengidentifikasi unsur-unsur ceramah, kebahasaan, isi informasi berupa permasalahan aktual yang
disajikan dalam ceramah.
- Menemukan butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca.
Langkah 3 : Kegiatan akhir (penutup)
- rangkuman
- penilaian proses
- penugasan

12 Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1


H. Sumber Belajar
Endarto, Danang, Sarwono, dan Singgih Prihadi. 2009. Geografi 1: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Juhara, Erwan, Eriyandi Budiman, dan Rita Rochayati. 2009. Berbahasa Indonesia dengan Efektif 2: untuk Kelas XI
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Marsudi, Demas, Endang Padmini, dan Suwarni. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia 2: untuk Sekolah Menengah Atas
dan Madrasah Aliyah Kelas XII Program Studi Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suratno dan Wahono. 2009. Bahasa Indonesia Untuk SMA dan MA kelas XI Program IPA dan IPS. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Syamsudin. A.R.,dkk. 2009. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia 2 Program Studi Bahasa. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Penyusun. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas X (Edisi Revisi). Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
.2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
.2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
_ .2014. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/MTs Kelas VII (Edisi Revisi). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi 1 SMA/MA: untuk Kelas X, Semester 1 dan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi 3: untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
I. Penilaian
- Tugas - Portofolio
- Observasi - Tes tertulis
SOAL INSTRUMEN
Teks prosedur berikut untuk soal nomor 2 dan 3. Bacalah dengan saksama!

Cara Aman Pengereman Sepeda Motor Matik

Sepeda motor matik sering dianggap sebagai model yang paling mudah dikendarai. Cukup nyalakan mesin, putar handel gas, lalu
jaga kesimbangan, maka motor akan melaju dengan baik. Tak heran, jika sejak awal kemunculan di pertengahan dekade 90-an hingga
saat ini, motor matik mendapat sambutan yang baik dari konsumen di Tanah Air.
Tapi sayang, peningkatan penjualan motor matik, dibarengi dengan pengendara yang kurang paham teknik menungganginya. Paling
penting soal teknik pengereman. Efeknya, tentu muncul kecelakaan yang berpotensi menimbulkan korban.
Aldea Henry, instruktur binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang menjadi juara nasional safety riding 2013, berbagi tips aman soal
pengereman pada motor matik. “Kalau model sport atau menggunakan kopling basah (model bebek tanpa tuas kopling), ada bantuan
pengereman dengan bantuan mesin (engine break), di motor matik enggak ada,” kata Aldea. Berikut antisipasinya.
1. Menarik tuas rem dengan empat jari. Hal ini mutlak dilakukan untuk mencapai hasil maksimal saat pengereman.
2. Tarik tuas rem secara gradual atau bertahap, agar putaran roda tak terkunci secara tiba-tiba. Jadi, tekanan awal tuas rem, dimulai
dari jari kelingking, secara berurutan hingga ke jari telunjuk. “Tekniknya seperti orang memeras baju, bertahap diurut gitu,” kata
Aldea.
3. Utamakan rem depan. Beban besar saat mengerem ada pada bagian depan. Sehingga porsi pun harus lebih banyak di rem depan.
Menurut Aldea hal ini mampu mengantisipasi supaya tidak tergelincir.
4. Atur komposisi atau porsi tekanan antara rem belakang dan depan. Tidak ada teori baku yang menjelaskan hal tersebut dan hanya
mengandalkan feeling. “Semuanya bisa dirasakan pakai feeling. Kapan harus terus direm, atau dikendurkan,” kata Aldea. Terlebih
saat di permukaaan jalan yang berisiko tinggi, seperti jalan basah, berpasir atau ada tumpahan minyak (oli atau solar).
Dijelaskan, tarik tuas bertahap dan dirasakan dengan baik. Jika motor sudah menunjukkan tanda-tanda akan slip, jangan tambah
tekanan pada rem, ikuti aja, rasakan,” cetus Aldea.
5. Tidak panik. Kecelakaan kerap terjadi karena pengendara panik dan menarik tuas rem dalam-dalam. Pilihan tersebut justru sangat
berbahaya, karena menyebabkan motor tergelincir dan terjatuh. “Itu akibat ban-nya ‘nge-lock’. Sementara daya cengkram ban ke
jalan tidak ada,” ujar Aldea.

Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1 13


Menurut Aldea, jika semua teknik pengereman itu sudah dikuasai dan dijadikan kebiasaan, maka dalam keadaan mendadak pun, pola
pengereman itu akan menjadi gerakan refleks dari si pengendara. Selamat berkendara!
Sumber: Kompas.com, Kamis, 14 November 2013

1. Apa tujuan teks prosedur tersebut?


2. Ditujukan kepada siapakah teks prosedur tersebut dibuat?
3. Klasifikasikan bagian-bagian teks prosedur tersebut!
4. Mengapa penting bagi kita mengetahui teknik pengereman pada motor matik?
5. Kemukakan pendapat Anda tentang peranan teks prosedur tersebut dalam kehidupan sehari-hari!

Kunci Jawaban
1. Teks prosedur tersebut bertujuan untuk menginformasikanmengenai cara pengereman pada motor
matik yang tepat.
2. Teks prosedur tersebut dibuat untuk pengendara motor matik.
3. Bagian-bagian teks prosedur tersebut yaitu sebagai berikut.
Aldea Henry, instruktur binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang menjadi juara nasional safety riding
2013, berbagi tips aman soal pengereman pada motor matik. tujuan
1. Menarik tuas rem dengan empat jari. Hal ini mutlak dilakukan untuk mencapai hasil maksimal saat
pengereman.
2. Tarik tuas rem secara gradual atau bertahap, agar putaran roda tak terkunci secara tiba-tiba. Jadi,
tekanan awal tuas rem, dimulai dari jari kelingking, secara berurutan hingga ke jari telunjuk.
3. Utamakan rem depan.
4. Atur komposisi atau porsi tekanan antara rem belakang dan depan. Tidak ada teori baku yang
menjelaskan hal tersebut dan hanya mengandalkan feeling.
5. Tidak panik. langkah-langkah
4. Teknik pengereman pada motor matik penting untuk diketahui untuk meminimalisasi kecelakaan
yang berpotensi menimbulkan korban.
5. Jawaban bervariasi (misalnya, teks prosedur tersebut berperan untuk menambah pengetahuan kita
mengenai teknik pengereman yang tepat).

Mengetahui Tanah Bumbu, 24 Oktober 2014


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ribut Giyono Harry Wahyono Anggoro, S.Pd.


NIP. 19660602 199103 1 008 NIP.

14 Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMKN 2 SIMPANG EMPAT


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Program : XI
Semester : 1
Program Tahun : 2017/2018

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.3 Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ekplanasi lisan dan tulis
4.3 Mengkonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi
4.4 Memproduksi teks eksplanasi secara lisan atautulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan
C. Indikator
Setelah memelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
- menganalisis teks eksplanasi dengan memerhatikan isi, urutan kejadian, hubungan kausalitas, dan topik.
- menulis kembali informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis.
· - mengidentifikasi teks eksplanasi dengan memerhatikan istilah, pokok isi, referensi, dan pengetahuan dan urutan
kejadian yang menunjukkan hubungan kausalitas.
· - menyusun teks eksplanasi dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan.
- mempresentasikan, memberikan komentar, dan merevisi teks eksplanasi yang dibuatnya dalam diskusi kelompok.
D. Alokasi Waktu
4 mgg x 4 JP
E. Materi Pembelajaran
1. Mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi
2. Mengkonstruksi informasi teks eksplanasi
3. Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi
4. Memproduksi teks eksplanasi
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, praktik.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah 1 : Kegiatan awal (apersepsi)
- Doa
- Absensi
- Motivasi dengan mengarahkan siswa pada situasi pembelajaran
Langkah 2 : Kegiatan inti
- Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur.
- Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi.
- Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah.
- Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang dibaca.
Langkah 3 : Kegiatan akhir (penutup)
- Rangkuman
- Penilaian proses
- Penugasan

Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1 15


H. Sumber Belajar
Endarto, Danang, Sarwono, dan Singgih Prihadi. 2009. Geografi 1: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Juhara, Erwan, Eriyandi Budiman, dan Rita Rochayati. 2009. Berbahasa Indonesia dengan Efektif 2: untuk Kelas XI
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Marsudi, Demas, Endang Padmini, dan Suwarni. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia 2: untuk Sekolah Menengah Atas
dan Madrasah Aliyah Kelas XII Program Studi Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suratno dan Wahono. 2009. Bahasa Indonesia Untuk SMA dan MA kelas XI Program IPA dan IPS. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Syamsudin. A.R.,dkk. 2009. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia 2 Program Studi Bahasa. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Penyusun. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas X (Edisi Revisi). Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
.2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
.2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
_ .2014. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/MTs Kelas VII (Edisi Revisi). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi 1 SMA/MA: untuk Kelas X, Semester 1 dan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi 3: untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
I. Penilaian
- Tugas
- Observasi
- Portofolio
- Tes tertulis

Soal Instrumen
Teks berikut untuk mengerjakan soal nomor 1 dan 2.
Gerhana
Bumi dan bulan merupakan benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri. Tanpa adanya cahaya matahari yang dipantulkan
oleh bumi maupun bulan, maka bumi tidak akan kelihatan dari bulan. Demikian juga bulan tidak akan kelihatan dari bumi. Apabila dalam
peredarannya, baik bumi maupun bulan berada dalam suatu garis lurus dengan matahari maka memungkinkan terjadinya gerhana matahari
atau gerhana bulan.
a. Gerhana matahari
Gerhana matahari adalah gerhana yang terjadi akibat bayang-bayang bulan mengenai bumi. Artinya cahaya matahari yang menuju
bumi pada siang hari terhalang oleh bulatan bulan. Oleh karena diameter bulan tidak lebih besar daripada diameter bumi maka gerhana
matahari hanya terjadi pada sebagian kecil permukaan bumi saja dan hanya berlangsung kurang lebih 7 menit.
b. Gerhana bulan
Gerhana bulan adalah gerhana yang terjadi akibat bayang-bayang bumi mengenai bulan. Artinya cahaya matahari yang menuju
bulan pada malam hari terhalang oleh bulatan bumi. Karena diameter bumi lebih besar daripada diameter bulan, seluruh bulatan bulan
akan tertutup oleh bulatan bumi, sehingga ketika terjadi peristiwa gerhana bulan maka seluruh permukaan bumi yang pada saat itu
sedang malam hari akan akan mengalami gerhana bulan yang berlangsung kurang lebih 1 jam 40 menit.
Gerhana dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerhana total dan gerhana parsial. Gerhana total terjadi jika benda yang
menjadi tujuan sinar matahari berada pada daerah umbra. Adapun gerhana sebagian atau gerhana parsial terjadi jika benda yang
menjadi tujuan datangnya sinar matahari berada pada daerah penumbra.
Dikutip dari Memahami Geografi 1 SMA/MA untuk Kelas X,2009:80-81

1. Buatlah rangkaian peristiwa pada teks tersebut dalam bentuk diagram!

16 Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1


2. Tentukan kata kerja material dan kata kerja relasional pada kalimat-kalimat berikut!
a. Tanpa adanya cahaya matahari yang dipantulkan oleh bumi maupun bulan, maka bumi tidak akan kelihatan dari
bulan.
b. Gerhana bulan adalah gerhana yang terjadi akibat bayang-bayang bumi mengenai bulan.
c. Oleh karena diameter bulan tidak lebih besar daripada diameter bumi, maka gerhana matahari hanya terjadi pada
sebagian kecil permukaan bumi saja.
d. Apabila dalam peredarannya, baik bumi maupun bulan berada dalam suatu garis lurus dengan matahari maka
memungkinkan terjadinya gerhana matahari atau gerhana bulan.
e. Gerhana matahari adalah gerhana yang terjadi akibat bayang-bayang bulan mengenai bumi.
3. Jelaskan struktur teks eksplanasi!
Teks berikut untuk mengerjakan soal nomor 4 dan 5.
Rotasi dan Revolusi Bumi
Bumi melakukan dua rotasi sekaligus, yaitu rotasi terhadap sumbunya dan rotasi terhadap Matahari (disebut revolusi Bumi). Anda
tidak dapat merasakan rotasi Bumi ini karena adanya gaya gravitasi Bumi. Arah rotasi Bumi adalah dari barat ke timur. Waktu yang
diperlukan Bumi untuk melakukan rotasi pada sumbunya yaitu 1 hari atau 23 jam 56 menit 4,09 detik, kemudian dibulatkan menjadi 24
jam.
Rotasi Bumi menyebabkan berbagai peristiwa. Di antaranya adalah menyebabkan terjadinya siang dan malam, gerak semu harian
benda langit, terjadi pemepatan bentuk Bumi di daerah kutub dan penggembungan di daerah ekuator, pembelokan arah angin, serta
menyebabkan terjadinya perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.
Revolusi Bumi adalah gerak Bumi mengelilingi Matahari. Periode revolusi Bumi adalah 1 tahun, yaitu 365,25 hari atau 365 ¼ hari.
Revolusi Bumi menyebabkan beberapa peristiwa, yaitu gerak semu Matahari, pergantian musim, perubahan lamanya siang dan malam,
dan terlihatnya rasi bintang yang berbeda-beda dari bulan ke bulan.
Ketika berevolusi, Bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika, melainkan miring dengan arah yang sama dan membentuk
sudut 23,5°. Oleh karena itu terdapat empat kedudukan Bumi pada orbitnya, yaitu sebagai berikut.
a. Tanggal 21 Maret sampai dengan 21 Juni. Kutub utara Bumi makin condong ke arah Matahari, sedangkan kutub selatan Bumi makin
condong menjauhi Matahari. Akibatnya, belahan Bumi utara mengalami musim semi, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami
musim gugur.
b. Tanggal 21 Juni sampai dengan 23 September. Kutub selatan menjauhi Matahari, sedangkan kutub utara makin dekat dengan
Matahari. Matahari tidak terbenam selama 24 jam di kutub utara, sedangkan kutub selatan tetap malam sepanjang hari. Akibatnya,
belahan Bumi utara mengalami musim panas, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim dingin.
c. . Tanggal 23 September sampai dengan 22 Desember. Belahan Bumi utara mengalami siang lebih lama daripada malamnya,
sedangkan di kutub selatan sebaliknya. Kutub utara Bumi condong menjauhi Matahari sehingga mengalami musim gugur,
sedangkan kutub selatan makin condong ke Matahari sehingga mengalami musim semi.
d. Tanggal 22 Desember sampai dengan 21 Maret. Kutub selatan makin condong ke arah Matahari sehingga mengalami musim
panas. Sebaliknya, kutub utara mengalami musim dingin karena letaknya makin jauh dari Matahari.
Perubahan kedudukan Bumi terhadap orbitnya mengakibatkan terjadinya pergantian musim. Kedudukan Matahari setiap tahunnya
seolah-olah bergeser dari khatulistiwa (21 Maret) ke garis balik utara, yaitu 23,5° LU (21 Juni), kemudian kembali ke khatulistiwa (23
September), menuju ke garis balik selatan 23,5° LS (22 Desember) dan akhirnya kembali lagi ke khatulistiwa (21 Maret). Gerak inilah
yang disebut gerak semu Matahari.
Dikutip dari Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan MTs Kelas IX,2008;204-205
4. Apa isi teks tersebut?
5. Tentukan hubungan sebab-akibat yang terdapat pada teks tersebut!
Kunci Jawaban
1. Jawaban penalaran atau hasil aktivitas dari siswa sesuai pemahaman siswa akan materi yang telah
dipelajari.
2. a. Tanpa adanya cahaya matahari yang dipantulkan oleh bumi maupun bulan, maka bumi tidak akan
kelihatan dari bulan. (verba relasional).
b. Gerhana bulan adalah gerhana yang terjadi akibat bayang-bayang bumi mengenai bulan. (verba
material).
c. Oleh karena diameter bulan tidak lebih besar daripada diameter bumi, maka gerhana matahari hanya
terjadi pada sebagian kecil permukaan bumi saja. (verba relasional).
d. Apabila dalam peredarannya, baik bumi maupun bulan berada dalam suatu garis lurus dengan
matahari maka memungkinkan terjadinya gerhana matahari atau gerhana bulan. (verba relasional).
e. Gerhana matahari adalah gerhana yang terjadi akibat bayang-bayang bulan mengenai bumi. (verba
material).

Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1 17


terjadinya, atau
3. Struktur teks eksplanasi yaitu proses
a. Pernyataan umum, berisi penyataan umum tentang suatu terbentuknya.
topik yang akan dijelaskan proses keberadaannya, proses b. Urutan sebab
akibat, berisikan tentang detail penjelasan proses keberadaan
atau proses terjadinya yang disajikan secara urut atau
bertahap dari yang paling awal hingga yang paling akhir.
c. Interpretasi, berisi tentang kesimpulan atau pernyataan tentang topik
atau proses yang dijelaskan.
4. Teks tersebut berisi tentang rotasi dan revolusi Bumi.
5. Konjungsi pada teks tersebut yaitu sebagai berikut.

Hubungan Sebab- Kalimat


Akibat
Dengan konjungsi 1. Anda tidak dapat merasakan rotasi Bumi
ini karena adanya gaya gravitasi Bumi.
2. Ketika berevolusi, Bumi tidak tegak lurus
terhadap bidang ekliptika, melainkan
miring dengan arah yang sama dan
membentuk sudut 23,5°.
Dengan kata benda 1. Akibatnya, belahan Bumi utara
mengalami musim semi, sedangkan
belahan Bumi selatan mengalami
musim gugur.
2. Akibatnya, belahan Bumi utara
mengalami musim panas, sedangkan
belahan Bumi selatan mengalami
musim dingin.
Dengan kata kerja 1. Rotasi Bumi menyebabkan berbagai
peristiwa.
2. Di antaranya adalah menyebabkan
terjadinya siang dan malam, gerak semu
harian benda langit, terjadi pemepatan
bentuk Bumi di daerah kutub dan
penggembungan di daerah ekuator,
pembelokan arah angin, serta
menyebabkan terjadinya perbedaan
waktu untuk tempat-tempat yang
berbeda derajat
bujurnya.
3. Revolusi Bumi menyebabkan beberapa
peristiwa, yaitu gerak semu Matahari,
pergantian musim, perubahan lamanya
siang dan malam, dan terlihatnya rasi
bintang yang berbeda-beda dari bulan
ke bulan.
4. Perubahan kedudukan Bumi terhadap
orbitnya mengakibatkan terjadinya
pergantian musim.

Mengetahui Tanah Bumbu, 24 Oktober 2014


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ribut Giyono Harry Wahyono Anggoro, S.Pd.


NIP. 19660602 199103 1 008 NIP.
18 Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMKN 2 SIMPANG EMPAT


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Program : XI
Semester : 1
Program Tahun : 2017/2018

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.5 Mengidentifikasi unsur-unsur ceramah, kebahasan, isi informasi berupa permasalahan aktual yang disajikan dalam
ceramah.
4.5 Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sebagai bahan untuk disajikan dalam ceramah.
3.6 Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah.
4.6 Mengkonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan
struktur yang tepat.
C. Indikator
Setelah memelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
- menentukanunsur-unsur ceramah, isi informasi, dan kebahasaan,
- menulis kerangka teks ceramah sesuai dengan topik yang dipilih dengan memerhatikan isi, kebahasaan, dan topik
teks ceramah.
- mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi kerangka teks ceramah yang disusun.
· - menggali isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah.
- menyusun kembali teks ceramah dengan memerhatikan isi, tujuan, kebahasaan, tema, dan struktur.
- menyampaikan teks ceramah yang telah dibuat dalam bentuk lisan dengan memperhatikan teknik ceramah (intonasi,
ekspresi, dan bahasa tubuh) yang baik dan sesuai.
- Mengomentari dan memperbaiki ceramah temannya.
D. Alokasi Waktu
4 mgg x 4 JP
E. Materi Pembelajaran
1. Mengidentifikasi informasi dalam ceramah.
2. Menyusun bagian penting dari permasalahan faktual.
3. Menganalisis struktur, isi, dan kebahasaan ceramah.
4. Mengonstruksi ceramah.
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, praktik.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah 1 : Kegiatan awal (apersepsi)
- Doa
- Absensi
- Motivasi dengan mengarahkan siswa pada situasi pembelajaran
Langkah 2 : Kegiatan inti
- Merancang pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur dengan organisasi yang
tepat secara lisan dan tulis.
- Mengontruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan
tulisan.

Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1 19


- Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sebagai bahan untuk disajikan dalam ceramah.
- Menyusun laporan butir-butir dari satu buku pengayaan (nonfiksi).
Langkah 3 : Kegiatan akhir (penutup)
- Rangkuman
- Penilaian proses
- Penugasan
H. Sumber Belajar
Endarto, Danang, Sarwono, dan Singgih Prihadi. 2009. Geografi 1: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Juhara, Erwan, Eriyandi Budiman, dan Rita Rochayati. 2009. Berbahasa Indonesia dengan Efektif 2: untuk Kelas XI
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Marsudi, Demas, Endang Padmini, dan Suwarni. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia 2: untuk Sekolah Menengah Atas
dan Madrasah Aliyah Kelas XII Program Studi Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suratno dan Wahono. 2009. Bahasa Indonesia Untuk SMA dan MA kelas XI Program IPA dan IPS. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Syamsudin. A.R.,dkk. 2009. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia 2 Program Studi Bahasa. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Penyusun. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas X (Edisi Revisi). Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
.2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
.2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
_ .2014. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/MTs Kelas VII (Edisi Revisi). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi 1 SMA/MA: untuk Kelas X, Semester 1 dan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi 3: untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
I. Penilaian
- Tugas
- Observasi
- Portofolio
- Tes tertulis

Soal Instrumen
Bacalah dengan saksama teks ceramah berikut!
Assalammua’alaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Karena atas izin-Nya
kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal afiat.
Hadirin yang saya hormati,
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan mengenai kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum. Salah satu hikmah
reformasi yang digulirkan mahasiswa pada1998, yaitu kehidupan masyarakat semakin demokratis. Hal ini ditandai dengan semakin dihormatinya
hak-hak dasar rakyat. Salah satunya adalah hak dalam bidang politik, yaitu kebebasan mengeluarkan pendapat, baik lisan maupun tulisan.
Kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum meru pakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan berasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Setiap warga negara berhak menyampaikan pikiran dengan tulisan, maupun lisan secara bebas dan bertanggung
jawab. Jadi, kebebasan mengemukakan pendapat merupakan hak rakyat untuk berserikat dan berkumpul secara damai meminta pemerintahan
agar mendengarkan keluhan rakyat. Menurut Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ditetapkan oleh PBB pada 1948 Pasal 19 dinyatakan
bahwa setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hal ini termasuk kebebasan mempunyai
pendapat dengan tidak mendapat gangguan dan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara
apapun dengan tidak memandang batas-batas. Hal ini juga sesuai dengan konstitusi Republik Indonesia yaitu UUD 1945 yang memberikan

20 Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1


jaminan kebebasan mengeluarkan pendapat, seperti yang tercantum dalam pasal 28. Pasal ini berbunyi, “Kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”
Adanya kebebasan menyampaikan pendapat merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Salah satu ciri negara demokrasi, yaitu adanya pengakuan dan jaminan pelaksanaan hak asasi manusia. Kebebasan
menyampaikan pendapat merupakan hak asasi manusia yang dijamin oleh UUD 1945. Perbedaan pendapat dan pandangan tidak boleh
dilarang, apalagi dilenyapkan, tetapi harus diatur agar perbedaan yang ada tidak menyebabkan perpecahan sosial di masyarakat. Namun
sayangnya, kebebasan berpendapat kadang-kadang tidak diimbangi dengan kewajiban untuk menghormati hak orang lain sehingga muncullah
aksi demonstrasi yang berakhir dengan kericuhan, kekacauan, dan pengrusakan (anarkis).
Sesuai dengan perintah undang-undang, kepolisian dapat membubarkan aksi penyampaian pendapat di muka umum apabila tidak
sesuai dengan ketentuan. Pelaku dan peserta pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan perbuatan melanggar
hukum dapat dikenakan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lebih berat lagi, hukuman
tambahan akan diberikan kepada penanggung jawab kegiatan.
Hadirin yang saya hormati,
Dalam menyampaikan pendapat, seseorang harus bersikap positif dan berperilaku sesuai dengan haknya. Dengan demikian, masyarakat
dapat mengaktualisasikan cara menyampaikan pendapat tersebut dengan baik, benar, dan bertanggung jawab. Selain itu dalam melaksanakan
hak untuk menyampaikan pendapat, kita harus memperhatikan hak orang lain dan jangan sampai merugikan kepentingan lain yang lebih
besar. Oleh karena itu, aktualisasi mengemukakan pendapat harus sesuai dengan aturan yang berlaku dan pendapat yang disampaikan
harus bermanfaat dalam pembangunan bangsa.
Sekian dari saya. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Jawablah dengan benar pertanyaan berikut ini berdasarkan teks ceramah tersebut!
1. Apa tema ceramah tersebut?
2. Tuliskan pokok-pokok isi ceramah tersebut!
3. Analisislah struktur dan bahasa teks tersebut!
4. Apakah informasi yang disampaikan pada ceramah tersebut relevan dengan keadaan saat ini? Kemukakan pendapat
Anda!
5. Ringkaslah isi ceramah tersebut berdasarkan pokok-pokok isinya!

Kunci Jawaban
1. Tema ceramah yaitu kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum.
2. Pokok-pokok isi ceramah yaitu,
a. Kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum merupakan perwujudan demokrasi dalam
tatanan kehidupan berasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. Menurut Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ditetapkan oleh PBB pada 1948 Pasal 19 dinyatakan
bahwa setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat dengan tidak mendapat gangguan dan untuk mencari,
menerima, dan menyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara apapun dengan tidak
memandang batas-batas.
c. UUD 1945 yang memberikan jaminan kebebasan mengeluarkan pendapat, seperti yang tercantum
dalam pasal 28 yang berbunyi, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”
d. Pelaku dan peserta pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan perbuatan
melanggar hukum dapat dikenakan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
e. Masyarakat dapat mengaktualisasikan cara menyampaikan pendapat di muka umum dengan baik,
benar, dan bertanggung jawab.
3. Analisis struktur teks tersebut yaitu sebagai berikut.
a. Pendahuluan
Salah satu hikmah reformasi yang digulirkan mahasiswa pada1998, yaitu kehidupan masyarakat semakin demokratis.
Hal ini ditandai dengan semakin dihormatinya hak-hak dasar rakyat. Salah satunya adalah hak dalam bidang politik, yaitu
kebebasan mengeluarkan pendapat, baik lisan maupun tulisan.
Bagian tersebut mengenalkan masalah utama (tesis) yakni tentang kebebasan mengeluarkan pendapat
baik lisan maupun tulisan.
b. Isi (Rangkaian Argumen)
Kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan
berasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Setiap warga negara berhak menyampaikan pikiran dengan tulisan, maupun lisan
secara bebas dan bertanggung jawab. Jadi, kebebasan mengemukakan pendapat merupakan

Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1 21


hak rakyat untuk berserikat dan berkumpul secara damai meminta pemerintahan agar mendengarkan keluhan rakyat.
Menurut Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ditetapkan oleh PBB pada 1948 Pasal 19 dinyatakan bahwa setiap orang
berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hal ini termasuk kebebasan mempunyai pendapat
dengan tidak mendapat gangguan dan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan keterangan dan pendapat dengan
cara apapun dengan tidak memandang batas-batas. Hal ini juga sesuai dengan konstitusi Republik Indonesia yaitu UUD
1945 yang memberikan jaminan kebebasan mengeluarkan pendapat, seperti yang tercantum dalam pasal 28. Pasal ini
berbunyi, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang.”
Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicara mengenai dasar hukum
mengemukakan pendapat di muka umum.
c. Penutup (Penegasan Kembali)
Dalam menyampaikan pendapat, seseorang harus bersikap positif dan berperilaku sesuai dengan haknya. Dengan
demikian, masyarakat dapat mengaktualisasikan cara menyampaikan pendapat tersebut dengan baik, benar, dan
bertanggung jawab. Selain itu dalam melaksanakan hak untuk menyampaikan pendapat, kita harus memperhatikan hak
orang lain dan jangan sampai merugikan kepentingan lain yang lebih besar. Oleh karena itu, aktualisasi
mengemukakan pendapat harus sesuai dengan aturan yang berlaku dan pendapat yang disampaikan harus bermanfaat
dalam pembangunan bangsa.
Bagian tersebut merupakan simpulan, sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini
ditandai oleh kata-kata berupa saran-saran yang disertai sejumlah alasan.
Adapun analisis kebahasaan teks tersebut yaitu sebagai berikut.
a. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal)
b. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
Dengan topik tentang kebebasan berpendapat, istilah yang muncul dalam teks adalah pendapat,
demonstrasi, dan demokrasi.
c. Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal atau perbandingan atau pertentangan
seperti namun.
4. Siswa memiliki argumen yang berbeda (Misalnya, ceramah tersebut sesuai dengan kondisi saat ini, di
mana masyarakat dapat menyampaikan pendapatnya di muka umum sebagai perwujudan demokrasi dalam
tatanan kehidupan bermasyarakat.
5. Siswa memiliki argumen yang berbeda (Misalnya, Kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka
umum merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan berasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Setiap warga negara berhak menyampaikan pikiran dengan tulisan, maupun lisan secara
bebas dan bertanggung jawab. Hal tersebut sesuai dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
ditetapkan oleh PBB pada 1948 Pasal 19 dan UUD 1945 Pasal 28. Dalam menyampaikan pendapat,
seseorang harus bersikap positif dan berperilaku sesuai dengan haknya. Selain itu dalam
melaksanakan hak untuk menyampaikan pendapat, kita harus memperhatikan hak orang lain dan
jangan sampai merugikan kepentingan lain yang lebih besar. Oleh karena itu, aktualisasi
mengemukakan pendapat harus sesuai dengan aturan yang berlaku dan pendapat yang disampaikan
harus bermanfaat dalam pembangunan bangsa.

Mengetahui Tanah Bumbu, 24 Oktober 2014


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ribut Giyono Harry Wahyono Anggoro, S.Pd.


NIP. 19660602 199103 1 008 NIP.

22 Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMKN 2 SIMPANG EMPAT


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Program : XI
Semester : 1
Program Tahun : 2017/2018

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang dibaca
4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita pendek
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek
4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.
C. Indikator
Setelah memelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
- menentukan unsur intrinsik, ekstrinsik, dan nilai-nilai dalam cerpen serta menerapkan nilai-nilai dalam cerpen ke
dalam kehidupan sehari-hari.
- mempresentasikan dan memperbaiki hasil kerja dalam diskusi kelas.
- mengidentifikasi cerpen dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.
- menyusun kembali cerpen dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.
- mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas.
D. Alokasi Waktu
4 mgg x 4 JP
E. Materi Pembelajaran
1. Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan dalam cerita pendek
2. Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek
3. Memahami struktur dan kebahasaan cerita pendek
4. Mengonstruksi cerita pendek
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, praktik.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah 1 : Kegiatan awal (apersepsi)
- Doa
- Absensi
- Motivasi dengan mengarahkan siswa pada situasi pembelajaran
Langkah 2 : Kegiatan inti
- Mengembangkan teks prosedur dengan memerhatikan hasil analisis terhadap isi, struktur, dan
kebahasaan.
- Memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan.
- Mengontruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memperhatikan aspek kebahasaan
dan menggunakan struktur yang tepat.
- Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita pendek.
Langkah 3 : Kegiatan akhir (penutup)
- Rangkuman
- Penilaian proses
- Penugasan

Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1 23


H. Sumber Belajar
Endarto, Danang, Sarwono, dan Singgih Prihadi. 2009. Geografi 1: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Juhara, Erwan, Eriyandi Budiman, dan Rita Rochayati. 2009. Berbahasa Indonesia dengan Efektif 2: untuk Kelas XI
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Marsudi, Demas, Endang Padmini, dan Suwarni. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia 2: untuk Sekolah Menengah Atas
dan Madrasah Aliyah Kelas XII Program Studi Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suratno dan Wahono. 2009. Bahasa Indonesia Untuk SMA dan MA kelas XI Program IPA dan IPS. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Syamsudin. A.R.,dkk. 2009. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia 2 Program Studi Bahasa. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Penyusun. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas X (Edisi Revisi). Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
.2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
.2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
_ .2014. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/MTs Kelas VII (Edisi Revisi). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3: SMP dan MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi 1 SMA/MA: untuk Kelas X, Semester 1 dan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi 3: untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
I. Penilaian
- Unjuk kerja - Portofolio
- Observasi - Tes

Soal Instrumen
Jawablah dengan benar pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Jelaskan klasifikasi tokoh dalam sebuah cerpen!
2. Apa fungsi latar dalam sebuah cerita?
3. Sebutkan ciri-ciri cerpen!
Kutipan cerpen berikut untuk mengerjakan soal nomor 4 dan 5. Bacalah dengan saksama!
Kuketuk pintu rumahku yang sudah terlihat bobrok karena termakan rayap. “Assalamu’alaikum.. Ibu, Rahma, Fatma, kakakmu
pulang nih..” Jeritku dengan semangat.
Seorang anak berbadan mungil membukakan pintu, menjawab salamku dengan suara lembut. Dia Fatma adikku, umurnya masih
6 tahun. Dengan muka ceria dia menyambutku, Ibu dan Rahma menyambutku juga dengan hangat dan senang ketika aku membawa
bahan makanan untuk dimasak, kuserahkan semua bahan kepada Ibu. Ibu sangat terlihat pucat, tiap malam diam-diam aku selalu
memperhatikan Ibu yang bersembunyi di dapur, karena tidak bisa tidur dengan penyakit asmanya. Dia tidak ingin melihat kami khawatir,
sedih rasanya melihat Ibu seperti itu.
Tidak lama kami menunggu, masakan sudah tersedia di atas tikar lusuh, dengan senang hati dan rasa syukur kami memakannya
dengan lahap walau hanya dengan secentong nasi, sepotong tempe dan sambal, rasa syukur kami pada Allah tidak akan berkurang. Saat
kami lahap makanan itu, tiba-tiba tetesan air jatuh dari atas genting. Ternyata di luar hujan deras. Beginilah keadaan rumah kami, genting
yang bocor di mana-mana, ruangan yang penuh sesak, dinding yang hanya terbuat dari geribik, lantai yang hanya dari tanah dan pasir,
semua itu jauh sekali dari kenyamanan. Tapi kami sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini, kenikmatan kami makan tidak akan bisa
dinganggu hanya dengan sebuah kebocoran.
Ibuku selalu bilang, “Jangan kau palingkan wajahmu ke atas, tundukanlah selalu pandanganmu ke bawah maka kau akan selalu
merasa bersyukur.” Yah.. benar aku mengerti maksudnya, saat kita melihat orang kaya maka kita akan selalu merasa kurang, tetapi ketika
kita melihat orang-orang yang lebih susah dari kita, maka kita akan merasa lebih dan terus bersyukur. Akan kuingat selalu itu Ibu. Ketika
makananku sudah kuhabiskan, aku beranjak untuk mandi dan mengambil air wudhu untuk sholat Maghrib di mushola. Aku akan berdoa
untuk selalu dijaga rasa syukur kami pada-Nya. Walau hujan, aku tidak akan mengurungkan niatku, karena aku selalu
punya payung untuk berlindung dan tentunya Allah swt. Yang Maha Melindungi.

24 Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1


Selesai sholat Maghrib, hujan masih terus turun. Niatku dalam hati ingin melanjutkan pekerjaanku sebagai jasa ojek payung, maka
bergegaslah aku menuju pusat perbelanjaan di Jalan Kartini yang memang tidak jauh dari rumahku.
Saat di jalan tiba-tiba aku tersanduk batu besar, aku terjatuh, payungku terlempar, tubuhku terlumuri lumpur semua. Rasanya
tubuhku tidak bisa bangun lagi, lemas sekali. Terlihat dari kejauhan sebuah motor dengan kecepatan tinggi mendekat ke arahku, keadaan
jalan sangat sepi dan gelap, lampu di jalanan juga cuma seadanya, “Tolong.. tolong..!!!” dengan sekuat tenaga aku berteriak, aku
berusaha untuk bangun, dan menghentikan motor itu, tapi rasanya tubuhku sangat sulit untuk ditegakkan kembali.
Aku tidak ingin menyerah, aku ingin bisa melihat Ibu sembuh dari sakitnya. “Ya Allah hamba mohon kepadamu jangan ambil
nyawa hamba sekarang, bagaimana dengan Ibu, Rahma, dan Fatma kalau aku meninggal, akulah satu-satunya tulang punggung mereka
Ya Allah,” mohonku dalam hati pada Allah.
Motor itu sudah hampir dekat, tapi sepertinya motor itu semakin kencang dan “Aaaaaaaa…!!!”
Di Balik Sebuah Payung, Diana Margareta
4. Apa keterkaitan penggalan cerpen tersebut dengan keadaan saat ini?
5. Analisislah unsur intrinsik yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut!

Kunci Jawaban
1. Jenis-jenis tokoh dalam sebuah cerpen yaitu,
a. Tokoh protagonis yaitu tokoh yang mendukung cerita. Biasanya ada satu atau dua figur tokoh
protagonis utama yang dibantu tokoh lain yang terlibat dalam cerita. Tokoh jenis ini biasanya
berwatak baik, dan menjadi idola pembaca/pendengar.
b. Tokoh antagonis yaitu tokoh yang menjadi penentang cerita. Biasanya ada satu atau dua figur tokoh
yang menentang cerita. Tokoh jenis ini berwatak jahat, menyebabkan konflik, dan dibenci oleh
pembaca dan pendengar.
c. Tokoh tritagonis yaitu tokoh pembantu (penengah), baik untuk tokoh protagonis maupun antagonis.
2. Fungsi latar adalah memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu
cerita.
3. Jawaban bervariasi (siswa memiliki kreativitas masing-masing dalam mengungkapkan idenya).
4. Keterkaitan penggalan cerpen dengan keadaan saat ini yaitu anak-anak terpaksa bekerja (mencari
nafkah) untuk membantu perekonomian keluarga.
5. Unsur intrinsik penggalan cerpen tersebut yaitu sebagai berikut.
a. tokoh dan penokohan:
- Aku: rajin beribadah, pekerja keras, sayang keluarga
b. latar:
- tempat: rumah Aku
- waktu: petang (saat Magrib)
c. sudut pandang: orang pertama pelaku utama (penyebutan tokoh “aku”)
d. amanat: hendaknya kita selalu bersyukur atas karunia Tuhan

Mengetahui Tanah Bumbu, 24 Oktober 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ribut Giyono, S.Pd., M.M. Harry Wahyono Anggoro, S.Pd.


NIP. 19660602 199103 1 008 NIP.

Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - 1 25

Anda mungkin juga menyukai