Anda di halaman 1dari 2

Penting untuk diperhatikan: kerjasama

Cara pemanenan manual/tradisional


fao dan dit.penanganan pasca panen,
ditjen.PPHP, kementan ri
• Bisa untuk batang padi rebah ataupun tegak
• Tanah becek masih bisa dilakukan
pemanenan Seri penanganan pasca panen padi
• Tidak masalah dengan petak sawah kecil
• Waktu pelaksanaan sebaiknya pagi hari Semakin
atau sore hari Mudah!!
• Memakan waktu lebih lama
• Dilakukan dengan banyak tenaga kerja
• Bila tidak hati-hati akan mengakibatkan dan
susut rontok yang besar. Efektif!!
Proyek FAO: TCP/INS/3202(D)

Cara Mekanis:
• Hanya dilakukan untuk batang padi yang Petani dapat menentukan cara yang tepat untuk
berdiri tegak, tidak bisa untuk padi melakukan pemanenan. Efektif tenaga, waktu dan
yang rebah maksimal hasilnya.
• Tanah harus kering
• Petak sawah cukup luas
• Dilakukan dengan sedikit tenaga kerja
• Memakan waktu lebih sedikit, pemanenan
lebih cepat
• Susut rontok lebih rendah dari cara
panen manual. diproduksi oleh
AMIN Unit Fateta IPB
2010
• Potong atas/tengah (15-25cm) untuk Perontokan Mekanis
perontokan dengan mesin perontok • Pilih mesin perontok mekanis yang sesuai
Power Thresher. dan pastikan kemua komponen terpasang
• Potong bawah untuk perontokan sesuai petunjuk
tradisional dengan digebot atau • Perhatikan arah angin dan arahkan
menggunakan Pedal Thresher, tinggi keluarnya hasil perontokan.
pemotongan 8-12 cm dari pangkal. • Umpankan batang padi secara teratur
dan jangan sampai penuh agar mesin
tidak macet.
contoh alur
pemotongan Penting:
Pemanenan adalah tahapan awal mulai dengan Jangan sampai ada bulir gabah yang tersisa
penanganan Pasca Panen yang sangat dari sini
menggunakan dan tercecer keluar alas perontokan
penting dan akan menentukan besarnya Reaper untuk mengurangi susut.
susut dan mutu gabah yang dihasilkan.
Pembersihan gabah:
Cara menentukan masa panen: • perhatikan arah angin
• Pemanenan dilakukan jika malai padi • siapkan alat pengayak
Pemanenan Mekanis
yang sudah 80% menguning, dan jika atau penampi
• Gunakan mesin reaper dengan alur agar
dicek menggunakan moisture tester (alat tradisional
pemotongan efektif dan efisien, tinggi
pengukur kadar air), kadar airnya telah • siapkan keranjang
pemotongan 8-12 cm dari pangkal.
berkisar antara 20-25% untuk menumpuk
• Kumpulkan padi yang sudah terpotong
• Umur tanaman antara 30-35 hari setelah gabah yang telah
diatas terpal agar tak tercecer.
pembungaan. dibersihkan
• Perhatikan lokasi perontokan, harus
• Kadar air bulir padi dapat juga dicek • jangan lupa gunakan alas
datar dan kering dan padi tidak rebah.
dengan menggigitnya, jika mudah patah agar tak tercecer.
• Ikuti alur pemanenan seperti gambar
saat digigit, maka padi siap untuk dipanen.
diatas
Pengangkutan:
Penting: • Gunakan karung yang
Jangan menunda perontokan. Harus tidak bocor
secepatnya dilakukan perontokan untuk untuk kemasan
15-25 cm 8-12 cm
menghindari kerusakan gabah. pengangkutan
agar tidak ada
Perontokan Tradisional/Manual gabah yang
potong atas/tengah potong bawah tercecer.
• Ambil segenggam padi dan gebot/
pukulkan secara kontinyu pada landasan • Masukkan
Pemanenan Tradisional perontokan sampai semua bulir bersih sesuai kapasitas
• Menggunakan sabit dengan memotong • Jika kondisi hujan, tutupi dengan terpal truk, jangan
10-15 batang padi sekaligus dengan agar tidak basah, segera lanjutkan berlebihan karena
menggunakan sabit bergerigi. perontokan setelah cuaca membaik. akan berbahaya saat
dijalan.

Anda mungkin juga menyukai