Tugas Topik Akuntansi Keuangan Dan Pasar Modal
Tugas Topik Akuntansi Keuangan Dan Pasar Modal
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin
kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk
Akuntansi. Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena
setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi
akuntansi. Keadaan ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat
dibutuhkan keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis. Keahlian-keahlian
khusus seperti pengolahan data bisnis menjadi informasi berbasis komputer.
Pemeriksa keuangan maupun nonkeuangan, Penguasaan materi perundang-
undangan perpajakan adalah hal-hal yang dapat memberikan nilai lebih bagi profesi
akuntan.
Pasar modal Indonesia merupakan salah satu jenis investasi yang cukup
menarik perhatian bagi para investor di Indonesia dan bahkan tidak sedikit para
investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Pasar modal yang maju dan berkembang pesat merupakan impian banyak
negara. Banyak negara berlomba memajukan pasar modal melalui berbagai kebijakan
baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung.
Sebenarnya banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari investasi saham
dan keberadaan pasar modal. Namun dikarenakan minimnya pengetahuan mengenai
pasar modal dan saham di negara kita, baik disebabkan oleh kurangnya sarana dan
prasarana pembelajaran maupun adanya pandangan negatif dari masyarakat
mengenai pasar modal secara umum, sehingga pasar modal dipandang hanya dapat
memberikan keuntungan bagi kalangan-kalangan tertentu saja, padahal selain hanya
menguntungkan bagi perusahaan/kalangan tertentu (sebagai alternatif sumber
pendanaan), juga pada akhirnya keuntungan tersebut akan dapat dirasakan oleh
masyarakan juga.
PEMBAHASAN
1. Pasar Perdana. Adalah pasar pertama kali sekuritas dijual ke publik. Kegiatan
Pasar Perdana yaitu :
a. Initial Public Offering (IPO). Penawaran umum awal yang dilakukan oleh
penjamin emisi.
b. Meminta persetujuan dari BAPEPAM.
c. Public offering (penawaran sekuritas perusahaan ke masyarakat).
d. Right Offering (penawaran sebagian saham pemegang saham atas dasar pro
rata basis).
e. Private Placement (penjualan sekuritas baru secara langsung dengan memilih
kelompok investor tanpa melalui registrasi BAPEPAM).
f. Underwriting (penjamin emisi).
g. Underwriting Syndicate (sindikat penjamin emisi).
h. Investment Banker (intermediasi keuangan yang membeli sekuritas baru dari
emiten dan menjualnya kembali ke publik).
i. Selling Group (kelompok penjualan).
2. Pasar Sekunder (reguler). Adalah pasar di mana perdagangan efek dilakukan oleh
Anggota Bursa yang ingin menjual atau membeli efek yang penyelesaiannya
dilakukan pada hari T+4.
Karakteristik Pasar Sekunder:
a. Sistem tawar menawar secara terus menerus (continuous auction).
b. Satuan perdagangan minimal 500 saham ( 1 lot) dan khusus emiten
perbankan 5.000 saham (1 lot).
c. Fraksi harga atau tawar menawar dilakukan dengan pergerakan harga ke atas
ke bawah.
d. Transaksi yang terjadi berdasarkan prioritas harga dan waktu.
e. Memiliki tempat perdagangan saham yang terorganisir (organized securities
exchanges).
3. Pasar Non Reguler, yaitu transaksi OTC yang dibuat oleh anggota bursa yang
terdaftar di bursa efek atau organisasi bursa lainnya. Karakteristik Pasar OTC:
a. Sistem perdagangan dilakukan dengan negosiasi antara pembeli dengan
penjual.
b. Perdagangan dilakukan dalam jumlah besar atau blok (block sale) dengan
volume perdagangan minimal 400 lot (200.000 saham).
c. Perdagangan odd lot dengan volume perdagangan kurang dari 1 lot (500
lembar)
d. Perdagangan tutup sendiri (crossing) yaitu transaksi jual/beli yang dilakukan
satu pialang dalam jumlah dan harga yang sama.
4. Pasar Tunai, yaitu sistem negosiasi berdasarkan pembayaran tunai dan diciptakan
untuk pialang yang gagal memenuhi kewajiban menyelesaikan transaksi pada
pasar reguler atau non-reguler.
5. Pasar Segera, Merupakan pasar perdagangan efek yang dilakukan oleh Anggota
Bursa Efek dan KPEI yang ingin menjual atau membeli efek yang
penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa berikutnya setelah terjadinya
Transaksi Bursa (T+1).
e. Portofolio Manajemen
Setiap keputusan investasi selalu mengandung risiko sehingga pengelolaan risiko
merupakan aspek fundamental dalam setiap pengambilan keputusan. Salah satu
teknik dan seni dalam mengelola dan meminimalkan risiko adalah dengan
melakukan diversifikasi investasi yang umumnya dikenal sebagai potfolio
mangement. Portfolio management merupakan kompetensi inti dalam
pengelolaan investasi. Melalui portfolio mangement diharapkan dapat dicapai
suatu returnoptimal dengan risiko minimal.
Merupakan surat pengakuan hutang jangka panjang yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh dana. Pemegang obligasi akan
memperoleh bunga secara periodik dan akan menerima pokok pinjaman pada
tanggal jatuh tempo.
c. Obligasi Konvertibel
Merupakan obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham pada waktu yang
ditentukan dimasa depan.
Merupakan hak dari pemegang saham yang ada untuk membeli saham baru yang
akan diterbitkan oleh perusahaan sebelum saham baru tersebut ditawarkan
kepada pihak lain.
e. Waran
Merupakan efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak
kepada pemegang efek tersebut untuk membeli saham langsung dari perusahaan
tersebut dengan harga tertentu pada waktu tertentu.
g. Option/opsi
Merupakan hak untuk membeli atau memiliki. Opsi tersebut selalu didahului
dengan kontrak, dengan waktu berlakunya hak pada periode tertentu. Opsi juga
diperjualbelikan di bursa, misalnya opsi untuk membeli saham tertentu pada harga
tertentu dengan jumlah tertentu. Di BEI, produk tersebut diberi nama Kotrak Opsi
Saham (KOS)
h. Futures contract
Merupakan sebuah produk perdagangan berjangka atas efek yang bisa dijadikan
sarana hedging (lindung nilai) bagi investasi investor.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti/modal sendiri
(saham), instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Instrumen-instrumen keuangan
yang diperjualbelikan di pasar modal tersebut seperti saham, obligasi, waran, right,
obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call).
Ada berbagai jenis pasar modal di Indonesia, diantaranya Pasar Perdana, Pasar
Sekunder (reguler), Pasar Non Reguler, Pasar Tunai, dan Pasar Segera.
Ada beberapa karakteristik industri pasar modal, antara lain Leading Indicator,
Keterbukaan Informasi (information disclosure), Expected Return vs Calculated Risk,
Highly Regulated, dan Portfolio Management.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan utama dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi terhadap return saham di perusahaan manufaktur dilihat dari kondisi
ekonomi, pasar modal dan kinerja keuangan. Sehingga dapat diketahui return saham
harus lebih diperhatikan ketika kondisi keuangan sedang terjadi inflasi. Karena pada
inflasi dapat menaikkan return saham. Sebaliknya dalam penelitian ini pengaruh Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak memiliki pengaruh pada return saham pada
perusahaan manufaktur.
SUBJEK PENELITIAN
Jumlah sampel perusahaan yang dipergunakan sebanyak 21 perusahaan manufaktur
yang terdaftara di Bursa Efek Indonesia priode 2011-2013. Dengan pengumpulan data
menggunakan data skunder.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode analisis faktor dan regresi linear berganda dengan
teknik pengambilan sampel non-probability yang dipilih adalah teknik purposive sampling.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 variabel dependen yaitu kondisi ekonomi,
pasar modal dan kinerja keuangan.
1. Kondisi Ekonomi
2. Pasar Modal
3. Kinerja Keuangan
Cara yang digunakan untuk mengukur variabel adalah dengan mengambil data
perusahaan manufkatur di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013 sebanyak 21
perusahaan. Yang diolah menggunakan regresi linear berganda.
HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa ketiga faktor tersebut adalah faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi saham, serta diketahui terdapat 7 indikator yang memiliki peran
untuk mempengaruhi return saham yaitu: GDP (Gross domestik Prodak), Inflasi, kusr
valas, IHSG, CR, ROS, dan EPS. Dari hasil uji T diketahui bahwa variable inflasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap variabel Return saham.
Ini berarti tingkat inflasi yang terjadi selama periode penelitian tidak mempengaruhi return
saham perusahaan manufaktur. Variabel IHSG berpengaruh negatif dan tidak signifikan
secara parsial terhadap variabel Return saham. Hal ini berarti peningkatan Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) akan tidak berpengaruh pada return saham pada perusahaan
manufaktur selama periode penelitian. Variabel Current Ratio berpengaruh tidak signifikan
secara parsial terhadap variabel Return saham yang berarti current ratio tidak
mempengaruhi return saham selama periode penelitian. Variabel Ratio on Equity
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap variabel Return saham yang
berarti bahwa ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return saham pada
perusahaan manufaktur selama periode penelitian dengan anggapan bahwa variabel lain
dianggap konstan. Variabel Earning per Share berpengaruh positif dan signifikan secara
parsial terhadap variabel Return saham yang berarti EPS tidak mempengaruhi return
saham selama periode penelitian.
Kekuatan dalam penelitian ini adalah dilihat dari alat yang digunakan dalam penelitian ini
berupa data yang sudah tersedia di Bursa Efek Indonesia sehingga cukup mudah
digunakan sebagai subjek penelitian sehingga dalam penelitian tidak membutuhkan
waktu yang lama dalam pengambilan data. Sedangkan kekurangan, perusahaan ini
hanya fokus pada perusahaan manufaktur dan rentan waktu yang diambil dari 2011-2013,
sehingga sulit untuk mengukur pengaruh variable dependen dalam jangka panjang.