Anda di halaman 1dari 15

SEMINAR AKUNTANSI

(AKUNTANSI KEUANGAN DAN PASAR MODAL)

BAU ARIFAH THAMRIN


C02 08 030

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin
kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk
Akuntansi. Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena
setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi
akuntansi. Keadaan ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat
dibutuhkan keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis. Keahlian-keahlian
khusus seperti pengolahan data bisnis menjadi informasi berbasis komputer.
Pemeriksa keuangan maupun nonkeuangan, Penguasaan materi perundang-
undangan perpajakan adalah hal-hal yang dapat memberikan nilai lebih bagi profesi
akuntan.

Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan


tumbuh dan berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di
pasar modal. Masyarakat Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900
(Belkaoui, 2007). Dalam bertransaksi, baik para investor maupun calon investor telah
menggunakan informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman dalam
membuat prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu investasi
dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan positif yang
terjadi terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga menunjukkan bahwa
kebutuhanperusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan perkembangan
pasar. Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal memegang
peranan penting dalam perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada era
tersebut. Di samping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi
menjadi semakin penting.

Pasar modal Indonesia merupakan salah satu jenis investasi yang cukup
menarik perhatian bagi para investor di Indonesia dan bahkan tidak sedikit para
investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Pasar modal yang maju dan berkembang pesat merupakan impian banyak
negara. Banyak negara berlomba memajukan pasar modal melalui berbagai kebijakan
baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung.
Sebenarnya banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari investasi saham
dan keberadaan pasar modal. Namun dikarenakan minimnya pengetahuan mengenai
pasar modal dan saham di negara kita, baik disebabkan oleh kurangnya sarana dan
prasarana pembelajaran maupun adanya pandangan negatif dari masyarakat
mengenai pasar modal secara umum, sehingga pasar modal dipandang hanya dapat
memberikan keuntungan bagi kalangan-kalangan tertentu saja, padahal selain hanya
menguntungkan bagi perusahaan/kalangan tertentu (sebagai alternatif sumber
pendanaan), juga pada akhirnya keuntungan tersebut akan dapat dirasakan oleh
masyarakan juga.

Masih banyak masyarakat yang mempertanyakan berbagai hal mengenai


pasar modal, baik itu pengertian dari pasar modal itu sendiri, bentuk-bentuk pasar
modal, peran/fungsi pasar modal, aktivitas serta produk yang dihasilkan dalam pasar
modal, dan manfaat dari adanya pasar modal, dan lain sebagainya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang timbul dari pokok bahasan diatas, yaitu :


A. Apakah definisi pasar modal?
B. Apa saja jenis-jenis pasar modal?
C. Apakah peran/fungsi dari pasar modal?
D. Apa saja karakteristik dari industri pasar modal?
E. Apa saja produk-produk investasi yang ditawarkan pasar modal?
F. Apa saja manfaat dari adanya pasar modal?
1.3 TUJUAN

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk :


A. Mengetahui definisi pasar modal.
B. Mengetahui apa saja jenis-jenis pasar modal.
C. Mengetahui apa peran/fungsi dari pasar modal.
D. Mengetahui apa saja karakteristik dari industri pasar modal.
E. Mengetahui produk investasi apa saja yang ditawarkan pasar modal
F. Mengetahui manfaat yang didapat dari adanya pasar modal.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KETERBUKAAN (TRANSPARANSI) PERUSAHAAN PUBLIK


Setiap pihak yang melakukan penawaran tender untuk pembelian efek
Emiten atau perusahaan publik wajib mengikuti ketentuan mengenai keterbukaan,
kewajaran, dan pelaporan yang ditetapkan oleh Bapepam. Prinsip keterbukaan (full
discklosure) meliput dua fase, yaitu masa sebelum listing dan masa sesudah listing.
Fase sebelum listing di mulai pada saat perusahaan ingin melakukan go publik, dan
proses go publik itu sendiri sudah mengharuskan emiten terbuka. Keterbukaan
masa sebelum listing umumnya tercermin dari prospektusnya. Keterbukaan pada
masa setelah listing tercermin dalam laporan berkala yang wajib disampaikan oleh
perusahaan publik kepada Bapepam dan mengumumkan laporan tersebut kepada
masyarakat. Disamping itu perusahaan publik juga wajib menyampaikan laporan
secara insidentil kasus demi kasus kepada Bapepam dan mengumumkan kepada
masyarakat tentang adanya peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga
efek selambat- lambatnya pada akhir kerja kedua setelah terjadinya peristiwa
tersebut. Jadi setiap perusahaan publik memang harus membuat laporannya.
Walaupun demikian, terdapat kecualian mengenai keterbukaan ini yaitu:
1. jatuhnya laba perusahan yang diyakini hanya bersifat sementara dantidak
dignifikan,
2. informasi yang diduga keras dapat misleading,
3. kontrak yang oleh pihak mitra kontrak mensyaratkan ketertutupan untuk periode
tertentu.
Beberapa ciri atau karakteristik dari prinsip keterbukaan (trasparansi)
adalah:
1. Prinsip kitinggian derajat akurasi informasi,
2. Prinsip kelengkapan informasi,
3. Prinsip keseimbangan antara factor positif dan fakti negatif.

Prinsip-prinsip tersebut belum mendapat komitmen yang tegas dari


Bapepam, sehingga muncul banyak lubang unuk diselewengkan oleh emiten.
Prospektus bukan lagi merupakan sarana trasparansi, tetapi lebih merupakan ajang
untuk promosi, yang kecenderungan memperindah informasi.
Sedangkan yang dilarang dalam undang-undang Pasar Modal pada
umumnya adalah pemalsuan dan penipuan, pernyataan tidak benar atau
menyembunyikan fakta, manipulasi pasar, insider traiding, dan larangan yang
bersangkutan dengan Reksa Dana. Kita harus mengakui bahwa prinsip keterbukaan
(trasparasi) banyak mendapat benturan dengan budaya kita. Baik budaya yang
tidak memberikan landasan yang kuat bagi keterbukaan, ataupun budaya korporasi
Indonesia yang umumnya merupakan perusahan tertutup yang dimiliki antara bapak
dan anak, adik beradik dan mertua menantu yang biasanya anti keterbukaan.

2.2 PERLINDUNGAN TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS


Perlindungan terhadap pemegang saham minoritas merupakan titik krusial
dalam hubungannya dengan pasar modal. Dalam hal ini kepentingan mereka
mendapat posisi yang lebih tinggi dengan menyamakannya dengan kepentingan
publik. Karena menurut praktek dipasar modal sekarang, pemegang saham publik
umumnya merupakan pemegang saham minoritas, sedangkan saham pendiri atau
pemilik merupakan saham mayoritas. Disamping itu, pemegang saham minoritas
mendapat pengukuhan yang lebih berkonotasi bisnis sebagai “investor “, maka
dikenal istilah “ investor publik “. Dalam konteks ini, merupakan kewajiban bagi para
perumus hukum untuk mengejawantahkan kembali prinsip fellow entrepreneur antara
pemegang saham mayoritas dengan invetor publik, sehingga investor publik akan
akan diberlakukan sebagai sejawat dalam usaha oleh pemegang saham mayoritas,
bukan semata- mata investor.
Tampaknya kewajiban tersebut diatas masih dilupakan oleh para perumus
dan pelaksana hukum. Sebagai akibatnya, investor publik atau pemegan saham
minoritas sangat rawan eksploitasi yang menjadi sapi perahan bagi pemegang saham
mayoritas. Sebagai salah satu pilar dalam pirlindungan pemegang saham minoritas
adalah keseharusan yang full dan fair atau layak. Untuk mencapai hal tersebut peran
otoritas Bapepam sangat menentukan. Pengaturan izin prospektus dan kewajiban
membuat laporan baik tahunan, semesteran maupun insidentil terhadap fakta-fakta
yang penting telah diatur peraturan pasar modal tetapi belum cukup komprehensif.
Fungsi keterbukaan dalam prospektus belum sepenuhnya terwujud.

2.3 DEFENISI PASAR MODAL


Pasar modal merupakan sebuah entitas bisnis yang mempertemukan pihak-
pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pemilik modal. Pihak yang
butuh modal adalah perusahaan atau emiten. Sedangkan pemilik modal adalah
investor atau pemodal. Secara teoritis, pasar modal (capital market) sering diartikan
sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik surat utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif maupun
instrumen lainnya. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar
modal tersebut seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan
berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call). Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi.
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar
modal dijelaskan lebih spesifik, yaitu sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan
Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Artinya bahwa di pasar modal kita akan bersingggungan dengan berbagai kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dana yaitu dengan melakukan
penawaran umum baik saham maupun obligasi di pasar perdana, dan selanjutnya
kegiatan akan berlanjut dengan hiruk pikuk perdagangan saham atau obligasi di pasar
sekunder atau di Bursa Efek.

2.4 JENIS-JENIS PASAR MODAL


Jenis-jenis Pasar Modal, diantaranya :

1. Pasar Perdana. Adalah pasar pertama kali sekuritas dijual ke publik. Kegiatan
Pasar Perdana yaitu :
a. Initial Public Offering (IPO). Penawaran umum awal yang dilakukan oleh
penjamin emisi.
b. Meminta persetujuan dari BAPEPAM.
c. Public offering (penawaran sekuritas perusahaan ke masyarakat).
d. Right Offering (penawaran sebagian saham pemegang saham atas dasar pro
rata basis).
e. Private Placement (penjualan sekuritas baru secara langsung dengan memilih
kelompok investor tanpa melalui registrasi BAPEPAM).
f. Underwriting (penjamin emisi).
g. Underwriting Syndicate (sindikat penjamin emisi).
h. Investment Banker (intermediasi keuangan yang membeli sekuritas baru dari
emiten dan menjualnya kembali ke publik).
i. Selling Group (kelompok penjualan).

2. Pasar Sekunder (reguler). Adalah pasar di mana perdagangan efek dilakukan oleh
Anggota Bursa yang ingin menjual atau membeli efek yang penyelesaiannya
dilakukan pada hari T+4.
Karakteristik Pasar Sekunder:
a. Sistem tawar menawar secara terus menerus (continuous auction).
b. Satuan perdagangan minimal 500 saham ( 1 lot) dan khusus emiten
perbankan 5.000 saham (1 lot).
c. Fraksi harga atau tawar menawar dilakukan dengan pergerakan harga ke atas
ke bawah.
d. Transaksi yang terjadi berdasarkan prioritas harga dan waktu.
e. Memiliki tempat perdagangan saham yang terorganisir (organized securities
exchanges).

3. Pasar Non Reguler, yaitu transaksi OTC yang dibuat oleh anggota bursa yang
terdaftar di bursa efek atau organisasi bursa lainnya. Karakteristik Pasar OTC:
a. Sistem perdagangan dilakukan dengan negosiasi antara pembeli dengan
penjual.
b. Perdagangan dilakukan dalam jumlah besar atau blok (block sale) dengan
volume perdagangan minimal 400 lot (200.000 saham).
c. Perdagangan odd lot dengan volume perdagangan kurang dari 1 lot (500
lembar)
d. Perdagangan tutup sendiri (crossing) yaitu transaksi jual/beli yang dilakukan
satu pialang dalam jumlah dan harga yang sama.

4. Pasar Tunai, yaitu sistem negosiasi berdasarkan pembayaran tunai dan diciptakan
untuk pialang yang gagal memenuhi kewajiban menyelesaikan transaksi pada
pasar reguler atau non-reguler.
5. Pasar Segera, Merupakan pasar perdagangan efek yang dilakukan oleh Anggota
Bursa Efek dan KPEI yang ingin menjual atau membeli efek yang
penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa berikutnya setelah terjadinya
Transaksi Bursa (T+1).

2.5 FUNGSI PASAR MODAL


Pasar modal memberikan peran yang besar bagi perekonomian suatu
negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi
dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar
modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan
yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana
(issuer). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal
memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik
dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Beberapa fungsi pasar modal lainnya, diantaranya :
a. Sebagai sumber dana jangka panjang
b. Sebagai alternatif investasi para pemodal
c. Sebagai alat/wahana untuk melakukan restrukturisasi permodalan perusahaan
d. Sebagai alat/media untuk melakukan divestasi

2.6 KARAKTESISTIK INDUSTRI PASAR MODAL


Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian negara terlebih
dinegara-negara yang telah maju. Pasar modal berbeda dengan industri keuangan
lainnya. Perbedaan tersebut melahirkan beberapa karakteristik industri pasar modal.
Beberapa karakteristik industri pasar modal tersebut, antara lain :
a. Leading Indicator
Pasar modal merupakan cermin ekspektasi pelaku ekonomi. Pasar modal
memberikan cermin kemana arah pergerakan ekonomi. Melalui berbagai indikator
pasar modal seperti misalnya pergerakan indeks harga saham, maka kita dapat
melihat ekspektasi pelaku pasar serta arah pergerakan ekonomi. Dengan
mengamati indikator pasar modal kita dapat memproyeksikan kemana arah
pergerakan ekonomi suatu negara.

b. Keterbukaan Informasi (information disclosure)


Keterbukaan Informasi merupakan jantung industri pasar modal. Keterbukaan
informasi menggerakkan dan membuat industri pasar modal tumbuh dan
berkembang pesat. Melalui regulasi yang mengatur keterbukaan informasi, maka
pelaku pasar dapat mengambil keputusan dalam berinvestasi, apakah akan
membeli, menjual, atau menahan. Dengan adanya keterbukaan informasi maka
para analis dapat melakukan analisis serta rekomendasi investasi kepada para
investor. Umumnya regulasi yang ada di industri pasar modal mengarahkan
pelaku pasar untuk melakukan keterbukaan informasi kepada publik. Intinya,
dengan keterbukaan informasi maka pelaku pasar dapat mengukur sejauh mana
peluang return dan risiko atas suatu aset investasi.

c. Expected Return vs Calculated Risk


Dalam setiap keputusan investasi khususnya di pasar modal, investor
mempertimbangkan peluang keuntungan yang diraih di satu sisi, sementara pada
sisi yang lain, investor juga mempertimbangkan kemungkinan risiko yang dihadapi
atas investasi tersebut. Pada dasarnya semua instrumen di pasar modal
mengandung 2 hal tersebut sehingga investor harus mempertimbangkan dengan
baik peluang untung dan risiko atas setiap keputusan investasi. Semakin besar
ekspektasi atas keuntungan maka setiap investor juga harus siap menanggung
beban risiko yang semakin besar.
Jadi investasi di pasar modal merupakan investasi pada instrumen keuangan
yang selalu mengandung peluang keuntungan dan potensi risiko. Risiko yang
terdapat pada setiap instrumen pada dasarnya merupakan risiko yang dapat
dikalkulasi sehingga keputusan berinvestasi di pasar modal merupakan keputusan
yang bersifat rasional dan dapat diproyeksi melalui berbagai formula dan model
yang menggambarkan peluang untung dan risiko atas keputusan investasi.
d. Highly Regulated
Pasar modal merupakan jenis industri dengan regulasi yang banyak dan ketat. Hal
ini wajar mengingat kegiatan investasi di pasar modal merupakan aktivitas
ekonomi yang melibatkan masyarakat luas, dengan pergerakan dana yang besar,
serta industri yang berbasis pada informasi, sehingga diperlukan aturan yang
ketat sehingga pelaku pasar dapat menjalani aktivitas investasi secara wajar,
teratur, adil dan efisien

e. Portofolio Manajemen
Setiap keputusan investasi selalu mengandung risiko sehingga pengelolaan risiko
merupakan aspek fundamental dalam setiap pengambilan keputusan. Salah satu
teknik dan seni dalam mengelola dan meminimalkan risiko adalah dengan
melakukan diversifikasi investasi yang umumnya dikenal sebagai potfolio
mangement. Portfolio management merupakan kompetensi inti dalam
pengelolaan investasi. Melalui portfolio mangement diharapkan dapat dicapai
suatu returnoptimal dengan risiko minimal.

2.7 PRODUK INVESTASI YANG DITAWARKAN PASAR MODAL


Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun), misalnya seperti saham,
obligasi, waran, right, reksadana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option,
futures, dan lain-lain.
a. Saham
Merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan atau merupakan bukti turut
serta dalam modal suatu perusahaan.
b. Obligasi

Merupakan surat pengakuan hutang jangka panjang yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh dana. Pemegang obligasi akan
memperoleh bunga secara periodik dan akan menerima pokok pinjaman pada
tanggal jatuh tempo.

c. Obligasi Konvertibel

Merupakan obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham pada waktu yang
ditentukan dimasa depan.

d. Bukti Right (hak memesan efek terlebih dahulu)

Merupakan hak dari pemegang saham yang ada untuk membeli saham baru yang
akan diterbitkan oleh perusahaan sebelum saham baru tersebut ditawarkan
kepada pihak lain.
e. Waran

Merupakan efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak
kepada pemegang efek tersebut untuk membeli saham langsung dari perusahaan
tersebut dengan harga tertentu pada waktu tertentu.

f. Reksadana (mutual fund)

Merupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya telah menitipkan


sejumlah uang kepada pengelola reksadana (manajer investasi) untuk digunakan
sebagai modal berinvestasi di pasar modal, pasar uang atau lainnya.

g. Option/opsi
Merupakan hak untuk membeli atau memiliki. Opsi tersebut selalu didahului
dengan kontrak, dengan waktu berlakunya hak pada periode tertentu. Opsi juga
diperjualbelikan di bursa, misalnya opsi untuk membeli saham tertentu pada harga
tertentu dengan jumlah tertentu. Di BEI, produk tersebut diberi nama Kotrak Opsi
Saham (KOS)
h. Futures contract

Merupakan sebuah produk perdagangan berjangka atas efek yang bisa dijadikan
sarana hedging (lindung nilai) bagi investasi investor.

2.8 MANFAAT PASAR MODAL


Manfaat dari keberadaan Pasar modal, diantaranya :

a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha.


b. Sebagai wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya
diversifikasi.
c. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
d. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan iklim
berusaha yang sehat
e. Menciptakan lapangan kerja profesi yang menarik.
f. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dan risiko yang dapat
diperhitungkan melalui keterbukaan informasi, likuiditas, dan diversifikasi
investasi.
g. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial
bagi perusahaan dalam menjalankan usahanya.
h. Pengelolaan perusahaan yang profesional.
i. Sumber pembiayaan jangka panjang bagi perusahaan (emiten).
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti/modal sendiri
(saham), instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Instrumen-instrumen keuangan
yang diperjualbelikan di pasar modal tersebut seperti saham, obligasi, waran, right,
obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call).

Ada berbagai jenis pasar modal di Indonesia, diantaranya Pasar Perdana, Pasar
Sekunder (reguler), Pasar Non Reguler, Pasar Tunai, dan Pasar Segera.

Beberapa fungsi pasar modal, diantaranya menyediakan fasilitas/ wahana yang


mempertemukan pihak investor dan pihak issuer (fungsi ekonomi), memberikan
kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan/return bagi pemilik dana (fungsi
keuangan), sebagai sumber dana jangka panjang, sebagai alternatif investasi para
pemodal, sebagai alat/wahana untuk melakukan restrukturisasi permodalan perusahaan,
sebagai alat/media untuk melakukan divestasi.

Ada beberapa karakteristik industri pasar modal, antara lain Leading Indicator,
Keterbukaan Informasi (information disclosure), Expected Return vs Calculated Risk,
Highly Regulated, dan Portfolio Management.

Pasar modal banyak memberikan manfaat/keuntungan, diantaranya menyediakan


sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha, sebagai wahana investasi bagi
investor, alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dan risiko yang dapat
diperhitungkan, Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol
sosial bagi perusahaan dalam menjalankan usahanya, Sumber pembiayaan jangka
panjang bagi perusahaan (emiten), dll.

REVIEW JURNAL SEMINAR AKUNTANSI

JUDUL : PENGARUH KONDISI EKONOMI, KONDISI PASAR MODAL DAN


KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM

JURNAL : E-JURNAL AKUNTANSI UNIVERSITAS UDAYANA


VO.13.NO.2.NOV2015. (HAL 476-488)

PENULIS : - KADEK AGUS PRADIPTA

- KETUT ALIT SUARDANA

REVIEWER : BAU ARIFAH THAMRIN/ C.02.08.030

TANGGAL : 23 AGUSTUS 2018

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan utama dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi terhadap return saham di perusahaan manufaktur dilihat dari kondisi
ekonomi, pasar modal dan kinerja keuangan. Sehingga dapat diketahui return saham
harus lebih diperhatikan ketika kondisi keuangan sedang terjadi inflasi. Karena pada
inflasi dapat menaikkan return saham. Sebaliknya dalam penelitian ini pengaruh Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak memiliki pengaruh pada return saham pada
perusahaan manufaktur.

SUBJEK PENELITIAN
Jumlah sampel perusahaan yang dipergunakan sebanyak 21 perusahaan manufaktur
yang terdaftara di Bursa Efek Indonesia priode 2011-2013. Dengan pengumpulan data
menggunakan data skunder.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode analisis faktor dan regresi linear berganda dengan
teknik pengambilan sampel non-probability yang dipilih adalah teknik purposive sampling.

DEFENISI VARIABEL DEPENDEN DAN INDEPENDEN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 variabel dependen yaitu kondisi ekonomi,
pasar modal dan kinerja keuangan.

1. Kondisi Ekonomi

Tren pertumbuhan ekonomi disuatu Negara dipengaruhi beberapa faktor seperti


gross domestic prodak, infalsi dan juga kurs valuta asing. Penelitian oleh Suardani
(2009) dijelaskan bahwa kerap kali nilai kurs valuta asing tersebut berdampak negatif
terhadap harga saham, ini disebabkna oleh kenaikan dan penurunan nilai kurs yang
ada akan mempengaruhi besarnya tingkat transaksi yang terjadi, dan jelas ini akan
mempengaruhi keputusan investor dalam melakukan transaksi pembelian saham
atas suatu perusahaan.

2. Pasar Modal

Adanya pasar modal, investor dapat menginvestasikan dananya pada berbagai


sekuritas yang tersedia dengan harapan dapat memperoleh imbalan yang sesuai.
Perusahaan manufaktur adalah suatu harus menjaga dan meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan mereka agar tetap eksis di pasar modal, sehingga para
investor tertarik untuk menanamkan modal di perusahaan tersebut.

3. Kinerja Keuangan

Rasio keuangan yang dipergunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan


adalah rasioilikuiditas, rasioisolvabilitas, rasioiprovitabilitas, rasio aktivitas, rasio
pasar. Dimana dalam penelitian Syafriont (2011) dan didukung oleh Penelitian Ilman
(2011) yang menyatakan bahwa (CR) memiliki pengaruh nyata terhadap keadaan
keungan. Serta penelitian yang dilakukan oleh Amaliai (2010) mengatakan DER
memiliki pengaruh positif dengan harga saham secara simultan sehingga
memengaruhi return sahamnya
Untuk variabel independen dalam penelitian ini menggunakan variabel return saham
dimana Return saham adalah tingkat pengembalian yang diharapkan oleh seorang
investor ketika menanamkan modalnya pada suatu saham di perusahaan tertentu.
Menurut Arista (2012) Return saham merupakan harga jual saham diatas harga beli.
Sedangkan menurut Legiman (2015) berpendapat bahwa return saham diperoleh dari
hasil investasi.

CARA DAN ALAT UNTUK MENGUKUR VARIABEL

Cara yang digunakan untuk mengukur variabel adalah dengan mengambil data
perusahaan manufkatur di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013 sebanyak 21
perusahaan. Yang diolah menggunakan regresi linear berganda.

HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa ketiga faktor tersebut adalah faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi saham, serta diketahui terdapat 7 indikator yang memiliki peran
untuk mempengaruhi return saham yaitu: GDP (Gross domestik Prodak), Inflasi, kusr
valas, IHSG, CR, ROS, dan EPS. Dari hasil uji T diketahui bahwa variable inflasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap variabel Return saham.
Ini berarti tingkat inflasi yang terjadi selama periode penelitian tidak mempengaruhi return
saham perusahaan manufaktur. Variabel IHSG berpengaruh negatif dan tidak signifikan
secara parsial terhadap variabel Return saham. Hal ini berarti peningkatan Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) akan tidak berpengaruh pada return saham pada perusahaan
manufaktur selama periode penelitian. Variabel Current Ratio berpengaruh tidak signifikan
secara parsial terhadap variabel Return saham yang berarti current ratio tidak
mempengaruhi return saham selama periode penelitian. Variabel Ratio on Equity
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap variabel Return saham yang
berarti bahwa ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return saham pada
perusahaan manufaktur selama periode penelitian dengan anggapan bahwa variabel lain
dianggap konstan. Variabel Earning per Share berpengaruh positif dan signifikan secara
parsial terhadap variabel Return saham yang berarti EPS tidak mempengaruhi return
saham selama periode penelitian.

KEKUATAN DAN KEKURANGAN

Kekuatan dalam penelitian ini adalah dilihat dari alat yang digunakan dalam penelitian ini
berupa data yang sudah tersedia di Bursa Efek Indonesia sehingga cukup mudah
digunakan sebagai subjek penelitian sehingga dalam penelitian tidak membutuhkan
waktu yang lama dalam pengambilan data. Sedangkan kekurangan, perusahaan ini
hanya fokus pada perusahaan manufaktur dan rentan waktu yang diambil dari 2011-2013,
sehingga sulit untuk mengukur pengaruh variable dependen dalam jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai