Apa itu stigma pada gangguan jiwa ? Dampak Stigma pada Gangguan Jiwa?
Stigma merupakan kumpulan dari
SATUAN ACARA PENYULUHAN sikap, keyakinan, pikiran, dan perilaku Jika gangguan jiwa dianggap penyakit negatif yang berpengaruh pada individu yang disebabkan oleh hal-hal (SAP) atau masyarakat umum untuk takut, supranatural oleh sebagian masyarkat. STIGMA GANGGUAN JIWA menolak, menghindar, berprasangka, dan (Stigma Salah) membedakan seseorang. Dan juga Maka mereka akan diberi pengobatan merupakan sikap keluarga dan (yang kurang tepat) dg memanggil masayarakat masih mengganggap bahwa dukun yang dapat mengusir roh jahat Skizofrenia (gangguan jiwa merupakan aib dari tubuh si penderita. bagi penderitanya maupun keluarganya. Dampak yang ditimbulkan adalah Selain dari itu, gangguan jiwa juga bahwa gangguan jiwa yang terjadi dianggap penyakit yang disebabkan oleh pada penderita tersebut akan semakin hal-hal supranatural oleh sebagian parah tanpa pertolongan segera masyarkat. psikiater ataupun psikiatri.
Oleh
Angga Setya Wahyudi S.Kep
Tim CMHN Puskesmas Bantur Bekerja
Sama Dengan Program Studi Ilmu Keperawatan “PROFESI NERS” STIKes Widya Cipta Husada KEPANJEN - MALANG 2018 Penanganan Gangguan Jiwa? Jika menganggap Penderita gangguan jiwa merupakan Aib bagi keluarga. Terapi farmakologi (obat sesuai resep) (Stigma Salah) Maka yang terjadi akan menyembunyikan keadaan gangguan jiwa tersebut dari masyarakat. (seperti dikucilkan, dikurung dll).
Sehingga Mereka tidak segera
membawa orang yang mengalami gangguan jiwa tersebut ke profesional kesehatan. Hal ini berdampak pada pengobatan yang terlambat dapat memeperparah keadaan gangguan jiwanya. Terapi non farmakologi (tambahan)
Distaksi (mengalihkan perhatian)
Relaksasi (dengan ketenangan, misal mengatur pola nafas). Terapi modalitas Terapi individu (pasien dan seorang terapis) Terapi kelompok (tujuan membuat 1 kelompok pasien dan memberi sebuah kegiatan kelompok) sehingga bisa terjalin komunikAsi yAng bAik. Terapi bermain (mengajak bermain dan bercanda)