Tujuan
Prevensi primer bertujuan untuk mengurangi angka kejadian dan jumlah pasien
gangguan jiwa yang ada di masyarakat dengan cara langsung terhadap penyebab
gangguan jiwa yang melanda sekelompok manusia atau dengan merubah faktor
lingkungan yang diperkirakan ada hubungannya dengan satu atau beberapa
gangguan jiwa.
Teknik Prevensi Primer
Pendidikan
Ahli-ahli kesehatan jiwa yang menyediakan pertolongan kepada perorangan atau suatu badan yang ada
hubungannya dengan persoalan-persoalan Kesehatan Jiwa
Intervensi langsung
• Staf ahli kedokteran jiwa secara langsung melakukan tindakan, dalam usaha pencegahan serangan
gangguan jiwa.
• Menggunakan cara-cara apapun dari pengobatan yang sudah diterima, bekerja sendiri atau bekerja
sama dengan orang lain. Intervensi langsung ini sangat membutuhkan cara-cara untuk menetapkan
suasana yang disebut persoalan kesehatan jiwa yang menanti untuk berkembang
Konsultasi
Ahli-ahli kesehatan jiwa yang menyediakan pertolongan kepada perorangan atau suatu badan yang
ada hubungannya dengan persoalan-persoalan Kesehatan Jiwa
Intervensi
Pendidikan langsung terhadap :
• Masyarakat umum.
• Kelompok-kelompok kecil yang dipilih berdasarkan atas tingginya jumlah gangguan jiwa pada kelompok
tersebut.
• Orang-orang tertentu yang sangat dihormati dan berpengaruh terhadap masyarakat secara umum
sekelompok masyarakat.
• Profesi tertentu dari berbagai macam tingkatan, yang dianggap menjadi sumber untuk meminta
pertolongan bila mereka mendapat kesulitan; profesi itu umpamanya: dokter umum, pamong, guru,
pekerja sosial dll.
Peran Perawat dalam Prevensi Primer
1. Memberikan penyuluhan tentang prinsip-prinsip sehat jiwa
2. Mengefektifkan perubahan dalam kondisi kehidupan,
tingkat kemiskinan, & pendidikan
3. Memberikan pendidikan kesehatan
4. Melakukan rujukan yang sesuai dengan sebelum gangguan
jiwa terjadi
5. Membantu klien di RSU untuk menghindari masalah
psikiatri dimasa mendatang
6. Bersama-sama keluarga memberi dukungan pada
anggota keluarga & meningkatkan fungsi kelompok
7. Aktif dalam kegiatan masyarakat & politik yang berkaitan
dengan kesehatan jiwa
02
Prevensi Sekunder
merupakan yang dilakukan pada fase awal patogenik
yang bertujuanunuk mendeteksi dan melakukan
intervensi segera guna menghentikan penyakit tahap
dini,mencegah penyebaran penyakit, menurunkan
intensitas penyakit atau mencegah penyebaran
penyakit, menurunkan intensitas penyakit atau
mencegah komplikasi, serta mempersingkatfase
ketidakmampuan.
Tujuan
Tujuan prevensi ini adalah mencari kasus-kasus gangguna jiwa yang masih
dalam tahap perkembangan dini dan mencegah terjadinya atau mengurangi
hendaya yang khronik, dengan jalan pengobatan yang cepat dan tepat. Dengan
ini berarti melakukan intervensi awal yang efektif yang dapat mengurangi
jangka waktu lamanya sakit (Kaplan et al., 1985).
Pengobatan
Dalam prevensi sekunder diperlukan bahwa pengobatan siap, mudah didapat untuk
semua kasus yang ditemukan. Meskipun tampaknya sederhana, tetap tindakan
pengobatan ini mengandung risiko yang lebih berat dibanding dengan prevensi
primer. Tindakan pengobatan harus menghasilkan.
Peran Perawat dalam Prevensi sekunder
1) Melakukan skrining & pelayanan evaluasi kesehatan jiwa
2) Melaksanakan kunjungan rumah atau pelayanan penanganan dirumah
3) Memberikan pelayanan kedaruratan psikiatri di RSU
4) Menciptakan lingkungan yang terapeutik
5) Melakukan supervisi klien yang mendapatkan pengobatan
6) Memberikan pelayanan pencegahan bunuh diri
7) Memberikan konsultasi
8) Melaksanakan intervensi krisis
9) Memberikan psikoterapi individu, keluarga, dan kelompok pada berbagai
tingkat usia
10) Memberikan intervensi pada komunitas & organisasi yang telah teridentifikasi
masalah yang dialaminya
Prevensi tersier ini memiliki pengertian yang
sama dengan rehabilitasi. Namun penekanan
kedua hal ini berbeda. Menurut caplan (1963),
rehabilitasi lebih bersifat individual dan mengacu
pada pelayanan medis. Sementara prevensi
03
tersier lebih menekankan pada aspek komunitas,
sasarannya adalah masyarakat dan mencakup
perencanaan masyarakat dan logistik. Tentunya
dalam prevensi tersier merupakan intervensi
yang anti-hospitalisasi.
Prevensi
Tersier
Tujuan
Tujuan dari prevensi tersier adalah untuk menghilangkan hendaya yang
mungkin tersisa meskipun gangguan jiwa sudah mengalami kesembuhan,
umpamanya :
1) Kesulitan untuk mencari pekerjaan.
2) Isolasi sosial
3) Ketergantungan yang berlebihan (terhadap orang lain).